11 research outputs found

    Teknik Peningkatan Daya dan Kecepatan Berkecambah Benih Pilang

    Full text link
    Pilang (A. leucophloea) is a potential species for firewood and suitable for planting in stabilizing degraded land due to its compact root system. This research aims to find out the best method for seed germination to increase the seed viability. Test method includes pre-treatments: control, soaking the seed in coconut water for 30 and 60 minutes, in H2SO4 for 20 and 40 minutes, in boiled water (100 OC) and then put into cold water for 24 hours. The seeds, after pre- treatments, were sowed by using methods: Top on Paper (TP), Between paper (BP), Rolled paper wrapped by plastic in standing position in the germinator, mixed media of sand and soil (1 : 1), mixed media of sand and soil (1 : 1) covered by plastic for 1 week. The best pre-treatment and germination method for pilang is soaking the seed in H2SO4 for 20 menit by using TP method

    Model Pertumbuhan Diameter dan Tinggi Pohon Lima Jenis Dipterocarpaceae di Hutan Penelitian Carita - Banten

    Full text link
    Model pertumbuhan lima jenis Dipterocarpaceae dibuat dengan menggunakan model Alder (1980) yaitu Ln Y = a+b (1/A)k dan model-model lain yang tersedia dalam perangkat lunak Curve Expertversi 1.37 yaitu model Hoerl (Y = abXXc), Quadratic Fit (Y = a + bX + cX2 ), Gompertz ( Y = ae –eb-cx). Logistic (Y = a/(1+be-cX) , dan Exponential Association ( Y = a (1 – ebX), dan lain-lain; dimana, Y adalah peubah pertumbuhan diameter (cm) atau tinggi pohon (m); X adalah umur pohon (tahun); e adalah bilangan alam sebesar 2.718; a,b,c,d adalah koefisien regresi. Berdasarkan kriteria simpangan rata-rata relatif (SRR < 10%) dan simpangan agregatif relatif (SAR < 1%), dihasilkan model pertumbuhan diameter pohon dan tinggi pohon untuk masing-masing jenis yang diteliti

    Model Penduga Volume Pohon Weru (Albizia Procera (Roxb.) Benth.) Di Kabupaten Majalengka - Jawa Barat

    Full text link
    Weru tree is one of species has been widely developed in private forests. The purpose of this study was to estimate volume of weru in Majalengka with most realible model. Trees volume of existing weru stands of different diameter classes were measured using purposive sampling method. Data were analyzed with five regression equations with trees breast height diameter and height as independent variables. The best model was categorized based on analysis of maximum determination coefficient (R2), minimum bias and root mean square error (RMSE). The result showed that the best model of prediction equations of volume was Ln V = - 7.59 + 2.02 ln D with SA 0.0165 and SR 0.1178

    KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT PEMANENAN KAYU PADA HUTAN TROPIS BERBUKIT DI KALIMANTAN TENGAH

    No full text
    Salah satu indikator pengelolaan hutan lestari adalah adanya dampak kerusakan tegakan tinggal yang ditimbulkan oleh kegiatan pemanenan kayu. Tulisan ini mempelajari kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayu di hutan tropis berbukit di Kalimantan Tengah. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan plot contoh penelitian berukuran 200 m x 100 m yang ditempatkan secara sistematis pada tiga petak tebang terpilih dengan operator chainsaw yang berbeda tingkat kemahirannya. Hasil penelitian menunjukkan besarnya derajat kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayu berkisar antara 19,37 – 34,9% dengan rata-rata 24,37% termasuk kategori kerusakan tegakan tingkat ringan. Kerusakan tegakan tinggal rata-rata akibat penebangan adalah 16,27% dan akibat penyaradan kayu sebesar 8,1%. Operator chainsaw yang tidak terlatih/kurang berpengalaman cenderung mengakibatkan kerusakan lebih besar dibandingkan operator chainsaw yang sudah terlatih. Tipe kerusakan tegakan akibat penebangan baik pada areal yang landai, agak curam maupun curam didominasi oleh patah batang pohon. Tipe kerusakan tegakan tinggal akibat penyaradan umumnya berupa pohon yang roboh/miring. Kerusakan tegakan akibat pemanenan kayu dapat dikurangi dengan pengawasan yang lebih baik di areal penebangan dan memberikan pelatihan dan/atau penyegaran kepada operator chainsaw dan traktor sarad mengenai teknik penebangan dan penyaradan ramah lingkungan

    Karakteristik Pembungaan dan Pembuahan Serta Potensi Reproduksi Weru (Albizia Procera) di Pancurendang- Majalengka

    Full text link
    Weru (Albizia procera)adalah tanaman Leguminosaeyang memiliki berbagai manfaat mulai dari kayu energi, daun untuk pakan ternak hingga peneduh pada perkebunan teh.Tujuan penelitian adalah memberikan informasi karakteristik pembungaan dan pembuahan serta potensireproduksinyasehingga waktu pemanenan yang tepat dapat diketahui danproduksi buah yang dihasilkan dapat diestimasi. Pengamatan dilaksanakan di Desa Pancurendang, Kabupaten Majalengka. Sebanyak 10 pohon sampel dipilih untuk pengamatan pembungaan dan masing-masing ditandai 5 cabang berbunga. Hasil pengamatan menunjukkan inisiasi bunga weru terjadi lebih dari 2 bulan, dengan siklus reproduksi tanaman berlangsung selama 7-8 bulan. Siklus diawali dengan munculnya tunas generatif pada bulan Februari, kemudian menjadi kuncup bunga pada bulan Maret dan bunga mekar bulan April. Perkembangan menjadi buah muda pada bulan Mei-Juni. Pemanenan buah dapat dilakukan pada bulan September-Oktober. Ratio bunga menjadi buah (fruit set) weru rata-rata 41%, seed set 85% dan keberhasilan reproduksi (KRSP) 35%
    corecore