534 research outputs found

    ANALISIS REALISASI ANGGARAN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFESIENSI KINERJA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018-2020

    Get PDF
    Tujuan dari                    penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektif dan efisien anggaran pendapatan daerah pemerintah kota Samarinda periode 2018-2020.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen keuangan daerah. Penelitian ini dilakukan pada  Badan Pengeloaan Keuangan Dan Aset Daerah kota Samarinda,, Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuntitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis data dengan melakukan perbandingan terhadap hasil analisis rasio efektivitas dan rasio efisiensi.Hasil penelitian ini adalah Efektivitas dalam pengelolaan anggaran Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah Kota Samarinda, dilihat dari perhitungan rasio efektivitas yang ada dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 dengan nilai rasio diatas rata-rata.Yang berarti telah mencapai kriteria yang dapat dikatakan efektif. Efisien dalam mengelola anggaran belanja Daerah Kota Samarinda dapat dinilai efisien karena pemerintah daerah kota Samarinda telah mampu mengelola anggaran secara hemat untuk tahun anggaran 2018-2020 hal ini ditunjukkan dengan realisasi anggaran belanja kota Samarinda yang tidak terdapat angka melebihi anggaran belanja

    Analisis Faktor Penyebab Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) Peralatan Pada Proyek Konstruksi Dermaga Di Sulawesi Utara

    Full text link
    Kompleksitas suatu proyek seringkali menyebabkan perbedaan pada apa yang telah direncanakan dan pelaksanaannya dilapangan, sehingga terjadi keterlambatan dan pembengkakan biaya. Kontribusi biaya peralatan terhadap total biaya proyek dermaga cukup besar (15-20%), sehingga jika terjadi pembengkakan biaya pada peralatan dapat mengakibatkan pembengkakan biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber resiko yang menyebabkan pembengkakan biaya pada manajemen biaya peralatan dan menganalisis hubungan dan pengaruh kelompok sumber risiko pembengkakan biaya terhadap biaya peralatan. Penelitian dilakukan pada 10 lokasi proyek pembangunan dermaga di Sulawesi Utara pada tahun anggaran 2010-2011. Survey dilakukan dengan sampel 100 staff teknik di 10 lokasi proyek tersebut. Penentukan penyebab utama cost overruns menggunakan metode analisis risiko dan metode AHP. Hubungan dan pengaruh antara variabel sumber risiko terhadap biaya peralatan diperoleh menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya 20 sumber utama yang sangat berisiko menyebabkan pembengkakan biaya pada manajemen biaya peralatan. Kelompok faktor penyebab terbesar ada pada Perencanaan dan Penjadwalan dengan 9 indikator sangat berisiko atau berisiko besar. Besarnya pengaruh secara simultan antara faktor sumber risiko pembengkakan biaya terhadap Biaya Peralatan tergolong sangat kuat. Sedangkan kontribusi secara bersama-sama (simultan) Perencanaan dan Penjadwalan (X1), Pengadaan (X3), Operasional (X4), Pemeliharaan (X5), Perbaikan (X6), Faktor Eksternal (X9) terhadap Biaya Peralatan adalah 96,6% sedangkan sisanya 3,4% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu pengorganisasian dan personil inti, change order dan pengawasan dan pengendalian. Kelompok faktor sumber risiko utama penyebab pembengkakan biaya peralatan adalah faktor Perencanaan dan Penjadwalan R = 0,781 dan KP = 71,8%. Kesalahan dalam memprediksi kondisi lapangan, kesalahan penyusunan WBS dan kesalahan penggunaan peralatan merupakan indikator high risk yang berdampak pada keterlambatan proyek dan cost overruns. Faktor Perencanaan dan Penjadwalan merupakan sumber utama penyebab cost overru

    Analisis Resiko Proyek Pembangunan Dermaga Study Kasus Dermaga Pehe Di Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Sitaro

