22 research outputs found

    UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS

    Get PDF
    Banana peel turns out to have many benefits, one of which is that it can be used to accelerate the wound healing process. Banana peel (Musa Paradisiaca L.) ripe yellow skin is rich in flavonoid compounds, as well as other phenolic compounds, besides containing a lot of carbohydrates, minerals such as potassium and sodium and cellulose. This study aims to determine the wound healing effect of cuts using the Ethanol Extract of Kepok Banana Skins in Rats. Determine the concentration of ethanol extract of Kepok banana peel which is the most effective in healing wound cuts in mice. Knowing a significant difference to the acceleration of wound healing between ethanol extracts of Kepok banana peel and betadin. Research methods conducted included characterization, effectiveness test of ethanol extract of Kepok banana peel, manufacture of extract by maceration using ethanol 96% solvent, test of effectiveness of ethanol extract of kepok banana peel on cut wounds in mice. Data analysis using SPSS is Anova One Way Test. From the results of this study the ethanol extract of Kepok banana peel can have an effect on wound healing in mice. Ethanol extract of Kepok banana peel is faster than betadin in healing wound cuts in mice. Ethanol extract of Kepok banana peel with a dose of 750 Mg / kg BW is the most effective in healing wound cuts in rats

    Analisis Kadar Asam Asetat Hasil Fermentasi Eco-Enzyme Dari Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima Merr.) Dan Potensinya Sebagai Antioksidan Dengan Metode Alkalimetri Dan DPPH

    Get PDF
    Sampah merupakan permasalahan yang serius, karena penumpukan sampah berpotensi merusak keseimbangan ekosistem lingkungan. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kandungan senyawa aktif pada kulit jeruk bali, namun terdapat perbedaan pada lokasi pengambilan sampel, jenis pelarut untuk ekstraksi, perbedaan perlakuan dan pengujian. Eco-Enzyme merupakan limbah organik fermentasi kulit buah yang populer dan banyak dikembangkan karena sangat praktis, ekonomis, dan ramah lingkungan. Pemanfaatan kulit buah menjadi Eco-Enzyme merupakan sebuah evolusi ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses fermentasi Eco-Enzyme dari kulit jeruk bali dan kadar asam asetat Eco-Enzyme serta potensinya sebagai antioksidan. Metode penelitian yang digunakann adalah eksperimental menggunakan larutan sampel Eco-Enzyme dengan larutan FeCl3 sebagai indikator uji kualitatif sampel Eco-Enzyme. Uji kuantitatif menggunakan 1-2 tetes larutan sampel Eco-Enzyme larutan standar NaOH 0,1 M dan larutan indikator fenolftalein dalam titrasi alkalimetri dan metode DPPH dengan larutan DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian kualitatif, hasil fermentasi Eco-Enzyme berupa larutan berwarna coklat muda, terdapat endapan berwarna merah bata, dan terdapat endapan berwarna merah bata. Hasil penelitian kuantitatif titrasi alkalimetri fermentasi Eco-Enzyme, terdapat kadar asam asetat 7,5% per satu gram kulit jeruk bali, dan metode DPPH pada larutan Eco-Enzyme fermentasi dengan nilai IC50 sebesar 9,418075752 ppm, yang mana berarti memiliki potensi antioksidan yang sangat kuat. Kesimpulan : larutan sampel ecoenzyme mempunyai kadar asam asetat sebesar 7,5% per satu gram kulit jeruk bali dan mempunyai potensi antioksidan yang sangat kuat

    Analisis Secara Simultan Kandungan Metformin HCl Dan Glibenklamid Dalam Sediaan Tablet Secara Spektorfotometri Ultraviolet

    Get PDF
    Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan melihat apakah kadar obat dalam tablet secara simultan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eskperimental secara spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 229 nm dan 236 nm. Kadar metformin dan glibenklamid dalam sampel tablet G yaitu: 104,9 % dan 105% sesuai dengan Farmakope Indonesia . Dari analisis data koefisen korelasi (r) metformin dan glibenklamid: 0,9999 dan 0,9997 perolehan kembali (%recovery) metformin dan glibenklamid: 102,25% dan 100,60% dan Presisi metformin dan glibeklamid : 1,5% dan 0,43% didapatkan hasil bahwa metode spektrofotometri UV-Vis mempunyai validitas yang baik untuk menetapkan kadar obat secara simultan dalam sediaan tablet. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan metode spektrofotometri ultraviolet dapat digunakan untuk menetapkan kadar metformin HCL dan glibenklamid secara simultan, dan memenuhi syarat validasi metode. Denan metode spektrofotometri ultraviolet dapat digunakan untuk menetapkan kadar metformin HCL dan glibenklamid secara simultan dalam sediaan tablet tanpa adanya pemisahan

    FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL Peel-off EKSTRAK DAUN KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI PERAWATAN PADA KULIT WAJAH

