193 research outputs found

    PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEJA MESIN ROUTER CNC

    Get PDF
    ABSTRAK Di Indonesia banyak pengrajin kayu yang masih mengukir kayu menggunakan proses manual. Mengukir kayu menggunakan proses manual memiliki beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan tersebut yaitu produktivitas rendah dan kualitas produk tergantung dari kemampuan pengrajin. Mesin router digunakan untuk mengatasi produktivitas dan kualitas produk rendah. Salah satunya dengan menggunakan proses pemesinan dalam memproduksi kerajinan kayu. Salah satu mesin yang digunakan untuk proses produksi kerajinan kayu adalah mesin router. Mesin Router adalah mesin yang digunakan untuk membuat profil dan menghias tepian kayu. Mesin router jarang digunakan pengerajin kayu karena harga mesin router yang ada di pasaran sangat mahal. Banyak pengerajin kayu yang membuat ukiran kayu dilakukan secara manual. Produktivitas kerajinan kayu secara manual masih rendah, hal ini disebabkan karena peralatan yang digunakan pengerajin kayu secara manual masih terbatas. Berdasarkan tinjauan diatas, di laboratorium otomasi robotika telah dibuat prototipe mesin router CNC. Prototipe mesin router CNC yang terdapat di laboratorium otomasi robotika tidak memiliki meja penyimpan benda kerja. Berdasarkan hal tersebut timbul gagasan untuk merancang dan membuat meja mesin router CNC yang mampu menyimpan dan memegang benda kerja kayu. Meja mesin router CNC yang dirancang terbuat dari kayu dengan panjang 530 mm, lebar 455 mm, dan tebal 25 mm

    PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEJA MESIN ROUTER CNC

    Get PDF
    Di Indonesia banyak pengrajin kayu yang masih mengukir kayu menggunakan proses manual. Mengukir kayu menggunakan proses manual memiliki beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan tersebut yaitu produktivitas rendah dan kualitas produk tergantung dari kemampuan pengrajin. Mesin router digunakan untuk mengatasi produktivitas dan kualitas produk rendah. Salah satunya dengan menggunakan proses pemesinan dalam memproduksi kerajinan kayu. Salah satu mesin yang digunakan untuk proses produksi kerajinan kayu adalah mesin router. Mesin Router adalah mesin yang digunakan untuk membuat profil dan menghias tepian kayu. Mesin router jarang digunakan pengerajin kayu karena harga mesin router yang ada di pasaran sangat mahal. Banyak pengerajin kayu yang membuat ukiran kayu dilakukan secara manual. Produktivitas kerajinan kayu secara manual masih rendah, hal ini disebabkan karena peralatan yang digunakan pengerajin kayu secara manual masih terbatas. Berdasarkan tinjauan diatas, di laboratorium otomasi robotika telah dibuat prototipe mesin router CNC. Prototipe mesin router CNC yang terdapat di laboratorium otomasi robotika tidak memiliki meja penyimpan benda kerja. Berdasarkan hal tersebut timbul gagasan untuk merancang dan membuat meja mesin router CNC yang mampu menyimpan dan memegang benda kerja kayu. Meja mesin router CNC yang dirancang terbuat dari kayu dengan panjang 530 mm, lebar 455 mm, dan tebal 25 mm

    RESPON DAYA HAMBATAN BAKTERI Bacillus subtilis DAN Pseudomonas aeroginosa DENGAN MENGGUNAKAN LENGKUAS MERAH (Alpina purpurata) YANG DI APLIKASIKAN PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

