8 research outputs found

    PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL MAHASISWA PRAKTIKAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU PAMONG DI SMU KOTAMADYA CIREBON: Evaluasi Tentang Kinerja Guru Pamong dan Kinerja Mahasiswa Praktek

    Get PDF
    Peran guru sebagai pendidik dalam era globalisasi yang berlangsung saat ini sangat penting LPTK, khususnya FKIP Unswagati sebagai lembaga penyiapan calon-calon guru SI antara lain untuk SLTA diharapkan dapat menghasilkan guru yang memiliki dedikasi tinggi, pantang menyerah dan guru yang sanggup menjadi dinamisator, motivator, inovator, katalisator dan juga tahu jati dirinya, serta betul-betul memiliki kompetensi baik profesional pribadi maupun kompetensi sosial. Penyiapan calon guru termaksud dalam praktek selama ini merupakan tanggung jawab bersama, antara LPTK dan pihak lembaga pemakainya (SLTA). Karena itu dalam pelaksanaan PPL guru pamong (di SLTA) merupakan barisan terdepan yang memberikan bimbingan pengalaman langsung dalam mengembangkan kemampuan profesional danperilaku yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guruyang diharapkan. Penelitian ini mengungkapkan "Kemampuan Profesional Guru Pamong dalam Membimbing Mahasiswa Praktikan". Sebagai upaya mengidentifikasi tentang kinerja guru pamong dan mahasiswa praktikan dalam rangka meningkatkankualitas kinerja pengelolaanprogram PPL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoda deskriptif analisis. Agar penelitian ini mampu mengungkap makna secara kualitatif, maka peneliti menjadi instrumen dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Proses penelitian dilakukan sesuai dengan tradisi peneHtian kualitatif yang memadukan prosesemic dan etic (participatory observation) Hasil penelitian menunjukan bahwa guru pamong belum sepenuhnya melaksanakan tugas dan peran secara efektif (kinerja belum maksimal). Namun demikian, dalam hal-hal tertentu sebagian besar guru pamong telah melaksanakan tugas atau menampilkan kinerjanya dengan baik, walaupun masih terbatas pada aspek pembinaan proses pembelajaran saja. Oleh karena itu, meskipun PPL secara tentatif telah cukup memberikan kontribusi yang berarti terhadap pembinaan mahasiswa praktikan dalam meningkatkan kemampuan mengajarnya tetapi masih jauh dibawah tuntutan persyaratan profesional yang ideal. Efektif tidaknya pembinaan guru pamong terhadap mahasiswa praktikan, tentu berkaitan dengan berbagai faktor antara lain; (1) penguasaan visi dan misi PPL, (2) persepsi keprofesian, (3) kemahiran praktek pembinaan, (4) penilaian proses dan hasil, (5) kemampuan komunikasi dengan mahasiswa praktikan, (6) persepsi mahasiswa praktikan terhadap guru pamong, (7) responnya terhadap perlakuan guru pamong dan (8) dampak pembinaannya. Implikasi dari penelitian adalah : (1) untuk meningkatkan kuahtas kinerja PPL perlu ada komitmen yang dijadikan sumber penggerak untuk merealisasikan pembinaan kemampuan profesional, (2) untuk memenuhi tenaga pendidikan yang profesional dimasa datang PPL perlu pembenahan termasuk guru pamong sebagai ujung tombak yang ada di barisan terdepan, perlu ditegakkan kriteria pengangkatannya berdasarkan kualifikasi pendidikan dan pengalaman lapangannya, (3) UPT PPL FKIP perlu dibenahi baik dalam sumber daya manusia maupun komponen lainnya agar peningkatan kualitas calon guru dapat tercapai, (4) perlu kerja sama yang lebih sinerjik antara semua pihak yang terkait dengan PPL. Berkaitan dengan hasil implikasi hasil penelitian diatas, peneliti merekomendasiakn antara lain: (1) perlunya pembinaan visi guru pamong agarmampu merealisasikan misi yang diembannya, (2) mengutamakan guru yang memadai syarat minimal berpendidikan SI, (3) untuk peningkatan kuahtas guru pamong perlu pembinaan antara lain melalui diklat, seminar dan lokakarya, (4) perlu dikembangkan suatu model program, LPTK sebaiknya lebih proaktif dalam menjalin kerja sama dengan pihak terkait dan meningkatkan insentif agar guru pamong lebih termotivasi untuk melaksanakan tugas pembinaan dan idealnya memiliki sekolah latihan sendiri, (5) kepada peneliti lain yang berminat diharapkan agar mengkaji aspek-aspek pembinaan lainnya lebih dalam baik kendala maupun kemampuan profesional guru pamong serta manajemen PPL pada umumnya

    Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Delapan Kebiasaan Dalam Pendidikan Matematika

