1 research outputs found

    Analisis Pemasaran Susu Kambing Peranakan Etawa (Pe) (Studi Kasus Di Ud. Madukara Desa Bumiaji Kota Batu)

    Get PDF
    Kambing PE adalah ternak yang dapat menghasilkan susu sekaligus daging atau disebut ternak dwiguna. Salah satu usaha peternakan yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani untuk manusia adalah susu kambing. Susu kambing masih memiliki pasar yang terbuka luas dengan pesaing yang masih terbatas sehingga susu kambing memiliki prospek yang baik jika didukung dengan pemasaran yang baik. Pemasaran merupakan salah satu parameter untuk menilai berhasil tidaknya suatu usaha, dalam suatu usaha tujuan memproduksi suatu produk yaitu menjual hasil produksi dengan harapan mendapatkan keuntungan memerlukan pihak lain yang disebut dengan lembaga pemasaran, peran lembaga sangat berpengaruh dengan rantai pemasaran. Tujuan penelitian adalah 1) menganalisa jalur pemasaran 2) mengetahui margin pemasaran 3) mengetahui efisiensi pemasaran susu kambing PE yang ada di UD. Madukara. Hasil penelitian diharapan dapat memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi pemilik usaha kambing PE mengenai pemasaran susu demi keberlangsungan usahanya. Lokasi penelitian dilakukan di peternakan Kambing PE UD. Madukara Desa Bumiaji Kota Batu selama 1 bulan yaitu dimulai tanggal 11 Desember 2018 sampai 9 Januari 2019. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada peternak dan lembaga pemasaran dengan kuisioner terstuktur. Pengambilan sampel lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snowball sampling dan pemilihan responden peternak dilakukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 6 saluran pemasaran susu kambing yaitu, saluran I terdiri dari: Produsen, Pedagang besar A, Pengecer A, dan Konsumen akhir. Saluran II terdiri dari: Produsen, Pedagang besar B, Pengecer B, dan Konsumen akhir. Saluran III terdiri dari: Produsen, Pedagang besar A, dan Konsumen akhir. Saluran IV terdiri dari: Produsen, Pedagang besar B, dan Konsumen akhir. Saluran V terdiri dari: Produsen, Pedagang pengecer C, D, E, dan Konsumen akhir. Saluran VI terdiri dari: Produsen kepada Konsumen akhir. Keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan untuk setiap kemasan pada lembaga pemasaran pada saluran pemasaran yaitu: saluran I: Produsen kepada Pedagang besar A : Rp 17.556 dan Rp 444 kepada Pengecer A: Rp 11.768 dan Rp 232 kepada Konsumen akhir. Saluran II: Produsen kepada Pedagang besar B: Rp 35.425 dan Rp 29.575 Pengecer B: Rp 29.962 dan Rp 38 kepada Konsumen akhir. Saluran III: Produsen kepada Pedagang besar A : Rp 17.556 dan Rp 444 kepada Konsumen akhir. Saluran IV: Produsen kepada Pedagang besar B: Rp 35.425 dan Rp 29.575 kepada Konsumen akhir. Saluran V: Produsen kepada Pengecer v C: Rp 9.688 dan Rp 312, Pengecer D: Rp 9.692 dan Rp 308, Pengecer E: Rp 9.762 dan Rp 232 kepada Konsumen akhir. Saluran VI : Produsen kepada Konsumen akhir. Share keuntungan dan share biaya lembaga pemasaran tiap saluran yaitu: saluran I: Produsen kepada Pedagang besar A : 97,53% dan 2,46% kepada Pengecer A: Rp 98,06% dan 1,93% kepada Konsumen akhir. Saluran II: Produsen kepada Pedagang besar B: 54.5% dan 45,5% kepada Pengecer B: 99,87% dan 0,12% kepada Konsumen akhir. Saluran III: Produsen kepada Pedagang besar A : 97,53% dan 2,46% kepada Konsumen akhir. Saluran IV: Produsen Pedagang besar B: 54.5% dan 45,5% kepada Konsumen akhir. Saluran V: Produsen kepada Pengecer C: 96,88% dan 3,12%, Pengecer D: 96,92% dan 3,08%, Pengecer E: 97,68 dan 2,32% Konsumen akhir. Saluran VI : Produsen kepada Konsumen akhir. Marjin tiap saluran berbeda-beda akibat dari keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Saluran I : Rp 30.000, Saluran II : Rp 95.000, Saluran III : Rp 18.000, Saluran IV : Rp 65.000 dan Saluran V : Rp 10.000. Share harga peternak yang diterima dari lembaga pemasaran berbeda-beda tergantung dari panjang pendek jalur pemasaran semakin panjang maka akan semakin kecil share peternak yang diterima dan semakin pendek maka akan semakin besar share peternak yang akan diterima. Saluran I : 50%, saluran II : 20,83%, saluran III : 63%, saluran IV : 27,77% dan saluran V : 75%. Biaya yang dikeluarkan tiap saluran pemasaran rata-rata terdiri dari biaya lemari es, kantong plastik, box susu dan transportasi dari 6 saluran pemasaran didapatkan saluran paling efisien dalam melakukan fungsi pemasaran yaitu saluran V dengan biaya, marjin terendah dan share harga peternak terbesar. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah produsen melakukan fungsi pemasaran susu kambing kepada 2 pedagang besar dan 5 pengecer sehingga didapatkan 6 saluran pemasaran dari tujuh lembaga yang berperan dalam melakukan fungsi pemasaran. Keuntungan yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan, dan marjin berbeda berdasarkan panjang pendeknya saluran pemasaran dan fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran. Efisiensi dalam melakukan fungsi pemasaran didapatkan pada saluran V. Disaran bagi UD. Madukara untuk (1) memilih lembaga pemasaran yang tepat sehingga volume penjualan meningkat, (2) membuat catatan keuangan sebagai acuan pemasukan dan pengeluaran dari biaya pemasaran dan biaya produksi yang dilaksanakan selama produksi dilakukan, dan (3) memperbaiki pengemasan produk sesuai dengan standar pengemasan susu
    corecore