THE INTENTION OF FEMALE HIGH SCHOOL STUDENTS TO PREVENT PREMARITAL SEX

Teenagers are susceptible to deviant sexual behavior  such as premarital sex behaviors. The number of teens who do  premarital sex tend toincrease every year. Premarital sex is at risk of causing unwanted pregnancy and transmission of sexually transmitted diseases. This research aims to understandrelated factors with the intention to prevent premarital sex among female high school students . This is a analytic study used cross sectional design. Sampling was done randomly with a total sample of 75 respondents. Results of this research were analyzed using Gamma correlation test with significance level (α= 0.05). The results of statistical tests indicate that there is a positive relationship between knowledge (p value = 0.007 < α = 0.05) with the intention of preventing premarital sex.  Other factors such as the knowledge factors, media usage, attitudes,  subjective norms, perceived control is not associated with the intention to prevent premarital sex. The results showed that respondents have a good experience  to prevent premarital sex. Efforts to increase knowledge about preventing  premarital sex and monitoring the use of media is very necessary for adolescent to have intention to prevent premarital sex.  Keyword : premarital sex, high school , preventio

Emerging Premarital Sexual Behavior among Adolescent in Indonesia: The impact of Knowledge, Experience, and Media Use to Attitudes

The number of premarital sexual behavior among adolescent is increasing around the globe. Research showed attitudes influence the increasing number of premarital sexual behavior among adolescent. However, there is a gap in understanding factors influencing the positive attitudes of adolescent. Therefore, this study aims to determine the three factors affecting attitudes knowledge, experience, and access to media) to prevent premarital sex behavior among adolescent. This study was a quantitative research with cross-sectional design in determining the sample. The simple random sampling method was used and data were collected from 75 high school students of first, second, and third grade (15-19 years old). The knowledge, experience, and the use of media is helpful for adolescent but only to a certain extent. Their positive attitude formed due to other factors that is beyond the scope of this research. This study showed that positive attitudes of adolescent is necessary to help them preventing premarital sex behavior that leads to many health problems. Therefore, we need to revisit existing health programs for adolescent to reinforce their positive attitudes to help them making healthy life choice

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT REMAJA UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS PRANIKAH (Studi Pada Siswi SMA Di Kabupaten Trenggalek)

Jumlah kejadian hamil diluar nikah pada remaja Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Kehamilan ini disebabkan oleh adanya perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja. Kehamilan ini dapat menyebabkan jumlah angka kematian ibu di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Kematian ini diakibatkan karena usia ibu yang terlalu muda saat hamil dan melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi niat remaja untuk mencegah perilaku seks pranikah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini diambil sejumlah 75 siswi dari total populasi 182 siswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana. Responden melakukan pengisian kuesioner dengan teknik self-administered questionnaire. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah niat mencegah perilaku seks pranikah. Sedangkan variabel bebasnya ialah tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman, paparan media, sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol yang dirasakan. Hasil uji regresi logistik dengan metode backward diperoleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh ialah Kontrol perilaku yang dirasakan responden (p-value = 0,011 < α = 0,05 ; OR=0,119). Kontrol perilaku yang dirasakan responden mempengaruhi niat mereka untuk mencegah perilaku seks pranikah. Responden yang memiliki kontrol perilaku yang baik berpeluang memiliki niat mencegah perilaku seks pranikah 0,119 kali lebih besar daripada yang kontrol perilakunya kurang. Sedangkan faktor pendidikan, pengetahuan, pengalaman, paparan media, sikap terhadap perilaku, dan norma subyektif yang dimiliki responden tidak berpengaruh terhadap niat mereka untuk mencegah perilaku seks pranikah. Upaya promosi kesehatan tentang pencegahan perilaku seks pranikah perlu ditingkatkan melalui kerjasama antara tenaga kesehatan dan pihak sekolah. Dinas kesehatan perlu meningkatkan upaya pencegahan perilaku seks pranikah melalui program promosi, konsultasi, dan penyediaan pelayanan kesehatan remaja. Siswi perlu dilibatkan dalam program kesehatan reproduksi remaja untuk meningkatkan upaya pencegahan seks pranikah di sekolah. Selain itu, promosi kesehatan dengan sasaran tempat-tempat umum perlu ditingkatkan. Kemampuan orang tua dalam memanfaatkan media dapat mendukung upaya mencegah perilaku seks pranikah dirumah