62 research outputs found

    Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Pecegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) didasarkan atas pemutusan rantai penularan penyakit ini.Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan kegiatanpemutusan rantai penularan penyakit DBD. Keterlibatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dansikap yang dimiliki masing-masing individu. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif denganmetode fenomenologi pada enam keluarga yang pernah dan belum pernah menderita penyakit DBD p ada wilayahkerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Adapun tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui perilaku masyarakatdalam pencegahan penyakit DBD. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancaramendalam. Penelitian dilakukan selama Februari 2017 sampai selesai. Informan dalam penelitian ini ayah dan ibudari subjek penelitian, kepala lingkungan/promkes, dan petugas kesehatan yang terlibat secara langsung dalamprogram pencegahan penyakit DBD. Analisis data dilakukan dengan tehnik ‘content analysis'. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap tentang tindakan pencegahan penyakit demam berdarah diwujudkandengan kegiatan membersihkan rumah dan lingkungan sekitar rumah serta penggunaan anti nyamuk. Jika adaanggota keluarga yang terkena penyakit ini, maka penyemprotan/ fogging dianggap merupakan suatu kegiatanyang dapat mematikan nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue. Pengetahuan dan sikap keluargamasih dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat menghambat keluarga untuk bertindak sesuai denganpengetahuan yang dimilikinya. Peran serta masyarakat, dengan didukung oleh keterlibatan kader, kepalalingkungan, PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lintas sektor sangat menunjang keberhasilan program P2MDBD

    Gambaran Kualitas Hidup pada Penderita Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

    Full text link
    Kanker payudara menempati urutan pertama jumlah kasus kanker pada wanita sekaligus menjadi penyebabkematian terbesar akibat kanker di dunia setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan penyakit yangmempengaruhi kondisi kesehatan fisik sehingga akan menentukan kualitas hidup yang dimiliki oleh individu.Bentuk penurunan kualitas hidup yang paling banyak dialami oleh penderita kanker payudara adalah terjadinyapenurunan dimensi psikologis. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderitakanker payudara ditinjau dari dimensi psikologis yang melakukan perawatan di RSU Bahteramas Provinsi SulawesiTenggara tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Informan berjumlah 6 orang yang terdiri dari 4 penderita kanker payudara sebagai informan kunci dan 2 oranginforman biasa yaitu seorang anggota keluarga penderita serta perawat yang menangani pasien kanker payudara.Hasil penelitian menemukan perasaan positif yang dirasakan oleh penderita kanker payudara antara lain perasaansabar, optimis dan perasaan damai, keadaan kognisi penderita kanker payudara berupa kemampuan berpikir logis,mengingat dan berkonsentrasi penderita tergolong baik, komponen dari harga diri antara lain kepercayaan diri danharapan, komponen dari gambaran diri antara lain Perubahan dan kepuasan bentuk tubuh, serta perasaan negatifyang dirasakan oleh penderita antara lain cemas, sedih dan takut. Diharapkan bagi rumah sakit untuk lebihmemberikan informasi mengenai tindakan bedah dan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkanpenelitian ini dengan menambahkan variabel meliputi dimensi fisik, dimensi psikologis, dimensi hubungan sosialdan dimensi lingkungan

    Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan terhadap Perilaku Pemanfaatan Alat Kontrasepsi Pria pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua Negara termasuk Indonesia.Pemerintah Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukanpenekanan jumlah angka kelahiran dengan pengelolaan dan pelaksaan program Keluarga Berencana (KB).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat kontrasepsi pria pada tenaga pendidik dankependidikan di Universitas Halu Oleo Tahun 2016 ditinjau dari pengetahuan, sikap, dan tindakan. Jenispenelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan Rancangan Cross SentionalStudy. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik dan kependidikan pria usia subur yangberkerja di Universitas Halu Oleo yang berjumlah 600 orang. Jumlah besar sampel dalam penelitian inisebanyak 86 orang yang diambil secara simpel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acaksederhana, sedangkan untuk menentukan besar sampel mengunakan rumus sloving. Hasil penelitianmenunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan perilaku pemanfaatanalat kontrasepsi pria pada tenaga pendidik dan kependidikan di Universitas Halu Oleo Kota Kendari tahun 2016dengan pengetahuan nilai ρvalue(0,026)< (0,05.), sikap nilai ρvalue(0,014)< (0,05.), dan tindakan nilai ρvalue(0,039)< (0,05.)

    Survei Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Mahasiswa Universitas Halu Oleo Tahun 2017

    Full text link
    Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatiannasional maupun global. PTM saat ini berisiko untuk semua kalangan baik usia anak, remaja, dewasa maupunlansia. Terjadinya peningkatan kasus penyakit tidak menular di Kota Kendari khususnya pada usia 15 -44 tahun.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko penyakit tidak menular pada mahaiswadi Universitas Halu Oleo Kendari tahun 2017.Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa UniversitasHalu Oleo yang terdaftar dan masih aktif mengikuti semester berjalan tahun 2016 dengan jumlah 37.427.Sampel dalam penelitian sebanyak 380 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling.Penelitian ini mengunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk faktor risikokonsumsi rokok berdasarkan kebiasaan merokok yaitu sebanyak 97 (25,5%), intensitas perokok ringansebanyak 73 (75,3%), penggunaan jenis rokok filter sebanyak 95 (97%) dan perilaku merokok pasif sebanyak380 (100%). Berdasarkan faktor risiko kosumsi alkohol sebanyak 40 (10,5%), aktivitas fisik kurang sebanyak 214(56,3%), dan pola makan berdasarkan frekuensi makan/minum pemicu penyakit tidak menular untuk seringkonsumsi jenis makanan yang mengandung gula adalah sebanyak 274 (72,1%), mengandung natrium (garam)sebanyak 133 (35,0%), mengandung tinggi lemak dengan sebanyak 211 (55,5%), sedangkan jenis minumanyang mengandung kafein dengan kebiasaan sering sebanyak 167 (43,9 %). Berdasarkan faktor risikokegemukkan 83 (21,8%), dan hipertensi sebanyak 53 (13,9%)

