1 research outputs found
PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL MENGGUNAKAN METODE DENYUT JANTUNG DAN SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESMENT TECHNIQUE (S.W.A.T) DALAM UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA BAGIAN PENGECORAN DAN STRESSING DALAM PROSE
PT. Waskita Beton Precast (WBP) Plant Subang merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang konstruksi dan memproduksi beton precast. Saat ini PT.
Waskita Beton Precast (WBP) Plant Subang sedang mengalami permasalahan
mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Terdapat 6 kasus kecelakaan kerja
pada tahun 2016 dimana 2 diantaranya terdapat pada 1 line produksi yaitu
pengecoran dan stressing. Kecelakaan kerja yang terjadi diakibatkan oleh
beberapa faktor, namun penyebabnya belum terdeteksi sehingga berpotensi terjadi
kecelakaan kerja dikemudian hari maka akan mempengaruhi proses dan hasil
produksi.
Saat ini upaya pencegahan hanya memberi arahan saat safety talk kemudian
melakukan upaya pengobatan terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.
Pencegahan yang dilakukan didasari oleh akibat kecelakaan namun belum
diketahui penyebab terjadinya kecelakaan sehingga kecelakaan yang sama dapat
terulang. Oleh sebab itu, diperlukan suatu rencana perbaikan yang berkelanjutan.
Jenis kecelakaan terjadi akibat kelelahan, bercanda saat bekerja, melamun,
dan kurang komunikasi sehingga dilakukan perbaikan dengan merancang ulang
sistem kerja. Perlu diketahui faktor terjadinya kecelakaan kerja dapat dianalisis
menggunakan beban kerja. Beban kerja mental secara subjective menggunakan
metode SWAT kemudian beban kerja fisik secara objective menggunakan metode
Denyut Jantung. Didalam beban kerja mental terdapat 3 pekerja memiliki beban
kerja overload dimana nilai tertinggi 80,2 pada skala SWAT dengan faktor utama
adalah waktu, dalam beban kerja fisik terdapat 2 pekerja dengan beban kerja over
load dimana nilai tertinggi dalam persentase CVL 40,75%. Rancangan ulang
sistem kerja dapat mengurangi beban kerja disetiap aktivitas kerja berupa
penyesuaian antara tuntutan kerja dan kemampuan pekerja. Selain itu, perbaikan
dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pemahan mengenai artinya
keselamatan dan kesehatan kerja, pembagian aktivitas kerja sesuuai dengan
kemampuan pekerja, pengawasan yang ditingkatkan, serta memberikan waktu
istirahat yang cukup disela-sela pekerjaan. Perbaikan secara berkelanjutan
dilakukan dengan melihat faktor mana saja yang belum diteliti.
Kata kunci : beban kerja, SWAT (Subjective Workload Assesment Technique),
CVL (Cardio Vasculair Load