33 research outputs found

    Dampak Penayangan Pornografi Dan Kekerasan Di Multimedia Bagi Perkembangan Dan Perilaku Anak

    Get PDF
    Perubahan terpesat yang terjadi dalam beberapa tahun ini adalah dalam bidang multimedia. Penulis melihat dan menilai penayangan acara melalui multimedia pada saat ini, berbagai tayangan contohnya: sinetron, sex, reality show, kekerasan dan lain-lain. Waktu penayangan acara-acara tersebut biasanya pada waktu saat jam belajar anak-anak dan waktu santai orang dewasa. Tanpa keberadaan orang tua di saat anak berinteraksi dengan multimedia kadang merupakan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, misalnya ketika si anak menonton tanyangan yang bermakna kekerasan, maka perkembangan anak cenderung mencontoh hal-hal yang dilihatnya di acara tersebut, atau sebaliknya orang dewasa yang berinteraksi dengan multimedia yang menayangkan kekerasan dan kekerasan seksual pada anak secara terus menerus dan terpengaruh pada sikap dan perbuatanya, secara tidak langsung akan mempengaruhi sikapnya terhadap anak.  Multimedia merupakan komponen yang berada di luar diri anak dan orang dewasa, dan diperkirakan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak, karena merupakan sarana untuk belajar masalah-masalah yang positif maupun negatif.  Makin majunya teknologi dan makin berkembangnya masyarakat menyebabkan multimedia merupakan sarana yang tidak asing lagi untuk menyampaikan berbagai informasi. Beberapa ahli berpendapat bahwa multimedia dapat menstimulasikan fantasi kekerasan dan fantasi ini mendukung timbulnya tingkah laku agresif penontonya. Kehadiran multimedia dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang tidak bisa terhindarkan. Perkembangan anak dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor yang berasal dari dalam diri dan di luar dirinya. Interaksi antar faktor ini membentuk kepribadian anak yang kemudian akan tampak dalam sikap serta tingkah lakunya. Salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak adalah multimedia

    Problem Dan Prospek Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mewujudkan Demokrasi Yang Berkeadaban

    Get PDF
    Pendidikan Kewarganegaraan harus mempunyai visi strategic agar dapat meningkatkan integrasi bangsa melalui substansinya dalam membentuk warga negara yang menjunjung tinggi nilai persatuan serta mempunyai rasa kebangsaan. Visi strategic tersebut dituangkan dalam misi secara khusus dapat dilihat pada penjelasan  Pasal 37 ayat (1) UU No. 20/2003 yang menyebutkan bahwa: “Pendidikan Kewargenegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Karakter tersebut sangat diperlukan untuk mewujudkan proses demokrasi Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra (2006:3) bahwa perkembangan demokrasi suatu negara tidak akan terlepas dari keempat unsur yaitu: unsur-unsur civics culture, pengalaman sejarahnya, tingkat perkembangan ekonominya, serta kesadaran akan identitas nasional dari warganegaranya. Identitas nasional akan menjadi jiwa untuk tetap utuh dan tegaknya suatu bangsa dan negara karena jiwa tersebut dibangun dari kesadaran warganegaranya untuk tetap loyal dan setia serta mencintai bangsa dan negaranya. Salah satu konsep Kewarganegaraan atau “citezenship” menurut Cogan 1998 dalam Winataputra (2007:3) diartikan sebagai “a set of charactheristic of being a citizen”, atau seperangkat karakteristik sebagai seorang warganegara, secara konseptual “citezenship” memiliki lima atribut pokok yang salah satunya adalah a sense of identity; perasaan akan identitas tersebut akan dapat mendorong warganegara untuk tetap setia dan bangsa terhadap bangsa dan negaranya sehingga akan mewujudkan sebuah intergrasi bangsa

