69 research outputs found

    Kebijakan Hukum Pidana dalam Menanggulangi Tindak Pidana Politik

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kebijakan hukumpidana dalam menanggulangi tindak pidana politik, serta kebijakan hukumpidananya di masa mendatang. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridisnormatif, yaitu dengan mengkaji atau menganalisis data sekunder berupaperangkat peraturan atau norma-norma positif di dalam sistem Perundangundangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak pidana politik identikdengan tindak pidana terhadap keamanan Negara yang diatur dalam Bab I BukuKedua KUHP. Sanksi pidana yang diformulasikan adalah pidana pokok berupaancaman pidana mati, pidana penjara, dan pidana denda, sedangkan sanksi pidanatambahan berupa pencabutan hak, perampasan barang, dan pengumuman putusanhakim. Subjek tindak pidana politik yang dapat dipertanggungjawabkan hanyaorang/manusia saja. Kebijakan hukum pidana dalam menanggulangi tindak pidanapolitik di masa mendatang yaitu dalam konsep RUU KUHP, tindak pidanapolitik/tindak pidana terhadap keamanan Negara diatur pada Bab 1 Buku Kedua.Tindak pidana politik/tindak pidana terhadap keamanan Negara termasuk dalamdelik yang dipandang berat dan sangat berat/serius, sehingga subjek yang dapatdipertanggungjawabkan tidak hanya orang/manusia saja, bisa pula korporasiwalaupun tidak dirumuskan dalam pasal-pasalnya, melainkan diatur dalam aturanumum

    Analisis Pemilihan Portofolio Optimal Dengan Model Dan Pengembangan Dari Portofolio Markowitz (Studi Pada Indeks Bisnis-27 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 - 2013)

    Full text link
    This research aims to determine compare and analyze an optimization portfolio selection developed by a variety of Markowitz portfolio model. Used in this optimal portfolio among others, Mean Variance (MV) Downside Deviation (DD) Mean Absolute Deviation (MAD). Researchers used data is secondary data drawn from BUSINESS-27 Index published by the Indonesia Stock Exchange 2011-2013 using a sample of 10 companies by using purposive sampling technique. The results of this study explain that the Mean Absolute Deviation are optimal portfolio that can provide the highest returns and optimization performance so appropriate for investors with a preference for risk seekers. Downside Deviation is an optimization portfolio that delivers the lowest risk so the model is appropriate for investors with risk averse preferences

    Penyelesaian Sengketa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Kota Jayapura

    Full text link
    Dalam menjalankan fungsinya pemerintah atau penguasa setempat memerlukan dana. Dana yang diperlukan sebagai sumber penerimaan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran itu salah satunya bersumber dari pungutan berupa pajak dari rakyatnya. Melalui adanya kesadaran masyarakat di bidang perpajakan akan mengakibatkan meningkatnya jumlah pembayaran pajak dalam suatu pemahaman yang mengarah kepada kewajiban dalam melaksanakan peraturan Perundang-undangan perpajakan yang terus meningkat. Sebagai konsekuensinya semakin banyak jumlah potensi sengketa pajak yang terjadi. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kota Jayapura dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis ketetapan yang menjadi sengketa pajak adalah Surat Ketetapan Pajak Bayar Kurang (SKPBK) dan Surat Ketetapan Pajak Bayar Lebih (SKPBL). Sengketa pajak terjadi diakibatkan kurangnya pemahaman masyarakat wajib pajak tentang sistem self assessment dan juga tentang wajib pajak. Proses penyelesaian sengketa pajak yang dilakukan adalah pihak kantor pelayanan Jayapura yakni bagi wajib pajak yang kooperatif, akan diberikan reward berupa sanksi bunga, dengan cara mengangsur tunggakan. Sedangkan bagi penanggung pajak yang non kooperatif akan dikeluarkan himbauan berdasarkan surat edaran Dirjen Pajak No. 02. P.J.2000, dalam jangka waktu 3-4 bulan tidak menghiraukan juga himbauan ini maka akan digunakan cara penyelesaian dengan pasal 25 UU No.19 Tahun 2000 tentang Surat Paksa yaitu surat teguran dan surat paksa

    Kajian Karakteristik Fisikokimia Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Termodifikasi Dengan Variasi Lama Perendaman Dan Konsentrasi Asam Asetat

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi lama waktu perendaman dan konsentrasi asam asetat yang digunakan terhadap karakteristik kimia (kadar air, gula reduksi, protein terlarut dan kadar β-karoten) dan karakteristik fisik (viskositas dan swelling power) dari tepung labu kuning (Cucurbita moschata) termodifikasi yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu lama perendaman (30 menit, 60 menit, 90 menit) dan konsentrasi asam asetat yang digunakan (0,05%, 0,10%, 0,15%) (v/v). Data dianalisis secara statistik dengan Two Way ANOVA, apabila hasil yang diperoleh ada beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT dengan tingkat signifikasi 0,05. Hasil penelitian yang diperoleh pada analisis krakteristik kimia seperti kadar air 10,37-11,73%, kadar gula reduksi 23,46-50,94%, kadar beta karoten 702,25-1011,98 µg/g, kadar protein terlarut 4,15-5,89%. Analisis karakteristik fisik seperti viskositas 585-44000 cP dan swelling power 11,17-18,09 g/g. Dari hasil penelitian tepung labu kuning termodifikasi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh interaksi konsentrasi asam asetat dan lama perendaman memberikan perbedaan yang nyata terhadap kadar gula reduksi, swelling power dan viskositas. Namun tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap kadar air, kadar beta karoten dan kadar protein terlarut. Semakin tinggi konsentrasi asam asetat dan lama perendaman akan meningkatkan kadar gula reduksi, viskositas dan swelling power

