9 research outputs found

    The Heat Exchanger Performance of Shell and Multi Tube Helical Coil as a Heater Through the Utilization of a Diesel Machine\u27s Exhaust Gas

    Full text link
    A review on reutilization of heat waste from a diesel machine is absolutely important. This is because the exhaust gas potential of a Diesel machine keeps increasing and not much has been utilized by the industry. One of the techniques of reutilizing the heat waste in industry is by using a heat exchanger. The technique is also very useful for the environment because it can reduce air pollution caused by the exhaust gas of the diesel machine. The main purpose of the research is to find out the capability of shell and multi-tube helical coil HE as an air heater by utilizing the exhaust gas of the Diesel machine. The heat exchanger of shell and multi-tube helical coil utilizes the exhaust thermal gas of the Diesel machine as the air heater already made. The apparatus has the following dimension: the shell length of 1.05 m, diameter 0.1524 m, tube length of 3.25 m with 20 coils, tube diameter of 0.011 m, coil diameter of 0.0508 m with 4 helical coils. The type of Diesel machine to use in the testing is 4FB1 Isuzu Diesel engine. The machine has the maximum machine power and rotation of 54 kW and 3,600 rpm. The performance testing of heat exchanger has been conducted in some variations of Diesel machine rotations of 1,500 rpm, 1,750 rpm, 2,000 rpm, 2,250 rpm and 2,500 rpm. The testing result shows a maximum effectiveness to happen at the machine rotation of 1,500 rpm. The maximum effectiveness to get is 67.8% and then it goes down drastically in accordance with the increase of air mass flow rate. The hot air temperature created is from 47.1°C to 52.3°C so that it can be used for the purpose of drying up the unhulled rice

    Pengaruh Tabung Penenang Udara pada Eksperimen Liquid Jet Gas Pump

    Full text link
    Alat penenang udara pada eksperimen Liquid Jet Gas Pump (LJGP) diperlukan sebagai media penstabil fluida udara dalam menghasilkan nilai vakum dan kinerja yang optimal pada LJGP. Liquid Jet Gas Pump merupakan peralatan yang memanfaatkan dua fluida liquid dan gas. proses kerja dari peralatan ini adalah tanpa menggunakan bagian-bagian yang bergerak sehingga konstruksinya menjadi sederhana dan mudah didapatkan. Peralatan utama LJGP yaitu section chamber, nosel, throat dan diffuser. Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui pengaruh tabung penenang udara pada eksperimen LJGP. Metode penelitian dengan cara eksperimen setelah didapatkan data, dilakukan analisa untuk mendapatkan hasil dari tujuan. Data yang diamati pada debit aliran primer yaitu 12,5 GPM dan debit aliran sekunder (secondary flow) 9-30 L/s, untuk mensirkulasikan fluida air ke LJGP digunakan pompa sentrifugal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua debit primer maupun sekunder kecendrungan menginformasikan hal yang sama, yaitu tabung penenang udara dalam eksperimen Liquid Jet Gas Pump dapat berpengaruh terhadap hasil pengukuran yang didapatkan ( khususnya dalam sistem pembacaan yang tertera dalam alat ukur).rekomendasi dari hasil pengamatan pada riset ini juga menyimpulkan bahwa tabung penenang udara harus dipasang dalam kondisi konstan tanpa gangguan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, begitu juga sebaliknya jika tabung penenang udara tidak dipasang dan ataupun dipasang tetapi dalam kondisi tidak konstan, berubah-ubah dengan adanya gangguan dari sekelilingnya maka hasil pengukuran yang didapatkan tidak akan menghasilkan kondisi yang baik, data yang tertera pada alat ukur akan menjadi error. pembacaan pengukuran tekanan tertinggi diperoleh pada debit sekunder 30 L/s yaitu 102,2 Pa dan terendah kondisi vakum 6,9 P

    Efesiensi Kompresor terhadap Modifikasi Susunan Pipa Evaporator Refrigerator

    Full text link
    Kompresor dengan pembebanan yang sama dalam keadaan modifikasi ataupun standart sangatlah berbeda efesiensinya dan Coefisien prestasi dalam suatu mesin pendingin,dalam hal ini pengujian dalam keadaan standart lalu modifikasi evaporator berbentuk segitiga tanpa sirip(plat) dan pengujian setelah dimodifikasi sangatlah memperjelas perbedaan efesiensi kompresor yang terjadi dalam suatu sistem pendingin. Dari hasil pengujian kompresor pada Refrigerator merk Samsung model DA99-01516R dengan pembebanan yang sama, nilai efesiensi tertinggi 99,51% dengan Coefisien prestasi 2,58 di dapat pada keadaan standart dan nilai efesiensi tertinggi 98,86 dengan Coefisien prestasi 2,47 dalam keadaan modifikasi susunan pipa evaporator. Sehingga dari hasil pengujian efesiensi kompresor keadaan standart lebih baik dari efesiensi dalam keadaan modifikasi evaporator

