24 research outputs found

    Kubur Tempayan di Siluak Tenang, dataran tinggi Jambi dalam perspektif ekonomi, sosial, dan kepercayaan

    Get PDF
    Siulak Tenang merupakan salah satu situs kubur tempayan di dataran tinggi Jambi. Penelitian kubur tempayan telah lama dilakukan, baik di Indonesia maupun wilayah lain, seperti Malaysia, Brunei, dan Filipina, sehingga hasil penelitian ini dapat menambah data baru tentang kubur tempayan. Penelitian ini membahas hasil ekskavasi Situs Siulak Tenang tahun 2014. Analisis artefak menerapkan metode analisis spesifik, analisis kuantitatif, analisis kontekstual, dan analisis komparatif. Hasil penelitian di Situs Siulak Tenang sebagian besar merupakan kubur tempayan tunggal, kecuali satu tempayan yang ditutup dengan periuk, sebagian kecil terdapat benda bekal kubur berupa wadah gerabah dan benda perunggu. Hal tersebut menunjukkan adanya aktivitas perdagangan atau pertukaran, dikenalnya stratifikasi sosial dan kepercayaan akan kehidupan di dunia arwah

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Edisi Perdana Tahun 1996

    Get PDF
    Penerbitan jurnal arkeologi yang diberi nama Siddhayatra ini perlu ditanggapi secara positif sebagai salah satu langkah dalam upaya untuk mengungkapkan nilai-nilai kepurbakalaan guna penyusunan pandangan teori baru tentang kebenaran sejarah bangsa di masa lampau. Karya pembuka oleh Soeroso dengan judul "Prasasti Siddhayatra". Karya kedua oleh Retno Purwanti dengan judul "Agama Hindu di Sumatera Selatan: Kajian terhadap data Arkeologis Antara Abad VII-XV Masehi". Budi Wiyana mempersembahkan "Masalah Air Bersih di Palembang: Suatu Kajian Awal". Terkahir oleh Tri Marhaeni yang memuat "Situs Powan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur: Sebuah Hipotesis Mengenai Lokasi Keraton Pawwanawan Kerajaan Daerah Bawahan Majapahit"

    Asia Tenggara dalam perspektif arkeologi: kajian arkeologi di Sumatera bagian Selatan

    Get PDF
    Hubungan arkeologi dengan Asia Tenggara dapat berupa hubungan budaya, ekonomi dan juga politik. Di sinilah peran arkeologi yakni menemukan bukti-bukti bendawi atas hubungan itu pada masa lalu, melakukan analisis sesuai kaidah-kaidah keilmuan, menarik kesimpulan dan kemudian menyajikannya kepada publik. Berkaitan dengan beberapa hal tersebut di atas para peneliti di Balai Arkeologi Palembangdipimpin Drs. Nurhadi Rangkuti menyajikan hasil-hasil penelitian arkeologis di wlayah kerja mereka. Kristantina Indriastuti dalam tulisannya "Jejak Peradaban Austronesia di Dataran Tinggi Pasemah, Provinsi SumateraSelatan" membuktikan pendapat Von Heine Geldern dan Soejono bahwa migrasi dari Asia Tenggara daratan ke wilayah Kepulauan terjadi dalam dua tahap. Selain itu temuan-temuan di Pasemah juga menggambarkan ehidupan masyarakat pendukungnya termasuk alam kepercayaan mereka. Tri Marhaeni SB menulis "Megalit dan Kubur Tempayan Dataran Tinggi Jambi: Situs Lolo Gedang Kerinci" mengungkapkan bahwa kubur tempayan dan pemukiman di Situs Lolo Gedang Jambi berasal dari satu komunitas dan menunjukkan kesamaan dengan beberapa situs lain baik Indonesia maupun Asia Tenggara Daratan. Berikutnya "Perahu Tradisi Asia Tenggara di Sumatera Bagian Selatan: Bukti Keberadaan Perahu Sriwijaya?" buah karua Budi Wiyana menggambarkan keberadaan jejak-jejak perahu kuno yang ditemukan di sejumlah situs di sekitar pantai timur Pulau Sumatera dan di Pantai selat Bangka