    Evaluation of left renal vein and inferior vena cava variations through routine abdominal multi-slice computed tomography

    Get PDF
    Background: The aim of this study was to evaluate the frequency of left renal vein (LRV) and inferior vena cava (IVC) variations and the effect of gender on this frequency, as well as the presence of associated abdominal pathologies.Materials and methods: Multi-slice computed tomography (MSCT) images from 746 patients were evaluated retrospectively.Results: Left renal vein variations were identified in 9.8% of cases, while retroaortic LRV (RLRV) and circumaortic LRV (CLRV) were found in 7.4% and 2.4% of cases, respectively. No significant correlation was found between gender and LRV variations (p = 0.797). Of the cases with LRV and IVC variations, 73% had abdominal pathologies, the most common of which were nephrolithiasis, which appeared in 18 (32%) cases, and renal cysts, which appeared in 14 (25.4%) cases.Conclusions: MSCT is a rapid and reliable method of identifying LRV and IVC variations and associated abdominal pathologies

    Comparative Study on Blood Protein Polymorphism of Captive Bali Starling (Leucospar Rotschildi) From Indonesia, the United States and England

    Full text link
    Bali Starling (Leucopsar rotschildi) is stated as endangered species, and protected by law since 1970. The bird is only found in Bali Barat National Park. Captive breeding program of the bird has been camed out successfully in Indonesia, the United States and England. Furthermore, the individuals were planned released into their natural habitats. Therefore, a genetical study is important to know the genetical variability among the populations. Research on genetic polymorphism was conducted using an electrophoresis technique. Three captive populations of Bali starling and two other starling species i.e., black-winged starling (Smcnus n~elanopteros) and Asian pied starling(S. confra)were used for the study. All individualsof Bali starlingwere from Surabaya Zoo, consist of six individuals bred in Indonesia, eight individuals bred in the United States, and three individuals bred in England. Three individuals of black-winged starling and two individuals of Asian pied starling were bought from bird market at Bogor. Four locus analysed, i.e. Transferine (T), Post Transferine-1 (FT-I), Post Transferine-2 (FT-2) and Albumine (Al). The electrophoresis analysis resulted that all individuals of Bali starling were homozygote. So, there was no genetical polymorphism found among the Bali starling populations. The black-winged starling and Asian pied starling shown some degree of polymorphism, with heterozygosity value of 0.141 and 0.125 respectively. The study concluded that the heterozygotic rate of the captive Bali starling was extremely very low. The phenomenon shown that the genetical status of the Bali starling is extremely in critical quality. This maybe as a consequenq of the captive breeding by using only a small populations. Further research should be continued to analyse other loci, involving the natural populations of theBali starling

    Dendritic Core-Shell Macromolecules Soluble in Supercritical Carbon Dioxide

    Full text link
    International audienceSupercritical carbon dioxide has found strong interest as a reaction medium recently.1,2 As an alternative to organic solvents, compressed carbon dioxide is toxicologically harmless, nonflammable, inexpensive, and environmentally benign.3 Its accessible critical temperature and pressure (Tc ) 31 °C, Pc ) 7.38 MPa, Fc ) 0.468 g cm-3)4 and the possibility of tuning the solvent-specific properties between the ones of liquid and gas are very attractive

    A university-based model for supporting computer science curriculum reform

    Get PDF
    Computer science curriculum reform in the United Kingdom has been subject to substantial scrutiny—as it has in many other countries around the world—with England introducing a radical new computing curriculum from September 2014. However, in Wales—a devolved nation within the UK—political, geographical and socio-cultural issues have to date hindered any substantive educational policy or curriculum reform for computer science. In this paper, we present the activities of Technocamps, a national university-based schools outreach programme founded in 2003, and consider its wider impact on computer science education, schools, pupils and teachers in Wales. In contrast to successful interventions elsewhere in the UK in building and sustaining communities of practice, certain political and cultural challenges in Wales have largely prevented these successful models from being adopted. Through the consideration of the national case study presented in this paper, we demonstrate the necessity of the nation-wide school- and student-focused Technocamps model in building resilient and scalable practitioner-led support networks. Furthermore, with emerging curriculum reform in Wales, we frame the wider opportunity for computer science education and sustainably embedding cross-curricular digital competencies—along with changing the wider public perception and perceived value of computer science as an academic discipline—as a prospective replicable case study of a national engagement model for nations with similar aspirations of developing digitally confident and capable citizens. To this end, we conclude by drawing out the important lessons learnt for consideration when embarking on a programme of national curriculum reform and associated professional development

    Pendidikan Remedial: Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia

    No full text
    viii,184 hal.:ilus.:24 c
    • 

    corecore