1 research outputs found
DISKRIMINASI HAK KERJA KEPADA KAUM WARIA (Studi Tentang Usaha Enam Waria yang Berbeda Profesi Dalam Memasuki Ranah Pekerjaan Sektor Formal di Jakarta)
Penelitian ini membahas tentang bagaimana usaha kaum waria dalam
memasuki ranah pekerjaan sektor formal di Jakarta. Bagi kelompok minoritas yang
orientasi seksualnya dianggap menyimpang, komunitas waria banyak mendapatkan
perlakuan diskriminatif di segala bidang, termasuk bidang pekerjaan. Diskriminasi
tersebut pada dasarnya terjadi karena dominasi heteroseksual telah mengukuhkan
budaya heteronormativitas, yaitu suatu paham yang menganggap orientasi seksual
selain heteroseksual adalah menyimpang dan harus dimusnahkan. Hal itu membuat
kaum homoseksual termasuk waria menjadi terpojok dan terbatas ruang geraknya.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kritis. Pendekatan kritis yang
dipilih penulis dimaksudkan untuk memberi pembahasan yang mendalam dan juga
berusaha membuktikan bahwa diskriminasi hak kerja pada waria benar-benar terjadi.
Penulis melakukan wawancara di tempat-tempat terkait dengan pembahasan penulis,
yaitu pertama, di lembaga-lembaga sosial yang khusus memperjuangkan hak-hak
kaum waria seperti Arus Pelangi (Jakarta Selatan), Yayasan Srikandi Sejati (Jakarta
Timur), serta Forum Komunikasi Waria (Depok). Kedua, penulis mengunjungi
tempat para indorman kunci waria untuk melakukan wawancara mendalam dan
mendapatkan informasi serta gambaran tentang diskriminasi yang terjadi pada waria,
tempatnya masih di kawasan Jakarta. Terakhir, penulis mendatangi berbagai informan
yang bukan dari pihak waria ataupun yang pro terhadap kaum waria untuk melakukan
wawancara sambil lalu guna mencocokkan hasil hipotesis penulis tentang
diskriminasi pada waria.
Akhirnya dalam menganalisis seksualitas kaum waria, penulis menggunakan
teori dari filsuf terkenal Michel foucault yang mengkritik wacana seksualitas dan
orientasi seksual. Di sini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa seksualitas
sebenarnya adalah wacana yang dipengaruhi oleh relasi antara kekuasaan dan
pengetahuan yang diatur oleh dominasi heteroseksual. Hal itu menyebabkan kaum
LGBT mengalami perlakuan diskriminasi dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan
fisik, pengucilan, pelecehan, peneroran, pembedaan perlakuan dan sebagainya. Di sini
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa heteroseksualitas telah menciptakan
stigma negatif pada kaum waria yang berimplikasi pada kondisi ketidakadilan di
berbagai bidang kehidupan, terutama sektor pekerjaan formal seperti yang akan
dibahas secara mendalam oleh penulis