    Get PDF
    Kecombrang (Etlingera elatior) leaves contain flavonoid compounds, saponins, alkoloid, and tannins. Based on the compounds owned kecombrang leaves can be used as a peel off gel mask. The purpose of this study was to make a peel off gel mask formulation of kecombrang (Etlingera elatior) leaf extract as a treatment for facial skin. The gel peel off mask formulation was made with 4 formulations, F0 = 0%, FI = 10%, FII = 15%, FIII = 20%. Extraction method is done using maceration method with 96% ethanol solvent. Evaluation of peel off gel mask preparations, including organoleptic tests (color, odor, shape), pH measurement of preparations, homogeneity test, dry time test, spreadability test. Peel off gel mask preparations that have effectiveness as treatments for facial skin are FIII formulations with a concentration of 15% that meet the evaluation test requirements, and positive control (Naturgo) which has had better effectiveness test results. The results of the evaluation test of peel off gel mask preparation, including organoleptic test (color, odor, shape), pH measurement of the preparation, homogeneity test, dry time test, dispersion test according to the gel preparation parameters

    Efektivitas Pasta Gigi Pemutih Ekstrak daun alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv)

    Get PDF
    Pasta gigi merupakan salah satu bahan yang sudah lama digunakan untuk membersihkan gigi. Selain itu pasta gigi juga dapat menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memoles permukaan gigi, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gigi. Pasta gigi yang mengandung bahan yang aman dan nyaman serta memiliki efek samping yang sedikit biasanya disebut pasta gigi herbal. Pembuatan pasta gigi dapat diinovasikan dengan penambahan bahan alami yang bermanfaat, aman dan efektif untuk menjaga kesehatan gigi. Bahan alami lain yang dapat ditambahkan pada pasta gigi yaitu tanaman obat. Salah satunya daun alangalang (Imperata cylindrica L.). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Aktivitas Pasta Gigi Pemutih Ekstrak daun alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv) Secara Invitro dan efektivitasnya. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dan Observasional untuk menganalisis efektivitas. Pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi pada 10 orang responden. Formula sediaan pasta gigi arang aktif yang dibuat merupakan formula pasta gigi yang telah dimodifikasi berdasarkan formula dari Harmely et aldengan memanfaatkan alang-alang yang dikeringkan lalu dijadikan arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 25 tahun dan 25-40 tahun. Berjenis kelamin laki-laki dan menyikat gigi 2 kali sehari. Terjadi perunbahan kadar plak gigi setelah dilakukannya intervensi, sebelum intervensi terdapat 3 orang (30%) responden dengan kategori plak baik dan meningkat menjadi 6 orang (60%) responden setelah intervensi, sebelum intervensi sebanyak 4 orang (40%) responden memiliki kategori plak buruk menurun menjadi 1 orang (10%) dengan kategori plak buruk setelah intervens

    Efektivitas Pemberian Teh Kulit Nenas Terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi

    Get PDF
    Angka kejadian hipertensi mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit membahayakan yang ada di dunia. Penanganan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan nonfarmakologi. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi untuk pemanfaatan limbah rumah tangga yaitu kulit nenas, yang ternyata dapat dijadikan alternatif terapi non farmakologis untuk penderita Hipertensi.Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah studi Observasional dengan desain crossectional terhadap 90 Lansia dengan riwayat Hipertensi yang bertujuan untuk menganalisis Evektivitas pemberian teh kulit nenas terhadap tekanan darah Lansia penderita Hipertensi. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.Negatif ranks menunjukkan nilai sampel sebelum lebih tinggi dari nilai sesudah. Hasil pada Negatif ranks pada uji Wilcoxon Diastole bernilai 90, artinya ada 90 orang lansia yang mengalami penurunan tekanan darah Diastole setelah intervensi yaitu pemberian teh kulit nenas. Positive ranks menunjukkan nilai sampel sesudah lebih tinggi dari nilai sebelum. Hasil pada nilai positif ranks pada tekanan darah Diastole yaitu 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada responden yang mengalami kenaikan tekanan darah Diastole setelah diberi intervensi. Ties artinya sampel dengan nilai kelompok kedua (setelah pemberian teh nenas) sama dengan nilai kelompok pertama (sebelum pemberian teh nenas). Pada nilai ties pada tekanan darah Diastole bernilai 0, artinya semua lansia mengalami perubahan tekanan darah Diastole setelah pemberian teh kulit nenas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai sig. Tekanan darah Diastole yaitu 0,00 0,05, sehingga dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh pemberian teh kulit nenas terhadap tekanan darah diastole Lansia penderita Hipertens

    Perbedaan Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Motorik Anak Lahir Normal dan Sectiocaesarea (Studi Kasus Anak Usia Toodler 1-3 Tahun) di Kecamatan Biru-Biru Tahun 2019

