6 research outputs found

    Literature review : hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi

    Get PDF
    Hypertension, also known as high blood pressure, is a worldwide health issue. Hypertension is a condition in which the systolic and diastolic blood pressures rise above the usual limit. Lack of physical activity as a risk factor for hypertension needs more attention because this factor is a factor that can be modified with minimal effort and cost.  Understanding the tendency of the relationship between physical activity and the incidence of hypertension. The literature review uses a systematic review approach, data sources, data sources from original articles in the Pubmed.gov and Google Scholar databases with the keywords relationship, physical activity, and hypertension. There were 21 journals that met the inclusion criteria and data quality analysis. Synthesis of data using the SPIDER method. Based on the results of a literature review it was found that in the twenty-four journals analyzed, there were 18 (86%) journals that stated they were related and 3 (14%) stated otherwise. Individuals with lower physical activity tend to have a higher risk of hypertension and the factors that influence it include diet, age, nutritional status, family history of hypertension, smoking to routine health checks.Hypertension, also known as high blood pressure, is a worldwide health issue. Hypertension is a condition in which the systolic and diastolic blood pressures rise above the usual limit. Lack of physical activity as a risk factor for hypertension needs more attention because this factor is a factor that can be modified with minimal effort and cost.  Understanding the tendency of the relationship between physical activity and the incidence of hypertension. The literature review uses a systematic review approach, data sources, data sources from original articles in the Pubmed.gov and Google Scholar databases with the keywords relationship, physical activity, and hypertension. There were 21 journals that met the inclusion criteria and data quality analysis. Synthesis of data using the SPIDER method. Based on the results of a literature review it was found that in the twenty-four journals analyzed, there were 18 (86%) journals that stated they were related and 3 (14%) stated otherwise. Individuals with lower physical activity tend to have a higher risk of hypertension and the factors that influence it include diet, age, nutritional status, family history of hypertension, smoking to routine health checks.

    LITERATURE REVIEW : PENGARUH KONSUMSI KOPI TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA PENGKONSUMSI KOPI

    Get PDF
    Cholesterol is a complex problem for humans when LDL levels dominate causing heart disease and hypertension as a result of atherosclerosis. Prevalence in the United States adults has increased cholesterol levels > by 12%. Central Kalimantan cholesterol sufferers data reached 54.2%. Cholesterol 2/3 is produced by the liver while 1/3 is absorbed by the digestive system from the food consumed. Coffee does not contain cholesterol, but coffee contains cafestol and fat- soluble kahweol, often called diterpenes. The purpose of this review is to determine the effect of coffee on increasing cholesterol levels. This study uses a systematic review approach with the keywords coffee, cholesterol levels, and the effect of coffee consumption, with the PRISMA method. From the search results, obtained 14 journals discussing the effect of coffee consumption on cholesterol levels and how much coffee consumption can affect cholesterol levels, and the effect of coffee consumption on LDL levels. A total of 12 journals (85.2%) stated that there was a significant effect while 2 journals (14.2%) stated that there was no significant effect. As for the results of a literature review, it can be concluded that there is an effect of coffee consumption on cholesterol levels, the amount of coffee consumption that can affect cholesterol levels, and the effect of coffee on LDL levelsKolesterol adalah masalah kompleks bagi manusia pada saat kadar LDL lebih mendominasi menyebabkan penyakit jantung dan hipertensi akibat dari terjadinya aterosklerosis. Prevalensi di Amerika Serikat orang dewasa mengalami peningkatan kadar kolesterol >12%. Kalimantan Tengah data penderita kolesterol mencapai 54,2%. Kolesterol 2/3 diproduksi oleh hati sedangkan 1/3 nya diserap oleh sistem pencernaan dari makanan yang dikonsumsi. Kopi tidak mengandung kolesterol namun kopi mengandung kafestol dan kahwoel yang dapat larut dalam lemak sering disebut dengan diterpenes. Tujuan dari review tinjauan ini adalah mengetahui pengaruh kopi terhadap peningkatan kadar kolesterol. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review dengan kata kunci kopi, kadar kolesterol, pengaruh konsumsi kopi, dengan metode PRISMA. Dari hasil pencarian, diperoleh 14 jurnal membahas tentang pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol dan berapa jumlah konsumsi kopi yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol serta pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar LDL. Sebanyak 12 jurnal (85,2%) menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan sedangkan 2 jurnal (14,2%) menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan. Adapun dari hasil tinjauan literature, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol, jumlah konsumsi kopi yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan pengaruh kopi terhadap kadar LDL &nbsp

