4 research outputs found

    Edukasi Pemakaian Masker yang Benar dan Pencegahan COVID-19 di Desa Dajan Peken

    Get PDF
    Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new type of disease that has never been previously identified in humans. The virus that causes COVID-19 is called SarsCoV-2. Common signs and symptoms of COVID-19 infection include symptoms of acute respiratory distress such as fever, cough, and shortness of breath. The average incubation period is 5-6 days, with the most prolonged incubation period being 14 days. In severe cases of COVID-19, it can cause pneumonia, acute respiratory syndrome, kidney failure, and even death. The increase in coronavirus cases in Indonesia shows that people still do not understand the dangers of coronavirus and how to prevent it. On the streets, It can be seen that there are still people who do not use masks and heed the recommendations for maintaining a safe distance. In Dajan Peken Village, it was found that many people did not comply with health protocols, and the public tended to be at risk of contracting COVID-19 due to the lack of public awareness of using masks when gathering in public places. Currently, people rarely spray disinfectant in their home environment, and physical distancing behavior in the community is still lacking. The purpose of this activity is to provide education about preventing COVID-19 and how to wear masks correctly. The measurement results showed that most public knowledge before being given health education was in the excellent category. The majority of general knowledge after being given health education was in the high class. The results show differences in public expertise before and after providing health education to prevent COVID-19 and how to wear masks correctly.ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Terjadinya peningkatan kasus virus corona di Indonesia menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang belum memahami bahaya virus corona dan bagaimana cara pencegahannya. Hal ini terlihat di jalan-jalan masih ada masyarakat yang tidak menggunakan masker dan mengindahkan anjuran jaga jarak aman. Di Desa Dajan Peken, ditemukan banyak masyarakat yang kurang mematuhi protokol kesehatan serta masyarakat cenderung berisiko tertular COVID-19 karena kurangnya kesadaran masyarakat menggunakan masker saat berkumpul ditempat umum. Saat ini masyarakat sudah jarang menyemprotkan desinfektan dilingkungan rumah, serta perilaku physical distancing pada masyarakat masih kurang. Tujuan kegiatan ini dalam rangka memberikan edukasi tentang pencegahan COVID-19 dan cara memakai masker yang benar. Hasil pengukuran didapatkan hasil mayoritas pengetahuan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu berada pada kategori cukup, dan mayoritas pengetahuan masyarakat setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaaan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan pencegahan COVID-19 dan cara memakai masker yang benar

    Edukasi Pemakaian Masker yang Benar dan Pencegahan COVID-19 di Desa Dajan Peken

    Get PDF
    Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new type of disease that has never been previously identified in humans. The virus that causes COVID-19 is called SarsCoV-2. Common signs and symptoms of COVID-19 infection include symptoms of acute respiratory distress such as fever, cough, and shortness of breath. The average incubation period is 5-6 days, with the most prolonged incubation period being 14 days. In severe cases of COVID-19, it can cause pneumonia, acute respiratory syndrome, kidney failure, and even death. The increase in coronavirus cases in Indonesia shows that people still do not understand the dangers of coronavirus and how to prevent it. On the streets, It can be seen that there are still people who do not use masks and heed the recommendations for maintaining a safe distance. In Dajan Peken Village, it was found that many people did not comply with health protocols, and the public tended to be at risk of contracting COVID-19 due to the lack of public awareness of using masks when gathering in public places. Currently, people rarely spray disinfectant in their home environment, and physical distancing behavior in the community is still lacking. The purpose of this activity is to provide education about preventing COVID-19 and how to wear masks correctly. The measurement results showed that most public knowledge before being given health education was in the excellent category. The majority of general knowledge after being given health education was in the high class. The results show differences in public expertise before and after providing health education to prevent COVID-19 and how to wear masks correctly.ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Terjadinya peningkatan kasus virus corona di Indonesia menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang belum memahami bahaya virus corona dan bagaimana cara pencegahannya. Hal ini terlihat di jalan-jalan masih ada masyarakat yang tidak menggunakan masker dan mengindahkan anjuran jaga jarak aman. Di Desa Dajan Peken, ditemukan banyak masyarakat yang kurang mematuhi protokol kesehatan serta masyarakat cenderung berisiko tertular COVID-19 karena kurangnya kesadaran masyarakat menggunakan masker saat berkumpul ditempat umum. Saat ini masyarakat sudah jarang menyemprotkan desinfektan dilingkungan rumah, serta perilaku physical distancing pada masyarakat masih kurang. Tujuan kegiatan ini dalam rangka memberikan edukasi tentang pencegahan COVID-19 dan cara memakai masker yang benar. Hasil pengukuran didapatkan hasil mayoritas pengetahuan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu berada pada kategori cukup, dan mayoritas pengetahuan masyarakat setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaaan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan pencegahan COVID-19 dan cara memakai masker yang benar

    PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

    No full text
    Kerajinan seni ukir batu padas merupakan salah satu kesenian tradisional Bali yang sudah mulai tumbuh pada masa kerajaan. Pada perkembangannya, pengrajin seni ukir batu padas mudah ditemui dan merupakan mayoritas usaha atau profesi yang dijalankan oleh masyarakat di Dusun Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Hasil observasi awal terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pengrajin, seperti keterbatasan alat bantu produksi, pemasaran, dan tidak adanya pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pengrajin/mitra. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, penulis melaksanakan pemberdayaan UKM Kerajinan Ukir Batu Padas yang dilakukan secara bertahap mulai dari manajemen produksi, pemasaran dengan menggunakan website, dan pelatihan manajemen keuangan. Kegiatan diawali dengan sosialiasasi, pemberian peralatan kerja sebagai alat bantu produksi seperti mesin gergaji jigsaw, mesin gerinda (grinder), alat angkut, pahat lengkap, pembuatan dan pelatihan penggunaan website sebagai media pemasaran serta pelatihan manajemen keuangan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah produksi dan pendapatan, peningkatan pemahaman pengrajin mengenai pemasaran dengan media website, serta pemahaman dalam manajemen keuangan pengrajin. Hasil dari kegiatan ini, pengrajin telah dapat meningkatkan jumlah produksi sebesar 80%, meningkatkan pendapatan hingga 70%, telah dapat melakukan upload foto produk ke dalam website serta dapat melakukan transaksi secara online. Lebih lanjut pengrajin saat ini juga telah mampu membuat laporan keuangan sederhana per bulan guna mengetahui jumlah pendapatan dan keuntungan usahanya

    Klasifikasi Lama Studi dan Predikat Kelulusan Mahasiswa menggunakan Metode Naïve Bayes

    Get PDF
    Ketepatan waktu studi mahasiswa adalah hal yang penting dalam perguruan tinggi. Ketepatan waktu mahasiswa dalam menyelesaikan studi menjadi salah satu penunjang penilaian kualitas perguruan tinggi. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap mutu kelulusan mahasiswa dan predikat kelulusan pada mahasiswa itu sendiri terutama pada saat proses akreditasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini diklasifikasikan lama studi dan predikat kelulusan mahasiswa dengan tujuan untuk membantu pihak program studi dan fakultas dalam menganalisis luaran pembelajaran. Metode klasifikasi yang diterapkan pada penelitian ini adalah Naïve Bayes. Data yang digunakan adalah data mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali tahun 2008 sampai dengan tahun 2016 dengan total jumlah data sebanyak 5.081. Atribut dataset yang digunakan untuk mengklasifikasikan Lama Studi dan Predikat Kelulusan adalah Jenis Kelamin, Prodi, Konsentrasi, Tahun Masuk, dan Tahun Lulus. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa akurasi tes classifier untuk klasifikasi lama studi sebesar 0,74 dan untuk akurasi tes klasifikasi predikat kelulusan sebesar 0,61 pada kelompok data Program Studi Sistem Komputer. Kemudian untuk kelompok data Program Studi Sistem Informasi akurasi tes klasifikasi lama studi sebesar 0,73 dan untuk akurasi klasifikasi predikat kelulusan sebesar 0,67
    corecore