Solar-Cycle Characteristics Examined in Separate Hemispheres: Phase, Gnevyshev Gap, and Length of Minimum

Research results from solar-dynamo models show the northern and southern hemispheres may evolve separately throughout the solar cycle. The observed phase lag between the hemispheres provides information regarding the strength of hemispheric coupling. Using hemispheric sunspot-area and sunspot-number data from Cycles 12 - 23, we determine how out of phase the separate hemispheres are during the rising, maximum, and declining period of each solar cycle. Hemispheric phase differences range from 0 - 11, 0 - 14, and 2 - 19 months for the rising, maximum, and declining periods, respectively. The phases appear randomly distributed between zero months (in phase) and half of the rise (or decline) time of the solar cycle. An analysis of the Gnevyshev gap is conducted to determine if the double-peak is caused by the averaging of two hemispheres that are out of phase. We confirm previous findings that the Gnevyshev gap is a phenomenon that occurs in the separate hemispheres and is not due to a superposition of sunspot indices from hemispheres slightly out of phase. Cross hemispheric coupling could be strongest at solar minimum, when there are large quantities of magnetic flux at the Equator. We search for a correlation between the hemispheric phase difference near the end of the solar cycle and the length of solar-cycle minimum, but found none. Because magnetic flux diffusion across the Equator is a mechanism by which the hemispheres couple, we measured the magnetic flux crossing the Equator by examining magnetograms for Solar Cycles 21 - 23. We find, on average, a surplus of northern hemisphere magnetic flux crossing during the mid-declining phase of each solar cycle. However, we find no correlation between magnitude of magnetic flux crossing the Equator, length of solar minima, and phase lag between the hemispheres.Comment: 15 pages, 7 figure

PROFIL WISATAWAN MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA

Anggit Margaret, C9407031 2011. Profil Wisatawan Museum Radya Pustaka Surakarta. Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian tugas akhir ini mengkaji tentang Profil Wisatawan di Museum Radya Pustaka Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari daerah mana saja wisatawan yang berkunjung ke Museum Radya Pustaka, bagaimana ciri-ciri wisatawan yang berkunjung ke Museum Radya Pustaka serta harapan-harapan yang diinginkan wisatawan terhadap Museum Radya Pustaka. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan narasumber wisatawan yang berkujung di Museum Radya Pustaka Surakarta tempat penulis melakukan penelitian, serta studi pustaka dan studi dokumen guna menambah sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebagian besar wisatawan yang datang berasal dari Semarang sebesar 32%. (2) Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Museum Radya Pustaka berusia antara 17-25 tahun dan kebanyakan dari mereka adalah pelajar atau mahasiswa dengan prosentase 52%. (3) Sebagian besar wisatawan yang datang ke Museum Radya Pustaka adalah bertujuan untuk melakukan penelitian yaitu sebesar 34%. (4) Harapan wisatawan yang berkunjung terhadap kelangsungan Museum Radya Pustaka sebagian besar adalah agar ditingkatkan lagi pengelolaan dan keamanan museum, agar kejadian hilangnya benda-benda koleksi museum tidak terulang lagi dikemudian hari. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa wisatawan yang berkujung ke Museum Radya Pustaka Surakarta mayoritas berasal dari Semarang, mayoritas berusia 17-25 tahun dan kebanyakan dari mereka adalah berprofesi sebagai pelajar dan mahasiswa. Kebanyakan wisatawan yang datang bertujuan untuk melakukan penelitian, serta harapan wisatawan terhadap Museum Radya Pustaka adalah supaya lebih ditingkatkan lagi pengelolaan dan keamanan museum