6 research outputs found
Cybersex behavior and related factors among adolescents in Indonesia
Cybersex behavior can lead to potential harm and addiction among adolescents. The aim of this study was to analyze factors that influence cybersex behavior among adolescents. The design used in this study was a cross-sectional. Data was collected from students at senior high school from March to June 2022 using simple random sampling. Total sample was 140 students. The questionnaire were parental sexual communication questionnaires, family monitoring questionnaires, peer interaction questionnaires, internet addiction test (IAT), internet sex screening test. Data was analyzed using Spearman's Rho test. The results showed that parental sexual communication was in the low category (55.7%), family monitoring was in the low category (39.3%), most of the adolescent’s peer interaction was at a moderate level (88.6%), the use of social media was moderate (85%), cybersex behavior was at risk was 97.1%. The results show that there was a relationship between parental sexual communication and cybersex behavior (p=0.002); peer interaction and cybersex behavior (p=0.002), social media and cybersex behavior (p=0.000); family monitoring and cybersex behavior (ρ=0.000) among adolescents. Parental monitoring and communication, social media use education and look for positive peer are important factors to prevent cybersex behavior among adolescents
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK 2016/2017. DIVISI 1, KELOMPOK D, UNIT 2 di DESA GLAWAN, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG, PROVINSI SEMARANG
Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan di Desa Glawan berjalan dengan baik dan lancar. Karena semua program kerja mahasiswa yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN didukung oleh masyarakat Desa Glawan. hal ini ditunjukkan dengan partisipasi warga yang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN. Adapun kegiatan tersebut meliputi, Pelatihan Pembuatan Nugget Lele, Pembuatan Brownies Kukus Berbahan Dasar Mocaf, Tabligh Akbar, Tadarus Al-Quran, Penyelenggaraan Lomba Keagamaan, Pengadaan Perpustakaan Masjid, Penyelenggaraan Bersih-bersih Masjid, Pelatihan Pembuatan Sirup Jahe, Pelatihan Peternakan
Pengaruh Label Halal, Exposure, Dan Health Terhadap Halal Awareness Dan Keputusan Pembelian (Studi Kasus Kfc Cabang Kawi)
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Menurut hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam kurang lebih 207.176.162 jiwa atau sekitar 87,18 %. Data BPS tahun 2016 juga menunjukkan salah satu kota dengan jumlah masyarakat beragama Islam 895.387 juta jiwa atau sekitar 88% yaitu masyarakat Kota Malang. Hal ini berpengaruh terhadap budaya dari tuntunan agama yaitu pola konsumsi. Pola konsumsi masyarakat yang beragam mengakibatkan pengaruh terhadap perusahaan makanan berupaya melakukan inovasi dan meningkatkan kreativitas dalam menciptakan suatu diferensiasi produk, termasuk perusahaan restoran siap saji. Di Kota Malang ada berbagai restoran siap saji dari brand asing seperti KFC, McDonald’s, Wendy’s, Pizza Hut dll. KFC merupakan salah satu restoran yang sudah terkenal dengan produk unggulan ayam goreng cepat saji yang sudah memiliki banyak pelanggan setia dengan resep rahasia yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode PLS (Partial Least Square) dengan responden yang digunakan sebanyak 100 orang dengan ketentuan pernah mengkonsumsi produk KFC selama 6 bulan terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh langsung antara variabel independen dan variabel dependen pada variabel label halal terhadap halal awareness dengan nilai koefisien sebesar 0.228. Variabel exposure terhadap halal awareness dengan nilai koefiesien sebesar 0.447. Pada variabel health
vi
terhadap halal awareness memiliki nilai koefisien sebesar 0.239. Untuk variabel halal awareness terhadap keputusan pembelian memiliki nilai koefisien sebesar 0.185. Pada variabel label halal terhadap keputusan pembelian memiliki nilai koefisien sebesar 0.195. Variabel exposure terhadap keputusan pembelian memiliki nilai koefisien sebesar 0.326. Pada variabel health terhadap keputusan pembelian memiliki nilai koefisien sebesar 0.207. Pengaruh langsung antara variabel independen dan variabel dependen memiliki pengaruh yang signifikan dan positif, dibuktikan dengan nilai koefisien jalur yang positif dan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Pada uji mediasi diperoleh nilai direct effect label halal terhadap keputusan pembelian melalui halal awareness sebesar 0.042. Pada uji mediasi untuk variabel exposure terhadap keputusan pembelian melalui halal awareness memiliki nilai direct effect sebesar 0.082, sedangkan pada uji mediasi variabel health terhadap keputusan pembelian melalui halal awareness memiliki nilai direct effect sebesar 0.044. Keseluruhan hasil yang didapatkan positif, artinya terdapat pengaruh secara tidak langsung antara variabel independen dan variabel dependen
Strategi Mitigasi Risiko Rantai Pasok Proses Produksi Keripik Apel Menggunakan Metode Fuzzy FMEA dan Fuzzy ANP.
