536 research outputs found

    Persepsi Siswa SMA Terhadap Materi Pendidikan Kewarganegaraan (Satu Studi Penelitian Di SMA Negeri 3 Semarang Dan SMA Don Bosko Semarang)

    Full text link
    Pancasila is the Indonesian national identity which becomes orientation of valuesand norm for all the people of Indonesia. Pancasila is a part of Civics Education lessonswhich is compulsory from elementary school to university. By weakening of Pancasilavalues gives a big affect to the behavior of Indonesian. Especially, the young generationof Indonesia looks increasingly becomes anti Pancasila. Based on those conditions, thisstudy aimed to determine the perceptions of senior high school students to the CivicsEducation Material containing principles of Pancasila.This study used descriptive quantitative approach, to describe the phenomenonthat occured and was intended to determine the perceptions of senior high schoolstudents on the Civics Education Material in detail. In collecting the data, the authorused a survey method through the distribution of questionnaires. Sampling method in thisresearch was purposive sampling to determine the number of samples in each school,then random sampling technique in the determination of the individual as a sample orPSU (People Sample Units). So the population selected purposively based on targetsstudents who were more dominant and deemed appropriate in accordance with the themeof the study.The results of this study showed that majority of senior high school students gave apositive perception of the Civics Education Material. Senior high school students couldunderstand what is wrong and what is right. There were not many differences perceptionof the material Civics between girls and boys students. Similarly, it happened betweenSMA 3 Semarang and SMA Don Bosko, both class X and class XI did not show anydifferences in perception. However, students could only receive Citizenship EducationMaterial well in theory. In practice there was less congruence between the students'cognitive and affective.Inexpediency of cognitive and affective among senior high school studentsoccurred because the progress of time factor that was even more out of the Indonesianculture. The inappropriate intercourse and lack of parental supervision of the childcaused the child socially easily get carried away with the wrong intercourse. Therefore,the socialization from teachers and parents to effectively supervise children in school andout of school is needed so that children do not fall into the wrong intercourse and moredamage the morale of the Indonesian nation

    Analisa Pengaruh Penerapan Konsep Green Building terhadap Keputusan Investasi pada National Hospital Surabaya

    Full text link
    National Hospital Surabaya merupakan bangunan yang mengadopsi konsep green building. Terdapat karakteristik biaya yang berbeda antara green building dan non green building dalam hal biaya investasi dan operasional. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah analisa biaya terhadap konsep green building yang diterapkan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan investasi gedung berkonsep green building pada National Hospital Surabaya. Hasil dari penelitian ini diketahui penerapan green building pada National Hospital Surabaya diaplikasikan pada 3 Konsep Green yaitu Green Design, Green Material, dan Green Technology. Analisa dilakukan pada 3 fitur green building yaitu Kaca Sunergy, AC VRV III, dan Lampu LED. Hasil analisa capital budgeting perbandingan NPV Kaca Sunergy dan Kaca Clear menunjukkan bahwa penggunaan Kaca Clear masih lebih menguntungkan secara finansial daripada Kaca Sunergy. Sedangkan perbandingan NPV AC VRV III dengan AC Standart menunjukkan bahwa NPV AC VRV III lebih besar dari pada NPV AC Standart pada tahun investasi ke-4 yaitu Rp 1.106.990.000.000 dan NPV AC Standart yaitu Rp 1.106.680.000.000. Serta perbandingan NPV Lampu LED dengan Lampu Essensial menunjukkan bahwa NPV Lampu LED lebih besar dari NPV Lampu Essensial pada tahun investasi ke-2 yaitu Rp 517.120.000.000 dan NPV Lampu Essensial yaitu Rp 517.057.000.000

