2 research outputs found

    Drying TIME Estimation of Carrageenan-egg White Mixture at Tray Dryer

    Full text link
    The drying is the last step to find carrageenan product. Currently, the carrageenan drying still deals with too long drying time. This because, during the process carrageenan and water forms gel stucture in which hampers the water diffusion to the surface. Foaming agent introduction such as egg white can be considered to break the gel structure and make the drying process being smooth and fast. This paper discusses the effect of egg white as foaming agent on the drying time of carrageenan. In this study, the carrageenan was mixed with egg white to form foam that can break the gel and create the pore for improving the surface area. The carrageenan and egg white mixture was then dried at different air temperature and humidity. Results showed that the drying time was shortened with the presence of egg whiet as well as the increase of air temperature. For example, the drying time at air temperature 80oC with 20 % egg white was about 60 minutes shorter than that of without foam. In addition, the lowering air dehumidification affected the drying time positively

    Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Detergen Alami Melalui Kombinasi Reaksi Trans-esterifikasi Dan Sulfonasi

    Full text link
    Deterjen adalah produk yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk membersihkan pakaian. Mengingat efek buruk detergen sintetis bagi alam yaitu susah terdegradasi oleh alam, maka perlu di cari inovasi pengganti bahan pembuatan detergen yang ramah lingkungan dan juga pengurangan limbah minyak goreng bekas yang cukup melimpah. Dengan dilakukannya studi ini diharapkan dapat mengetahui kondisi optimum pembuatan detergen alami dari minyak goreng bekas dengan teknologi tepat guna, serta mengetahui variabel yang berpengaruh dalam pembuatannya. Penelitian dilakukan dengan memproduksi Metil ester sulfonat (MES) sebagai bahan aktif dalam detergen dengan proses kombinasi trans-esterifikasi dan sulfonasi dengan bahan baku minyak goreng bekas yang selanjutnya di pelajari kondisi operasi dalam pembuatan detergen alami dari MES yang di campurkan bahan lain sebagi komposisi detergen tersebut. Penelitian ini mengkaji suhu operasi, %zeolit, dan kecepatan pengadukan sehingga di dapat kondisi operasi optimum dalam pembuatan detergen alami dari minyak goreng bekas. Variabel tetap yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume MES sebanyak 100ml, berat CMC sebanyak 20%, berat soda ash sebanyak 45%, dan jenis bahan penunjang yaitu zeolit Na . Sedangkan variabel berubahnya adalah suhu operasi pada 60oC, 80oC dan 100oC, % zeolit sebanyak 10%, 20%, dan 30%, serta kecepatan pengadukan 120 rpm, 180 rpm dan 240 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pada suhu 105°C, kecepatan pengadukan 260 rpm, dan % zeolit sebanyak 32% sehingga menghasilkan daya detergensi sebesar 46% mendekati daya detergensi surfaktan LAS murni sehingga detergen dari minyak goring bekas ini layak di gunakan. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah kecepatan pengadukan, di ikuti oleh %zeolit kemudian suhu
    corecore