Food Waste Management Utilizing Black Soldier Fly Larvae

Food waste is a growing concern in developing countries. This study aims to implement food waste bioconversion by utilizing black solider fly larvae for two eateries' food waste. The bioconversion process used 0.5 g of black solider fly eggs for 14 days in the six bio ponds. After 14 days, the waste, larvae, and compost are separated using sieves to measure the larvae and compost production. The bioconversion process is evaluated based on bioconversion characteristics and black soldier fly larvae and compost produced. Waste Reduction Index, Fresh Matter Consumption Rate, Dry Matter Consumption Rate, Dry Matter Rate, and Efficiency of Conversion of Digested Feed evaluated the bioconversion characteristics for reduction. According to the experimental results, utilizing BSFL is adequate for food waste management, effectively reducing up to 62.6%. Simultaneously, the fresh larvae and compost are produced within a 14-day bioconversion process. The compost meets standards for the nitrogen, C/N ratio, phosphorus, potassium, zinc, and iron content (SNI 19-7030-2004)

GAMBARAN STRATEGI COPING MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR DARING

Pandemi Covid 19 berdampak pada perubahan manusia dalam menjalani kehidupan, salah satunya mahasiswa.  Mahasiswa dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan mengikuti pembelajaran daring. Proses penyesuaian tersebut menimbulkan permasalahan, salah satunya adalah stress akademik.  Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran strategi coping stres pada mahasiswa selama mengikuti pembelajaran secara daring di masa pandemic Covid 19.  Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus.  Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Surabaya yang mengikuti proses pembelajaran daring.  Proses pengambilan data dilakukan dengan indepth interview untuk mengetahui gambaran stressor yang dialami, gambaran strategi coping yang dilakukan, dan faktor yang berperan dalam pelaksanaan strategi coping.  Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh temuan bahwa stressor dalam belajar daring adalah kendala dalam jaringan, kendala dalam melakukan presentasi secara daring, adanya tugas atau masalah secara bersamaan, kurangnya pemahaman dalam menerima materi, serta interupsi dari hal-hal yang tidak terduga.  Gejala stress yang umumnya dialami subyek adalah sakit kepala, kecemasan, kebingungan, perubahan suasana hati yang cenderung negatif, dan kualitas tidur yang kurang baik.  Subyek lebih cenderung menggunakan strategi emotion focused coping dalam mengatasi stress dengan cara mengatur respon emosional terhadap keadaan atau situasi yang membuat mereka merasa tertekan atau stress.Kata kunci : Stres Akademik, Coping Stre