    Analisa Life Cycle Cost Pada Green Building Diamond Building Malaysia

    Full text link
    Mengingat Kenyataan bahwa seluruh emisi CO2 yang ada di dunia lebih dari sepertiganya dihasilkan oleh bangunan[1], maka dibutuhkan suatu antispasi untuk mengeliminir akan fakta tersebut, yaitu melalui penerapan suatu konsep bangunan ramah lingkungan atau biasa disebut dengan konsep green building. Salah satu bangunan yang mengadopsi konsep green building tersebut adalah Diamond Building Malaysia. Bangunan ini menghabiskan biaya yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan biaya pada pembangunan konvensional. Namun, dengan konsep green building yang memfokuskan pada pengefisiensi energi sepanjang siklus hidup proyek, penerapan konsep tersebut tentunya akan berbalik menjadi suatu keuntungan yang berkesinambungan pada biaya operasionalnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu studi analisa Life Cycle Cost untuk melihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh suatu bangunan berkonsep green building selama periode yang ditetapkan. Dalam melakukan analisa Life Cycle Cost dibutuhkan biaya-biaya yang relevan, antara lain Biaya Awal, Biaya Operasional dan Perawatan, Biaya Energi, Biaya Penggantian, dan Nilai Sisa. Analisa dilakukan dengan menggunakan Present Worth Methode, dimana periode analisa ditentukan selama 10 tahun. Dari hasil analisa Life Cycle Cost dengan kategori biaya yang terdiri dari Biaya Awal, Biaya Energi, Biaya Operasional dan Pemeliharaan, serta Biaya Penggantian, diperoleh total biaya siklus Diamond Building Malaysia adalah sebesar RM 235.096.883atau sebesar Rp 759.290.649.000. Jika memasukkan Nilai Sisa dalam kategori biaya Life Cycle Cost tersebut, total biaya hidup Diamond Building menjadi RM 186.646.883 atau sebesar Rp 559.940.649.000

    Model Teoritis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Pengetahuan pada Keberhasilan Kolaborasi Desain

    Full text link
    Proses kolaborasi desain dalam proyek konstruksi melibatkan konsultan dan pelaku desain yang memiliki berbagai keahlian. Proses kolaborasi desain diperlukan untuk mengintegrasikan obyek desain dan tim desain. Manajemen pengetahuan memainkan peran penting dalam mendukung proses kolaborasi desain. Gaya kepemimpinan diperlukan untuk memediasi pelaksanaan manajemen pengetahuan dalam meningkatkan kinerja tim untuk mencapai desain terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model teoritis melalui kajian pustaka dan survei menggunakan kuesioner. Penelitian mengenai gaya kepemimpinan, manajemen pengetahuan, dan kolaborasi desain dikaji secara komprehensif. Ruang lingkup kajian pustaka membahas latar belakang masalah, metodologi dan hasil penelitian. Kajian pustaka digunakan untuk membangun model teoritis penelitian. Penelitian konfirmatif diaplikasikan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini adalah model teoritis tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan manajemen pengetahuan terhadap keberhasilan kolaborasi desain

    Analisis Biaya dan Permintaan dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada

    Full text link
    Apartemen Puncak Dharmahusada berlokasi di jalan Ir. Soekarno, MERR, Surabaya Timur. Ada beberapa apartemen sejenis seperti, Apartemen Puncak Kertajaya, Apartemen Cosmopolis, Apartemen Gunawangsa dll. dengan kisaran harga dan jenis fasilitas relatif sama. Untuk itu perlu adanya suatu analisa dalam menentukan berapa harga pokok penjualan unit agar apartemen Puncak Dharmahusada dapat bersaing dengan baik di pasar. Penetapan harga jual dilakukan dengan analisa pendekatan biaya yang menghasilkan kurva biaya, analisa pendekatan permintaan yang menghasilkan kurva permintaan, dan analisa pendekatan marginal. Berdasarkan metode pendekatan marginal didapatkan harga jual tiap tipe, yaitu; tipe 1 BR Rp 295,619,109.56,-, tipe 2 BR Rp 423,945,303.77,-, dan tipe 3 BR Rp 661,890,423.79,-

    Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan

    Full text link
    Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kabupaten Lamongan, maka kebutuhan masyarakat akan tersedianya sebuah tempat tinggal semakin meningkat. Berdasarkan kebutuhan di atas PT. Planet Asa Sentosa mengembaangkan Perumahan Tambakboyo Raya (Tambora) yang terletak di wilayah kecamatan Tikung, kabupaten Lamongan. Perumahan ini menawarkan produk berupa rumah tinggal tipe 27/72,tipe 27/66, tipe 50/96, tipe 50/132, tipe 50/144 dan tipe 60/144. Dalam penelitian ini dianalisis semua biaya yang dibutuhkan dalam menentukan harga pokok produksi unit rumah dengan menggunakan metode analisis titik impas (Break Even Point Methode). Dari perhitungan yang didapat berdasarkan metode titik impas diperoleh persamaan harga pokok penjualan dengan margin keuntungan untuk satu unit rumah adalah sebagai berikut S = 774.541,54m + 77.454.154,28 untuk type 27/72, dan begitu pula type yang lainnya. Dengan S adalah besarnya harga pokok produksi dan m adalah besarnya margin keuntungan

    Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

    Full text link
    Laju pertumbuhan penduduk dan tingkat perekonomian yang semakin meningkat di kota-kota besar seperti Surabaya, bertolak belakang dengan ketersediaan lahan yang terbatas. Selayaknya properti yang akan dibangun di atas suatu lahan dapat memberikan manfaat yang maksimal serta efisien agar hasilnya dapat dirasakan demi pembangunan wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan penggunaan yang paling memungkinkan dan diizinkan dari suatu tanah kosong atau tanah yang sudah dibangun, dimana secara fisik dimungkinkan, didukung atau dibenarkan oleh peraturan, layak secara keuangan dan menghasilkan nilai tertinggi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis Highest and Best Use (HBU) pada lahan di Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya seluas 1.150 m2 yang direncanakan akan dibangun hotel. Lahan tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi properti komersial seperti hotel, apartemen, perkantoran dan pertokoan. Analisis tersebut menggunakan tinjauan terhadap aspek fisik, legal, finansial dan produktivitas maksimumnya. Dari hasil penelitian ini didapatkan alternatif properti komersial hotel yang memiliki penggunaan tertinggi dan terbaik pada pemanfaatan lahan dengan nilai lahan Rp. 67.069.980,31/ m2

    Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

    Full text link
    Saat ini sedang dikembangkan pembangunan Perumahan “Green Semanggi Mangrove” di Surabaya Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan proyek pembangunan Perumahan Green Semanggi Mangrove terhadap segi finansial dengan kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, dan PI kemudian diuji tingkat sensitivitasnya untuk mengetahui kelayakan proyek pembangunan tersebut. Dari segi finansial, harapan pengembalian investasi dengan umur 5 tahun dapat terpenuhi dengan IRR 23% atau 12% lebih besar dari MARR. Dengan nilai investasi sebesar Rp. 77,097,749,601,- dihasilkan NPV sebesar Rp. 6,548,706,541,- didasarkan pada tingkat okupansi 35%. Dari hasil perhitungan analisa sensitivitas, dapat dilihat bahwa investasi proyek Perumahan Green Semanggi Mangrove akan tetap bisa diterima sampai batas maksimum biaya investasi bertambah hingga 25%

    Analisis Anteseden Perilaku Niat Membeli Pelanggan pada Kfc Solo Square

    Full text link
    The purpose of this study was to examine the role of the influence of the quality of the physical environment, quality of food, quality of service, restaurant image, perceived value and customer satisfaction on behavioral intentions of buying customers. Specifically, this study wanted to test whether the quality of the physical environment, quality of food, quality of service, restaurant image, perceived value and customer satisfaction mempuyai important role in shaping customer buying intentions at KFC Solo Square. Survey methods used to collect the data. In this study, the sample consisted of 200 people who want to repurhase into KFC Solo Square. Purposively selected engineering methods make it easier to get a sample. Reliability and validity tests were conducted to test the quality of the data. The statistical method is selected for each SEM (structural equation model) is used to describe the relationship between the observed variables. The results showed that quality physical environment no significant effect on restaurant image, quality physical environment, food quality, and service quality no significant effect on perceived value, restaurant image a significant effect on the perceived value, perceived value significant effect on consumers satisfaction, and consumers satisfaction significantly behavioral intentions towards customers
    corecore