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.19 No.1 Tahun 2014

    Get PDF
    Jurnal terbitan bulan Mei tahun 2014 ini terdiri dari enam tulisan, yang berdasarkan kronologi data yang digunakan beraal dari masa prasejarah sampai masa kolonial. Adapun topik yang ditulis juga menampilkan variasi yang berbeda, yaitu berkaitan dengan simbol, permukiman dan teknologi pembuatan alat batu. Tulisan pertama diawali dengan judul tulisan “Bata Bertanda Candi 1 Bumiayu” hasil karya Retno Purwanti dan kedua oleh Tri Marhaeni S.B. berjudul “Situs Siulak Tenang, Kerinci: Cara Penguburan dan Kaitannya Dengan Kehidupan Komunitas Pendukungnya”. Tulisan pertama mengulas tentang makna yang tersirat pada bata bertanda yang dikaitkan dengan proses pembangunan Candi 1 dan masa pendiriannya. Tulisan kedua membahas tentang cara penguburan yang diduga berkaitan dengan status sosial yang dikuburkan. Dua tulisan tentang tradisi megalitik dengan tema permukiman ditulis oleh Sondang M. Siregar dengan judul “Jejak-Jejak Perkambpungan Masa Megalitik di Situs Padangratu, Kawasan Danau Ranau, Kabupaten Ogaan Komering Ulu, dan tulisan berjudul “Pemukiman Situs-Situs Megalitik di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam dan Kecamatan Pagargunung, Kecamatan Tanjungtebat, Kecamatan Mulakulu, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Tulisan selanjutnya ditulis oleh Aryandini Novita yang mengulas tentang pertumbuhan kota Tanjungpandan berdasarkan situs-situs yang ada di perairan Belitung. Adapun judul artikel tersebut adalaah “Situs-Situs Bawah air di Perairan Belitung Barat: Hubungannya dengan Pertumbuhan Kota Tanjungpandan Pada Masa Lalu”.Tulisan terakhir adalah hasil pikiran M. Rully Fauzi dengan judul “Bilah dan Bilah Kecil (Blade dan Bladlet) : Konsep dasar serta strategi identifikasinya berdasarkan eksperimen penyempitan”. Tulisan ini secara ringkas dan jelas memaparkan tentang cara mengidentikasi alat litik memalui ekperimen, yang untuk di Indonesia masih termasuk langka

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.12 No.2 Tahun 2007

    Get PDF
    Terbitan kali ini Aryandini Novita menulis akulturasi di Situs Almunawar Palembang yang memaparkan rumah tinggal lama yang dibangun oleh kelompok etnis Arab Almunawar di Palembang. Artikel kedua yang ditulis oleh Kristantina Indriastuti menyoroti interaksi antara daerah pedalaman dengan pesisir Sumatera Selatan pada masa lampau. Interaksi antara situs-situs Hindu Buddha di Sumatera Selatan dikaji melalui pendekatan model gravitasi. Nurhadi Rangkuti menulis arkeologi pemukiman di Situs Muara Jambi yang menunjukkan bahwa tinggalan candi, kanal, kolam dan artefak lainnya dari situs tersebut memberi makna pula bagi pengelolaan situs tersebut. Sondang M Siregar menulis tinggalan rumah tua di Kampung Baruh Kabupaten Bangko Jambi. Penulis memaparkan bentuk dan ragam hias serta tata letak sejumlah rumah tua di situs tersebut. Artikel terakhir yang ditulis oleh Tri Marhaeni memaparkan bentuk dan sebaran tinggalan megalitik di Talang Alo Lubuk Mentilin dan Talang Jambu Abang Tanjung Kasri yang semuanya termasuk Kabupaten Bangko Jambi

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.14 No.1 Tahun 2009

    Get PDF
    Artikel pertama dalam edisi kali ini yaitu karya Tri Marhaeni yang berupaya mengungkapkan secara hipotetis sebaran motif relirf benda megalitik dataran tinggi Jambi dilihat dari struktur sosial, khususnya dari adanya perkawinan eksogami antarkomunitas dalam masyarakat chiefdom. Retno Purwanti berupaya mengidentifikasi tokoh-tokoh yang dimakamkan di kompleks pemakaman bangsawan Melayu di Kota Muntok, Pulau Bangka. Dengan identifikasi tipe nisan makam dapat mengungkapkan bahwa ternyata ada perbedaan tipe nisan antara tokoh penguasa dengan tokoh ulama Islam. Artikel ke tiga ditulis oleh Sondang M SIregar mengungkapkan hasil ekskavasi di situs Bumiayu, khususnya di tepi Danau Candi. Artikel Harry Octavianus mengungkapkan hasil survei gua dan ceruk di kawasan Gunung Kidul Yoggyakarta khususnya di Kecamatan Paliyan. Berdasarkan variabel yang diamati diketahui sejumlah gua di wilayah tersebut berpotensi dihuni oleh manusia lampau. Artikel terakhir ditulis Kristantina Indriastuti menyoroti tinggalan sejarah dan arkeologi di Kota Palembang serta upaya pemanfaatan atau revitalisasinya