    Full text link
    Proyek pekerjaan konstruksi Dermaga Pehe Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Sitaro merupakan proyek lanjutan pembangunan fasilitas pelabuhan laut ( tahap IV ) yang saat ini dalam tahap konstruksi. Data tanah yang sangat bervariasi, lokasi proyek yang berdekatan dengan gunung api Karangetan yang aktif, serta dermaga telah dioperasikan walaupun belum selesai, menyebabkan proyek ini berpotensi mempunyai resiko tinggi dalam masa konstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level resiko dan respon terhadap resiko yang berpotensi mempunyai resiko tinggi.Metode penelitian yang dilakukan meliputi identifikasi resiko dengan cara dokumen review, survey pendahuluan dan study literatur, sedangkan data penilaian probabilitas dan dampak resiko di peroleh dengan cara kuisioner. Penentuan level resiko dilakukan dengan metode probabiliy impact grid. Responden kuisioner adalah pelaksana pekerjaan proyek Dermaga Pehe. Respon terhadap resiko dilakukan dua macam tindakan manajemen resiko yaitu mencegah dan memperbaiki. Tindakan mencegah digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau mentransferresiko pada tahap awal proyek konstruksi. Sedangkan tindakan memperbaiki adalah untuk mengurangi efek-efek ketika resiko terjadi atau ketika resiko harus diambil.Hasil akhir penelitian menunjukkan terdapat 6 hal yang mempunyai level resiko tinggi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu (1) cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir), (2) penyelesaian pekerjaan (sub kontraktor) tidak tepat waktu, (3) denda akibat keterlambatan, (4) Terjadi kenaikan harga besi, ( 5 ) Terjadi kenaikan harga pasir beton ( 6 ) Terjadi kenaikan harga semen. Respon resiko yang terbanyak adalah dengan cara mengurangi resiko mitigasi dan sebagian memindahkan resiko transference kepada pihak lain

    Analisis Pengaruh Pengendalian Kualitas Pelaksanaan Proyek Dermaga Milik Pemerintah Di Sulawesi Utara

    Full text link
    Dalam kegiatan proyek konstruksi, perencanaan dipergunakan sebagai bahan acuan bagi pelaksana pekerjaan dan menjadi standar pelaksanaan. Perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi proyekyang tidak sempurna, kurang memadainya kemampuan pengelolaan proyek dan kurang profesionalnya penyedia jasa, berkaitan erat terhadap hasil suatu proses proyek konstruksi (kinerja proyek). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor pengendalian kualitaspelaksanaan, seberapa besar pengaruhnya serta mengetahui hubungan faktor-faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja proyek.Metodologi penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh melalui survey dengan cara pengambilan kuesioner. Responden adalah Perusahaan jasa konstruksi dan jasa konsultansi yang menangani proyek dermaga di Sulawesi Utara sebanyak 25 sampel. Data dianalisis dengan bantuan perhitungan statistik regresi linear berganda.Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel perencanaan, kualitas dokumen kontrak, pengendalian biaya upah kerja, dan kualitas pelaku pengendalian proyek, berpengaruh terhadap peningkatan kinerja proyek. Sedangkan variabel kualitas SDM pelaksana proyek, pengendalian waktu,pengendalian biaya material, pengendalian biaya peralatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja proyek

    Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Modul Program Krpl untuk Mengembangkan Sikap Peduli Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Siswa SD Islam Moh. Hatta Malang

    Full text link
    The results of observations in November 2015 in SD Islam Moh. Hatta Malang shows that activities related to science learning done using more discussion. This thing makes science learning activities becomes less meaningful. One solution that can be done is to provide differentiated learning. Learning that used is the project-based learning (PjBL) assisted module of KRPL program. Some aspects that can be measured during PjBL learning activities is the science process skills and attitude of care for the environment. The average yield environmental gains caring attitude of students before and after PjBL are respectively 85.20 % and 95.04 %. The average yield of the acquisition of science process skills percentage of students respectively were 71.75 %, 74.32 % and 81.96 %.Hasil observasi pada bulan November 2015 di SD Islam Moh. Hatta Malang menunjukkan bahwa kegiatan belajar terkait IPA lebih banyak dilakukan dengan menggunakan kegiatan diskusi. Hal ini membuat kegiatan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran yang berbeda. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek (PjBL) berbantuan modul program KRPL. Beberapa aspek yang dapat diukur selama kegiatan pembelajaran PjBL adalah keterampilan proses sains dan sikap peduli lingkungan. Hasil rata-rata perolehan sikap peduli lingkungan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berturut-turut adalah 85,20%, dan 95,04%. Hasil rata-rata perolehan persentase keterampilan proses sains siswa berturut-turut adalah 71,75%, 74,32% dan 81,96%
    • …
    corecore