2 research outputs found
Hubungan Antara Rasio Platelet-Limfosit dengan Derajat Keparahan berdasarkan Status Gizi, Gambaran Radiologi, dan Manifestasi Ekstraparu pada Tuberkulosis Anak
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang menjadi perhatian. terbukti dengan tingginya angka kejadian, mortalitas, dan biaya kesehatan yang dibutuhkan untuk menangani pasien Tuberkulosis. Platelet Lymphocyte Ratio (PLR) adalah penanda prognostik baru yang mengintegrasikan prediksi risiko dua parameter, yaitu trombosit dan limfosit, dan umumnya digunakan sebagai penanda jalur agregasi dan inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara PLR dengan derajat keparahan pada pasien TB anak berdasarkan status gizi, gambaran radiologi, dan manifestasi ekstraparu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Didapatkan 38 pasien Tuberkulosis anak yang berobat di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar pada bulan Juli-Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara PLR dengan status gizi(p=0.819), gambaran radiologi(p=0.366), dan manifestasi ekstraparu (p=0.118). Akan tetapi didapatkan kecenderungan peningkatan platelet dan limfosit pada pasien TB dengan status gizi buruk, dan gambaran radiologi berat. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara nilai PLR dengan derajat keparahan berdasarkan status gizi, gambaran radiologis, dan manifestasi ekstraparu pada pasien Tuberkulosis ana
. Hubungan Karakteristik Individu dengan Health Seeking Behavior Masyarakat Kota Malang terhadap Tuberkulosis
Pada tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ketiga sebagai negara
dengan jumlah penderita tuberkulosis terbanyak di dunia. Kota Malang menempati
peringkat 10 besar sebagai wilayah di Jawa Timur yang memiliki angka morbiditas TB
yang tinggi. Salah satu upaya untuk menurunkan kasus tuberkulosis yaitu dengan
mengetahui health seeking behavior masyarakat terhadap tuberkulosis. Karakteristik
individu merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi health
seeking behavior masyarakat terhadap tuberkulosis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan health seeking behavior
masyarakat Kota Malang terhadap tuberkulosis. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan rancangan analitik observasional dengan cross sectional study. Teknik
sampling menggunakan accidental sampling yang dilakukan pada 395 responden
dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dalam bentuk google form. Analisis
data berupa analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Kota Malang memiliki health
seeking behavior baik terkait tuberkulosis dan terdapat hubungan signifikan antara
karakteristik individu berupa penghasilan (p-value = 0,015), asuransi kesehatan (p�value = <0,001), serta sumber informasi kesehatan (p-value = 0,002) dengan health
seeking behavior masyarakat Kota Malang terkait tuberkulosis. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi health
seeking behavior masyarakat Kota Malang terhadap tuberkulosi