24 research outputs found

    CONSTRUCTION CHALLENGE OF SUBMERGED FLOATING TUNNEL IN INDONESIA

    Get PDF
    Indonesia is an archipelagic country which consisting of many islands that require competitive crossing technology. Submerged floating tunnel (SFT) responds to this challenge and comes as a competitive crossing technology. SFT structure has superior advantages to conventional crossing technologies but it also has some disadvantages especially in keeping structural stability.Structural stability of SFT is mainly effected by site characterization and environmental disturbances. Geographical combination of water depth, crossing distance and overall dimension is one of the most important factors to decide the structu of Engimeeral design as well as environmental disturbances such as wave, current and earthquake.This paper presents descriptions of SFT structures, some of the SFT structure challenges and the opportunities of using SFT structures for various purposes in Indonesia

    PEMANFAATAN ABU KELAPA SAWIT DAN SERAT PLASTIK JENIS PET SEBAGAI BAHAN CAMPURAN DALAM PEMBUATAN BATA BETON (PAVING BLOCK)

    Get PDF
    Berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi konstruksi yang kuat, hemat, dan secara tidak langsung ikut serta dalam upaya penyelematan lingkungan, termasuk di antaranya penelitian mengenai inovasi bata beton (paving block Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bata beton (paving block) adalah dengan menambahkan bahan tambah. Salah satu alternative penyelamatan lingkungan adalah menggunakan abu kelapa sawit (palm oil fuel ash) dan serat plastik PET (Polyethylene terephthalate) sebagai bahan tambah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya penambahan bahan tambah campuran dengan menggunakan abu kelapa sawit dan serat pelastik PET terhadap kuat tekan. Dalam penelitian ini perbandingan semen dan pasir adalah 1:4 dan komposisi plastik plastic PET adalah 0,2% dari volume pasir serta komposisi dari abu kelapa sawit adalah 3%, 6%, 9% dari volume semen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada SNI 03-0691-1996 tentang Bata Beton..Hasil uji nilai kuat tekan rata-rata dengan penambahan serat plastik PET (Polyethylene terephthalate) sebanyak 0% dan 0,2% serta abu kelapa sawit masing-masing dengan penambahan 0% 3%, 6%, 9% berturut-turut ialah 14,77 Mpa, 16,1 Mpa, 16,63 Mpa, 17,6 Mpa. Berdasarkan hasil tersebut maka paving block dengan adanya penambahan plastik jenis PET dan Abu Kelapa Sawit termasuk klasifikasi mutu C yang dapat digunakan untuk Pejalan Kak

    ANALISIS PERHITUNGAN WAKTU DAN BIAYA ANTARA ATAP BETON KONVENSIONAL DENGAN SANDWICH PANEL PADA PERLUASAN BANDARA PATTIMURA AMBON

    Get PDF
    Bandara merupakan suatu bangunan kompleks yang harus selalu terhubung satu sama lain sehingga diperlukan usaha yang ekstra dalam pekerjaan renovasi gedungnya. Kordinasi dengan beberapa pihak terkait sangat diperlukan agar fungsi dari bangunan tersebut tidak mengalami gangguan. Sudah menjadi tugas dari Project Manager untuk memantau dan memilih metode apa yang tepat dalam mempercepat perluasan Bandara Pattimura, Ambon. Salah satu cara yang bisa digunakan yaitu mengganti material rencana dengan material yang baru tanpa mengubah fungsi dan kegunaan material tersebut.Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM), proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan program Microsoft Project 2013. Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah material pekerjaan yang akan diganti termasuk dalam jalur kritis atau tidak. Data yang diperlukan adalah RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, jadwal waktu pelaksanaan, laporan mingguan, gambar shop drawing, gaji pegawai dan data biaya tak langsung. Pekerjaan yang diubah yaitu pekerjaan pada area atap. Pada rencana awal atap yang digunakan merupakan atap plat dak beton. Namun karena proses pengerjaannya cukup rumit maka atap tersebut diubah menggunakan atap dengan material Sandwich Panel.Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pekerjaan atap termasuk dalam jalur kritis. Durasi pekerjaan atap beton memerlukan waktu selama 173 hari dan atap Sandwich Panel memerlukan waktu 139 hari. Pergantian model atap dari atap beton menjadi atap Sandwich Panel mampu mempercepat proyek selama 34 hari dibandingkan atap beton. Biaya yang dibutuhkan jika menggunakan atap beton sebesar Rp. 4.120.167.070,77 dan biaya atap Sandwich Panel sebesar Rp. 3.985.580.141,75. Biaya penghematan upah pekerja terhadap percepatan waktu sebesar Rp. 44.450.000,00. Jadi biaya atap dengan menggunakan Sandwich Panel lebih murah dengan selisih biaya sebesar Rp. 179.036.929,02

