543 research outputs found
Peran dan Fungsi Pasar Modal dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia
Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Kegiatan di pasar modal begitu marak dan complicated, maka sangat membutuhkan hukum yang mengaturnya agar kegiatan di pasar modal menjadi teratur dan adil.Berkaitan dengan masalah perkembangan perekonomian, perbaikan struktur permodalan dunia USAha merupakan keharusan dalam rangka memperkokoh daya saing Perusahaan dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. Di sisi lain ketersediaan perangkat hukum yang memadai belum merupakan jaminan bagi terwujudnya perlindungan terhadap investor dan masyarakat. Apabila perangkat hukum itu tidak diterapkan dan ditegakan maka peranan pasar modal sebagai pendukung perekonomian dan pembangunan nasional tidak akan tercapai
Perlindungan Hukum terhadap Pasien sebagai Pengguna Jasa Pelayanan Rumah Sakit Swasta
Perkembangan dunia medis menuntut peranan rumah sakit dalam menunjang kesehatan masyarakat bekerja secara profesional. Maju mundurnya rumah sakit ditentukan oleh keberhasilan dari pihak- pihak yang bekerja di rumah sakit, dalam hal ini dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.Pihak rumah sakit dituntut mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada pasien. Hubungan pasien dengan rumah sakit merupakan hubungan keperdataan, dimana apabila salah satu pihak melakukan kesalahan atau kelalaian , maka pihak yang lain (korban) dapat mengajukan tuntutan ganti rugi. Perlindungan hukum terhadap pasien dituangkan dalam beberapa ketentuan yuridis, yaitu UU Perlindungan Konsumen, UU Kesehatan , UU Rumah Sakit, dan UU Praktik Kedokteran
Tanggung Jawab Underwriter dalam Penjaminan Emisi Dihubungkan dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Perjanjian Penjaminan emisi merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penawaran umum yang dilakukan oleh emiten. Kegiatan ini melibatkan underwriter,dimana pihak penjamin emisi/ underwriter akan bekerja berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh emiten.Adakalanya dalam kegiatan ini pihak emiten tidak melibatkan penjamin emisi dalam menawarkan efeknya, dengan alasan jumlah yang ditawarkan sedikit, dan emiten tersebut menugaskan karyawannya.Masalah lain yang dapat timbul, yaitu apabila pihak underwriter/penjamin emisi tidak melaksanakan komitmennya. Menurut UUPM, Underwriter hanya membantu emiten untuk menjualkan efeknya dalam rangka penawaran umum berdasarkan komitmen yang disepakati, dan pernyataan pendaftaran emiten telah efektif
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA di kelas IV SDN Jotangan Mojosari masih dikemas secara konvensional. Bahkan tidak jarang pembelajaran IPA dilaksanakan dalam bentuk latihan penyelesaian soal dengan tujuan dapat mencapai target nilai tes tertulis evaluasi hasil belajar sebagai “tolok ukur utama” prestasi siswa.Oleh karena itu, peneliti melakukan pembaruan penyajian pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kontekstual.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Jotangan Mojosari.Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Jotangan yang berjumlah 30 siswa.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus.Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada setiap siklus.Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes.Data observasi aktivitas guru dan siswa pada penerapan model pembelajaran kontekstual dianalisis dalam bentuk persentase.Data tes hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar klasikal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 28,20%, yaitu dari 63,75% pada siklus I menjadi 91,95% pada siklus II. Aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 18,75% yaitu dari 76,25% pada siklus I menjadi 95% pada siklus II. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 20%, yaitu dari 73,33% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Aspek afektif siswa mengalami peningkatan sebesar 14,40% yaitu dari siklus I sebesar 74,20% menjadi 88,60% pada siklus II. Sedangkan aspek psikomotor siswa mengalami peningkatan sebesar 21%, yaitu dari siklus I sebesar 71,90% menjadi 92,90% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan bagi guru SD untuk mencoba menerapkan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit (Hap) untuk Bahan Pengikat Tungstat dalam Sistem Generator 188w/188re
