1 research outputs found

    PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN METODE RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMKN 1 SEBERIDA KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar menggunakan kolaborasi model pembelajaran group investigation dan metode resitasi dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar menggunakan kolaborasi model pembelajaran group investigationdan metode resitasi dengan siswa yang memperoleh dengan pembelajaran konvensional di SMKN 1 Seberida? dan Metode manakah yang lebih baik antara kolaborasi model pembelajaran group investigation dan metode resitasi dengan metode konvensional untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di SMKN 1 Seberida? ” Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Design.Dalam penelitian ini peneliti yang berperan langsung dalam proses pembelajaran dan guru sebagai observer. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 1 Seberida sebanyak 72 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan model pembelajaran group investigation dengan metode resitasi. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, lembar observasi, dan tes. Dalam penelitian ini, pertemuan dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan, yaitu empat kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran group investigation dengan metode resitasi dan satu pertemuan lagi dilaksanakan posttest. Untuk melihat hasil penelitian tersebut, digunakan uji Chi Kuadrat untuk menguji normalitas data, uji varian untuk melihat homogenitas data, kemudian digunakan rumus tes-t untuk mengetahui hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar menggunakan kolaborasi model pembelajaran group investigation dan metode resitasi dengan siswa yang memperoleh dengan pembelajaran konvensional di SMKN 1 Seberida kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu kemudian model pembelajaran Group Investigation dengan metode resitasi lebih baik di bandingkan dengan metode konvensional
    corecore