    STUDI PENANGANAN LONGSOR DENGAN BEBERAPA ALTERNATIF DINDING PENAHAN TANAH

    Get PDF
    Analisis geoteknik digunakan juga dalam membuat desain dinding penahan tanah yang stabil dan kuat. Kestabilan dinding penahan tanah yang akan dibahas merupakan studi kasus yang berasal dari struktur dinding penahan tanah existing yang mengalami pergeseraan yang terjadi pada area Kampus Politeknik Balikpapan. Kestabilan struktur dianalisis menggunakan metode konvensional dan metode elemen hingga. Analisis metode konvensional meliputi perhitungan kestabilan momen, geser, dan daya dukung. Metode elemen hingga dilakukan untuk menunjukkan perbandingan nilai pada metode konvensional.  Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan menggunakan teori rankine dan coulomb serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic berdasarkan data–data karakteristik keteknikan (c dan Ø). Maksud dari penelitian ini untuk menganalisis pada 3 kondisi permodelan yaitu kondisi existing, kondisi dengan perkuatan gravity wall dan cantilever wall. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan dua metode yaitu analisis dengan metode konvensional untuk kondisi dengan perkuatan dan metode elemen hingga (Geostudio 2012 Slope/Wdan Plaxis). Geoslope untuk menghitung kestabilan lereng dan plaxis untuk menghitung sturktur dinding penahan tanah. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa pada kondisi existing lereng dalam kondisi tidak aman. Dengan nilai angka keamanan sebesar 0,392 untuk perhitungan konvensional dan untuk perhitungan metode elemen hingga sebesar 0,296 dari nilai tersebut tidak memenuhi angka keamanan yang diizinkan. Oleh karena itu diberikan perkuataan tanah existing yaitu turap spun pile teori rankine dengan nilai angka keamanan tidak aman terhadap stabilitas geser = 1,145, tidak aman terhadap stabilitas penggulingan = 0,537 dan untuk metode elemen hingga sebesar 1,136 . Dan untuk analisis dinding penahan tanah alternatif yaitu gravity wall dan cantilever wall teori rankine dengan nilai angka keamanan aman terhadap stabilitas geser = 2,414 dan 1,559, aman terhadap stabilitas penggulingan = 3,759 dan 2,345, aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah = 2,822 dan 2,473 dan untuk metode elemen hingga sebesar 3,327 dan 2,847. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gravity wall layak dan aman dipergunakan sebagai dinding penahan tanah untuk mengganti sturktur turap spun pile yang mengalami pergeseran dikarenakan faktor keamanan gravity wall memenuhi syarat kemanan yang diizinkan

    PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN BASF MASTERFLOW 870 DAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR

