370 research outputs found

    ANALISIS PASANG SURUT DI PANTAI NUANGAN (DESA IYOK) BOLTIM DENGAN METODE ADMIRALTY

    Get PDF
    Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut dibumi. Meskipun massa di bulan jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari pada pengaruh gaya tarik matahari. Informasi pasang surut sangat penting di dalam perencanaan pelabuhan dan perlindungan pada daerah pesisir salah satunya daerah pantai Nuangan. Secara administratif daerah pantai Nuangan berada dalam desa Nuangan pada koordinat 124° 31’ BT dan 0° 35’ LU  di kecamatan Nuangan dengan luas wilayah daerah pantai Nuangan adalah 20 km². Kecamatan Nuangan merupakan salah satu kawasan dari  delapan kawasan strategis yang diupayakan pembangunanya di Provinsi Sulawesi Utara. Daerah Pantai Nuangan memiliki potensi perkembangan yang cukup baik karena lokasinya berada dijalur jalan regional jurusan Molobog – Idumun namun hingga kini pemerintah setempat belum memiliki data dan informasi yang dapat mengungkapkan variasi muka laut dan pasang surut di daerah pantai Nuangan. Dengan metode admiralty diharapkan dapat mengetahui sifat dan karakter pasang surut di pantai Nuangan Desa Iyok sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi kegiatan pembangunan daerah pantai di daerah tersebut. Kata Kunci: Pasang surut, Metode Admiralty, Pantai Nuanga

    ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA

    Get PDF
    Pantai Niampak Utara terletak di Desa Niampak Utara Kecamatan Beo Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu Pantai di Kabupaten Kepulauan Talaud yang telah  terkena bencana akibat perubahan bentuk gelombang sehingga menyebabkan dampak yang buruk dan terjadi kerusakan daerah pesisir pantai seperti abrasi, erosi perairan pantai dan rusaknya pemakaman umum sehingga membuat masyarakat menjadi khawatir akan  kerusakan yang lebih besar lagi. Maka perlu adanya informasi tentang karakteristik gelombang  pada daerah tersebut yang dapat merusak pantai, salah satunya adalah dengan analisis karakteristik gelombang pecah dan hal-hal lainnya menyangkut kegiatan masyarakat yang dapat memicu terjadinya kerusakan pantai. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMKG Maritim Bitung untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan pantai Niampak Utara didominasi oleh gelombang arah Barat Laut dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Januari  2014 dengan H = 1.6747m dan T = 5.3600det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.9358 sampai 0.9989 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0.9127 sampai 1,2354. Tinggi gelombang pecah yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 1.2376 sampai 2.0267m pada kedalaman 0.1m sampai 25 m. Kata kunci: Pantai Niampak Utara, karakteristik gelombang, refraksi, shoaling, gelombang peca

    ANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

    Get PDF
    Dalam  suatu  perencanaan  Pembangkit  Listrik  Tenaga  Air,  faktor  penting  yang  perlu diketahui yaitu: besarnya debit harian, debit bulanan dan debit Andalan 80%, serta kondisi topografi daerah pengaliran Sungai. Untuk  menghitung  besarnya  debit  harian,  bulanan,  dan  debit  andalan  untuk  kebutuhan Pembangkit  Listrik  Tenaga  Air  di  sungai  munte  dengan  titik  tangkapan  didesa  Tincep digunakan  Metode  NRECA  dan  Metode  Mock.  Dan  besarnya  Evapotranspirasi  Potensial menggunakan Metode Penman. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan 2001  sampai  dengan  tahun  2010  dari  Stasiun  Kakaskasen  dan  data  klimatologi  adalah Stasiun Paleloan. Dari hasil perhitungan diperoleh debit harian menggunakan metode NRECA yaitu data tahun 2001 s/d tahun 2010 besarnya debit pada kisaran Q = 0.7054 m³/det s/d Q = 0.7342 m³/det. Sedangkan debit bulanan menggunakan metode Mock besarnya debit pada kisaran Q = 0.171 m³/det s/d Q = 0.9150 m³/det, dan debit andalan probabilitas 80% untuk debit harian (Q80%) Qmax = 0.8891 m³/det, Qmin = 0.7053 m³/det  sedangkan debit bulanan  (Q80%) diperoleh Qmax = 0.7640 m³/det, Qmin = 0.3407 m³/det. Berdasarkan hasil analisis dan standar untuk kebutuhan pengembangan diperoleh jenis PLTA yaitu jenis PLTM dengan daya teoritis Pt = 531.83 Kw < 5 Mw. Kata kunci : sungai munte, metode NRECA, metode Mock, PLT

    Analisis Karakteristik Gelombang Dan Pasang Surut Pada Daerah Pantai Paal Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara

