34 research outputs found
Pemetaan Greenways Menggunakan Citra Quickbird Di Kota Surakarta
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui kemampuan citra satelitQuickBird untuk ekstraksi informasi parameter-parameter greenways, dan (2) Mengkajigreenways Kota Surakarta menggunakan teknik penginderaan jauh dan Sistem InformasiGeografis (SIG). Penelitian ini menggabungkan teknik penginderaan jauh dan SIG.Analisis data dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara pendekatan biner, danhirarki untuk melakukan klasifikasi greenways. Parameter yang dipertimbangkan dalampengklasifikasian greenways adalah tingkat tutupan pohon, keberadaan trotoar, tingkatpelayanan jalan, tingkat emisi polutan, dan keberadaan saluran air hujan. Penelitian inimenghasilkan tingkat ketelitian pemetaan untuk lebar jalan sebesar 96,39%, dan tutupanpohon sebesar 72,45%. Analisis SIG juga dilakukan pada proses klasifikasi greenwaysyang menghasilkan greenways kelas tipe I hingga tipe IX, dan terdapat satu jalur bukangreenways karena tidak memiliki trotoar. Kelas greenways yang ideal adalah tipe I,yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai jalur citywalk, dan jalur sepeda.Konektivits greenways dihasilkan sebesar 72,22%, yang berarti bahwa tingkatkonektivitas sangat tinggi
Pemanfaatan Citra Quickbird untuk Evaluasi Persebaran Kawasan Perumahan Tidak Bersusun oleh Pengembang terhadap Rencana Detail Tata Ruang di Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman
Kawasan Perumahan tidak bersusun oleh pengembang merupakan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Sleman dalam rangka pemanfaatan lahan secara efisien. Tujuan penelitian berupa (1) Mengkaji efektivitas citra Quickbird untuk menentukan persebaran kawasan Perumahan tidak bersusun oleh pengembang, (2) Mengetahui pola persebaran kawasan Perumahan tersebut di Kecamatan Kalasan, dan (3) Evaluasi persebaran kawasan Perumahan tersebut terhadap blok Peruntukan fungsi lahan. Metode yang digunakan dalam menentukan persebaran kawasan Perumahan tidak bersusun oleh pengembang adalah interpretasi visual citra Quickbird pada parameter fisik dan sosial ekonomi, selanjutnya dievaluasi terhadap blok Peruntukan fungsi lahan. Hasil penelitian berupa (1) Tabel tingkat efektivitas citra Quickbird dalam mengkaji persebaran kawasan Perumahan tidak bersusun oleh pengembang, tingkat akurasi ketelitian interpretasi sebesar 85%, (2) Peta pola persebaran kawasan Perumahan tidak bersusun oleh pengembang Kecamatan Kalasan, hasil menunjukkan berpola bergerombol, dan (3) Peta evaluasi kawasan Perumahan eksisting terhadap blok Peruntukan fungsi lahan, sebanyak 18 blok kawasan Perumahan sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang
Hambatan Komunikasi dalam Proses Ganti Kerugian Tanah Pelebaran Jalan Trans Sulawesi Poros Makassar-parepare di Kabupaten Pangkep
This study aims to determine the form of communication that is done in the process of land restitution, factors that become an obstacle in the process of restitution of land and also determine whether communication in the ground damages the widening of the Trans Sulawesi Makassar-Pare Pare shaft in the District implemented Pangkep.Penelitian by using research methods kualitatif.Subyek this study consisted of 24 community informants comprised of landowners, community leaders, political leaders, lawyers, and related SKPD on government Pangkep. The research data was obtained through in-depth interviews, observation and documentation were then analyzed using descriptive analysis kualitatif. research results obtained show that the obstacles that arise in the process of restitution of land for the construction of the Trans Sulawesi in Pangkep is disagreement on the amount of damages because the difference in price fixing base compensation between the government and society caused by several factors including bureaucratic communication, frame of mind, psychological, interests, and prejudices
Analisa Pergeseran Magnetic Domain Wall Pada Lapisan Tipis Free Layer CoFeB Untuk Sistem Spin-Valve Tunneling Magneto-Resistance (TMR) Sensor
