2,560 research outputs found
Band gaps in the relaxed linear micromorphic continuum
In this note we show that the relaxed linear micromorphic model recently
proposed by the authors can be suitably used to describe the presence of
band-gaps in metamaterials with microstructures in which strong contrasts of
the mechanical properties are present (e.g. phononic crystals and lattice
structures). This relaxed micromorphic model only has 6 constitutive parameters
instead of 18 parameters needed in Mindlin- and Eringen-type classical
micromorphic models. We show that the onset of band-gaps is related to a unique
constitutive parameter, the Cosserat couple modulus which starts to
account for band-gaps when reaching a suitable threshold value. The limited
number of parameters of our model, as well as the specific effect of some of
them on wave propagation can be seen as an important step towards indirect
measurement campaigns
Tanggap Beberapa Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Bio P 2000z
Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang dapat dikembangkan secara organik
berbasis bahan lokal organik untuk meningkatkan nilai tambah, nilai ekonomi, dan
keberlanjutan pemanfaatan kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui
pertumbuhan dan hasil lima varietas kedelai 2) Mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman
kedelai terhadap pemberian pupuk Bio P2000Z 3). Mengetahui kombinasi antara varietas dan
pemberian Pupuk Bio P2000Z. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimental
di lahan percobaan Desa Tambaksogra Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas dengan
menggunakan lima varietas kedelai. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok dengan perlakuan faktor pertama adalah lima varietas kedelai dan faktor kedua
perlakuan pemberian pupuk Bio P2000Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan
pupuk Bio P2000Z yang dicoba pada tanaman kedelai berpengaruh terhadap semua variabel
pertumbuhan. Perlakuan pupuk memberikan hasil pertumbuhan yang baik pada variabel tinggi
tanaman. Diantara lima varietas yang dicoba terdapat perbedaan sangat nyata pada variabel
tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman. Varietas Grobogan yang
memperoleh nilai tertinggi pada variabel tinggi tanaman, yaitu 18,37 cm. Perlakuan pupuk
BioP2000Z menghasilkan indeks panen yang tertinggi dibandingkan tidak diberikan pupuk.
Kombinasi terbaik diperoleh pada varietas Tanggamus yang diberikan pupuk Bio P2000Z
(V5P1) memberikan pertumbuhan yang paling baik pada tinggi tanaman yaitu 65,977cm dan
umur panen yaitu 87 (hari) serta jumlah polong per tanaman yaitu 19,60
Usulan Model Persediaan dengan Metode Hadley-Within dan Chiu Approximation dengan Mempertimbangkan Pengembalian pada Produk Farmasi di RSUD Kardinah
Keberadaan persediaan bagi suatu instansi merupakan hal yang penting dan tidak dapat dihindari, namun keberadaannya sering dianggap sebagai pemborosan. Oleh karena itu, pengendalian persediaan adalah hal yang penting untuk dilakukan agar kebutuhan akan suatu produk dapat terpenuhi secara optimal. Unit farmasi adalah instalasi pendukung bagi Rumah Sakit sebagai sarana penyedia obat. Obat merupakan salah satu produk yang memiliki masa kadaluwarsa. Pada kondisi manajemen unit logistik farmasi di RSUD Kardinah saat ini terdapat obat yang tidak mengalami penjualan selama 3 bulan berturut-turut atau deathstock akibat obat mengalami slow moving stock sehingga obat-obat tersebut menumpuk terlalu lama digudang dan menyebabkan biaya persediaan yang besar akibat biaya simpan yang besar. Obat-obat yang akan kadaluwarsa harus di lakukan return ke supplier dengan lead time rata-rata 5 bulan, hal ini menimbulkan resiko stockout dan opportunity lost yang tinggi atas penjualan obat-obat tersebut. Maka perlu dilakukan pengendalian persediaan dengan mempertimbangkan demand yang probabilistik, masa kadaluwarsa dan pengembalian produk agar total biaya persediaan minimum. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kuantitas pemesanan obat yang optimal dan meminimalkan kuantitas obat kadaluwarsa yang di return. Dari hasil perhitungan numerik dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dapat menyelesaikan masalah dari unit farmasi pada RSUD Kardinah yang memiliki suatu sistem persediaan dengan faktor demand probabilistik, kadaluwarsa dan pengembalian produk