    Get PDF
    Latar Belakang: Pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah proses persalinan. Proses persalinan dibedakan menjadi 2 yaitu proses persalinan spontan dan sectio caesarea. Perkembangan awal maturasi otak pada bayi dipengaruhi oleh mekanisme reflek diantaranya reflek primitif dalam kandungan, reflek lahir, reflek primitif setelah lahir dan reflek natural. Proses persalinan spontan menyebabkan bayi secara aktif mengalami reflek lahir, sedangkan bayi yang dilahirkan secara sectio caesarea tidak mengalami reflek lahir. Tujuan: Menganalisis perbedaan pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak lahir normal dan sectio caesarea. Metode: Quasi Experiment dengan desain kasus kontrol terhadap 45 anak usia toodler, pada kelompok kasus dan 45 anak usia toodler. Hasil: Berdasarkan hasil analisis dengan uji Mann-Whitney  diketahui bahwa hasil nilai Z hitung variabel Perkembangan -1,627 dengan nilai sig. 0,104 dan pada variabel Pertumbuhan menunjukkan nilai Z hitung -2,852 dengan nilai sig. 0,003. Simpulan: Tidak ada perbedaan Perkembangan Motorik Anak Lahir Normal dan Sectiocaesarea dan ada perbedaan pertumbuhan Fisik Anak Lahir Normal dan Sectiocaesare

    Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Sisik Naga Terhadap Penyembuhan Diare Pada Anak di Desa Penen, Kecamatan Biru-Biru Tahun 2019

    Get PDF
    Latar Belakang: Walaupun persentase diare sebagai penyebab kematian pada anak di Indonesia cenderung menurun, namun angka kesakitan dan kematiannya masih tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan pada tahun 2025 masih terdapat lima juta kematian pada anak usia kurang dari 5 tahun, dimana 97% diantaranya terjadi di negara berkembang dengan penyakit infeksi sebagai penyebab utamanya, salah satunya diare. Pemanfaatan jamu berbasis kearifan lokal merupakan salah satu alternatif pengobatan diare yang diharapkan dapat menjadi terapi rasional yang dapat diterapkan oleh setiap keluarga. Sisik naga atau yang sering disebut ribuan di wilayah sumatera bisa dijadikan alternatif pengobatan herbal diare. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun sisik naga terhadap penyembuhan diare pada anak di Desa Penen Kecamatan Biru-Biru. Metode: Eksperimen semu dengan pendekatan sampel satu kelompok pada 95 anak usia 12 sampai 24 bulan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 95 anak yang mengalami diare, 41 anak masih mengalami diare setelah diberikan ekstrak daun sisik naga dan sisanya 54 orang tidak lagi mengalami diare setelah diberikan ekstrak daun sisik naga. . Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Mc Nemar diketahui nilai sig. 000. Kesimpulan: Ada perbedaan kejadian diare pada anak yang menjadi responden sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun sisik naga

    PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA BEBERAPA JENIS CABE (CAPSICUM ANNUM L.) DAN PAPRIKA (CAPSICUM ANNUM L. VAR. GROSUM) DENGAN METODE TITRASI IODIMETRI

    Get PDF
    Ascorbic acid is one of the nutrients that acts as an antioxidant to effectively overcome free radicals that can damage cells or tissues, including protecting the lens from oxidative damage caused by radiation. Ascorbic acid is abundant in fruits and vegetables, one of which is chili and pappers.The purpose of this study was to determine the content of the content and differences in levels of ascorbic acid content in several types of chillies and peppers. The method used in this study is the Iodimetry method, because ascorbic acid is a reducing agent which is strong enough, easily oxidized and iodine is easily reduced. This is one of the requirements of the compound can be done by the Iodimetry method. This research included descriptive research, with samples of red chili, cayenne pepper, curly green chili, red peppers, yellow peppers and green peppers obtained in the market of the old deli and its surroundings. This research begins with making samples, then performs qualitative tests, making standard solutions and determining ascorbic acid levels. During the titration process replication is done 6 times to compare the results of each titration. The results showed levels of ascorbic acid Red Chilli = 0.1856%, Cayenne pepper = 0.0739%, Curly green Chili = 0.0882%, Red peppers = 0.1945%, Yellow paprika = 0.1886%, and Green peppers = 0.1631%. Conclusions showed that the highest ascorbic acid levels were found in red pappers samples which were 0.1945% and the lowest ascorbic acid levels were in the cayenne sample which was 0.0739%. Suggestions for future researchers should be continued with other parameters and samples

    PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK DI DESA PENEN KECAMATAN BIRU-BIRU

    Get PDF
    From the results of the study, it turns out that the prevalence of worm disease is still high, namely 60-70%. This parasite is found all over the world. The frequency of this worm disease in Jakarta is quite high. In Bekasi, 1083 school children show a frequency of 24.4%. The incidence rate in Indonesia is still very high, namely almost all children aged 1-10 years have Ascariasis infection, while in adults it is estimated that 60% (in Jakarta). Indonesia still thrives on worm disease, the reason is that the personal hygiene of the community is still lacking. There are still many people who defecate on the ground, in rivers, in ditches, and on rice fields. Worm eggs can also be attached to major vegetables, that is, if the major vegetables are not cleaned using ditch water, river water and water that has been contaminated by worm eggs. Various factors that support the high rate of stomach infection pain in Indonesia are Indonesia's geographical location in the tropics which has a hot but humid climate, which allows stomach worms to breed well
    corecore