Pada penelitian ini telah disintesis hidroksiapatit melalui proses presipitasi antara kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dengan asam fosfat (H3PO4) yang merupakan proses reaksi asam basa yang menghasilkan padatan kristalin yang selanjutnya akan digunakan untuk bahan pengikat tungstat dalam sistem generator 188W/188Re. Tujuan dari penelitian ini adalah karakterisasi untuk memastikan hasil sintesis hidroksiapatit dan menentukan parameter yang berpengaruh terhadap kinerja generator 188W/188Re seperti aktivasi pemanasan hidroksiapatit, pH larutan Na2WO4, suhu reaksi, koefisien distribusi dan kapasitas serap (koefisien adsorpsi) hidroksiapatit. Karakterisasi hasil sintesis hidroksiapatit dilakukan dengan FTIR, XRD dan SEM-EDAX, sedangkan penentuan kondisi optimum setiap parameter dilakukan berdasarkan koefisien distribusi dan kapasitas serap hidroksiapatit menggunakan metode spektrofotometri. Hasil karakterisasi hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) menggunakan FTIR ditunjukkan oleh munculnya puncak regang O-H pada bilangan gelombang (u) 3434,9 cm-1 dan 563,8 cm-1, sedangkan adanya gugus PO4-3 ditunjuk-kan dengan adanya ikatan P-O pada (u) 1033,8 cm-1. Karakteristik menggunakan XRD menunjukkan bahwa hidroksiapatit memiliki tiga puncak utama pada daerah 2θ yaitu 31,875o, 32,205o dan 33,080o. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bentuk morfologi partikel columnar dengan ukuran 200 nm. Hasil penentuan kondisi optimum untuk masing-masing parameter diperoleh pemanasan hidroksiapatit pada suhu 100 oC, larutan Na2WO4 pH 3, dan suhu reaksi 60 oC yang menghasilkan koefisien distribusi sebesar 193,74 mL/g dan kapasitas serap (koefisien adsorpsi) sebesar 5,20 mg W/g HAp
Kajian Arsitektur Pohon Dalam Upaya Konservasi Air Dan Tanah: Studi Kasus Altingiaexcelsa Dan Schima Wallichii Di Taman Nasional G. Gede Pangrango
Tree architectural model is basically a tree construction as a result of meristematic growth pattern. Tree architectureis closely associated with water and soil components, i.e. rainfall, throughfall, stem flow, infiltration, surface run-off,and erosion. For Altingia excelsa (Rasamala) plots, the results showed that the daily average of the rainfall intensityobserved was 9.67 mm, stem flow 0.03 mm, canopy throughfall 5.43 mm, infiltration 0.51 ml/mm2/second,surface run-off 3.45 mm, and erosion 5.66 kg/m2. For Schima wallichii (Puspa), the daily average of rainfall was9.67 mm, stem flow 0.04 mm, canopy throughfall 4.02 mm, infiltration 0.49 ml/mm2/second, surface run-off 8.18mm, and erosion 12.71 kg/m2. Compared to A. excelsa, S. wallichii significantly had larger values in someparameters measured, i.e. stem flow, surface run-off, and erosion, indicating that on land sopes of 70% of theMount Gede Pangrango National Park, individual plants of S. wallichii seemed to be well adapted. However,individuals of A. excelsa possessed a more spreadly branching model, larger vertical width, denser canopy, andskewed bark channels capable for slowing down the stem flow and canopy throughfall. Consequently plants of A.excelsa would generally be able to hold and conserve water and soil better than S. wallichii plants
Performa Supply Chain Emping Melinjo di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa YOGYAKARTA
Emping melinjo was one of the agroindustry-products that had great potential to be developed. The industry of emping melinjo contributed more on economic growth in the reason of creating jobs and alleviate poverty. The purpose of this study was to describe the performance of supply chain of emping melinjo from upstream to downstream and analyze the efficiency of supply chain of emping melinjo in Bantul regency. Field study to obtain primary data was done through interviews with the practitioners of emping melinjo supply chain (including farmers and merchants of melinjo as well as producers and retailers of melinjo chips). The results of field