2 research outputs found

    Hubungan Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Diwilayah Kerja Puskesmas Belimbing Tahun 2022

    Get PDF
    Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan menjadi kebutuhan dasar setiap orang. indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Namun sampai saat ini usaha Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan belum dapat memenuhi harapan masyarakat. ketidakpuasan pasien disebabkan oleh beberapa hal yaitu gagal berkomunikasi, krisis waktu, kualitas produk atau jasa, kualitas  pelayanan, harga, dan biaya. Hal ini menyebabkan kepuasan pasien masih kurang. Tujun penelitian ini untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Belimbing. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel 45 responden. Teknik pengambilan sampel secara analitik dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, mutu pelayanan dengan nilai validasi 0,313-0,871 dan nilai reliabilitas 0,649-0,887. Kuesioner kepuasan pasien dengan nilai validitas 0,637-0,849 dan nilai reliabilitas 0.950.  Mutu pelayanan tergolong baik dengan persentase sebesar 80,0%. Tingkat kepuasan tergolong puas persentase sebesar 84,4%. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan antara mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan diwilayah kerja puskesmas Belimbing dengan nilai p=0,000 dan nilai r=0,637. Saran yang diberikan sebaiknya Puskesmas Belimbing terus meningkatkan mutu pelayanan agar memberikan kepuasan kepada pasien sesuai harapan, sehingga semakin baik mutu pelayanan yang diberikan maka semakin tinggi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan

    HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KINERJA PERAWAT DI IRNA C RS X BUKITTINGGI

    Get PDF
    Kinerja adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh   atasan   sehingga   dapat diselesaikan  dengan kemampuan, kemauan  dan  keterampilan. Kinerja perawat dapat menentukan mutu pelayanan kesehatan, sehingga dibutuhkan perawat yang berkualitas. Salah satu factor yang yang mempengaruhi kinerja perawat adalah self eficacy. Self efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa mereka dapat melakukan tugas tertentu dengan sukses, sehingga rasa percaya diri perawat terhadap kemampuannya sendiri tinggi karena tidak mudah menyerah untuk memecahkan masalah dalam hal pemberian asuhan  keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi. Desain  penelitian  menggunakan  metode  Deskriptif analitik  dalam  bentuk  Cross  sectional.  Instrument menggunakan kuesioner GSES (General Self efficacy Scale) dan kuesioner kinerja perawat. Sampel penelitian ini adalah perawat sebanyak 37 responden. Hasil penelitian  ini  didapatkan self efficacy rendah (59,5%) dan  kinerja  perawat  (56,8%). Hasil uji statistic nilai P value = 0,000 (p<0,5) ada hubungan antara self efficacy dengan kinerja perawat, untuk itu disimpulkan bahwa  adanya hubungan signifikan  antara self efficacy dengan kinerja perawat di Ruangan IRNA C RS X Bukittinggi. Saran  untuk  pihak Rumah Sakit dimana dapat melakukan supervisi keruangan serta memberikan lebih banyak pelatihan  kepada perawat agar terciptannya sebuah  kepercayaan diri yang tinggi dalam melakukan asuhan keperawatan sehingga tercipta kinerja yang baik
    corecore