1 research outputs found
Hubungan bentuk kaki terhadap tingkat terjadinya illiotibial band syndrome pada pelajar di komunitas Jogja Playon
Latar belakang: Salah satu cedera yang sering terjadi pada pelari adalah Illiotibial Band Syndrome (ITBS). ITBS sendiri merupakan nyeri yang terjadi pada lutut lateral dan terkadang di sepanjang paha sisi lateral atau sepanjang illiotibial band (ITB). ITBS dapat diakibatkan oleh penggunaan ekstremitas bawah yang berlebihan, terutama saatfleksi dan ekstensi lutut. Salah satu faktor potensial ITBS lainnya adalah bentuk kaki. Saat berlari, kaki akan cenderung ke arah pronasi sebagai keseimbangan tubuh. Namun pronasi yang berlebihan dapat menyebabkan internal rotasi tibia dan tulang paha, sehingga dapat memperpanjang struktur di sekitar lutut, termasuk ITB. Tujuan: Untuk
mengetahui proses terjadinya illiotibial band syndrome yang berkaitan dengan bentuk
kaki pada pelari. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan studi
korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian adalah pelari pada komunitas Jogja Playon yang berjumlah 55 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan foot print untuk menghitung clarke’s angle dan noble’s compression test. Analisis data menggunakan Spearman Rank Test. Hasil: Terdapat hubungan bentuk kaki terhadaptingkat terjadinya illiotibial band syndrome pada pelari dengan nilai p=0,016 (>0,005) pada kaki kanan dan p=0,002 (<0,005) pada kaki kiri. Nilai koefisien korelasi sebesar
0,324 pada kaki kanan (rendah) dan 0,410 pada kaki kiri (sedang). Kesimpulan: Adahubungan bentuk kaki terhadap tingkat terjadinya illiotibial band syndrome pada pelari dengan koefisien korelasi rendah hingga sedang. Saran: Saran untuk penelitianselanjutnya agar mencari faktor lain yang berhubungan dengan kejadian ITBS pada pelari serta penelitian dengan alat yang lebih modern