5 research outputs found

    Integrasi Sumber Energi Terbarukan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Nikel di Luwu Timur

    Get PDF
    East Luwu Regency is one of the areas in South Sulawesi which has quite large natural resource potential, including mineral resources such as nickel. However, the need for energy to run this industrial sector is a challenge in itself, especially in terms of supplying environmentally friendly energy. This study aims to analyze the potential of renewable energy sources in the region and how their use can reduce dependence on fossil energy sources and environmental pathways generated by the nickel mining industry. The research method used is a qualitative method with Focused Group Discussion (FGD). The results of the study show that the integration of renewable energy sources such as hydroelectric power plants (PLTA) and microgrid infrastructure has great potential in the utilization of nickel resources in East Luwu

    ANCAMAN RADIKALISME TERHADAP KEAMANAN NASIONAL DALAM PERSEPEKTIF INTELEJEN

    Get PDF
    Fenomena radikalisme di Indonesia menjadi perhatian serius bagi keamanan dan stabilitas nasional. Artikel ini akan membahas tentang bahaya radikalisme di Indonesia dari perspektif intelejen dan keamanan nasional. Radikalisme di Indonesia memiliki dampak negatif bagi masyarakat dan sering kali diikuti dengan aksi teror yang dapat merugikan banyak orang. Intelejen berperan penting dalam mencegah dan mengatasi radikalisme dengan mengumpulkan informasi dan data terkait dengan kelompok-kelompok radikal. Keamanan nasional juga memiliki peran penting dalam mencegah radikalisme, dengan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta mengatasi aksi teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan study literatur tentang peran intelejen dan keamanan nasional dalam mencegah dan mengatasi ancaman radikalisme di Indonesia

    POLEMIK UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2019 MENGENAI PSDN UNTUK PERTAHANAN NEGARA

    Get PDF
    Artikel ini membahas dampak negatif yang timbul akibat UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN), terutama terkait pembentukan Komponen Cadangan (KomCad). Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dan pendekatan deskriptif-analitis. Beberapa faktor yang menyebabkan maraknya efek negatif terhadap UU PSDN No 23 Tahun 2019 adalah ketidakjelasan dalam ketentuan KomCad, pembentukan undang-undang secara terburu-buru, serta konflik dengan hak asasi manusia. Untuk meminimalisir prasangka buruk masyarakat terhadap KomCad, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, pemerintah harus merancang pembentukan KomCad berdasarkan skala prioritas dan mengambil langkah-langkah yang lebih berfokus pada ancaman maritim dan udara. Kedua, dijamin bahwa anggota KomCad tidak akan di-PHK oleh tempat kerja mereka ketika menjalankan tugas. Ketiga, penyuluhan dan edukasi harus dilakukan untuk menjelaskan tujuan, manfaat, dan implikasi UU PSDN serta peran KomCad dalam pertahanan nasional. Keempat, diadakan dialog dan diskusi publik dengan melibatkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial dalam UU tersebut. Kesimpulannya, dengan langkah-langkah ini, prasangka buruk masyarakat terhadap UU PSDN No 23 Tahun 2019 dapat dikelola dengan baik, memungkinkan pemahaman yang lebih baik dan dukungan yang lebih luas dalam memperkuat pertahanan dan keamanan nasional

    Analisis Sejarah dan Kontemporer Gerakan Separatisme di Indonesia

    No full text
    Abstrak Artikel ilmiah ini membahas tentang analisis sejarah dan kontemporer gerakan separatisme di Indonesia. Munculnya gerakan separatisme di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Artikel ini menggunakan metode kualitatif lietratur review pendekatan deskriptif-analitis. Dalam literatur sejarah, gerakan separatisme di Indonesia seringkali dikaitkan dengan faktor kebudayaan dan politik. Saat ini, penyebab separatisme lebih didasarkan pada faktor kesenjangan ekonomi, konflik identitas, ketidakpuasan terhadap pemerintah, propaganda, dan intervensi asing. Tantangan dan hambatan dalam upaya penanggulangan gerakan separatisme di Indonesia masih menjadi masalah yang terus dicari solusinya. Dalam upaya mengatasi masalah separatisme di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti pengakuan terhadap keberagaman, pembangunan daerah, dan dialog dengan pihak-pihak yang terlibat. Peran intelejen dan Regulasi tentang Keamanan Nasional dalam hal ini RUU Kamnas diharapkan dapat mereduksi dan mencegah terjadinya gerakan separatisme di Indonesia. Kata Kunci: Separatisme, Kemananan Nasional, Intelejen, RUU Kamnas

    Nasionalisme dan Kebijakan Luar Negeri Tiongkok: Implikasi bagi Kawasan Asia Tenggara

    No full text
    Abstrak Tiongkok merupakan sebuah negara di Asia Timur yang memiliki peran strategis dalam dunia internasional. Hal ini tidak terlepas dari adanya sikap nasionalisme yang tumbuh dari negara tersebut, sehingga berimplikasi kepada kebijakan luar negerinya. Tentu saja dominasi Tiongkok dengan kebijakan luar negeri yang berasaskan nasionalisme mempengaruhi kawasan yang berhubungan erat, salah satunya Asia Tenggara. Penulis melakukan penelitian dengan tujuan mengulas lebih jauh kebijakan luar negeri Tiongkok dengan berlandaskan nasionalisme dan dampaknya terhadap kawasan Asia Tenggara. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitastif dengan studi literasi. Dari studi yang dilakukan dapat diketahui bahwa nasionalisme Tiongkok didefinisikan sebagai pandangan yang kuat tentang kebanggaan atas identitas Tiongkok dan kepentingan nasional, serta pengakuan terhadap kekuatan dan peran penting Tiongkok dalam dunia internasional. Penelitian ini menjelaskan sejarah perkembangan nasionalisme Tiongkok, prinsip-prinsip dasarnya, dan pengaruhnya pada politik, ekonomi, dan masyarakat Tiongkok. Selain itu, artikel ini juga membahas dampak dari nasionalisme Tiongkok pada hubungan bilateral Tiongkok dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Kata Kunci: Nasionalisme, Kebijakan Luar Negeri, Tiongkok, Asia Tenggara
    corecore