2 research outputs found

    Implementasi Teknik I/O Interfacing Berbasis Arduino

    Full text link
    Serangkaian elektronika modern telah mengembangkan sistemnya dengan menggunakan operasi sistem digital, yang menggunakan sinyal dan besaran digital dalam memberikan penggerak / trigger maupun menghasilkan sinyal / signal generator yang dapat digunakan untuk kelanjutan sistem dalam mata rantai sistem digital dan komputasi. Besaran nilai analog seperti temperatur, tekanan, kecepatan, dan alin sebagainya, yang melibatkan besaran fisis, mampu dikemas dalam sebuah sistem digital, yang masih yang pada umumnya masih bersifat non komputasi. Pengadaan sistem terpadu yang bisa dilakukan untuk menjembatani permasalahan pengolahan data yang terekam dari perangkat elektronik masih memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan pembiayaan yang mahal.Mikrokontroler yang mewakili suatu figur sistem kendali modern telah dikemas hanya dengan mengimplementasikan sebuah chip / rangkaian terpadu, yang kemudian berkembang hingga penggunaan memori dan processor beserta elemen pendukungnya seperti register, AT command, I/O system, dan lain sebagainya. Bahkan hingga pada saat ini, mikrokontroler telah dikemas dalam sebuah modul aktif kit.Hasil penelitian ini adalah pengamatan dan analisa terhadap beberapa teknik antarmuka meliputi perancangan dan pemrograman yang terlibat dalam suatu model sistem kendali. Teknik antarmuka pemrograman perangkat lunak dengan bahasa C jauh lebih mudah dimengerti oleh perancang sekalipun untuk tingkat pemula, dengan diketahuinya struktur dasar yaitu void setup(), void loop() dan beberapa tipe variabel serta konsep percabangan atau kondisional, Sementara itu teknik antarmuka perancangan perangkat keras diperlukan beberapa pengetahuan dasar elektronika dalam hal karakteristik tegangan dan arus dari elemen masukan, yang harus disesuaikan dalam kerangka I/O dari Arduino yang menuntut pengkondisian tegangan dan arus berkisar pada 5-9 volt, dan arus sebesar 500mA

    Phytochemical Screening and Antioxidant Activity of Selekop (Lepisanthes Amoena) Fruit

    Full text link
    Selekop (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) plant leaves are used by the Dayak tribe of East Kalimantan as traditional cosmetics. Selekop fruit is also edible, but not well known. This study was conducted to obtain the phytochemical content and antioxidant assay in flesh, seed and pericarp extracts from the fruit of Selekop. Phytochemical analysis was conducted on ethanol extract for identification of flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, triterpenoid and steroid. The antioxidant activity was done by DPPH assay with ascorbic acid as positive control. The flesh contained flavonoid, saponin, and tannin; the seed contained flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, and tannin; and the pericarp contained flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, and tannin. Analysis of antioxidant activity revealed the following Inhibitory Concentration (IC50 values): 122.51 ppm of flesh, 63.30 ppm of seed, 53.21 ppm of pericarp and 3.06 ppm of ascorbic acid. Based on these results, the ethanol extract of the seed and the flesh had a phytochemical content and antioxidant activity which was better than the flesh extract from Selekop fuit
    corecore