    Get PDF
    Dalam pekerjaan konstruksi, banyak limbah-limbah beton hasil dari pengujian atau pembongkaran jalan atau bangunan. Kontribusi limbah terhadap timbunan sampah cukup besar, hal ini sejalan dengan meningkatnya aktifitas konstruksi bangunan. Limbah konstruksi biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik dan dibuang begitu saja. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji material di laboratorium. Kemudian dilakukan mix design berdasarkan metode SKSNIT-15-1990-03. Penggunaan limbah beton pada campuran beton, menggunakan variasi 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dari jumlah kebutuhan agregat kasar. Kuat tekan yang direncanakan sebesar 20 MPA, dan pembuatan benda uji berbentuk kubus dengan masing-masing variasi sebanyak 3 benda uji. Dari hasil penelitian kuat tekan beton menggunakan limbah beton  sebagai pengganti agregat kasar sudah mencapai kuat tekan yang direncanakan. Dengan estimasi kuat tekan 28 hari, pada penggantian 0% didapat nilai kuat tekan sebesar 19.88 MPA, penggantian 20% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 20.51 MPA,  penggantian 40% didapat nilai kuat tekan sebesar 21.08 MPA, dan nilai kuat tekan tertinggi pada penggantian 60% dengan nilai kuat tekan 21.77 MPA, kemudian pada penggantian 80% mengalami penurunan kuat tekan, namun masih pada kuat tekan yang direncanakan yaitu 21.35 MPA

    PERENCANAAN KREMATORIUM DAN KOLUMBARIUM MODERN KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    Kematian merupakan hal yang tidak dapat di tolak, terjadi setiap hari. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi jumlah kematian semakin meningkat, memberikan dampak terhadap kenutuhan lahan yang difungsikan sebagai area pemakaman. Penyediaan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat Pemakaman telah jelas menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kegiatan pembangunan, sebagai akibat pertambahan penduduk dan peningkatan kualitas lingkungan hidup, diperlukan lebih banyak penyediaan tanah oleh karena harus diusahakan agar setiap penggunaan tanah dilakukan secara produktif dan effisien. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya lahan pemakaman yg bergeser dari fungsinya, maka tak jarang orang lebih memilih cara praktis seperti di kremasi atau pembakaran jenazah. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan krematorium dan kolumbarium yang dapat mefasilitasi seluruh warga kota Samarinda dengan sarana yang modern.Perencanaan dilakukan dengan melakukan analisis kondisi kriteria tapak dan lingkungan, serta analisis kebutuhan dan fungsi untuk menentukan pelaku kegiatan, kelompok kegiatan, fasilitas, hubungan kelompok ruang, dan kapasitas ruang.Hasil dari perencanaan ini adalah gambar rencana Krematorium dan Kolumbarium. Terdapat 1 bangnan utama yang terdiri dari 2 lantai, lantai 1 merupakan fasilitas krematorium yang berkapasitas 1500 orang dan 4 buah oven pembakar jenazah, dan lantai 2 merupakan fasilitas kolumbarium yang berkapasitas 3000 ruang penyimpan abu

    ANALISIS dan PERBAIKAN STABILITAS LERENG dengan PERKUATAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Poros Sangatta – Rantau Pulung, Kab. Kutai Timur)

    Get PDF
    Ruas jalan poros Sangatta – Rantau Pulung berada pada kondisi topografi berupa perbukitan dan lembah yang mengakibatkan beberapa segmen ruas jalan harus berada pada lereng. Dengan adanya faktor internal dan eksternal, terutama hujan dan aliran air tanah yang membuat tanah pada lereng kehilangan kestabilan dan kemampuan menahan geseran sehingga terjadi longsoran. Sehingga beberapa segmen jalan mengalami kerusakan akibat kelongsoran yang terjadi telah mengikis sebagian badan jalan dan mengganggu arus lalu lintas. Sebagai upaya dalam mengatasi kemungkinan longsoran susulan pada lereng yang ada di badan jalan dan menanggulangi lereng yang sudah longsor. Maka perlu untuk mengetahui nilai angka keamanan dengan perkuatan lereng menggunakan geogrid dan perkuatan dengan dinding MSE. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 jenis permodelan yaitu permodelan kondisi eksisting, permodelan lereng dengan perkuatan geogrid dan permodelan dengan perkuatan dinding MSE. Analisis dilakukan dengan menerapkan 4 kondisi pada setiap permodelan. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan dua metode yaitu analisis dengan perhitungan manual untuk kondisi dengan perkuatan dan dengan Midas GTS NX. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting, lereng dalam kondisi tidak aman. Dengan nilai angka keamanan sebesar 1,0 pada kondisi semua beban diterapkan dan tidak memenuhi angka keamanan yang diizinkan. Pada kondisi yang sama dengan perkuatan geogrid angka keamanan meningkat menjadi 1,42 untuk perkerasan lentur. Pada kondisi dengan perkuatan dinding MSE untuk perkerasan lentur angka keamanan menjadi 1,4. Dalam perhitungan kondisi dengan perkuatan geogrid dan dinding MSE didapatkan semua perhitungan angka keamanan yang dicapai melebihi angka keamanan yang diizinkan yaitu 1,2