Telah dilakukan analisa pergeseran magnetic domain wall pada lapisan tipis free layer CoFeB untuk sistem spin-valve Tunneling Magneto-Resistance (TMR). Analisa telah dilakukan dengan menggunakan software Object Oriented Micromagnetic Framework (OOMMF) berdasarkan persamaan Landau-Lifshitz Gilbert (LLG). Analisa pergeseran magnetic domain wall pada CoFeB yang mempunyai ukuran luas 120x100 nm2 dengan variasi ketebalan 1 dan 4 nm. Dari simulasi didapatkan hasil analisa pergeseran magnetic domain wall, histeresis loop dan energi dari sistem ferromagnetik (energy exchange dan demagnetisasi). Pada medan eksternal 299,9 Oersted CoFeB dengan ketebalan 1 nm nilai Mx/Ms adalah 0,99 dan pada ketebalan 4 nm nilai Mx/Ms adalah 0.93. Energi demagnetisasi mempunyai pola naik dengan bertambahnya medan luar dan energi exchange menurun dengan bertambahnya medan luar
Pengaruh PH, Suhu dan Waktu pada Sintesis LiFePO4/C dengan Metode Sol-Gel sebagai Material Katoda untuk Baterai Sekunder Lithium
Sintesis LiFePO4/C dengan metode sol-gel sebagai material katoda baterai sekunder litium telah dilakukan. Bahan pembentuk LiFePO4 adalah serbuk Li2CO3, FeC2O4.2H2O dan NH4H2PO4. Asam sitrat digunakan sebagai sumber karbon pada material katoda LiFePO4. Parameter sintesis yang telah diteliti adalah nilai keasaman (pH), suhu dan waktu sinter. Pengaruh parameter sintesis terhadap morfologi serbuk material katoda LiFePO4/C terkait dengan nilai konduktivitas dan performa elektrokimia telah dianalisis. Nilai keasaman (pH) prekursor divariasi dari 5; 5,4, dan 5,8. Suhu dan waktu pada proses sintesis divariasikan yaitu 600, 700 dan 800ºC serta 6, 8 dan 10 jam. Komposisi fasa dari material katoda hasil sintesis dianalisis dengan X-Ray Diffractometer (XRD). Hasil analisis menunjukkan bahwa fasa dominan yang terbentuk adalah LiFePO4. Morfologi material katoda dianalisis dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Kenaikan nilai pH akan memperkecil diameter butir. Selain itu, aglomerasi butir terjadi seiring meningkatnya suhu dan waktu sinter. Luas permukaan spesifik material katoda diperoleh dari uji Brunauer Emmett and Teller (BET) dengan nilai 7,743 m2/gr dihasilkan oleh sampel dengan pH 5,8 yang disinter pada suhu 700°C selama 10 jam. Hasil uji Electrochemichal Impedance Spectroscopy (EIS) menunjukkan bahwa konduktivitas listrik LiFePO4/C tertinggi diperoleh pada sampel ber-pH 5,8 dengan suhu sinter 700°C delama 6 jam yaitu 1,842x10-3 S/cm. Kurva Cyclic Voltammetry (CV) yang menunjukkan reaksi redoks paling stabil berdasarkan rentang pH 5, suhu sinter 600 sampai 800°C selama 6 sampai 10 jam diperoleh dari sampel dengan pH 5,8 yang disinter pada suhu 700°C selama 6 jam
Kajian Magnetoresistansi Pada Nanopartikel Magnetite (Fe3o4) Yang Dienkapsulasi Dengan Polyethylene Glycole (PEG) Dan Biomaterial Dengan Sensor Lapisan Tipis Co/Cu Multilayer Berbasis Giant Magnetoresistance (GMR) (Halaman 13 S.d. 19)
Telah dilakukan kajian magnetoresistansi (MR) pada nanopartikel magnetit (Fe3O4) yang dienkapsulasi dengan poliethilen glikol (PEG)-4000 dan biomolekul menggunakan sensor lapisan tipis berbasis giant magnetoresistance (GMR). Lapisan tipis yang digunakan adalah Si/Cr(5nm)/[Co(1,5nm)/Cu(x)]20/Cr(5nm) multilayer (x = 0,8; 0,9; dan 1,0 nm). Fenomena GMR dipengaruhi oleh variasi ketebalan lapisan tipis dan pelapisan nanopartikel Fe3O4 yang dienkapsulasi dengan PEG dan penambahan biomolekul yang mengganggu mobilitas momen magnetik material. Resistansi pada ketebalan lapisan tipis Cu 0,8; 0,9; dan 1,0 nm ketika H=0 masing-masing 3,7; 3,5; dan 2,7 Ohm dan ketika H=599,7 G masing-masing 3,5; 3,2; dan 2,3 Ohm. Nilai MR ketika lapisan tipis dilapisi nanopartikel Fe3O4, Fe3O4 yang dienkapsulasi dengan PEG, dan Fe3O4 yang dienkapsulasi dengan PEG dan penambahan biomolekul masing-masing mengalami Perubahan yang berbeda. Perubahan nilai MR pada lapisan tipis multilayer sebelum dan setelah pelapisan nanopartikel menunjukkan bahwa lapisan tipis Co/Cu multilayer dapat diaplikasikan sebagai sensor medan magnet dan potensial sebagai biosensor
Magnetic Nanostructures : Fabrication And Applications From Memory Devices To Biosensor
