1 research outputs found

    PRAKTEK KELUARGA BERENCANA DI PERGURUAN TINGGI Studi Diskriptif Di Universitas Airlangga Surabaya

    No full text
    Penelitian Praktek Keluarga Berencana, Studi diskriptif di Universitas Airlangga ditujukan pada pen~etahuan, sikap dan pandangan dalam hubungannva dengan pembentukan keluarga sampai pada praktek penggunaan pencegah kehamilan baik kontraaeosd memakai alat maupun metode kontraseosi non alat. Penelitian menjadi penting karena dapat menjadi bahan studi tentang status wanita dan fertilitas dalam Buatu masyarakat yang mempunyai tingkat ekonomi dan sosial yang berbeda-beda. Data-data dasar pola perilaku suatu kelompok keeil di Surabaye ini kemudian daoat dibandingkan den~an karakteristik wanita-wanita-wanita di daerah pedesaan yang datanva telah dineroleh dari survei-survei sebelumnya di Jawa Timur. Responden dalam penelitian ini adalah staf tenaga pengajar di lingkungan Universitas Airlangga, yang pada tahun ajaran 19B~-1965 tereatat aktif dengan ciri-ciri 1). berstatus sebagai pegBwai negeri di lingkungan Universitas Pirlangga dan bukan dalam status dosen luar biasa~ 2). sekurang-kurangnya mempunyai jeniang kepangkaten golon~an III/B, 3). berstatuss kawin, dan masuK dalam golongan Pasangan Usia Subur (PUS). Terdapat sebanyak ~B responden. yang terdiri dar! 3~ responden bernendidiken sarjana dan sebanyak l0 responden berpendidikan pasca sarjana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang hal-hal yang berkaitan dengan praktek keluarga berencana, pada umumnya memperlihatkan pen~uasaan informasi yang luas dan dalem. Tentang usaha pembentukan keluarga. sebagian besar melangsungkan perkawinan pertama pada umur antara 25 sampai 29 tahun, dan usia pada saat kelahiran anak pertama sebagian besar sekitar umur 29 tahun. Sikap dan pandangan mereka terhadap pencegah~n kehamilan (kontrasepsi) baik yang memakai alat maupun metode kontrasepsi non alat menunjukkan sikap dan pandangan yang positif. Jenis kontrasepsi yang memakai alat : spiral, kondom dan pil adalah yang paling banyak diketahui. sedangkan metode kontrasepsi non alat adalah metode oantang berkala. Pada prakteknya yang digunakan adalah sama dengan yang poouler di kalangan mereka, yaitu spiral, kondom dan pil untuk alat kentrasepsi dan metode oantang berkala untuk metode kontrasepsi non alat. Sebagian hesar memberikan air s~su ibu (ASI) kepada bayi. yan~ lama pemberian berkisar sampai bayi berumur satu tahun. Jadi lebih jauh dapat disimpulkan bahwa praktek keluarga berencana berbanding lurus dengan pengetahuan dan berbanding lurus pula terhadap sikap dan oandangan mreka mengenai kontraseosi, haik yang memakai alat mauuun kontrasepsi non alat
    corecore