5 research outputs found

    Potensi Ekstrak Kapang Endofit Asal Rimpang Kunyit Sebagai Antimalaria Dan Antioksidan

    Get PDF
    Malaria infection is still a public health problem, especially in developing countries, including Indonesia. Malaria infection is usually accompanied by increased free radicals in the body of the patient. This situation will cause decreasing the immune system of the patient. Explorating of new drugs that have antimalarial and also antioxidant activity is very important. Therefore, this study aims to determine in vitro antimalarial and antioxidant activity of endophytic fungi extract origin turmeric from Sukabumi. This study begins with fermentation process of endophytic fungi on the broth medium and ethyl acetate was used to extract the filtrat to gain the test extracts. Heme polymerization inhibition and free radical DPPH scavenging method were used to antimalarial and antioxidant in vitro assay respectively. The results showed that 18 isolates of endophytic fungi have antimalarial activity and one isolate inactive and also all isolates have antioxidant activity. Smi.Cl.6F isolate was the most active isolate on the antimalarial and antioxidant assay with IC50 value of each assay were 1.93 mg/mL and 32.28 mg/L respectively. Therefore, Smi.Cl.6F isolates potentially be used as new antimalarial drugs

    Potensi Aktivitas Antimalaria Dari Ekstrak Air Daun Jung Rahab (Baeckea Frutecens) (Potency of Antimalarial Activity From Aqueaous Extract of Jung Rahab Leaves (Baeckea Frutecens))

    Full text link
    Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditransmisikan oleh nyamuk Anopheles betina. Daun jung rahab (Baeckea frutecens) diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan Plasmodium falciparum. Akan tetapi, mekanisme penghambatan pertumbuhan parasit tanaman ini masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mencari fraksi lain dari ekstrak air daun jung rahab yang mengandung senyawa antimalaria dengan aktivitas penghambatan yang lebih tinggi. Ektraksi daun jung rahab dilakukan dengan metode dekoktasi, sedangkan analisis yang dilakukan adalah skrining fitokimia, fraksinasi menggunakan kromatografi kolom, uji aktivitas antimalaria, dan identifikasi senyawa hasil fraksinasi dengan UV-Vis, FT-IR, dan GCMS. Berdasarkan hasil penelitian ini, fraksi ekstrak air daun jung rahab memiliki aktivitas antimalaria potensial dengan nilai IC50 sebesar 105,9 ppm dan hasil fraksinasi senyawa berdasarkan UV-Vis, FT-IR, dan GCMS sebagai pirogalol

    Aktivitas Antioksidan Dari Metabolit Sekunder Kapang Endofit Mangrove Aegiceras Corniculatum

    Full text link
    Kapang endofit dari mangrove memiliki potensi dalam menghasilkan metabolit sekunder seperti antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang banyak diaplikasikan dalam industri sebagai bahan untuk pembuatan produk di bidang pangan maupun kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan kapang endofit dari mangrove species Aegiceras corniculatum. Sebanyak 8 isolat kapang endofit berhasil diisolasi, yaitu 2 isolat berasal dari daun, 3 isolat berasal dari buah dan 3 isolat berasal dari ranting. Di antara 8 isolat tersebut, hanya 1 isolat yang dihanyakan aktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 19,28 µL/mL, meskipun nilai ini masih lebih rendah dibandingkan vitamin C yaitu sebesar 6,08 µL/mL. Hasil identifikasi kimia dengan menggunakan GC-MS menunjukkan beberapa senyawa kimia yang memiliki aktivitas aktioksidan di antaranya phenol,3,5-bis(1,1-dimethylethyl), hexadecanoic acid, hexadecanoic acid methyl ester, Malic acid, N-aminopyrrolidine, 9-octadecanoic acid, methyl ester (E), benzeneethanol, 4-hydroxy, 1,2-benzenedicarboxylic acid, d-tyrosine, bis(2-methylpropyl) ester 1-nonadecene dan heneicosane. Isolat kapang endofit diidentifikasi dengan penanda Internal Transcribed Spacer (ITS) dan memiliki kemiripan tertinggi dengan Microdochium sp
    corecore