studies then tabulated and analyzed descriptively and quantitatively using Linear Programming. The analysis showed that there were 37 supply chain networks of emping melinjo in Bantul. The practitioners of upstream supply chain were melinjo farmers, middlemen, traders, wholesalers, and retailers, while in the downstream, were emping melinjo producers, traders, small traders, wholesalers, retailers and consumers. The activities of the doer of emping melinjo supply chain includes purchasing, sales, harvesting, packaging, packing, stripping, storage, loading and unloading, transporting, sorting and grading. The flow of products and money in the supply chain of emping melinjo run smoothly, while the flow of information was sluggish. Based on linear programming analysis the cost of supply chain of emping melinjo would reach minimum level at Rp33,969,264 per week if the production of emping melinjo as many as 25 361 kg per week wich was distributed using 22 networks
Molecular detection of two cassava Begomoviruses in some parts of Southern Nigeria
Cassava mosaic disease (CMD), caused by an array of is the most economically important viral disease
of cassava in sub-Saharan Africa. The most frequently reported in West Africa are African cassava
mosaic virus (ACMV) and East African cassava mosaic Cameroon virus (EACMCV). In this study, 42
cassava leaves and 30 symptomatic weeds belonging to the Asteraceae, Cucurbitaceae and
Leguminosae families were collected from backyard gardens in Edo, Ondo, Anambra, and Delta States
in 2009. Deoxyribonucleic acid (DNA) extracts from these leaves were tested for ACMV and EACMCV in
a multiplex polymerase chain reaction (PCR) assay. The PCR primers used were designed to amplify
the replicase regions of DNA-A components of both viruses. Most of the cassava plants within the
survey area were either symptomless or showed mild symptoms. ACMV was detected in 16% of
cassava leaves from Edo State but not in any of the cassava leaves from the other three states. One
weed sample each from Edo State (5.56%) and Ondo State (10%) were also positive for ACMV. EACMCV
was not detected in any of the samples tested. The low virus occurrence observed from PCR results
and the observed low incidence of the CMD characteristic mosaic symptoms on cassava leaves in the
states sampled may be attributed to the use of CMD resistant or tolerant cassava varieties, and may be
a result of the massive distribution of virus resistant cassava cuttings to these States by the
International Institute of Tropical Agriculture (IITA)
A Study on the Core Curriculum of Accounting as the Competencies Builder of the Accounting Graduates (a Study on the Accounting Graduates Who Work at Private Companies, State Companies, Non-profit Organizations, and Public Accountant Firms in Surabaya)
As generally known accounting graduates are considered to have low quality. Based on recent studies and practitioners experience, there are two reasons for this: (1) accounting curriculums are not matched with up to date practices, and (2) they were not introducedto real practices that they will face when they have finished their study. The objective of this study are (1) to obtain an empirical evidence about accounting practitioner competences, and (2) establishing a curriculum structure that is relevant with user needs.The study used and are sent questionnaire to two hundreds respondents (accounting practioners) in Surabaya. They asked to rate on one to five point Likert type scale the importance of accounting competents (in knowledge, skills, and ethics), and the importance of subjects needed in developing these competencies as well. The subjects listed based on goverment regulation No. 232/U/2000 and UU No. 045/U/2002. The scale is set low importance to one and high importance to five rating.This paper reports competencies and subjects listed on detail ranked in order of mean score. Competences and subjects with higher rank are needed in today practice. The Accounting Department is suggested to use this result in designing its curriculum for reducing gap between practice and education and to improve accounting graduates' quality
- …
