1 research outputs found

    ANALISA PERSPEKTIF KAUM MILENIAL KABUPATEN BANYUMAS TENTANG REPRESENTASI POLITIK LOKAL DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2024

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perspektif Kaum Milenial Kabupaten Banyumas tentang representasi politik lokal dalam menghadapi Pemilihan Umum Legislatif Kabupaten Banyumas Tahun 2024. Pemiihan Umum Tahun 2024 merupakan Pemilihan Umum yang sangat berbeda karena ada 108 juta pemula muda yang akan menggunakan hak pilihnya. Pemilih pemula masih sangat rentan terhadap pengaruh luar dalam menggunakan hak politiknya. Sehingga pemilih pemula yang sangat potensial menjadi massa mengambang untuk diperebutkan oleh setiap partai politik maupun calon anggota legislatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap mahasiswa FISIP Unsoed yang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap di Banyumas. Sedangkan dokumentasi data dihimpun dari pemberitaan di media online, artikel jurnal, dan buku referensi. Analisa dilakukan dengan mencocokkan data wawancara dengan dokumentasi data, dan konfirmasi jawaban informan dengan informan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama: representasi pengetahuan politik yang mereka miliki lebih besar berasal dari media sosial. Kedua, kaum milenial belum memiliki isu spesifik yang dianggap merepresentasikan kepentingan kaum muda milenial. Namun, mereka memiliki kegelisahan di masa depan tentang lowongan pekerjaan yang dirasa akan semakin sulit terutama dengan adanya teknologi Artifical Inteligence , juga tentang perubahan iklim. Ketiga, menurut anak muda, calon anggota legislatif yang akan mengikuti pemilu 2024 belum ada yang dianggap dapat mewakili anak muda dan kepentingan anak muda. Simpulan dari tulisan ini bahwa representasi politik hari ini akan sangat ditentukan hubungan wakil dan terwakil dalam menstrukturisasi preferensi anak muda milenial.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif generasi milenial Kabupaten Banyumas mengenai keterwakilan politik lokal dalam menghadapi Pemilihan Umum Legislatif Kabupaten Banyumas Tahun 2024. Pemilu 2024 merupakan Pemilu yang sangat berbeda karena terdapat 108 juta pemula muda yang akan menggunakan hak pilihnya. Pemilih baru masih sangat rentan terhadap pengaruh luar dalam menggunakan hak politiknya. Sehingga pemilih baru berpotensi menjadi massa mengambang yang diperebutkan oleh setiap partai politik dan calon legislatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada mahasiswa FISIP Unsoed yang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap di Banyumas. Sedangkan data dokumentasi dikumpulkan dari pemberitaan di media online, artikel jurnal, dan buku referensi. Analisis dilakukan dengan cara mencocokkan data wawancara dengan data dokumentasi, dan mengkonfirmasi jawaban informan dengan informan lain. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama: pengetahuan mereka mengenai representasi politik lebih besar berasal dari media sosial. Kedua, generasi milenial belum memiliki isu-isu spesifik yang dianggap mewakili kepentingan generasi muda milenial. Namun mereka mempunyai kekhawatiran di masa depan mengenai lowongan pekerjaan yang mereka rasa akan semakin sulit, terutama dengan munculnya teknologi Artificial Intelligence, serta perubahan iklim. Ketiga, menurut generasi muda, tidak ada satu pun calon legislatif yang akan mengikuti Pemilu 2024 yang dinilai mampu mewakili generasi muda dan kepentingan generasi muda. Kesimpulan dari artikel ini adalah keterwakilan politik saat ini akan sangat ditentukan oleh hubungan antara wakil dan wakil dalam penataan preferensi generasi muda milenial
    corecore