19 research outputs found

    The Development of Biology Material Resources by Metacognitive Strategy

    Full text link
    The Development of Biology Material Resources by Metacognitive Strategy The study was aimed at finding out the suitability of Biology Materials using the metacognitive strategy. The materials were textbooks, self-understanding Evaluation Sheet and the key, lesson plan, and tests including the answer key. The criteria of appropriateness included the relevance of the resources with the content validity, face va­lidity and the language. This research and development study was carried out employing a 3D model, namely define, design and develop. At the define stage, three topics were selected for analysis, they were virus, Endocrine System, and Genetic material. During the design phase, the physical appearance of the materials was suited with the Metacognitive Strategy. At the develop phase, the material resources were examined and validated by two Biology experts and senior teachers of Biology. The results showed that the Biology material Resources using Metacognitive Strategy developed in the study has fell into the category of very good ( score > 3.31) and was therefore considered suitable

    Lesson Study untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaranguru Ipa-biologi SMPN di Kabupaten Ponorogo

    Full text link
    Tujuan umum kegiatan Lesson Study/LS ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran biologi di SMPN Kabupaten Ponorogo. Tujuan khusus (a) guru IPA-Biologi dapat mengembangkan RPP dan perangkatnya, (b) Guru IPA-Biologi dapat melaksanakan open lesson sesuai dengan RPP dan perangkat yang dibuat, (c) Guru IPA-Biologi dapat melaksanakan LS. Sasaran LS adalah 7 (tujuh) guru IPA-Biologi di SMPN dari berbagai katagori, termasuk Sekolah Pelayanan Minimum di Kabupaten Ponorogo. Metode yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut melalui kegiatan Workshop, Pendampingan I, dan Pendampingan II. Pada saat Workshop guru IPA-Biologi menghasilkan perangkat yang akan digunakan dalam LS sedangkannarasumber melakukan modelling dari RPP dan LKS Inkuiri yang dicontohkan. Pelaksanaan Pendampingan I dan Pendampingan II menggunakan LS yang meliputi fase Plan, Do dan See. Hasil kegiatan LS menunjukkan 7 guru IPA-Biologi sudah dapat menyusun RPP dan perangkatnya, hanya 4 guru yang dapat melaksanakan open lesson, dari empat guru IPA-Biologi yang menjadi model, dua guru mengalami peningkatan kemampuan mengajar, satu guru tidak mengalami peningkatan, dan satu guru sudah mempunyai kemampuan mengajar sangat baik

    Kekuatan dan Kelemahan Pelaksanaan Microteaching di Lab. Pembelajaran Fmipa Universitas Negeri Surabaya

    Full text link
    The purpose of this research to describe the strength and the weakness factors from microteaching activities which held in Mathematics and Science Faculty Laboratory, Surabaya State University. This descriptive research use in-depth interview technique and questionnaire. The data were obtain from 25 lecturers of Field Experience I Subject, 100 students who already take this program and also 15 learning laboratory crew on Mathematics and Science Faculty. The result of this research report that: (1) The strength of microteaching activities in Mathematics and Science Faculty werelean on the lecturers who doing shooting and editing by him/herself which already trained through workshop, and video learning of the result microteaching used by student and lecturer for reflections, (2) The weakness of microteaching activities in Mathematics and Science Faculty were the quality of result microteaching video should be improve

    Implementasi Metode Penugasan Analisis Video Pada Materi Perkembangan Kognitif, Sosial, Dan Moral

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja mahasiswa dalam menyelesaikan tugas analisis video pada materi perkembangan kognitif, sosial, dan moral. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre experiment dengan rancangan one shot case study design. Subjek penelitian adalah 24 mahasiswa Program Pendidikan Biologi Universitas Negeri Surabaya Angkatan 2012. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai kinerja mahasiswa dalam menyelesaikan tugas analisis video adalah 80,94, rerata hasil belajar kognitif 78,54 dan sebagian besar mahasiswa (94,27%) memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode penugasan analisis video.The purpose of this study is to describe the performance of students in completing the task of video analysis on the material of development of cognitive, social, and moral. This type of research is the design of pre experiment with one shot case study design. Subjects were 24 students of Biology Education Program, State University of Surabaya Force 2012. The results showed the mean value of the performance of students in completing the task of video analysis was 80.94, 78.54 average cognitive achievement and the majority of students (94.27%) responded positively to the implementation of learning with video analysis assignment method