MAGNETIC NANOSTRUCTURES : FABRICATION AND APPLICATIONS FROM MEMORY DEVICES TO BIOSENSOR. For magnetic storage application, we successfully fabricated nanodots and nanopattern using electron-beam lithography (EBL) technique followed by ion irradiation. Perpendicularly magnetized squared-bits with the sizes of 100 to 500 nmwere clearly observed using magnetic forcemicroscopy (MFM) images. MFM images showed that the most of the patterned squared-bits with size of 100 nm have either uniformly bright or dark magnetic contrasts. Magnetization curves of patterned films were strongly influenced by the bit size and spacing between bits and indicated the existence of exchange coupling between the bits via irradiated spacing. On the other hand, for biosensor application, we recently develop Surface Plasmon Resonance (SPR)-based biosensor for biomolecules detection device.Magnetic nanoparticles such as magnetite (Fe3O4) and CoFe2O4 were purposed as candidate for active materials to increase accumulation of target biomolecules on sensing surface of SPR-based biosensor. Fe3O4 and CoFe2O4 nanoparticles with different sizes of 8 to 17 nm have been successfully synthesized chemically by co-precipitation method. The surface of nanoparticles had been modified using polyethylene glycol (PEG)-4000 to increase the crystallinity, decrease agglomeration and control the shape to more spherical. However, modification using PEG-4000 decreased the saturation magnetization which is due to the existence of α-FeO(OH) and γ-FeO(OH) phases from bonds at interface of CoFe2O4
Pengukuran Magnetoresistance Berbasis Lapisan Tipis Giant-Magnetoresistance (GMR) Pada Polyethylen Glicol (PEG)-Coated-Nanopartikel Magnetit (Fe3O4) (Halaman 5 S.d. 8)
Telah dilakukan pengujian Magnetoresitance berbasis lapisan tipis Giant-Magnetoresistance (GMR) pada Plyethylen Glicol (PEG)-coated-nanopartikel magnetit (Fe3O4). Penambahan lapisan nanopartikel magnetit Fe3O4 dan lapisan nanopartikel magnetit Fe3O4 yang dimodifikasi dengan PEG menyebabkan pergeseran nilai resistance pada lapisan tipis GMR dan mempengaruhi pergerakan domain-wall free layer FeCoB seiring dengan bertambahnya medan eksternal. Hasil ini ditunjukkan dengan pergeseran nilai resistansi sebesar ± 55,5 %, sebelum dan setelah dilapisi oleh nanopartikel magnetit Fe3O4. Resistansi ± 45,6 %, sebelum dan setelah dilapisi oleh nanopartikel magnetit Fe3O4 yang dimodifikasi dengan PEG
MAGNETIC NANOSTRUCTURES : FABRICATION AND APPLICATIONS FROM MEMORY DEVICES TO BIOSENSOR
MAGNETIC NANOSTRUCTURES : FABRICATION AND APPLICATIONS FROM MEMORY DEVICES TO BIOSENSOR. For magnetic storage application, we successfully fabricated nanodots and nanopattern using electron-beam lithography (EBL) technique followed by ion irradiation. Perpendicularly magnetized squared-bits with the sizes of 100 to 500 nmwere clearly observed using magnetic forcemicroscopy (MFM) images. MFM images showed that the most of the patterned squared-bits with size of 100 nm have either uniformly bright or dark magnetic contrasts. Magnetization curves of patterned films were strongly influenced by the bit size and spacing between bits and indicated the existence of exchange coupling between the bits via irradiated spacing. On the other hand, for biosensor application, we recently develop Surface Plasmon Resonance (SPR)-based biosensor for biomolecules detection device.Magnetic nanoparticles such as magnetite (Fe3O4) and CoFe2O4 were purposed as candidate for active materials to increase accumulation of target biomolecules on sensing surface of SPR-based biosensor. Fe3O4 and CoFe2O4 nanoparticles with different sizes of 8 to 17 nm have been successfully synthesized chemically by co-precipitation method. The surface of nanoparticles had been modified using polyethylene glycol (PEG)-4000 to increase the crystallinity, decrease agglomeration and control the shape to more spherical. However, modification using PEG-4000 decreased the saturation magnetization which is due to the existence of α-FeO(OH) and γ-FeO(OH) phases from bonds at interface of CoFe2O4
INDIGO : better geomagnetic observatories where we need them
The INDIGO project aims to improve the global coverage of digital observatories by deploying digital magnetometer systems in:
i) Observatories where existing analog recording equipment is in need of upgrading.
ii) Newly established digital observatories.
iii) Existing digital observatories for the purpose of quality control and redundancy.
In implementing the project and selecting suitable sites, special attention is paid to parts of the Earth devoid of magnetic observatories, increasing the reliability and long-term operation of existing observatories and cost-effective use of local resources.
The Poster reviews the current status of the project. We examine the different steps and initiatives taken since the initiation of INDIGO in 2004 and assess their effectiveness in achieving progress towards our aims of improving global coverage and enhanced data quality