    Get PDF
    Lengkuas adalah salah satu rempah yang dapat menghambat mikroba pembusuk dan mengawetkan makanan. Sifat anti mikroba berasal dari kandungan minyak atsiri sehingga lengkuas berfungsi sebagai bakterisida (pembunuh bakteri), bakteristatis (penghambat pembuakan bakteri), fungisida (membunuh jamur), dan garmisida (penghambat spora bakteri) dengan di tumbuk atau dihancurkan hingga halus hingga terbentuk bubur lalu di oleskan pada bahan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan senyawa antibakteri di dalam lengkuas dalam menghambat dan membunuh bakteri pembusuk tertentu yang ada pada ikan. Metode penelitian yang dilakukan terdiri atas persiapan dan tiga tahap yaitu pekerjaan penelitian, penelitian tahap I, tahap II, dan penelitian tahap III. Pada tahap persiapan ini meliputi pembuatan sampel lengkuas dalam bentuk bubur dan ekstrak, pembuatan media, air steril, sterilisasi alat, peremajaan biakan bakteri, dan pengujian fitokimia secara kuantitatif. Tahap I dilakukan pengujian total mikroba dan daya hambat pada bakteri Pseudomonas aeroginosa dan Bacillus subtilis dan juga bakteri pada ikan dengan menggunakan sampel bubur lengkuas dan ekstrak lengkuas pada konsentrasi 100%. Tahap II dilakukan pengujian total mikroba dan daya hambat pada bakteri Pseudomonas aeroginosa dan Bacillus subtilis dengan konsentrasi 35%, 40%, 45%, dan 50%. Dan pada tahap III dilakukan pengujian total mikroba dan daya hambat bakteri pada ikan dengan konsentrasi 35%, 40%, 45%, dan 50%. Berdasarkan hasil uji fitokimia dari ketiga sampel lengkuas kandungan alkaloid, total fenol dan tannin tertinggi terdapat pada sampel ekstrak lengkuas yaitu sebesar 0,5999%, 0,435%, dan 0,2357%. Sedangkan untuk kandungan flavonoid terbesar terdapat pada sampel rimpang lengkuas, yaitu sebesar 0,2936%. Berdasarkan pengujian tahap I sampel bubur lengkuas tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan bakteri Bacillus subtilis lebih dapat dihambat dibandingkan dengan bakteri Pseudomonas aeroginosa. Berdasarkan pengujian tahap II bakteri Pseudomonas aeroginosa mulai dapat dihambat oleh ekstrak lengkuas pada konsentrasi 40%, sedangkan untuk bakteri Bacillus subtilis pada konsentrasi 35%. Berdasarkan pengujian tahap III konsentrasi senyawa antimikroba yang terdapat dalam ekstrak lengkuas dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan mulai dari konsentrasi 35%. Kata kunci : Lengkuas Merah, Ekstrak, Daya Hambat Bakter

    PENINGKATAN KADAR ASAM LAKTAT PADA VARIASI KONSENTRASI GARAM DAN LAMA FERMENTASI PADA PEMBUATAN PIKEL LOBAK (Rophanus Sativus L)

    Get PDF
    The purpose of this research was to obtained the enhancement of lactic acid levels on salt concentration and the duration in pikel radish fermentation manufacturing. The material which was used in this research was white radish. The basic material which was used in this research was white radish. The research method consisted of two phases, those were the preliminary study and the main study. The preminary study was carried out the analysis of basic material toward the lactid acid levels, water content and total sugar content in radish. The main study was done after the priminary study. It was manufactured of pikel radish by using fermentation. After fermentation, it was carried out the analyisis of lactic acid levels by titration method and analyzes the total of bacteria in pikel radish by TPC method. The result of firts phase research, which was the preliminary study, was obtained that the basic radish materials contained water content component amounted to 94,74%, 0,072% lactic acid levels, and 1,6% the total of sugar content. For the result of the second phase research, was obtained that the salt concentration could affect lactic acid rate. It was Where the radish is fermented with 2,5% salt concentration obtaining the highest lactic acid level, that was research 0,546% with 3,19 pH. Salt concentrations affect the rate of lactic acid, color and texture pikel during fermentation, the higher the salt concentration of the levels of lactic acid produced the lower, the more soft pikel texture and color to yellow. In this study showed that the rate of lactic acid only increased lactic acid levels up to the 12th day and began to decrease lactic acid from the 13th day until 18th day. The total of bacteria during fermentation increased until the 18th day and the total bacteria obtained at the highest salt concentration of 2.5% that is 2,35 x 10 4 . Keywords: Radish, fermentation, pickle and the lactic acid

    KAJIAN PENAMBAHAN JENIS LEMAK NABATI DAN PERBANDINGAN TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot Esculenta Crantz) DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Phaselous Radiates L.) TERHADAP MUTU COOKIES

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan lemak nabati, penggunaan perbandingan tepung kulit singkong dan tepung kacang hijau dan interaksinya terhadap mutu cookies yang dihasilkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis kimia seperti kadar air, kadar pati, kadar lemak, kadar protein, kadar serat kasar, kadar HCN, menghitung nilai kalori dengan menggunakan Bom Kalorimeter dan perhitungan nilai AKG pada cookies. Berdasarkan hasil dari pekerjaan pendahuluan dalam pembuatan tepung kulit singkong didapatkan hasil analisis kimia mendapatkan hasil sebesar 5,41% HCN, 1,83% kadar air, 4,78% protein, 1% lemak, pati 48,59% dan serat kasar 36,725%. Pada penelitian utama tahap pertama didapatkan hasil terbaik perbandingan tepung kulit singkong dengan tepung kacang hijau pada perbandingan 1 : 9 dalam kadar serat kasar sebesar 4,1%. Penelitian utama tahap kedua didapatkan hasil cookies terbaik dengan menggunakan penambahan minyak kelapa dengan kadar karoten sebesar 2,945 µg/gram, kelarutan 65,83% dan kadar air sebesar 2%. Pada cookies ini dihitung pula nilai kalori dengan menggunakan bom kalorimeter sebesar 4,215 kkal/gram dan menghitung angka kecukupan gizi (AKG) sebesar 74,33%. Kata kunci : Tepung Kulit Singkong, Lemak Nabati, Cookies