Starvasi Nitrogen Dan Pengaruhnya Terhadap Biomassa Dan Protein Total Nannochloropsis SP. (Nitrogen Starvation Effect on Biomass and Crude Protein of Nannochloropsis SP)
Pengurangan nitrogen anorganik sebagai nutrien pada media kultur merupakan salahsatu metode untuk mempersingkat fase eksponensial pada kultur mikroalgae.Pengurangan nitrat anorganik pada media kultur Nannochloropsis sp hingga 50%dari konsentrasi normal pada media kultur Conwy ternyata mampu menurunkankepadatan rata-rata (sel/ml) hingga 15,16 % dan menurunkan pula kandungan proteintotal 13,93 %. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa pengurangan nitrogenanorganik pada media kultur berdampak negatif pada kepadatan (sel/ml) dankandungan protein total namun mampu mereduksi waktu kultur pada faseeksponensial mikroalgae Nannochloropsis sp
Pengaruh Pemberian Pakan Bebas Pilih (Free Choice Feeding) Terhadap Performans Awal Peneluran Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pakan bebas pilih (free choice feeding) terhadap performans awal peneluran burung puyuh (Cortunix cortunix japonica). Materi yang digunakan adalah 216 ekor burung puyuh betina umur 2 minggu dengan bobot badan 56,01 ± 1,61 g (CV= 8,67%). Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut T1 = 2 pakan sumber energi + 2 pakan sumber protein (bekatul, jagung, tepung ikan, bungkil kedelai); T2 = 2 pakan sumber energi + 3 pakan sumber protein (bekatul, jagung, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa); T3 = 2 pakan sumber energi + 4 pakan sumber protein (bekatul, jagung, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, PMM). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 8 ekor puyuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan bebas pilih tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap umur awal bertelur, bobot badan awal bertelur dan bobot telur awal bertelur. Kesimpulan penelitian ini adalah pakan bebas pilih dengan 2 sumber energi dan 2 sumber protein sudah cukup untuk performans awal peneluran burung puyuh
Pembuatan Papan Isolasi Dari Campuran Pulp Limbah Pembalakan Hutan Dan Arang Aktif Dengan Bahan Perekat Khitosan Cangkang Udang
Telah dilakukan percobaan pembuatan papan isolasi menggunakan bahan baku campuran limbah pembalakan kayu HTI (Hutan Tanaman Industri) jenisEucalyptus hybriddan arang aktif, dengan Limbah pembalakan dibuat menjadi serpih, lalu diolah menjadi pulp menggunakan proses semi- kimia soda panas terbuka pada kondisi: konsentrasi NaOH 8%, nilai banding bahan baku serpih dengan larutan pemasak 1 : 8 (b/v), dan suhu pemasakan maksimum 100OC yang dipertahankan selama 3 jam. Pembentukan papan isolasi menggunakan cara basah dari campuran pulp limbah pembalakan HTI dan arang aktif dengan komposisi (b/b) 100% + 0%, 97,5% + 2,5%, 95% + 5%, 92,5% + 7,5%, dan 90% + 10%. Sebelum dibentuk lembaran, pada campuran tersebut ditambahkan dua macam perekat (khitosan dan tapioka) secara terpisah masing-masing sebanyak 5%. Sifat fisis dan mekanis papan isolasi dengan perekat pati lebih baik dibandingkan dengan perekat khitosan. Semakin tinggi porsi campuran arang aktif pada pulp limbah pembalakan, cenderung menurunkan kerapatan dan sifat kekuatan (MOR), meningkatkan kadar air, tetapi memperbaiki kestabilan dimensi. Papan isolasi yang memenuhi persyaratan JIS adalah dengan perekat pati pada porsi campuran pulp limbah pembalakan-arang aktif 97,5% + 2,5%, dan papan isolasi dengan perekat khitosan tetapi dari pulp limbah pembalakan 100%
Au-Ag template stripped pattern for scanning probe investigations of DNA arrays produced by Dip Pen Nanolithography
We report on DNA arrays produced by Dip Pen Nanolithography (DPN) on a novel
Au-Ag micro patterned template stripped surface. DNA arrays have been
investigated by atomic force microscopy (AFM) and scanning tunnelling