Kota Batu merupakan daerah penghasil buah apel terbesar di Indonesia dengan produksi sekitar 55.891 ton. Keberhasilan Kota Batu dalam membudidayakan tanaman apel menjadikannya sebagai sentra pengolahan keripik apel yang memiliki potensi besar sebagai produk unggul daerah, sehingga memberikan peluang UKM dalam pengolahan pangan berbasis apel salah satunya keripik apel. Keripik buah adalah jenis makanan olahan dari buah-buahan yang memiliki pangsa pasar domestik hingga internasional. Bisnis pengolahan yang dijalankan UKM tidak terlepas dari kemungkinan adanya berbagai risiko yang terjadi. Permasalahan yang dihadapi UKM berkaitan dengan ketersediaan bahan baku. UKM harus menghasilkan produk yang memiliki standar kualitas tinggi dan jumlah bahan baku yang digunakan harus sesuai permintaan. Kondisi ini berdampak pada UKM kesulitan dalam menyediakan kembali produk dan memenuhi permintaan. Sedangkan masalah yang dihadapi pada distributor yaitu pengantaran produk tidak tepat waktu dan perlindungan produk yang tidak tepat menyebabkan produk dan kemasan mengalami kerusakan. Perlu dilakukan identifikasi dalam aliran rantai pasok agroindustri keripik apel. Analisis risiko menjadi salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menentukan langkah-langkah strategis untuk mengurangi risiko yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen rantai pasok keripik apel, mengidentifikasi kejadian dan sumber risiko rantai pasok keripik apel, dan menentukan strategi mitigasi dalam mengurangi risiko rantai pasok keripik buah apel di UKM Arjuno 999 di Kota Batu.
Strategi mitigasi risiko rantai pasok didasarkan pada risiko yang telah dianalisis sebelumnya, sehingga terbentuk alternatif strategi prioritas pada setiap level. Prioritas strategi mitigasi risiko supply chain di tingkat pengepul yaitu, penjadwalan pemesanan dan pengiriman (A3) (0,390), Melakukan pelatihan pemasaran digital (B2) (0,067), Penetapan kriteria pemasok sesuai standar (C2) (0,156 ), Pendampingan SDM (D2) (0,051), Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas pelayanan dalam pemasaran produk (E3) (0,223), Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (F2) (0,088), Pencatatan laporan keuangan (G1) (0,095). Pada level Manufaktur yaitu penerapan standar operasional prosedur (SOP) (A2) (0,054), melakukan pemeliharaan dan perawatan alat dan mesin (B2) (0,048), bekerjasama dengan pemasok atau mitra bisnis lainnya (C1) (0,166), Pendampingan SDM (D1) (0,041), Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas pelayanan dalam pemasaran produk (E3) (0,233), penguatan lembaga usaha mandiri (F1) (0,061), pencatatan laporan keuangan (G1) (0,095). Pada level distribusi yaitu Penjadwalan pemesanan produk ke Arjuna 999 (A1) (0,095), Menggunakan alat bantu pencatatan (B1) (0,097), Meningkatkan informasi tentang keinginan konsumen terhadap produk (C2) (0,156), Pendampingan SDM (D1) (0,097), Penggunaan transportasi yang tepat dan trayek (E3) (0,030), Penguatan kelembagaan usaha mandiri (F1) (0,080)
Whole-genome sequence analysis and probiotic characteristics of Lactococcus lactis Subsp. lactis strain Lac3 isolated from traditional fermented buffalo milk (Dadih)
Abstract Background Probiotics are live microorganisms that provide beneficial effects on the host’s health when exploited in adequate amounts. This study aimed at carrying out whole-genome sequence analysis and in vitro potential probiotic characteristics of Lactococcus lactis subsp. lactis strain Lac3 isolated from the spontaneously fermented buffalo milk named Dadih. Results The results from de novo assembly indicated that the assembled genome consisted of 55 contigs with a genome size of 2,441,808 bp ~ (2.44 Mb), and GC % content of 34.85%. The evolution history result showed that the strain Lac3 was closely related to Lactococcus lactis species deposited in NCBI with a sequence similarity ≥ 99.93%. L. lactis subsp. lactis Lac3 was non-pathogenic with a probability of 0.21 out of 1 and had a pathogenicity score of zero (0), and neither harbored virulence factors nor acquired antibiotic resistance phenotypes. L. lactis subsp. lactis Lac3 exhibited the potential probiotic characteristics to tolerate acid at pH (2.0 and 5.0), salinity (1–5% NaCl), bile salt of (0.3–1.0%) and had auto-aggregation capacity increased from 6.0 to 13.1%. Conclusion This study described a novel strain of Lactococcus lactis subsp. lactis called Lac3, which exhibits probiotic properties that could be beneficial in the development of probiotics
Southeast Asian Youth's Long-Term Desire to Use Mobile Payments
The study investigates the critical role of mobile payments in increasing continuance intention. The study aimed to analyze the impact of perceived trust and perceived satisfaction towards the use of mobile payment; analyze the impact of perceived trust, perceived satisfaction, and use of mobile payment on the intention to continue using the service; and analyze the function of the use of mobile payment as a mediator of the impact of perceived trust and perceived satisfaction on the intention to continue using the service. The survey research design was employed where all users of various mobile payment systems in ASEAN nations comprise the study's population. Ages 18 to 30 make up most of the middle-class population because the millennial and z generations are the most significant users of mobile transactions. The countries chosen were chosen at random. In order to choose them, a sample was made using the sampling regions of Indonesia, Malaysia, Thailand, and the Philippines. There are 368 respondents in the entire sample. A questionnaire was used to gather the information. PLS3.0 is a data analysis method. The findings indicate that perceived satisfaction and perceived trust have a positive and significant impact on using mobile payment, that the use of mobile payment has a positive and significant impact on continuance intention, and that the use of mobile payment mediates the impact of perceived satisfaction and perceived trust on continuance intention