    Kemampuan Profesional Guru Dalam Pembelajaran Efektif

    Get PDF
    Guru adalah salah satu profesi yang tertua di dunia, seumur dengan keberadaan manusia, karena ibu dan keluarga adalah guru alamiah yang pertama. Sehinga tidak mengherankan apabila di dalam semua masyarakat profesi guru dianggap dapat dilakukan semua orang. Namun demikian kehidupan bermasyarakat semakin berdiferensiasi dan ketika orang mempunyai banyak pilihan sebagai ladang kehidupannya, citra profesi guru semakin lama semakin ditinggalkan atau dengan kata lain merosot di dalam kedudukan sosial. Gejala tersingkirnya profesi guru di dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu gejala global. Namun demikian, tidak satu pun masyarakat yang tidak membutuhkan profesi guru, karena tanpa pendidikan, tidak mungkin terjadi kelangsungan hidup bermasyarakat. Tidak mengherankan apabila para pakar berpendapat bahwa profesi guru merupakan suatu most thankless profession in the world of today. Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen di Indonesia merupakan suatu makna yang sangat positif di dalam sejarah kehidupan profesi guru dalam masyarakat Indonesia. Betapa tidak, untuk pertama kalinya dalam sejarah profesi guru diakui sebagai suatu profesi yang perlu mendapat perlindungan dan mendapat penghargaan yang setimpal serta pertimbangan yang memadai. Dari berbagai faktor penentu dalam profesi guru dewasa ini. SDM memang dinilai sebagai faktor kunci. Untuk peningkatan SDM sedikitnya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan agar berkontribusi terhadap peningkatan kualitas SDM guru, yakni 1). sarana gedung, 2). buku yang berkualitas, 3). guru yang profesional

    Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Terhadap Sikap Demokratis Siswa SMA Negeri Se Kota Palangka Raya: (Survey Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kota Palangka Raya)

    Get PDF
    Fakta yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara fakta miris sering kita lihat dimana kekerasan yang terjadi banyak juga dilakukan oleh pelajar. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dan dihimpun dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tanggal 27 September 2012, kasus tawuran pada 2010 ada sebanyak 102 kasus. Tahun 2011 sebanyak 96 kasus. Sementara, sejak Januari hingga Agustus 2012 kasus tawuran pelajar sudah terjadi sebanyak 103 kali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey ekplanasi, yaitu penjelasan penelitian yang menggunakan kuisioner atau daftar pertanyaan yang ditunjukan kepada responden. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota PalangkaRaya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.660 orang siswa SMA Negeri di Kota Palangka Raya. Sedangkan sampel minimum sebanyak 322 orang siswa SMA Negeri. Angket yang disebar 850, sedangkan angket yang kembali sejumlah 700 angket. Berdasarkan data yang diperoleh melalui  penyebaran angket menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai variabel X berpengaruh positif. Masing-masing indikator variabel X yaitu X1 kecerdasan warganegara (civic intelligence) berpengaruh 0,5969 kategori sedang. X2 tanggungjawab warganegara (civic responsibility) berpengaruh 0,8354 dengan kategori sangat kuat. Sedangkan indikator X3 parisipasi warganegara (civic participation) berpengaruh 0,6867 dengan kategori kuat. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) yang meliputi kecerdasan warganegara (civic intelligence) atau X1, tanggungjawab warganegara (civic responsibility) atau X2, partisipasi warganegara (civic participation) atau X3 berpengaruh positif terhadap sikap demokratis (Y) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kota Palangka Raya. Hal ini dapat dilihat dari p-value untuk ketiga variabel X1, X2 dan X3 secara berturut-turut 0,001; 0,000; 0,001 yang lebih kecil daria = 5%

    MAKNA SEPUNDU BAGI MASYARAKAT AGAMA HINDU KAHARINGAN DALAM UPACARA TIWAH DI DESA TUMBANG MANJUL KECAMATAN SERUYAN HULU KABUPATEN SERUYAN

    Get PDF
    The issues discussed are the Meaning of Sapundu for Hindu Kaharingan Religion in the Tiwah Ceremony for the Community in Tumbang Manjul Village, Seruyan Hulu District, Seruyan District. Seruyan The object of this research is all the people involved in the research. The research method used is the Qualitative Inductive method. The instruments of this research include: observation sheet, interview to find out the meaning of Sapundu for Hindu Kaharingan Religion in Tiwah Ceremony for the Community in Tumbang Manjul Village, Seruyan Hulu District, Seruyan District. Data analysis techniques, the authors use descriptive analysis as follows: data collection, data reduction, presentation data or data display then drawing conclusions or data verification. The results of this study are the meaning of sapundu for the kaharingan religious community is a place to bind animal victims as an intermediary bodyguard for spirits that died to go to lewu tatau or heaven. Sapundu statue has a function that is as education, especially in Hindu education from Tattwa, Susila and the third ceremony. This is the basic framework of Hinduism. The value of Tattwa education can be seen from the attributes of God, Social can be assessed from human behavior during his lifetime described with the sapundu statue. The religious function in the Sapundu Statue for the Hindu Kaharingan community interprets sacred and sacred acts and symbols that are profane with symbolic interactions Adapun permasalahan yang dibahas yaitu Makna Sapundu Bagi Agama Hindu Kaharingan Dalam Upacara Tiwah Bagi Masyarakat Di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna Sapundu Bagi Agama Hindiu Kaharingan Dalam Upacara Tiwah Bagi Masyarakat Di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan Objek dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang terlibat dalam penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Induktif Kualitatif. Instrumen penelitian ini meliputi : lembar observasi, wawancara untuk mengetahui Makna Sapundu Bagi Agama Hindu Kaharingan Dalam Upacara Tiwah Bagi Masyarakat Di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan.Teknik analisis  data, penulis menggunakan analisis deskriptif Sebagai Berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data kemudian penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian  ini adalah Makna sapundu bagi masyarakat agama kaharingan adalah tempat mengikat hewan korban sebagai perantara pengawal bagi roh yang meningal untuk menuju lewu tatau atau surga. Patung Sapundu mempunyai fungsi yaitu sebagai pendidikan, terutama dalam pendidikan Agama Hindu dari Tattwa, Susila dan Upacara ketiga hal ini merupakan kerangka dasar Agama Hindu.Nilai pendidikan Tattwa dapat dilihat dari sifat-sifat Tuhan, Sosial dapat dinilai dari tingkah laku manusia pada masa hidupnya digambarkan dengan patung sapundu.Fungsi religius dalam Patung Sapundu bagi masyarakat Hindu Kaharingan menginterpretasikan tindakan dan simbol-simbol yang bersifat sakral dan mensakralkan yang bersifat profan dengan interaksi simboli

