7 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Terhadap Gambaran Histopatologik Hati Tikus Wistar Yang Diberikan Parasetamol Dosis Toksik

    Full text link
    : Clove (Syzygium aromaticum) contains eugenol, a phenolic compound, which has been suggested to possess antioxidant activity. This compound is suspected to be able to minimize damage to the liver cells caused by drugs such as paracetamol. This study aimed to observe the effects of clove leaf extract on histopathological features of Wistar rat liver tissue induced with toxic doses of paracetamol. This was an experimental laboratory study. Subjects were 24 male Wistar rats. The dose of clove leaf extract was 200 mg/day (single dose) and of paracetamol 50 mg/day (single dose) orally. Group A (negative control) was given no treatment for 14 days. Group B was given paracetamol for 14 days. Group C was given clove leaf extract for 7 days and then added with paracetamol for 7 days. Group D was given clove leaf extract and paracetamol simultaneously for 14 days. Group A showed normal histological feature of liver cells. Group B showed liver cell damage induced by paracetamol. Group C showed regeneration of liver cells, but there were still some necrosis and fatty liver cells. Group D showed regeneration of liver cells meanwhile cell necrosis was hardly found. Conclusion: Clove leaf extract could improve the histopathological changes of liver tissues of Wistar rats due to administration of paracetamol at toxic dose. This improvement was manifested as better regeneration of liver cells than that of rats not treated with clover leaf extract

    Aplikasi Mikrokontroller Pada Pembangkit Pulsa Tegangan Tinggi Dengan Pengaturan Waktu Pengolahan Untuk Pasteurisasi Sari Buah Apel

    Full text link
    Saat ini pasteurisasi sari buah apel menggunakan metode termal dengan menggunakan pemanasan antara 60C-100C yang dapat menyebabkan kehilangan vitamin,nutrisi esensial Perubahan warna, rasa dan bau. Pulse electric field (PEF) merupakan metode pengolahan pangan non termal dengan memberikan kejutan listrik berupa pulsa tegangan tinggi ke bahan makanan melalui elektroda yang ditempatkan pada chamber selama beberapa detik pada suhu kamar. Tujuan makalah ini adalah mendesain pembangkit pulsa tegangan tinggi dengan menggunakan high voltage transformator pada pasteurisasi sari buah apel berbasis pulse electric field (PEF) dengan pengaturan waktu pengolahan serta menganalisis kebutuhan energi spesifik masukan selama proses dan Perubahan jumlah mikroba yang terkandung dalam sari buah apel hasil pasteurisasi dengan variasi waktu pengolahan. Berdasarkan hasil simulasi dengan simulasi menggunakan multisim 8 didapatkan bentuk gelombang pembangkit tegangan tinggi berbentuk pulsa dan hasil pengukuran menunjukkan tegangan dan arus rata-rata yang dihasilkan rangkaian sebesar 17kV dan 0,48mA. Kuat medan listrik yang dikirim ke chamber sebesar 0,65kV/cm. Semakin lama waktu pengolahan PEF maka total mikroba yang dikandung juga semakin turun tetapi energi spesifik masukan yang dibutuhkan akan meningkat. Penurunan total mikroba terbesar pada waktu pengolahan 60 detik sebesar 93,53% yang membutuhkan energi spesifik sebesar 175KJ/l

    EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PAYUDARA MENCIT YANG DIINDUKSI BENZO(α)PYRENE