    PENGENALAN DINI PENYAKIT REMATIK DAN SENAM REUMATIK BAGI LANSIA DI PUSKESMAS KASONGAN I, KATINGAN

    Get PDF
    Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang sekitar sendi. Penyakit rematik yang sering ditemukan adalah osteoarthritis akibat degenerasi atau proses penuaan, artritis rematoid penyakit autoimun dan gout karena asam urat tinggi. Pada lansia penyakit ini sering terjadi sehingga terkadang menyebabkan gangguan kualitas hidup pada lansia. Penyakit Reumatik dapat dicegah dan juga diberikan penanganan kesehatan. Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit reumatik pada lansia yaitu nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pula dengan pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya gangguan imobilisasi. Pengetahuan masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang penyakit reumatik, dan bagaimana cara penanganannya yang terbaik masih kurang. Untuk itu sebagai salah satu tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, kita perlu untuk menyebar luaskan ilmu terkait dengan reumatik pada masyarakat. Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengusul kepada lansia di Posyandu Lansia pada wilayah kerja Puskesmas Kasongan I adalah menjelaskan mengenai jenis penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang dan tindakan atau olah raga yang dapat dilakukan pada penderita penyakit reumatik terutama pada masyarakat lanjut usia serta memberikan spanduk edukasi sebagai sumber informasi bagi masyarakat.Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang sekitar sendi. Penyakit rematik yang sering ditemukan adalah osteoarthritis akibat degenerasi atau proses penuaan, artritis rematoid penyakit autoimun dan gout karena asam urat tinggi.1 Pada lansia penyakit ini sering terjadi sehingga terkadang menyebabkan gangguan kualitas hidup pada lansia. Penyakit Reumatik dapat dicegah dan juga diberikan penanganan kesehatan. Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya.1 Dampak yang ditimbulkan dari penyakit reumatik pada lansia yaitu nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pula dengan pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya gangguan imobilisasi.2 Pengetahuan masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang penyakit reumatik, dan bagaimana cara penanganannya yang terbaik masih kurang. Untuk itu sebagai salah satu tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, kita perlu untuk menyebar luaskan ilmu terkait dengan reumatik pada masyarakat.3 Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengusul kepada lansia di Posyandu Lansia pada wilayah kerja Puskesmas Kasongan 1 adalah menjelaskan mengenai jenis penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang dan tindakan atau olah raga yang dapat dilakukan pada penderita penyakit reumatik terutama pada masyarakat lanjut usia serta memberikan spanduk edukasi sebagai sumber informasi bagi masyarakat

    Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 4 Palangka Raya Kelurahan Kalampangan Kota Palangkaraya

    Get PDF
    Masa remaja merupakan salah satu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi, advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang ramah terhadap remaja, dan masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secara khusus. Beberapa masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi, diantaranya, perilaku seks bebas (free sex), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV atau AIDS, serta adanya kekerasan seksual yang dapat dilakukan dari lingkungan sekitar. Kejahatan kesusilaan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pelecehan yang pada mulanya dianggap biasa kemudian bermuara pada kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan sasaran para siswi di SMP Negeri 4 Palangka Raya, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Peningkatan pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara penyuluhan, tanya jawab, serta dilakukan pre test dan post test.Masa remaja merupakan salah satu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi, advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang ramah terhadap remaja, dan masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secara khusus. Beberapa masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi, diantaranya, perilaku seks bebas (free sex), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV atau AIDS, serta adanya kekerasan seksual yang dapat dilakukan dari lingkungan sekitar. Kejahatan kesusilaan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pelecehan yang pada mulanya dianggap biasa kemudian bermuara pada kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan sasaran para siswi di SMP Negeri 4 Palangka Raya, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Peningkatan pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara penyuluhan, tanya jawab, serta dilakukan pre test dan post test