    Strategi Merawat Kerukunan Dalam Keberagaman Masyarakat di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Merawat Kerukunan Dalam Keberagaman Masyarakat di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur.  Strategi  merawat kerukunan dalam keberagaman  masyarakat di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur saling menjaga dan saling menghormati dalam berbagai hal apa saja termasuk dalam upacara keagaman dan upacara adat kita saling membantu misalnya ketika agama Hindu Kaharingan Tiwah masyarakat agama lain juga ikut membantu, dan ketika hari besar keagaman juga demikian misal Hari Raya Nyepi, umat Islam atau Kristen berkunjung ke rumah pada saat hari perayaan tersebut sehingga dalam hal ini terjalin suasana kekeluargaan yang baik. Solusi yang harus kita lakukan adalah mengurangi sikap egois itu sendiri serta mengurangi rasa fanatik terhadap agama kita sebab agama adalah urusan kita masing – masing antara kita dan tuhan sehingga di dunia ini yang paling utama adalah keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat

    Efektivitas metode e-learning mata pelajaran Ekonomi di masa Covid-19 pada siswa SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya

    Get PDF
    Penelitian kualitatif ini bertujuan (1) mendeskripsikan dan menganalisis hasil belajar siswa setelah menggunakan E-Learning, (2) mendeskripsikan dan menganalisis kekuatan dan kelemahan penerapan E-learning dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian dilakukan  SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode E-learning untuk pembelajaran ekonomi tidak efektif karena siswa tidak mampu menggunakan aplikasi E-learning. Selain itu, mereka tidak tertarik untuk belajar secara online melalui metode E-Learning. Terkait kekuatan implementasi E-learning, kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan Handphone, laptop, WIFI dan kuota gratis. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih fleksibel, sehingga siswa memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan tugas dan mencari beberapa referensi di Google. E-learning juga memiliki beberapa kelemahan. Pada faktor internal, siswa sulit menangkap inti materi, mereka juga akan lebih pasif di kelas, dan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan koneksi yang error, proses pembelajaran yang singkat, serta ketersediaan kuota dan handphone merupakan faktor eksternal dari kelemahan E-learning. &nbsp

    PERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SEI GOHONG KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA

    Get PDF
    The problem in this research is: "The Role of Youth Organization in Community Empowerment in Sei Gohong Village, Bukit Batu District, Palangka Raya City". This research is discussed with the aim to find out the role of Youth Organization in Community Empowerment in Sei Gohong Village, Bukit Batu Subdistrict, Palangka Raya City. Youth organization plays a role as youth association in carrying out community activities in the field of sports, arts and culture and other fields such as other activities, especially in security, arts and uasaha fields through borrowing revolving funds. This research method uses qualitative, by collecting interview data and studying documentation through purposive sampling techniques. The inhibiting factors / obstacles faced by Youth Organization in Sei Gohong Kelurahan are the main ones are the lack of funds, Secretariat Office Not yet available, human resources and coordination meetings are sparse, some activities in the program have been carried out by the kelurahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah :“Peran Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Masyarakat  Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya”. Penelitian ini Di bahas Dengan Tujuan Untuk mengetahui Peran Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Masyarakat  Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya. Karang taruna berperan sebagai wadah perkumpulan pemuda dalam melakukan kegiatan kemasyarakatan dalam bidang olah raga, seni budaya dan bidang – bidang lain seperti kegiatan – kegiatan yang lain terutama dalam bidang keamanan, bidang kesenian dan bidang uasaha melalui peminjaman dana bergulir. Metode penelitian ini menggunakan kualitatatif, dengan pengumpulan data wawancara dan studi dokumentasi melalui teknik purpossive sampling. Faktor penghambatnya / Kendala yang dihadapi Karang Taruna di Kelurahan Sei Gohong adalah yang utama adalah ketersediaan dana yang kurang, Kantor Sekretariat Belum ada, sumberdaya  manusia kemudian rapat kordinasi jarang, sebagian kegiatan dalam program sudah dikerjakan oleh pihak keluraha

    Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Kepemilikan E-KTP di Desa Marawan Lama Kecamatan Dusun Utara Kabupaten Barito Selatan

    Get PDF
    Penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami obyek yang diteliti secara mendalam dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian di Desa Marawan Lama Kecamatan Dusun Utara  Kabupaten Barito Selatan.  Subjek penelitian yaitu 1 Orang Kepala Desa, 1 Orang sekretaris Desa. 2 Orang Tokoh Masyarakat dan 4 Orang masyarakat yang belum memiliki e-KTP dengan jumlah seluruhnya 8 (Delapan) Orang.  Pengumpulan data lembar observasi, wawancara untuk Studi Tentang Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Kepemilikan e-KTP di Desa Marawan Lama Kecamatan Dusun Utara  Kabupaten Barito Selatan. Teknik analisis data, penulis menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data kemudian penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian diperoleh: (1) Masyarakat di Desa Marawan Lama hamper semua mempunyai e-KTP. Yang tidak memiliki e-KTP 22 Orang  dan yang memiliki e-KTP 1.067 dan yang terdata wajib miliki e-KTP  1.089 Orang.  Di peroleh data 2,02% yaitu dari jumlah yang memiliki e-KTP sebanyak 22 kali 100 dibagi 1.089 hasilnya 2.02%. ini berarti masyarakat sadar akan hukum.  (2) Syarat dalam pembuatan e-KTP:  Warga Negara Indonesia, Berusia 17 tahun atau lebih, Menunjukan surat pengantar, Mengisi formulir F1, Foto Kopi Kartu Keluarga.  (3) Manfaat dari pembuatan e-KTP adalah untuk sebagai tanda identitas diri warga negara, sebagai syarat untuk pembuatan SIM, pembuata nsurat – surat tanah, layanan BPJS, membuka tabungan di Bank serta andministrasi penduduk lainya. Faktor pendukung pembuatan e-KTP untuk mendapat identitas yang sah, takut rajia polisi, pembuatan SIM,dan layanan BPJS, serta kepentingan data penduduk yang lainya. Faktor penghambat pembuatan e-KTP keterbatasan biaya, pembuatan e-KTP tidak langsung jadi. Ketidak tahuan masyarakat atas kesadaran hukum dalam kepemilikan e-KTP

    Implementasi Profil Pelajar Pancasila Untuk Memperkuat Karakter Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Palangka Raya

    Get PDF
    This research aims to describe and analyze the form of implementation, supporting factors, inhibiting factors, and solutions in implementing the Pancasila student profile to strengthen the character of class X SMA Negeri 1 Palangka Raya students. This research uses qualitative methods with the type of research being descriptive. The research subjects consisted of the Principal of SMA Negeri 1 Palangka Raya City, Deputy Principal of SMA Negeri 1 Palangka Raya for curriculum, Deputy Principal of SMA Negeri 1 Palangka Raya for Student Affairs, Civics Teachers, Teachers of other subjects, and 5 Students. Data collection uses observation, interviews and documentation methods. Meanwhile, the data analysis technique steps in this research are data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research are (1) a form of implementation of the Pancasila Student Profile to strengthen the character of class Spiritual tourism and so on which are strengthened by the implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5), (2) The supporting factors are cooperation between school members, good student character, coordination between teachers, facilities and infrastructure as well as well-designed activities. Meanwhile, the inhibiting factor is the teacher\u27s schedule which collides with the teaching schedule in classes XI-XII which still uses the K-13 curriculum. Then students feel a little burdened with assignments that are quite expensive and assignment deadlines that are too fast. (3) The solution to overcome this obstacle is that all school members have the right to give their opinions and students manage their time and set aside pocket money to sav
    corecore