    Pengaruh Konveksi Paksa dan Alami terhadap Kinerja Pengering Surya Menggunakan Kolektor Tipe Tabung Vakum

    Full text link
    Pengeringan hasil pertanian menggunakan kolektor tipe tabung vakum, secara konveksi paksa dan konveksi alami telah dilakukan. Salah satu hasil pertanian yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pengobatan dan kosmetika adalah asam gelugur (Garcinia atroviridis) . Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kecepatan udara (0, 3, 3,5dan 4 m/s) terhadap laju pengeringan, efisiensi, dan komsumsi energi spesifik (KES) pada pengeringan asam gelugur dari kadar air 90,6% menjadi 10-12%. Kondisi pengujian berlangsung dalam dua variasi yakni pada pagi hari dari jam 09:00 sampai dengan jam 16:30 dan siang hari dari jam 11:00 sampai dengan jam 17:30 WIB. Selama pengujian berlangsung besarnya intensitas radiasi diukur menggunakan solar power meter. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum diperoleh pada pada variasi kecepatan aliran udara 3 m/s dengan intesitas radiasi matahari rata -rata sebesar 644,53 W/m2 diperoleh laju pengeringan 0,85 gr H2O/gr berat kering.jam, efisiensi termal 6,23 %, konsumsi energi spesifik (KES) 0,023 MJ/kguapair dan nilai laju ekstraksi air spesifik (SMER) yaitu 1,987 x 10-1 kg/kWh

    Pengaruh Kinerja Kompresor pada Mesin Pendingin dengan Penggunaan Variasi Bahan Refrigran

    Full text link
    Mesin-mesin pendingin saat ini telah bayak berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Pada umumnya mesin ini digunakan untuk pengawetan makanan, peyerapan kalor dari bahan-bahan kimia dan industri bahan kimia. Dalam hal tersebut salah satu dari mesin ini adalah refrigerator yaitu suatu bahan/zat pendingin pada refrigerator yang disebut refrigran atau Freon. Bermacam-macam refrigerant telah bayak dipakai manusia sebagai fluida pada refrigerator,salah satunaya yang dapat merusak lingkungan seperti CHC1F2 (monoklorodifluorometana), untuk mengurangi hal tersebut maka harus dilakukan pengantian refrigran yang rama lingkungan,pengantian refrigran memiliki pengaruh cukup besar terhadap temperatur yang di hasilkan di dalam evavorator. Pada penelitian ini dilakukan ujicoba untuk mengetahui refrigran yang rama lingkungan,dengan membandingkan tiga refrigran CHC1F2(R 22) yang lama dengan refrigran terbaru HC(R134a) dan refrigran ammonia (R410) pada mesin pendingin satu pintu sebagai acuan dasar perbandingan.Ini dilakukan untuk mengetahui mana yang lebih baik dan efesien dari ketiga refrigran CHC1F2(R 22) ke HC(R134a) dan ammonia (R410) pada kompresor,serta manakah yang menghasilkan suhu dingin dan COP tertingi. Setelah dilakukan perhitungan didapat COP tertinggi 20,7 untuk refrigerant (R410a) dan daya kompresor tertinggi 0,670 untuk refrigran(R134a)

    Analisa Uji Kinerja Mesin Pengayak Pasir Menggunakan Piringan Ayak Dengan Metode Gerak Eksentrik Kapasitas 1 M3/jam

    Full text link
    Sand is a material that is very much needed for building materials. This sand material may still be mixed with stones or gravel. To get this fine sand material, the process of pengayaka is carried out. Characteristics of sand are dry sand, half wet sand, wet sand. In terms of HR, this perpetuation process still requires relatively large time and costs. Sand sieving machine using a sieve disk device with eccentric motion method after the speed is made must still be solved, for example the machine has answered the problem above. Because good results will certainly increase the value of work as well as vice versa. This measurement is done to determine the production capacity, power at the time of sifting sand, and sand density. From the test results obtained on the type of dry sand density of 1.414 kg/liter total capacity of 3.132 m3/hr, type of half sand wet density 1,551 kg / liter total capacity 1,461 m3 / hour, type of wet density 1,651 kg /liter total capacity 0,791 m3/hour. From the results of electromotor testing, it was obtained a power of 170 Watt. No-load testing obtained power of 452.83 Watt, capable of providing 454.59 Watt of power for testing with dry sand loads. Where as for testing with half-wet sand load produces 458.01 Watt of power, and to calculate with wet sand load the power is 463.32 Watt. At the time of this sand sieving the results of its capacity are very beneficial in the type of sand, and in the presence of tribal density. From the results of the test data that is done does not affect the capacity and density is more open to capacity
    corecore