3 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP N 2 WATES

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan berupa ketrampilan dalam bidang pembelajaran dan manajerial sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. Tujuan lain penulis melaksanakan PPL di SMP Negeri 2 Wates adalah memberi kesempatan pada penulis untuk mempelajari, mengenal serta menghayati permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan, menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke dalam kehidupan nyata. Mahasiswa juga dapat belajar dari lembaga sekolah sekaligus dapat menyumbangkan pemikiran dan tenaga guna pengembangan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Kegiatan PPL terbagi dalam beberapa tahapan yaitu persiapan mengajar dan pelaksanaan mengajar. Tahap persiapan dimulai dari observasi yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Selanjutnya mahasiswa menempuh mata kuliah micro teaching di kampus yang merupakan mata kuliah untuk melatih mahasiswa dalam mengajar. Sebelum mengajar, mahasiswa juga harus mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2014. Dalam praktik mengajar, praktikan diberi kesempatan untuk mengajar di kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D dan VIII E dengan jumlah mengajar sebanyak 40 kali pertemuan dan pengajaran insidental sebanyak 2 kali pertemuan, sehingga selama PPL praktikan telah melakukan pengajaran sebanyak 42 kali pertemuan. Dalam pelaksanaannya, praktikan juga mengalami kendala, diantaranya adalah peserta didik yang masih sering ribut sendiri dan kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik, selain itu juga dengan cara memberikan perhatian khusus kepada siswa tersebut. Praktikan juga senantiasa konsultasi dengan guru pembimbing untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Dari pelaksanaan kegiatan PPL dapat disimpulkan, bahwa kegiatan ini dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang pendidikan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengenal segala permasalahan di sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata di sekolah, serta dapat meningkatkan hubungan kemitraan yang baik antara UNY dengan sekolah yang terkait. Setelah melaksanakan praktik mengajar, maka didapatkan hasil bahwa siswa SMP Negeri 2 Wates rata-rata mempunyai kesungguhan belajar yang tinggi. Mereka cukup aktif dan memiliki motivasi untuk terus belajar. Dalam mewujudkan output yang baik, pihak sekolah menjalankan lembaganya secara profesional seperti konsolidasi kegiatan belajar mengajar, menjalin hubungan antar personal, melengkapi sarana dan prasarana serta tertib administrasi

    [Ringkasan Skripsi] PERBEDAAN PENERAPAN METODE JIGSAW DENGAN METODE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 WATES

    No full text
    Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 2 Wates pada mata pelajaran IPS Semester ganjil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan antara kelas yang diberi pembelajaran dengan metode jigsaw dengan kelas yang diberi pembelajaran dengan metode make a match. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental research dengan desin pretest-posttest nonequivalent multiple group design. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dari populasi yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri2 Wates. Secara acak terpilih 50 siswa dari total 126 siswa kemudian dibagi dua untuk dibentuk kelas eksperimen yaitu 25 siswa pada kelas eksperimen 1 dan 25 siswa pada kelas eksperrimen 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Validitas instrumen dihitung dengan product moment dan uji reliabilitas dihitung dengan Alpha Cronbach’s. Analisis data menggunakan analisis Independent Sample T-test untuk perhitungan tes hasil belajar. Hasil analisis uji-t dari hasil tes hasil belajar menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil belajar IPS di kelas eskperimen 1 (jigsaw) lebih tinggi daripada kelas eksperimen 2 (make a match). Berdasarkan hal tersebut maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelas yang diberi penerapan dengan metode jigsaw dengan kelas yang diberi penerapan dengan metode make a match di SMP Negeri 2 Wates. Kata kunci : metode jigsaw, metode make a match, hasil belajar, IPS
    corecore