    RANCANG BANGUN MESIN FILAMENT WINDING

    Get PDF
    ABSTRAK Selama ini di indonesia hasil gas alamnya sangat berlimpah salah satunya adalah CNG (Compressed Natural Gas), Karena tekanan CNG sangat besar yaitu sekitar 200 Bar sehingga dibutuhkan tabung penyimpanan gas yang memiliki kekuatan tinggi dalam menahan tekanan, untuk menyimpan CNG dibutuhkan COPV (Composite Overwrapped Pressure Vessels). Oleh sebab itu dibuat mesin Filament Winding yang fungsinya untuk melapisi tabung dengan bahan komposit sehingga tabung yang dihasilkan memiliki bobot yang ringan dan memiliki kekuatan yang tinggi dalam menahan tekanan dari CNG. Prinsip kerja dari metode mesin Filament Winding ialah menggulungkan serat pada mandrel dimana serat tersebut telah dilapisi oleh Resin yang berasal dari Resin Bath. Untuk menjaga agar tegangan serat tetap stabil maka serat ditempatkan pada Tensioner, selanjutnya Mandrel ditempatkan pada poros mesin bubut untuk proses penggulungan. Proses penggulungan ini dilakukan secara berulang-ulang sampai seluruh permukaan tabung tertutupi oleh serat dan sampai dengan ketebalan yang diinginkan. Proses pembuatan mesin Filament Winding ini meliputi, pertama menentukan kriteria mesin filament winding, menentukan pemilihan alternatif desain, menentukan komponen-komponen yang ada dipasaran, menentukan komponen yang harus dibuat, melakukan assembly atau perakitan mesin filament winding yang terakhir melakukan uji coba mesin filament winding. Mesin filament winding yang dibuat memiliki spesifikasi sebagai berikut: panjang : 1128 mm, lebar : 300 mm, tinggi : 1030 mm. Jenis penggerak menggukana motor stepper DC dengan kapasitas Daya : 9 watt dan putaran : 25 rpm. Sistem transmisi menggunakan ulir daya (Power Screw). Sistem pelapisan : panjang maksimal tabung yang dapat dilapisi yaitu 1000 mm dan diameternya 500 mm. Mikrokontroler yang digunakan menggunakan Arduino Uno R3

    PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PENSTABIL TERHADAP KARAKTERISTIK MINUMAN FUNGSIONLA CAMPURAN TAKOKAK (Solanum torvum Swartz) DAN MARKISA (Passifora edulis Slims)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil yang digunakan pada minuman fungsional campuran takokak dan markisa. Penelitian yang dilakukan meliputi dua tahap. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan formula perbandingan sari buah takokak dengan sari buah markisa. Selanjutnya penelitian utama yang bertujuan untuk menentukan pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap karakteristik minuman fungsional campuran takokak dan markisa.\ud Formula perbandingan sari buah takokak dengan sari buah markisa yaitu 1:1, 1:2 dan 2:1 sehingga digunakan uji organoleptik dengan menggunakan uji hedonik, untuk mengetahui formula perbandingan sari buah yang terpilih berdasarkan tingkat kesukaan. Penstabil yang digunakan pada penelitian yaitu karagenan dan CMC. Perbandingan konsentrasi penstabil yang digunakan yaitu 0,5%, 1% dan 1,5%. Hasil penelitian didapatkan bahwa jenis dan konsentrasi penstabil berpengaruh terhadap karakteristik minuman fungsional takokak dan markisa. Hasil analisis formula terpilih didapatkan bahwa produk mempunyai kadar vitamin C sebesar 304,8035 mg vit.C/100 g serta menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar 53,278 ppm

    PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN PADA EKSPERIMEN FLASHING PURIFICATION

    Get PDF
    Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Salah satu cara untuk mendapatkan sumber air yang layak untuk keperluan hidup sehari–hari adalah dengan mengolah air kotor menjadi air bersih dengan menggunakan alat flashing purification. Prinsip kerja alat flashing purification adalah dengan menguapkan air umpan secara cepat dalam tabung flash pada tekanan rendah melalui proses throttling yang diikuti dengan laju kondensasi. Pada proses eksperimen flasing purification, proses pengujian membutuhkan sistem pengukuran. Banyak pengukuran yang harus diukur di dalam proses flashing purification, diantaranya, adalah tekanan (pressure) air umpan dan kevakuman tabung flash dengan menggunakan pressure gauge, laju aliran (flow) air umpan dengan menggunakan Water Flow Sensor 3/4" Kuningan, temperatur air umpan dan temperatur uap dalam tabung flash dengan menggunkan sensor DS18B20, tegangan motor DC yang berputar yang diakibatkan rotor, dan level ketinggian air dalam tabung flash menggunakan fuel indicator. Penempatan sensor-sensor yang digunakan terletak di luar tabung dan di dalam tabung, dimana sensor laju aliran terletak setelah heater air, pressure gauge air umpan terletak setelah sensor temperatur air umpan dan pressure gauge kevakuman terletak di bagian atas tabung flash, sensor temperatur DS18B20 terletak setelah sensor laju aliran dan di dalam tabung, fuel indicator terletak di bawah selongsong rotor, dan untuk motor DC terletak di bagian bawah rotor. Untuk data hasil pengukuran sensor temperatur dan laju aliran terbaca langsung di PC dan data prngukuran selainnya dibaca secara visual

    PENINGKATAN KADAR ASAM LAKTAT PADA VARIASI KADAR GARAM DAN LAMA FERMENTASI PEMBUATAN PIKEL LOBAK (Raphanus sativus L.)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kadar asam laktat pada konsentrasi garam dan lama waktu fermentasi pembuatan pikel lobak. Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah lobak putih. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yang dilakukan yaitu melakukan analisis bahan baku terhadap asam laktat, kadar air, dan kadar gula total pada lobak. Penelitian utama dilakukan setelah penelitian pendahuluan yaitu pembuatan pikel lobak dengan metode fermentasi. Hasil penelitian tahap satu yaitu penelitian pendahuluan didapat bahwa bahan baku lobak mengandung komponen kadar air sebanyak 94,74%, asam laktat 0,072%, dan kadar gula total 1,6%. Untuk hasil analisis dari penelitian tahap dua yaitu penelitian utama diperoleh bahwa lobak yang di fermentasi dengan konsentrasi garam 2,5% menghasilkan asam laktat tertinggi yaitu 0,546% dengan pH 3,19. Konsentrasi garam dapat mempengruhi laju pembentukan asam laktat, tekstur dan warna pikel lobak, semakin tinggi konsentrasi garam maka kadar asam laktat yang dihasilkan semakin rendah, tekstur pikel semakin renyah dan warna pikel kekuningan. Pada penelitian pikel lobak ini hanya mengalami peningkatan kadar asam laktat sampai dengan hari ke-12 dan mulai mengalami penurunan asam laktat mulai hari ke-13 sampai dengan hari ke-18. Jumlah bakteri selama fermentasi mengalami peningkatan sampai hari ke-18 dan total bakteri terbanyak diperoleh pada konsentrasi garam 2,5% yaitu 2,35 x 104. Kata kunci : Lobak, Fermentasi, pikel dan asam lakta

    KAJIAN PERBANDINGAN STROBERI (Fragaria x ananassa) DENGAN EKSTRAK JAHE (Zingiber offcinable) DAN KONSENTRASI PENSTABIL TERHADAP KARAKTERISTIK MINUMAN FUNGSIONAL STROBERI JAHE

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan stroberi dengan ekstrak jahe dan konsentrasi pektin terhadap karakteristik minuman fungsional stroberi jahe yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah pola faktorial (3x3) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Rancangan perlakuan yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu faktor perbandingan stroberi dengan ekstrak jahe (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu a1 (49,89% : 49,89%), a2 (66,53 : 33,26%) dan a3 (74,84 : 24,95%) dan konsentrasi penstabil pektin (B) yang terdiri dari 3 taraf yaitu b1 (0,1%), b2 (0,15%), dan b3 (0,20%). Sehingga diperoleh 27 satuan percobaan ulangan. Variabel respon organoleptik meliputi rasa aroma, warna dan tekstur. Analisis kimia yang dilakukan adalah kadar vitamin C, dan antioksidan serta Analisis fisik yang dilakukan adalah viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk minuman fungsional stroberi jahe yang terpilih adalah perlakuan a2 b2 (perbandingan stroberi 66,49% dan ekstrak jahe 33,25%) yang dilakukan berdasarkan respon panelis pada uji organoleptik dengan kadar vitamin C 15,09 mg/100g, antioksidan 6484,915 ppm, dan viskositas 290 m.Pas
    • …
    corecore