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.10 No.1 Tahun 2005

    Get PDF
    Penerbitan jurnal edisi ini menerbitkan lima buah artikel ilmiah. Bambang Sugiyanto dalam artikel kajian etnoarkeologi dalam tradisi penguburan gua, studi kasus gua-gua di Kalimantan yang mengungkapkan adanya gejala kesinambungan tradisi penguburan di gua-gua prasejarah Kalimantan dengan tradisi penguburan kelompok-kelompok masyarakat setempat. Kristantina Indriastuti dalam artikel berjudul religi dan seni prasejarah kajian situs-situs megalitik Pasemah mengungkapkan bahwa tinggalan megalitik Pasemah tidak hanya merupakan simbol-simbol religi, melainkan juga ekspresi seni. Retno Susanti dalam artikel kondisi sosial ekonomi masa perundagian di Indonesia mengungkapkan adanya gejala umum bahwa pada masa perundagian keadaan sosial ekonomi berpengaruh pada perkembangan teknologi sosial. Tono Djubiantono dalam artikel berjudul Geo-arkeologi kawasasn Lebak Cibeduk mengungkapkan bahwa bangunan-bangunan megalitik di Lebak Cibeduk berasal dari singkapan-singkapan batuan yang terdapat di sungai-sungai setempat. Aryandini Novita dalam artikel prinsip-prinsip arkeologi dalam pelestarian bangunan kuno yang menguraikan prinsip-prinsip umum pelestarian bangunan kuna untuk pembangunan jati diri kota. Tri Marhaeni membahas pemanfaatan dan pengembangan situs Candi Bumiayu menguraikan batasan-batasan umum tentang pemanfaatan dan pengembangan situs candi Bumiayu dan mengusulkan arah pengembangannya

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.18 No.2 Tahun 2013

    Get PDF
    Kami kembali menampilkan enam tulisan yang dapat dikelompokkan dalam menjadi yaitu arkeologi pemukiman dan arkeologi maritim. Tulisan yang membahas tentang pemukiman ditulis oleh Kristantina Indriastuti dengan judul, "Bentuk dan Karakter Megalitik di Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam, Prov. Sumatera Selatan", Kedua tulisan Tri Marhaeni S.B yang mengulas tentang "Sejarah Pemukiman dari Masa Awal Hingga Hindu-Buddha di Hulu Sungai Rawas", dan ketiga tulisan Ade Oka Hendrata yang mengusung judul "Tata Kota Kerajaan Kesultanan Jambi". Artikel yang membahas kemaritiman disumbangkan oleh Shinatria Adhiyatama yang berjudul "Temuan Perkakas Pengolah Timah dan Komoditas Lainnya di Situs Karang Pinang, Belitung" dan karya tulis Budi Wiyana yang menggunakan judul "Peran Sungai Buding pada Jalur Perdagangan Masa Lalu". Satu tulisan lagi dengan judul "Stasiun-Stasiun Kereta Api di Sumatera Selatan" merupakan hasil karya Aryandini Novita

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.7 No.2 Tahun 2002

    Get PDF
    Edisi kali ini hadir dengan beberapa tulisan para peneliti Balai Arkeologi Palembang. Aryandini Novita membahas "Pola Pemukiman di Kawasan Talangsemut, Kota Palembang". Sedangkan Darmansyah mengeluarkan tulisan dengan judul, "Arsitektur Rumah Tradisional Suku Batin: Arti dan Fungsinya". Eka Asih Putrina Taim mengemukakan tulisan "Pemukiman Tepi Sungai di Kota Palembang dari Masa ke Masa". Retno Purwanti membahas tulisan dengan judul "Sejarah Perkembangan Pemukiman Masyarakat Cins di Palembang". Kristantina Indriastuti mengeluarkan karya tulisan "Tempayan Kubur, Budaya Prasejarah Situs Padang Sepan, Kabupaten Bengkulu Utara (Kajian Awal)". Terkahir ditutup dengan karya Tri Marhaeni dengan judul "Pemukiman Pra-Sriwijaya di Karangagung Tengah:Sebuah Kajian Awal"
    corecore