3 research outputs found
Analisis dan Penentuan Strategi Mitigasi Risiko Produksi Minuman Sari Buah Pedada (Sonneratia caseolaris) Merek Somano (Studi Kasus di UKM Somano, Surabaya)
Mangrove adalah tumbuhan yang hidup dikawasan pesisir dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Selain berfungsi sebagai pelindung garis pantai, mencegah terjadinya abrasi air laut, dan sebagai habitat flora dan fauna, hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan produk olahan pangan. Buah pedada (Sonneratia caseolaris) adalah salah satu jenis mangrove yang bagian buahnya dapat diolah menjadi produk pangan. UKM Somano merupakan UKM yang berlokasi di Surabaya yang mengolah buah pedada menjadi produk olahan pangan yaitu minuman sari buah pedada. Aktivitas proses produksi minuman sari buah pedada pada UKM tersebut tidak terlepas dari adanya risiko yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis prioritas risiko yang berpengaruh terhadap proses produksi minuman sari buah pedada dan menentukan prioritas strategi yang paling tepat untuk memitigasi risiko produk minuman sari buah pedada di UKM Somano.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FFMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Penggunaan metode FFMEA digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas risiko pada proses produksi minuman sari buah pedada, sedangkan penggunaan metode AHP digunakan untuk memperoleh usulan alternatif strategi mitigasi risiko pada proses produksi minuman sari buah pedada di UKM Somano.Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner FFMEA dan AHP terhadap 3 responden pakar yang terdiri dari pemilik UKM Somano dan dua orang tenaga kerja bagian produksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan teridentifikasi sebanyak 10 potensi risiko proses produksi minuman sari buah pedada di UKM Somano. Risiko prioritas pada variabel bahan baku adalah risiko kerusakan buah pedada selama penyimpanan dengan nilai FRPN sebesar 3,234, pada variabel proses adalah risiko kontaminasi dari lingkungan kerja dengan nilai FRPN sebesar 2,859, dan pada variabel produk jadi adalah risiko kerusakan produk jadi selama penyimpanan dingin dengan nilai FRPN sebesar 1,946. Alternatif yang diusulkan untuk memitigasi kerusakan buah pedada selama penyimpanan adalah membuat Standard Operating Procedure (SOP) penyimpanan bahan baku dengan nilai bobot sebesar 0,480. Alternatif yang diusulkan untuk memitigasi kontaminasi dari lingkungan kerja adalah membuat Standard Operating Procedure (SOP) sanitasi lingkungan kerja dengan nilai bobot sebesar 0,871. Alternatif yang diusulkan untuk memitigasi kerusakan produk jadi selama penyimpanan dingin adalah melakukan pengecekan suhu mesin secara berkala dengan nilai bobot sebesar 0,638
Analisis Pengendalian Kualitas Keripik Tempe Menggunakan Metode Six Sigma DMAI Dan Fuzzy Failure Mode And Effect Analyze (Fuzzy FMEA) (Studi Kasus UKM Ica Sanan, Kota Malang)
Keripik tempe merupakan makanan ringan yang didapatkan dari hasil pengolahan berbahan dasar tempe. Pengolahan tempe menjadi keripik tempe dilakukan untuk meningkatkan kualitas serta memperpanjang masa simpan. UKM Ica Sanan merupakan salah satu UKM yang memproduksi keripik tempe di Kota Malang. Produk keripik tempe yang dihasilkan UKM Ica Sanan saat ini masih memiliki permasalahan selama proses produksi. Permasalahan yang terjadi di UKM Ica yaitu keripik patah, keripik gosong, keripik terlipat, dan keripik kurang matang. Dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi di UKM Ica maka diperlukan adanya pengendalian kualitas untuk memperbaiki masalah yang terjadi sehingga keripik tempe yang dihasilkan UKM Ica Sanan dapat memiliki kualitas yang baik.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai Sigma pada produksi keripik tempe, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat pada keripik tempe dan memberikan usulan perbaikan untuk meminimalkan cacat pada keripik tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu six sigma dan Fuzzy Failure Mode and Effect Analyze (Fuzzy FMEA). Six sigma dilakukan untuk memperbaiki suatu proses secara terstruktur yang berfokus pada tindakan untuk mengurangi variasi cacat produk yang terjadi. Fuzzy FMEA dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan untuk mengetahui prioritas tertinggi dalam perbaikan.
