2 research outputs found

    PEMODELAN 3D ANALYSIS RISIKO BENCANA WISATA LERENG GUNUNG MERAPI DI KECAMATAN CANGKRINGAN DAN PAKEM

    Get PDF
    As a country located in an area where three active plates meet, Indonesia has a high level of disaster risk, including volcanic eruptions. Indonesia has active volcanoes more than 30% of all active volcanoes in the world. One of the most frequent volcanoes that erupts is Mount Merapi, since 1900 up to now there have been recorded 24 eruptions. From our concern about the threat of disaster, we are interested in developing 3D Analysis modeling for tourist areas in Cangkringan and Pakem Districts. The combination of GIS technology with navigation systems can be used as a tool to analyze the state of tourist areas against disasters from Mount Merapi. From the 3D Analysis modeling that has been made, Bukit Klangon which is opened to the public is the highest position compared to other tourist sites and has the closest distance to the caldera. However, in spatial calculations, this tourism location is not one of the tourist areas with the highest hazard vulnerabilities.Sebagai Negara yang terletak di daerah pertemuan 3 lempeng aktif, Indonesia memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi, diantaraya adalah erupsi gunung api. Indonesia mempunyai gunung api aktif lebih dari 30% dari keseluruhan gunung aktif di dunia. Salah satu gunung api yang paling sering meletus adalah Gunung Merapi, sejak tahun 1900 sampai saat ini tercatat sudah 24 kali erupsi. Dari kekhawatiran kami terhadap ancaman bencana tersebut, kami tertarik untuk mengembangkan pemodelan 3D Analysis untuk daerah wisata di Kecamatan Cangkringan dan Pakem. Kombinasi teknologi SIG dengan sistem navigasi dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menganalisis keadaan daerah wisata terhadap bencana dari Gunung Merapi. Dari pemodelan 3D Analysis yang telah dibuat, Bukit Klangon yang dibuka untuk umum menjadi posisi paling tinggi dibanding lokasi wisata lain dan memiliki jarak terdekat dengan kaldera. Namun secara perhitungan spasial, lokasi wisata ini bukan termasuk kawasan wisata dengan kerentanan bahaya paling tinggi

    Pemodelan 3D Analysis Risiko Bencana Wisata Lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan dan Pakem

    Get PDF
    As a country located in an area where three active plates meet, Indonesia has a high level of disaster risk, including volcanic eruptions. Indonesia has active volcanoes more than 30% of all active volcanoes in the world. One of the most frequent volcanoes that erupts is Mount Merapi, since 1900 up to now there have been recorded 24 eruptions. From our concern about the threat of disaster, we are interested in developing 3D Analysis modeling for tourist areas in Cangkringan and Pakem Districts. The combination of GIS technology with navigation systems can be used as a tool to analyze the state of tourist areas against disasters from Mount Merapi. From the 3D Analysis modeling that has been made, Bukit Klangon which is opened to the public is the highest position compared to other tourist sites and has the closest distance to the caldera. However, in spatial calculations, this tourism location is not one of the tourist areas with the highest hazard vulnerabilities.Sebagai Negara yang terletak di daerah pertemuan 3 lempeng aktif, Indonesia memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi, diantaraya adalah erupsi gunung api. Indonesia mempunyai gunung api aktif lebih dari 30% dari keseluruhan gunung aktif di dunia. Salah satu gunung api yang paling sering meletus adalah Gunung Merapi, sejak tahun 1900 sampai saat ini tercatat sudah 24 kali erupsi. Dari kekhawatiran kami terhadap ancaman bencana tersebut, kami tertarik untuk mengembangkan pemodelan 3D Analysis untuk daerah wisata di Kecamatan Cangkringan dan Pakem. Kombinasi teknologi SIG dengan sistem navigasi dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menganalisis keadaan daerah wisata terhadap bencana dari Gunung Merapi. Dari pemodelan 3D Analysis yang telah dibuat, Bukit Klangon yang dibuka untuk umum menjadi posisi paling tinggi dibanding lokasi wisata lain dan memiliki jarak terdekat dengan kaldera. Namun secara perhitungan spasial, lokasi wisata ini bukan termasuk kawasan wisata dengan kerentanan bahaya paling tinggi
    corecore