    Literature Review: The Relationship of Waist Circumstances with Blood Sugar Levels in Young Adults

    Get PDF
    Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit menahun dengan keadaan hiperglikemia menyebabkan kegagalan organ tubuh. Penderita penyakit ini meningkat pada usia dewasa muda, fakor risiko terkait yaitu obesitas sentral yang diukur lingkar pinggang. Tujuan dari review tinjauan ini adalah mengetahui hubungan lingkar pinggang dan nilai gula darah usia dewasa muda berdasarkan bukti ilmiah. Penelitian menggunakan pendekatan systematic literature review dengan electronic database dengan kata kunci lingkar pinggang, dewasa muda dan kadar gula darah, dengan metode PRISMA dievaluasi menggunakan pertanyaan Quality Assessment sesuai kriteria inklusi. Dari hasil pencarian, diperoleh 15 artikel diantaranya 9 artikel (60%) menyatakan berhubungan karena obesitas sentral dapat memicu resistensi insulin yang menimbulkan hiperglikemia, 6 artikel (40%) menyatakan tidak berhubungan dimungkinkan karena beberapa faktor perancu. Dari hasil tinjauan literature, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai lingkar pinggang semakin tinggi nilai gula darah pada dewasa muda, sehingga perlu intervensi mempertahankan nilai normal lingkar pinggang, untuk mencegah dan mengurangi penderita Diabetes Melitus.Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit menahun dengan keadaan hiperglikemia menyebabkan kegagalan organ tubuh. Penderita penyakit ini meningkat pada usia dewasa muda, fakor risiko terkait yaitu obesitas sentral yang diukur lingkar pinggang. Tujuan dari review tinjauan ini adalah mengetahui hubungan lingkar pinggang dan nilai gula darah usia dewasa muda berdasarkan bukti ilmiah. Penelitian menggunakan pendekatan systematic literature review dengan electronic database dengan kata kunci lingkar pinggang, dewasa muda dan kadar gula darah, dengan metode PRISMA dievaluasi menggunakan pertanyaan Quality Assessment sesuai kriteria inklusi. Dari hasil pencarian, diperoleh 15 artikel diantaranya 9 artikel (60%) menyatakan berhubungan karena obesitas sentral dapat memicu resistensi insulin yang menimbulkan hiperglikemia, 6 artikel (40%) menyatakan tidak berhubungan dimungkinkan karena beberapa faktor perancu. Dari hasil tinjauan literature, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai lingkar pinggang semakin tinggi nilai gula darah pada dewasa muda, sehingga perlu intervensi mempertahankan nilai normal lingkar pinggang, untuk mencegah dan mengurangi penderita Diabetes Melitus

    PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN PERANGKAT DESA UNTUK MENDUKUNG PENCEGAHAN PENYAKIT PASCA BANJIR DI DESA TUMBANG LITING

    No full text
    Banjir terjadi karena debit/volume air yang mengalirpada suatu sungai atau saluran drainase melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya. Dampak yang merugikan antara lain dampak kesehatan.. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi kesehatan tentang penyakit pasca banjir dengan menggunakan metode presentasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Tumbang Litting. Pengabdian ini dilaksanakan di Balai Desa Tumbang Litting Kabupaten Kattingan pada Oktober 2020. Kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan kepada para kepala keluarga, sosialisasi melalui test, diskusi, dan pembagian spanduk dan poster kepada perangkat desa, serta pembagian souvenir Kesehatan dan bantuan obat. Hasil dari kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan pencegahan penyakit pasca terjadinya banji
    corecore