microscopy (STM) showing that the patterned template stripped substrate enables
easy retrieval of the DPN-functionalized zone with a standard optical
microscope permitting a multi-instrument and multi-technique local detection
and analysis. Moreover the smooth surface of the Au squares (abput 5-10
angstrom roughness) allows to be sensitive to the hybridization of the
oligonucleotide array with label-free target DNA. Our Au-Ag substrates,
combining the retrieving capabilities of the patterned surface with the
smoothness of the template stripped technique, are candidates for the
investigation of DPN nanostructures and for the development of label free
detection methods for DNA nanoarrays based on the use of scanning probes.Comment: Langmuir (accepted
Effect of synthesis conditions on formation pathways of metal organic framework (MOF-5) Crystals
Metal Organic Frameworks (MOFs) represent a class of nanoporous crystalline materials with far reaching potential in gas storage, catalysis, and medical devices. We investigated the effects of synthesis process parameters on production of MOF-5 from terephthalic acid and zinc nitrate in diethylformamide. Under favorable synthesis conditions, we systematically mapped a solid formation diagram in terms of time and temperature for both stirred and unstirred conditions. The synthesis of MOF-5 has been previously reported as a straightforward reaction progressing from precursor compounds in solution directly to the final MOF-5 solid phase product. However, we show that the solid phase formation process is far more complex, invariably transferring through metastable intermediate crystalline phases before the final MOF-5 phase is reached, providing new insights into the formation pathways of MOFs. We also identify process parameters suitable for scale-up and continuous manufacturing of high purity MOF-5
Environmental risk assessment of genetically modified plants - concepts and controversies
Background and purpose: In Europe, the EU Directive 2001/18/EC lays out the main provisions of environmental risk assessment (ERA) of genetically modified (GM) organisms that are interpreted very differently by different stakeholders. The purpose of this paper is to: (a) describe the current implementation of ERA of GM plants in the EU and its scientific shortcomings, (b) present an improved ERA concept through the integration of a previously developed selection procedure for identification of non-target testing organisms into the ERA framework as laid out in the EU Directive 2001/18/EC and its supplement material (Commission Decision 2002/623/EC), (c) describe the activities to be carried out in each component of the ERA and (d) propose a hierarchical testing scheme. Lastly, we illustrate the outcomes for three different crop case examples.
Main features: Implementation of the current ERA concept of GM crops in the EU is based on an interpretation of the EU regulations that focuses almost exclusively on the isolated bacteria-produced novel proteins with little consideration of the whole plant. Therefore, testing procedures for the effect assessment of GM plants on non-target organisms largely follow the ecotoxicological testing strategy developed for pesticides. This presumes that any potential adverse effect of the whole GM plant and the plant-produced novel compound can be extrapolated from testing of the isolated bacteriaproduced novel compound or can be detected in agronomic field trials. This has led to persisting scientific criticism.
Results: Based on the EU ERA framework, we present an improved ERA concept that is system oriented with the GM plant at the centre and integrates a procedure for selection of testing organisms that do occur in the receiving environment. We also propose a hierarchical testing scheme from laboratory studies to field trials and we illustrate the outcomes for three different crop case examples.
Conclusions and recommendations: Our proposed concept can alleviate a number of deficits identified in the current approach to ERA of GM plants. It allows the ERA to be tailored to the GM plant case and the receiving environment
- …
