1 research outputs found

    Edukasi Kemandirian Pangan Masa Pandemi Covid-19 di Desa Kertasari Pebayuran

    Get PDF
    Indonesia is a country that also felt the impact of the crisis due to the Covid-19. One of the impact is the scarcity and spike of food prices in the market. The government seeks to deal with this problem by providing a stimulus to achieve food security which is manifested through food self-sufficiency in various regions. This Independency is manifested by holding an education movement on various village and Kertasari is one of them. Village with the farm availability of 80 % that has a potential to be developed in order to achieve food Independence by creating the availability of various forms of food and crops from the harvest of the local pond business to meet household needs and can be commercialized on market by utilizing the surrounding community. The implementation method used went through several stages from identification preparation for potential problem to completion of the activities carried out for 1 month and implemented on the 4th week  with the presence of 35 of neighborhood representative on Kertasari Village. Responses obtained from these activities resulted a large percentage of interest supported by data obtained that shows the following processed data valid with  R Counted is bigger than The R Table with the reliability coefficient of 0,645.Indonesia merupakan negara yang turut merasakan dampak krisis akibat pandemic Covid-19. Salah satu dampak yang dirasakan adalah kelangkaan dan lonjakan harga pangan dipasaran. Pemerintah berupaya untuk menangani masalah tersebut dengan memberikan stimulus agar tercapainaya ketahanan pangan yang diwujudkan melalui kemandirian pangan diberbagai daerah. Kemandirian ini diwujudkan dengan melakukan gerakan edukasi di berbagai desa salah satunya desa Kertasari. Desa dengan 80%  keberadaan lahan pertanian sangat potensial dikembangkan guna terwujudnya kemandirian pangan dengan menciptakan ketersediaan bentuk aneka ragam pangan dan pengolahan dari hasil panen usaha tambak setempat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat dikomersialkan dipasaran dengan mendayagunakan masyakarat disekitarnya. Metode pelaksanaan yang digunakan melalui beberapa tahapan dari persiapan identifikasi pootensi masalah hingga penyelesaian dalam kegiatan yang dilakukan selama 1 bulan dan dilaksanakan pada minggon ke-4 dengan dihadiri 35 perwakilan RT dan RW di desa Kertasari. Perolehan respon dari kegiatan tersebut dihasilkan persentase ketertarikan yang besar didukung dengan perolehan data yang menunjukkan data olahan tersebut valid dengan r hitung lebih besar dari r tabel dan bersifat realibel dengan koefisien realibel 0,645
    corecore