    ANALISA PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN JALAN LENTUR ANTARA METEODE ANALISA KOMPONEN SKBI 1987 DAN METODE MANUAL DESAIN JALAN LENTUR BINA MARGA 2017

    Get PDF
    Jalan yang baik ditentukan dari bagaimana jalan tersebut dirancang. Dalam merancang perkerasan, terdapat pedoman yang perlu diikuti yang didasarkan dari kondisi lingkungan dimana perkerasan akan dibangun. Indonesia telah memiliki pedoman perancangan perkerasan sendiri yang didasarkan dari pedoman negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris,dan Australia. Diantaranya pedoman yang dikembangkan di Indonesia adalah Analisa Komponen SKBI 1987 dan Manual Desain Perkerasan jalan Bina Marga 2017.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kedua manual tersebut dalam mendesain perkerasan lentur. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder. Data-data ini adalah lintas harian rata-rata, dan CBR tanah dasar.Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Metode Analisa Komponen SKBI 1987 lebih efektif dalam merancang perkerasan lentur karena kriteria perencanaan dan tahapan perhitungan yang berbeda pada masing-masing metode tersebut

    REAKSI JARAK PEMBAKARAN TERHADAP SUHU PLESTERANDINDING

    Get PDF
    Kepadatan bangunan yang ada kadang membawa resiko bencana yang timbul akibat kebakaran yang terjadi. Upaya untuk menghambat resiko tersebut dengan memperhatikan kondisi bangunan dengan memodifikasi terhadap bahan campuran plesteran dinding  menggunakan bahan yang  memiliki karakteristik dapat menghambat rambatan panas dan tahan terhadap bakar api.Dan dalam penelitian ini dilakukan tinjauan terhadap pengaruh jarak pembakaran terhadap suhu plesteran dinding. Plesteran dinding dibentuk berupa panel yang kemudian diuji bakar. Hasil yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak api semakin kecil suhu  pada titik tinjau tersebut. Pada jarak yang sama pengaruh suhu pada varian panel menunjukkan perbedaan suhu, hal tersebut dipengaruhi perbedaan sifat dan karakteristik rambat panas material pembentuknya dalam menghantar panas.Pada jarak yang sama suhu panas sisi bakar lebih tinggi dibanding sisi belakang titik bakar dan pada awal proses pembakaran terjadi peningkatan suhu pada titik tinjau, seiring bertambahnya waktu pertambahan suhu cenderung menurun

    Dynamic Behaviour of Submerged Floating Tunnels under Seismic Loadings with Different Cable Configurations

    Get PDF
    The paper presents the dynamic behavior of a Submerged Floating Tunnel (SFT) in the Seribu Archipelago crossing under seismic loadings by using the different cable configurations. The SFT is a tubular structure submerged in the water at a fixed depth, which features several advantages from the structural and environmental impact points of view. In particular, the structural system is suited for waterway crossings in seismicity zones. Its interaction with the water provides additional damping and inertia to the system. To evaluate the SFT structural response of seismic loadings, a response spectrum analyses were carried out, in which the ground multi-support excitation is considered. The investigation of the different cable system configurations were also carried out. Both static and dynamic analyses were carried to find the optimal configuration of the structural system. Although the paper has had a definitive conclusion yet, the results gave useful indications of responses of Submerged Floating Tunnels subjected to earthquake. The SFT with two cable diagonals perpendicular with SFT’s body (called Model C) shows the optimal structural configuration compared with others
    corecore