Hasil six sigma pada tahap define diperoleh 4 penyebab keripik cacat dengan hasil cacat dominan lebih dari 80% adalah cacat patah dan cacat gosong. Pada tahap measure dilakukan pembuatan peta kendali p dengan hasil seluruh data yang diperoleh berada di antara Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas
Kendali Bawah (BKB) sehingga proses telah terkendali. Nilai DPMO sebesar 92.250 yang dikonversikan dalam nilai sigma yaitu 2,83. Hasil sigma yang diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditetapkan di industri Indonesia. Final yield didapatkan nilai sebesar 63,1% hasil tersebut menunjukkan bahwa kapabilitas proses pada UKM Ica masih belum memenuhi standar Indonesia dan perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi jumlah penyimpangan yang terjadi pada produksi keripik tempe.
Pada tahap analyze digunakan diagram sebab akibat untuk mengetahui penyebab terjadinya cacat keripik dominan dan di analisis menggunakan Fuzzy FMEA. Pada keripik patah diperoleh nilai FRPN dari peringkat tertinggi yaitu penumpukan produk (6,77), pisau kurang perawatan (6,33), kondisi bahan baku tempe (5,79), kurangnya ketelitian (3,57), dan kurangnya pengetahuan (3,21). Nilai FRPN keripik gosong yang diperoleh yaitu waktu penggorengan terlalu lama (6,76), kualitas minyak goreng (6,07), kelelahan (4,54), dan ruangan kurang nyaman (3,63). Tahap terakhir yaitu improve untuk memberikan alternatif perbaikan untuk UKM Ica yaitu penambahan peralatan produksi, penambahan suplier bahan baku, penyusunan SOP, mengadakan peningkatan kerja, memperbaiki waktu kerja, dan memperbaiki ruang produksi
Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Produksi Sirup buah Mangrove Somano (Studi Kasus di Unit Usaha Somano Surabaya)
Pertumbuhan usaha pengolahan pangan di Indonesia mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Peningkatan tersebut menuntut pelaku usaha untuk lebih kreatif dan menonjolkan keunikan/kelebihan dari produknya masing-masing. Unit usaha Somano Surabaya adalah salah satu usaha yang menggunakan tanaman mangrove sebagai bahan baku untuk kemudian diolah menjadi produk pangan berupa sirup buah mangrove. Penjualan produk dari unit usaha Somano tergolong masih fluktuatif, unit usaha Somano memasarkan mayoritas produknya kepada wisatawan di Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya.
Analisis pada aspek teknis dan finansial dilakukan untuk mengetahui apakah produksi sirup buah mangrove Somano layak untuk jangka panjang atau tidak. Analisis kelayakan teknis dilakukan untuk menilai kelayakan dari berbagai faktor seperti lokasi usaha, Kapasitas produksi, bahan baku, proses produksi, sanitasi dan limbah, peralatan produksi, tata letak fasilitas, dan struktur organisasi. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menganalisis beberapa kriteria yaitu perhitungan Harga pokok produksi (HPP), Break Event Point (BEP), R/C Ratio, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP).
Analisis teknis pada produksi sirup buah mangrove Somano dinyatakan layak dari segala aspek seperti lokasi yang strategis, kegiatan produksi yang efisien, penggunaan peralatan produksi yang sesuai,sanitasi dan penanganan limbah yang sesuai, dan tata letak fasilitas dan struktur organisasi yang memenuhi syarat. Analisis finansial juga dinyatakan layak dilihat dari nilai HPP sebesar Rp 13.585 per produk dengan markup 120%, nilai BEP 564 unit dengan pencapaian Rp 27.088.129, R/C Ratio 2,2 > 1 yang berarti usaha telah efisien, nilai NPV sebesar Rp 391.785.515, nilai IRR sebesar 180% dan hasil payback period yaitu 451 hari setara dengan 1 tahun 86 hari yang berarti waktu pengembalian sudah sangat ekonomis. Maka hasil dari dua aspek kelayakan teknis dan finansial memberi pengaruh positif bagi peningkatan daya saing usaha.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Unit Usaha Somano Surabaya layak untuk dijalankan. Pengembangan Unit usaha Somano Surabaya dapat dilakukan dengan peningkatan seluruh aspek pada usaha. Saran yang diberikan bagi unit usaha Somano yaitu perlu dilakukan studi kelayakan pada aspek lainnya untuk lebih meningkatkan daya saing usaha