Analisis Kadar Asam Asetat Hasil Fermentasi Eco-Enzyme Dari Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima Merr.) Dan Potensinya Sebagai Antioksidan Dengan Metode Alkalimetri Dan DPPH

Abstract

Sampah merupakan permasalahan yang serius, karena penumpukan sampah berpotensi merusak keseimbangan ekosistem lingkungan. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kandungan senyawa aktif pada kulit jeruk bali, namun terdapat perbedaan pada lokasi pengambilan sampel, jenis pelarut untuk ekstraksi, perbedaan perlakuan dan pengujian. Eco-Enzyme merupakan limbah organik fermentasi kulit buah yang populer dan banyak dikembangkan karena sangat praktis, ekonomis, dan ramah lingkungan. Pemanfaatan kulit buah menjadi Eco-Enzyme merupakan sebuah evolusi ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses fermentasi Eco-Enzyme dari kulit jeruk bali dan kadar asam asetat Eco-Enzyme serta potensinya sebagai antioksidan. Metode penelitian yang digunakann adalah eksperimental menggunakan larutan sampel Eco-Enzyme dengan larutan FeCl3 sebagai indikator uji kualitatif sampel Eco-Enzyme. Uji kuantitatif menggunakan 1-2 tetes larutan sampel Eco-Enzyme larutan standar NaOH 0,1 M dan larutan indikator fenolftalein dalam titrasi alkalimetri dan metode DPPH dengan larutan DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian kualitatif, hasil fermentasi Eco-Enzyme berupa larutan berwarna coklat muda, terdapat endapan berwarna merah bata, dan terdapat endapan berwarna merah bata. Hasil penelitian kuantitatif titrasi alkalimetri fermentasi Eco-Enzyme, terdapat kadar asam asetat 7,5% per satu gram kulit jeruk bali, dan metode DPPH pada larutan Eco-Enzyme fermentasi dengan nilai IC50 sebesar 9,418075752 ppm, yang mana berarti memiliki potensi antioksidan yang sangat kuat. Kesimpulan : larutan sampel ecoenzyme mempunyai kadar asam asetat sebesar 7,5% per satu gram kulit jeruk bali dan mempunyai potensi antioksidan yang sangat kuat

    Similar works