    Get PDF
    Pengelolaan wilayah pantai sangatlah penting dalam mempertahankan bentuknya dimana wilayah pantai berperan khusus dalam bidang rekreasi, pelabuhan, navigasi, dan lain sebagainya. Pantai Paal yang merupakan salah satu wilayah pantai yang berpotensi sebagai daerah wisata. Oleh sebab itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir serta perlindungan penduduk maka perlu mengetahui karakteristik gelombang dan pasang surut yang terjadi di pantai tersebut. Dalam penelitian ini perlu dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Paal. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMG Bitung untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Serta menentukan komponnen, tipe pasang surut, elevasi muka air laut yang terjadi Pantai Paal dengan Metode Admiralty dimana data pasang surut yang digunakan ialah data pengukuran yang dilakukakan selama 15 hari. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Bulo Rerer didominasi oleh gelombang arah Tenggara dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Juli 2006 dengan H = 1.230 m dan T = 4.698 det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.997 sampai 1.446 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0.857 sampai 1.148. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 1.051 sampai 1.220 m pada kedalaman 1 m sampai 25 m. memiliki pasang surut tipe Harian Ganda (semidiurnal) dengan elevasi muka air laut tinggi tertinggi (HHWL) terjadi sebesar 360 cm dan elevasi muka air laut rendah terendah (LLWL) terjadi sebesar 20 cm

    Analisa Karakteristik Gelombang Di Pantai Bulo Rerer Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa

    Get PDF
    Pantai Bulo Rerer yang sangat berpotensi sebagai daerah wisata, berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata telah mengalami Perubahan fisik (kerusakan) pada daerah pesisir pantai. Kerusakan ini diakibatkan oleh proses dinamika pantai seperti abrasi yang berdampak buruk serta menimbulkan kekhawatiran bagi warga pesisir pantai tersebut. Oleh sebab itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir serta perlindungan penduduk maka perlu pengetahuan mengenai karakteristik gelombang yang terjadi di pantai tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Bulo Rerer. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMG Winangun Stasiun Tondano untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Dari hasil perhitungan, gelombang di perairan Bulo Rerer didominasi oleh gelombang arah Selatan dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Agustus 2005 dengan H = 1,56m dan T = 5,12det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0,8181 sampai 1,0087 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0,9003 sampai 5,143. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 0,24m sampai 1,83m pada kedalaman 0,5m sampai 25,0m

    Perencanaan Jetty Di Muara Sungai Ranoyapo Amurang

    Get PDF
    Pantai Amurang memiliki muara sungai yang cukup besar, dan kadang mengancam keberadaan penduduk di daerah sekitar pantai Amurang. Bisa dilihat ketika pada musim penghujan, air sungai meluap dan mengakibatkan banjir di kawasan pemukiman penduduk yang letaknya di pesisir pantai Amurang, bagian di bagian kiri muara maupun bagian kanan. Hal itu terjadi karena endapan sedimen yang terbentuk menutup aliran alur sungai ke laut. Oleh karena itu, lewat penulisan ini ditemukan suatu alternatif, yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data-data seperti peta lokasi, data kecepatan angin, data pasang surut, kecepatan arus, angkutan sedimen. Selanjutnya diketahui bangunan pengaman pantai seperti apa yang tepat untuk permasalahan tersebut. Dari hasil perhitungan yang diperoleh besarnya angkutan sedimen sejajar pantai adalah sebesar 205837,7 m3/tahun dengan laju angkutan sedimen tegak lurus pantai adalah sebesar 677915,27 m3/tahun. Bangunan jeti pada muara sungai adalah untuk mengkonsentrasikan aliran air sungai pada alur yang telah ditetapkan menuju ke laut, juga untuk mengantisipasi terendapnya sedimen akibat angkutan sedimen menyusur pantai dan tegak lurus pantai yang besar. Jeti dipasang pada kiri dan kanan muara dengan kedalaman 1,2 meter dan dibuat sepanjang 25 meter

    ANALISIS PASANG SURUT DI PANTAI MOINIT PADA DAERAH PLTU AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Kabupaten Minahasa Selatan memiliki luas wilayah sekitar 1.429,7 km2. Ibukota Kabupaten Minahasa Selatan adalah kota Amurang. Di wilayah Minahasa selatan ini, di lalui dengan banyak pantai. Salah satunya adalah pantai Moinit yang dimana terdapat PLTU yang terletak di tepi pantai, ,karena letaknya di tepi pantai maka, PLTU ini meggunakan air laut untuk sumber airnya karena instastruktur tersebut memerlukan system pendingin. Pada Kecamatan Amurang Terdapat Sebuah Intansi yaitu PLTU II, pada PLTU ini terjadi kerusakan pada sistem pendingin yang mengakibatkan sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Faktor masalahnya adalah akibat sedimen laut yang menumpuk pada saluran yang akan masuk ke dalam kolam sistem pendingin tersebut. masalah tersebut dapat menimbulkan kerugian pada PLTU. Setiap wilayah pantai pada kenyataannya memiliki kondisi pasang surut yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen, tipe pasang surut, serta elevasi muka air laut yang terjadi Pantai Moinit Kabupaten Minahasa Selatan dengan Metode Admiralty dimana data pasang surut yang digunakan ialah data pengukuran yang dilakukakan selama 15 hari.Dari hasil Anilisis yang dilakukan diperoleh bahwa perairan Pantai Moinit  memiliki pasang surut tipe Pasang Surut Harian Ganda (semi diurnal) dengan Elevasi muka air laut tinggi tertinggi (HHWL) terjadi sebesar 370 cm (+180 cm dari MSL) dan elevasi muka air laut rendah terendah terjadi sebesar 30 cm (-160 cm dari MSL). Kata kunci : Pantai Moinit, Pasang Surut, metode Admiralt

    PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI BULO DESA RERER KECAMATAN KOMBI KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Provinsi Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi yang memiliki beberapa kawasan  pantai, baik di bagian utara maupun bagian selatan. Wilayah pantai ini  merupakan  daerah yang dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, sebagai kawasan pemukiman dan juga merupakan daerah nelayan. Gelombang merupakan faktor yang mengakibatkan kerusakan yang terjadi di daerah pantai Bulo. Tujuan penelitian ini Memilih tipe bangunan pengaman pantai yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian dan menghitung dimensi bangunan pengaman pantai di kawasan pantai BuloHal-hal yang diperlukan dalam perencanaan yaitu ketersedian data primer dan data sekunder. Data-data sekunder tersebut antara lain : data angin dengan periode ulang 10-100 tahun, dan data pasang surut. Kemudian data tersebut di analisis untuk mendapatkan gelombang rencana dan angkutan sedimen pantai. Berdasarkan hasil analisis, tugas akhir ini didapatkan perencanaan bangunan pengaman pantai yang digunakan adalah revetment dengan tinggi 4.42438 meter, lebar puncak 2.17 meter, kemiringan 1 : 2, dan fungsi bangunan untuk mencegah erosi. Kata kunci : Pantai Bulo, Gelombang, Pengaman Pantai

    STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI MATANI SATU

    Get PDF
    Penelitian telah dilakukan di perairan pantai Matani Satu, Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik gelombang di perairan Matani Satu, Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Berbagai kegiatan masyarakat terpusat di daerah pantai Matani Satu karena sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah ini bermata pencarian sebagai nelayan, sehingga penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk semakin menyebar sampai pada kawasan yang dekat dengan garis pantai. Kondisi ini mengancam penduduk yang bermukim di sekitar pantai karena pada bulan-bulan tertentu sering terjadi gelombang besar yang dapat merusak pemukiman dan infrastruktur yang berada dekat dengan pantai. Oleh karena itu diperlukannya penelitian mengenai karakteristik gelombang untuk pengamanan daerah pesisir pantai Matani Satu ini. Penelitian terhadap lokasi studi ini dimulai dengan survey ke lokasi studi, kemudian mengumpulkan data-data seperti peta lokasi pantai Matani Satu dan data angin selama 10 tahun dari BMKG yang selanjutnya akan digunakan dalam peramalan tinggi dan periode gelombang signifikan yang terjadi di daerah Pantai Matani Satu. Dari hasil perhitungan tinggi dan periode gelombang, dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Desember 2003 diperoleh menggunakan Metode Hind Casting adalah H = 1.2770 m dan T = 4.5279 det. Tinjauan arah gelombang dominan untuk lokasi ini adalah arah barat. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.9505 sampai 1.1485 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0.8980 sampai 1.5405. Tinggi gelombang yang didapatkan dari hasil perhitungan berkisar pada  1.0799 m sampai 1.8003 m dengan kedalaman 0.5 m sampai 25 m. Kata kunci: Pantai Matani Satu, Karakteristik gelombang, Refraksi, Shoaling, Gelombang Pecah

    ANALISIS DATA PASANG SURUT DI PANTAI SINDULANG KOTA MANADO

    Get PDF
    Pantai Sindulang merupakan salah satu pantai di kota Manado yang direncanakan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk dijadikan area proyek  reklamasi sebagai salah satu upaya pemerintah dalam pengembangan kota. Proyek reklamasi merupakan perencanaan besar maka perlu dilakukan analisis sebab pada kenyataannya setiap pantai memiliki karakteristik yang berbeda. Pasang surut merupakan salah satu yang perlu dianalisis terlebih dahulu karena memiliki berbagai jenis atau kondisi yang berbeda-beda pada setiap wilayah pantai juga sebagai acuan dari penentuan tingginya elevasi lahan yang akan direklamasi. Analisis ini dilakukan dengan tujuan menentukan komponen, tipe pasang surut, dan elevasi muka air laut yang terjadi pada Pantai Sindulang Kota Manado  menggunakan metode Admiralty dengan data 29 hari pengamatan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh tipe pasang surut di Pantai Sindulang adalah Campuran Condong ke Harian Ganda (Mixed Tide Prevailing Semidiurnal) dengan nilai 0 < F < 2.5 dimana F = 0.180. Kata kunci:  Pantai, Sindulang, Pasang Surut, metode Admiralt
    corecore