    Analisis Sebaran Dan Perhitungan Hotspot Menggunakan Citra Satelit Noaa-18/avhr Dan Aqua Modis Berbasis Algoritma Kanal Termal

    Full text link
    Forests are an extremely important natural resource that contains infinite biodiversity. But Forest disturbances intensity increasing from time to time, whether caused by natural or human factors. In Riau, there are some forest and land which annually vulnerable against wildfire. Wildfires in Riau usually occurs during the dry season and caused by human activities who was doing some land clearing for plantation. An implementation of remote sensing in Forestry is using environmental satellites data National Oceanic and Atmospheric Administration Advanced Very High Resolution Radiometer (NOAA / AVHRR and Aqua\u27s Moderate Resolution Imaging Spectroradiometers (AQUA MODIS) data satellites on 27 and 28 February 2014. By detecting the existence of hotspots (Hotspot) on earth\u27s surface as an early indication of wildfires by using thermal band which is owned by both of satellites. The purpose of this research was to detect the distribution of hotspot\u27s location in Riau, mapping the potential areas which affected by fire, and estimated the economic losses caused by fires that will occur in the most vulnerable areas in Riau using a combination method of System Geographical Information (GIS) as an analysis of the economic losses. The results shows the distribution of hotspot\u27s location in Riau, which identified the most vulnerable areas to fire are Bukit Kapur and East Dumai, and shows the damage of land cover that are prone to fires. The temperature of the data processing satellite imagery NOAA-18 / AVHRR are 30° C - 35° C and the damage cost Rp 11.411 billion / hectare for land cover\u27s industrial forest, plantation cost to Rp 348.158 billion / hectare and farming cost to Rp 86.822 billion / ha, whereas the temperature in AQUA MODIS are 30° C - 34° C, industrial forrest cost to Rp 52.559 billion / hectare, plantation cost to Rp 396.974 billion / hectare and farming cost to Rp 158.019 billion / hectare

    Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Dan Suhu Pengeringan Terhadap Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus)

    Full text link
    Biji nangka merupakan sumber karbohidrat, protein dan energi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yangpotensial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengaruh perlakuan pendahuluan dan suhu pengeringanterhadap sifat fisik, kimia, dan sensori tepung biji nangka. Tahapan pembuatan tepung biji nangka ini yaitu pengupasan kulit,pengirisan, perendaman, blanching (tanpa blanching, blanching, dan blanching dengan penambahan Na-metabisulfit 2000 ppmselama 10 menit), pengeringan (600C, 700C, dan 800C) selama 2,5 jam. Selanjutnya biji nangka kering digiling hingga ukuran 80mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi bulk density dan derajat putih, terdapat pada blanching dengan natriummetabisulfit. Pengaruh tanpa blanching, memberikan butiran granula yang besar dibandingkan dengan blanching. Untuk parametersensori warna, aroma, dan tekstur, perlakuan pada blanching dengan natrium metabisulfit, dinilai paling baik dibandingkan yanglain. Semakin tinggi suhu pengeringan maka akan menghasilkan bulk density, dan derajat putih semakin rendah. Pada suhu yangrendah, bentuk granula lebih kompak dibandingkan dengan suhu yang lebih tinggi. Untuk parameter sensori warna dan aroma, suhu700C merupakan suhu yang paling baik dibandingkan yang lain

    Model Keseimbangan Lintas Perakitan Menggunakan Algoritma Variable Neighborhood Descent dengan Kriteria Minimasi Stasiun Kerja

    Full text link
    This paper address the Single Assembly Line Balancing Problem I (SALBP I) using the Variable Neigborhood Descent (VND) with minimizing work station number criterion. The VND algorithm consist of two steps, the generation of the initial solution and the improvement step that using several neighborhoods/local searches. The initial solution is obtained by applying the region approach algorithm and then improved by using two neighborhoods/local searches, the 1-0 insertion and the 1-1 inter-change (swap). The proposed algorithm is tested using data sets from literatures. The result shows that the proposed algorithm produces similar results with the best known solution published

    Ekstraksi Dan Seleksi Fitur Untuk Klasifikasi Sel Epitel Dengan Sel Radang Pada Citra Pap Smear

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan seleksi fitur menggunakan Fisher Criterion, sedangkan pada proses klasifikasi data menggunakan algoritma Backpropagation terhadap 16 fitur yang terlebih dahulu diekstrak dari citra Pap smear. Adapun ke-16 fitur yang digunakan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: Fitur bentuk, Fitur tekstur, dan Fitur intensitas warna. Pada naskah ini terdapat 2 tahap utama, yaitu: 1) Ekstraksi Fitur; dan 2) Seleksi Fitur. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja seleksi fitur pada klasifikasi data dan mencari fitur yang secara signifikan mempengaruhi klasifikasi sel epitel dengan sel radang. Sebagai pembanding, penelitian ini juga membandingkan hasil seleksi fitur antara Fisher Criterion dangan Feature Subset Selection. Hasil yang diperoleh dari proses perbandingan tersebut menunjukkan kesamaan fitur yang secara signifikan mempengaruhi proses klasifikasi sel radang dengan sel epitel. Tingkat akurasi klasifikasi pada penelitian ini adalah 92.5%
    corecore