3 research outputs found

    Konstruksi Sosial Masyarakat Namlea Atas Pola Hidup Bertoleransi antara Umat Beragama

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi proses konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap pola hidup bertoleransi antara umat beragama dan 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi munculnya konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap pola hidup bertoleransi antara umat beragama. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap cara hidup bertoleransi antarumat beragama berpegang pada teori konstruksi sosial Peter L. Berger, yakni dibagi menjadi dua tahapan, antara lain sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Pada tahap sosialisasi primer, yang memegang peranan penting dalam memberikan pembelajaran serta menginternalisasikan cara hidup dan sikap bertoleransi antarumat beragama kepada anggota keluarga adalah orang tua yang dituakan dalam rumah tangga. Proses konstruksi sosial secara sekunder melalui pembelajaran di lingkungan masyarakat, baik itu melalui sekolah formal maupun melalui tetua adat, tokoh agama dan lain-lain. Kaitannya dengan sikap dan cara hidup bertoleransi antarumat beragama, maka dalam ketetapan adatpun masyarakat dituntut untuk saling menghargai, menghormati, menerima perbedaan  baik itu agama, suku, maupun adat tradisi. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi munculnya konstruksi sosial terhadap cara hidup bertolansi antarumat beragama pada masyarakat Namlea, yakni budaya, pendidikan, sosial kemasyarakatan, ekonomi, dan agama

    Kearifan Lokal dalam Perilaku Sosial Remaja di Desa Waimiting Kabupaten Buru

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi perilaku sosial remaja di Desa Waimiting; 2) menganalisis nilai-nilai kearifan lokal dalam perilaku sosial remaja di Desa Waimiting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan sumber data berasal dari para remaja, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa Waimiting. Metode dalam penelitian ini adalah observasi non partisiatif dengan teknik survei lapangan (field study), wawancara (interview), studi dokumentasi, dan studi literatur. Tahap analisis data, meliputi pereduksian data, penyajian data, verifikasi data, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sosial remaja di Desa Waimiting terbagi atas dua, yakni 1) perilaku sosial internal remaja di Desa Waimiting yang meliputi persaingan (persaingan yang bersifat pribadi dan persaingan yang bersifat kelompok), kerja sama (gotong royong dan tawar menawar), simpati, empati, membagi, meniru, nasionalis, patuh, dan cinta lingkungan; 2) perilaku sosial ekternal remaja di Desa Waimiting, antara lain lebih banyak menghabiskan waktu dengan gedget, sikap egois, kurang bersosialisasi, cendering bebas dalam menampilkan diri. Nilai-nilai kearifan lokal dalam perilaku sosial remaja di Desa Waimiting, yakni dilihat dari wujud adat istiadat nilai kearifan lokal meliputi  kepatuhan, kebersamaan, nilai pendidikan, saling menghormati; dilihat dari wujud sikap positif terhadap limgkungan atau alam, antara lain cinta dan saling menghargai; wujud kegiatan masyarakat yang dilandasi oleh aspek keagamaan, pendidikan, dan sosial budaya, yakni berkeyakinan, tanggung jawab, dan saling membantu serta kerja sama. Nilai-nilai kearifan lokal yang bergeser dalam perilaku sosial remaja di Desa Waimiting, yakni nilai kebersamaan dan nilai kerja sama
    corecore