    Get PDF
    Pembelajaran melalui 8 kebiasaan yang dikemukakan oleh Stephen R Corvey, sudah mulai harus dipikirkan dalam proses pembelajaran ini. Agar 8 kebiasaan ini menjadi milik peserta didik diharapkan setiap pengajar dapat mentransfer informasi sesuai dengan bidang studi masing masing.secara profesional. Apabila kebiasaan ini diterapkan dalam dunia pendidikan melalui proses pembelajaran diharapkan kuantitas dan kualitas akan bisa diwujudkan dan tujuan pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai tujuan pendidikan efektif dan efisien bisa dilaksanakan.Kata Kunci :  Pembelajaran, Pembiasaan, Efektif dan Efisie

    PENGARUH MODEL INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI KELAS V SD DI KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON TAHUN PELAJARAN 2013-2014

    Get PDF
    The background of this research is the difficulties of the students in expressing ideas in writing. Research design uses pre-test and post-test control group design, with random sampling. Subject is the class V students of elementary school in Kejaksan Cirebon, object is the ability in writing narrative essay. The number of sample is 72 students. Experiments class is class V students of SDN Kebon Baru I and class control is SDN Kebon Melati II. Instrument of this research is test and observation. Result data of the research is analyzed by using SPSS V. 17.Conclusion (1) learning  process through group investigation model is better  than conventional model based on the increase of pre-test result 63,00 to become 80,39 (2) the activity of experiment class is getting better with the acquisition 97,23 % than the class control 69,45 (3) based on testing group investigation model has p-Value number 0,000. Value 0,000 < level of significant 0,05, and t table (1,70) < t hitung (6,102) means. Ha is accepted and Ho is rejected, it means there is an effect to the group investigation model to the ability of writing narrative essay of class V students

    MENGGAGAS POLA PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA PGSD UNSWAGATI MELALUI DELAPAN KEBIASAAN

    No full text
    AbstrakDiera  globalisasi menumbuh kembangkan 8 kebiasaanyang dikemukakan oleh Stephen R Corvey, sudah mulai harus dipikirkan dalam proses pembelajaran pada mahasiswa PGSD. Agar 8 kebiasaan ini menjadi milik peserta didik diharapkan setiap pengajar dapat mentransfer informasi sesuai dengan bidang studi masing masing.secara profesional, mengingat calon guru Sekolah Dasar ini menjadi garda terdepan untuk menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Dasar. Apabila kebiasaan ini diterapkan dalam dunia pendidikan melalui proses pembelajaran diharapkan kuantitas dan kualitas akan bisa diwujudkan dan tujuan pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai tujuan pendidikan efektif dan efisien bisa dilaksanakan, karena calon guru sekolah dasar mempunyai tanggung jawab penuh dalam meletakan dasar dasar keilmuan pada peserta didik. Kata kunci:Efektif dan Efisien; Pembelajaran; Pembiasaan

    Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Delapan Kebiasaan Dalam Pendidikan Matematika

    No full text
    Pembelajaran melalui 8 kebiasaan yang dikemukakan oleh Stephen R Corvey, sudah mulai harus dipikirkan dalam proses pembelajaran ini. Agar 8 kebiasaan ini menjadi milik peserta didik diharapkan setiap pengajar dapat mentransfer informasi sesuai dengan bidang studi masing masing.secara profesional. Apabila kebiasaan ini diterapkan dalam dunia pendidikan melalui proses pembelajaran diharapkan kuantitas dan kualitas akan bisa diwujudkan dan tujuan pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai tujuan pendidikan efektif dan efisien bisa dilaksanakan. Kata Kunci :  Pembelajaran, Pembiasaan, Efektif dan Efisie

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBASIS BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS IX SMP

    Get PDF
    Kemampuan menulis karangan argumentasi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh para siswa kelas IX sesuai dengan target capaian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Akan tetapi dalam pembelajarannya, siswa merasa kesulitan untuk membuat karangan tersebut. Sehingga hal itu mendorong peneliti untuk melakukan sebuah eksperimen melalui penerapan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis berpikir kritis dengan tujuan mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran langsung berbasis kritis dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kadipaten, Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan  metode eksperimen dengan populasi sebanyak 377 siswa yang terdiri dari 203 siswa perempuan dan 174 siswa laki-laki yang dikelompokan ke dalam 9 kelas (rombongan belajar).  Sampel dari penelitian ini berjumlah  2 kelas yang terdiri dari 1 kelas eksperimen  yaitu  kelas XI A  dengan jumlah 32 siswa  dan 1 kelas kontrol yaitu kelas IX C dengan jumlah 32 siswa.Berdasarkan pelaksanaan  penelitian, peneliti menemukan keberhasilan peningkatan kualitas karangan argumentasi siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kadipaten setelah diterapkan model pembelajaran langsung (direct instruction)  berbasis berprikir kritis.  Hal itu terlihat dari data hasil penelitian yang menunjukan peningkatan yang signifikan yaitu rata-rata peningkatan 15, 28 pada kelas eksperimen dengan peningkatan siswa yang tuntas belajar sebesar 91% dari 6% menjadi 97% dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya naik rata-rata 2,56 dengan peningkatan ketuntasan belajar sebesar 13,5% dari 21,5% menjadi 35%.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis berpikir kritis efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa SMP kelas IX
    corecore