    Penerapan Perangkat Pembelajaran Pencemaran dan Pelestarian Lingkungan untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis

    Full text link
    Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi yaitu dengan mengajarkan kepada siswa tentang berpikir kritis. Berpikir kritis yang dilatihkan dalam penelitian ini meliputi: kemampuan merumuskan masalah, memberikan argumen, melakukan deduksi, melakukan induksi, dan melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu dan untuk mengetahui ketuntasan belajar dan respons siswa terhadap penerapan perangkat pembelajaran pada materi pencemaran dan pelestarian lingkungan. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan menggunakan rancangan one shot case study design. Sasaran penelitian adalah 36 siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3 Kediri. Hasil penelitian menunjukan penerapan perangkat pembelajaran dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari ketuntasan belajar siswa sebesar 80,5%. Sebagian besar siswa memberikan respons positif dan menganggap baru terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan guru

    Penerapan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis di SMA Sejahtera Surabaya

    Full text link
    Penelitian ini menerapkan perangkat pembelajaran biologi berbasis kooperatif tipe TPS. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan mendapatkan data tentang ketercapaian setiap indikator keterampilan berpikir kritis. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Design. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan paired t-test. Selain itu juga dihitung peningkatan keterampilan berpikir kritis melalui N-gain, untuk melihat keunggulan perangkat pembelajaran berbasis kooperatif tipe TPS. Sasaran penelitian adalah siswa SMA Sejahtera Tahun Ajaran 2009/2010 Kelas X-7 yang berjumlah 37 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan perangkat pembelajaran berbasis kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Ada satu indikator yang tidak tuntas dari lima indikator berpikir kritis yang dilatihkan

    Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Berbasis Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (Gi) untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mengembangkan LKS materi Ekosistem berbasis pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa, dan mengetahui respon siswa terhadap keterbacaan LKS, serta keterlaksanaan LKS. Siswa dilatih keterampilan berpikir kritis melalui memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan dalam suatu kegiatan penyelidikan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari tahap pengembangan LKS dan tahap uji coba LKS. Sasaran penelitian ini adalah LKS biologi materi ekosistem yang diujicobakan di kelas X-9 SMA Negeri 3 Nganjuk dengan siswa sebanyak 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kelayakan LKS berbasis pembelajaran kooperatif GI sebesar 86,5% dengan kategori sangat layak. (2) Respon siswa terhadap keterbacaan LKS sebesar 86,23% dengan kategori sangat layak. (3) Keterampilan berpikir kritis yang yang dilatihkan dalam LKS belum semua dapat dikuasai oleh siswa

    Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Perkuliahan Taksonomi Tumbuhan Tinggi Di Prodi Pendidikan Biologi Fmipa Universitas Negeri Surabaya

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektivitas penerapan tutor sebaya dalam perkuliahan Taksonomi Tumbuhan Tinggi di prodi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya. Tutor sebaya diterapkan dalam perkuliahan Taksonomi Tumbuhan Tinggi (TTT) untuk mahasiswa yang nilai Ujian Sub Sumatif (USS) tidak mencapai kategori B ( ≥ 70) sebagai tutee dan yang memperoleh nilai > 70 sebagai tutor. Setelah mengikuti pembelajaran tutor sebaya, mahasiswa tutee mengikuti remedial test.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre ekperimental yaitu one group Pre-Test Post-Test design. Adapun prosedurnya meliputi tahap utama yaitu melaksanakan USS, menentukan subyek penelitian, menerapkan tutor sebaya, melaksanakan remidial test, menggali respon mahasiswa terhadap pembelajaran tutor sebaya. Subyek penelitian ini sebanyak 52 mahasiswa angkatan 2011 prodi Pendidikan Biologi. Data penelitian berupa nilai USS dan nilai remedial test dianalisis secara statistik paired t-test dan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor USS gymnopsermae sebesar 55.42 dan rata-rata nilai remedial test sebesar 72,69; nilai t hitung > t tabel yaitu 4.176 > 2.087 dengan taraf signifikan 0,01. Untuk materi angiospermae rata-rata skor USS sebesar 63,034 dan rata-rata skor remedial test sebesar 75; nilai t hitung > t tabel yaitu 11.26 > 2.678 dengan taraf signifikan 0,01. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan tutor sebaya. Jelas, bahwa tutor sebaya efektif diterapkan di perkuliahan TTT. Di samping itu, mahasiswa memberikan respon baik terhadap aspek keterlaksanaan tutor sebaya maupun aspek keterlibatan tutor
    corecore