    Full text link
    Abstract: Breast cancer is the second most common cause of deaths due to cancer in women after cervical cancer. The etiology of breast cancer includes genetic, hormonal, and enviromental factors. Benzo(α)pyrene (BaP) is one of the polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) compounds that has been proven to induce tumor in animal models. Green tea (Camellia sinensis), a kind of popular beverage, contains polyphenols which have anticarcinogenic effect. This study aimed to determine the effect of green tea on microscopic features of mice’s breasts induced with BaP. This was an experimental laboratory study. Samples were 15 mice divided into 3 groups: A, B, and C. Group A (negative control) mice received no treatment for 28 days. Group B (treatment 1), mice’s breasts were induced with BaP 0.3 mg/head/day subcutaneously for 14 days. Group C (treatment 2), mice’s breasts were induced with BaP 0,3 mg/head/day subcutaneously for 14 days then those mice were given green tea 0.24 ml/head/day for the next 14 days. All mice were terminated on day 29. The microscopic results were as follow: Group A had normal microscopic features of breast tissues; Group B showed PMN cells, thickening of cuboidal epithelial cell layers lining the lactiferous ducts (more than 4 layers) as well as cells with coarse chromatin. Group C had PMN cells, 2-3 layers of cuboidal epithelial cells lining the lactiferous ducts as well as cells with coarse chromatin. Conclusion: Mice induced with benzo(α)pyrene followed by administration of green tea showed fewer layers of cuboidal epithelial cells lining the lactiferous ducts than the others without administration of green tea.Keywords: benzo(α)pyrene, green tea, hyperplasia, breastAbstrak: Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua pada perempuan setelah kanker serviks. Penyebab kanker payudara meliputi faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Benzo(α)pyrene (BaP) ialah salah satu seyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) yang telah terbukti dapat menyebabkan tumor pada hewan percobaan. Teh hijau (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman yang mengandung polifenol dengan sifat antikarsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek seduhan teh hijau terhadap gambaran mikroskopik payudara mencit yang diinduksi BaP. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Sampel 15 ekor mencit yang dibagi dalam 3 kelompok: A. B. Dan C. Kelompok A (kontrol negatif), mencit tidak diberi perlakuan selama 28 hari. Kelompok B (perlakuan 1), payudara mencit diinduksi BaP 0,3 mg/ekor/hari secara subkutan selama 14 hari. Kelompok C (perlakuan 2), payudara mencit diinduksi BaP 0,3 mg/ekor/hari secara subkutan selama 14 hari kemudian mencit diberikan seduhan teh hijau 0,24 ml/ekor/hari selama 14 hari (hari ke-15 sampai 28). Semua mencit diterminasi pada hari ke-29. Hasil pemeriksaan mikroskopik ialah sebagai berikut: Pada kelompok A didapatkan gambaran mikroskopik jaringan payudara mencit yang normal; Pada kelompok B didapatkan adanya sel-sel PMN, penebalan lapisan sel epitel kuboid yang melapisi duktus laktiferi (&gt;4 lapis), serta sel-sel dengan kromatin inti kasar. Pada kelompok C didapatkan adanya sel-sel PMN, 2-3 lapis sel epitel kuboid yang melapisi duktus laktiferi serta sel-sel dengan kromatin inti kasar. Simpulan: Mencit yang diinduksi dengan benzo(α)pyrene diikuti pemberian seduhan teh hijau memperlihatkan lapisan epitel kuboid dari duktus laktiferi yang lebih sedikit dibandingkan mencit tanpa pemberian teh hijau.Kata kunci: Benzo(α)pyrene, teh hijau, payudara, hiperplasia</jats:p

    ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PENANGANAN TERAPI OKUPASI DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

    Full text link
    Abstract: Medical rehabilitation aims to lessen the impact of a disability and enhance the ability of people with disabilities, therefore, they can be involved in social interaction. One of the rehabilitation treatments is occupation therapy which helps individuals by giving suggestions and enhancing independence. Quality is a dynamic condition which fills or surpass the expectations. Quality is closely related to costumers’ satisfaction. It encourages the costumers to create a strong bond of relationship. This study aimed to obtain patients’ satisfaction degree toward the implementation of occupation therapy in the Medical Rehabilitation Installation Prof. Dr. R. D Kandou Hospital, Manado. This was a descriptive observational study. Sampleds were collected by using purposive sampling. The result of the T Test analysis showed that there was a significant difference between before and after the therapy with a p value = 0.000. Based on the result of the satisfaction degree to the variable of expectation and reality, the average obatined was 7.9. Conclusion: Patients’ expectation degree was higher than the reality of service that they received.Keywords: medical rehabilitation, occupation therapy, patients satisfaction degree.Abstrak: Rehabilitasi medik bertujuan untuk mengurangi dampak keadaan cacat dan meningkatkan kemampuan penyandang cacat sampai interaksi sosial. Salah satu pelayanan rehabilitasi ialah terapi okupasi, yang membantu individu dalam memberi anjuran dan menjamin bantuan untuk meningkatkan kemandirian. Kualitas merupakan kondisi dinamis yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yaitu kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalani ikatan hubungan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien terapi okupasi di Instalasi Rehabilitas Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil analisis uji t menunjukkan terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah terapi dengan nilai p = 0,000. Berdasarkan hasil uji nilai tingkat kepuasan terhadap variabel harapan dan kenyataan menunjukkan perbedaan dengan nilai rata-rata 7,9. Simpulan: Nilai harapan pasien lebih besar dari kenyataan pelayanan yang mereka terima.Kata kunci: rehabilitasi medik, terapi okupasi, tingkat kepuasan pasien</jats:p

    Pemetaan Parameter Emas di IUP Cibaliung Berdasarkan Data Eksplorasi

    Full text link
    Emas digunakan sebagai perhiasan dan instrument investasi. Eksplorasi emas saat ini banyak dilakukan dengan metode pemetaan geofisika, geologi, parit uji, geokimia tanah/endapan sungai yang membutuhkan waktu panjang serta biaya yang besar dan sulit untuk dilakukan pada wilayah yang luas. Penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk memetakan sebaran potensi emas di Cibaliung, Banten. Pemetaan potensi emas dihasilkan dari parameter morfologi struktur, parameter Controlled Source Audio-frequency Magnetotelluric (CSAMT), parameter Magnet, parameter Induzed Polarization (IP) Resistivity, parameter Induzed Polarization (IP) Chargeability, parameter lithologi batuan, parameter alterasi. Setelah itu dilakukan skoring dan pembobotan. Dari hasil pengolahan tiap parameter pada wilayah penelitian di dapatkan peta potensi emas dengan tiga klasifikasi potensi rendah, potensi sedang, dan potensi tinggi. Dari hasil analisa daerah potensi tinggi 100% di lewati oleh vein
    corecore