27 research outputs found

    KEMAMPUAN MENCERITAKAN BERBAGAI PENGALAMAN DENGAN PILIHAN KATA DAN EKSPRESI YANG TEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan objektif tentang kemampuan siswa menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat siswa kelas 5 SDN 1 Cakranegara. Metode penelitian adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 1 Cakranegara tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 26 orang siswa. Dalam mengumpulkan data, metode yang digunakan adalah metode tugas dan metode observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kemampuan individual dan kelompok/kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 0% memiliki kemampuan tinggi  memiliki kemampuan sedang 15,39%, dan 84,61% orang memiliki kemampuan rendah dari 26 orang siswa sebagai sampel. Rata-rata kelompok (M) dan indeks prestasi kelompok (IPK) sebesar 28,11.  Jadi kemampuan menceritakan berbagai pengalaman pribadi dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat, siswa kelas 5 SDN 1 Cakranegara tahun pelajaran 2021/2022 dalam katagori rendah.Abstract: The purpose of this study is to get a clear and objective picture of students' ability to tell various experiences with the right choice of words and expressions for grade 5 students of SDN 1 Cakranegara. The research method is a descriptive research method with a quantitative approach. The subjects in this study were grade 5 students of SDN 1 Cakranegara for the 2021/2022 academic year, totaling 26 students. In collecting data, the methods used are the task method and the observation method. The data analysis method used is a quantitative descriptive method to determine the abilities of individuals and groups / classes. The results of this study showed that 0% had high ability had medium ability 15.39%, and 84.61% of people had low ability from 26 students as a sample. The average group (M) and group achievement index (GPA) were 28.11.  So the ability to tell various personal experiences with the right choice of words and expressions, grade 5 students of SDN 1 Cakranegara for the 2021/2022 academic year in the low category

    KORELASI PENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VIII MTs. SYAMSUL HUDA PERESAK, DESA SEPAKEK, KECAMATAN PRINGGARATA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan strategi kognitif siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, mendeskripsikan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dan mendeskripsikan korelasi/hubungan penggunaan strategi kognitif dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif korelasional. Dengan jumlah sampel 31 Mahasiswa yang terdiri 18 laki-laki dan 13 perempuan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) angket berupa pertanyaan untuk mengetahui strategi kognitif yang digunakan siswa dalam menulis. (2) tes kemampuan menulis pengalaman pribadi.Dari hasil korelasi koefisien dengan program SPSS 14.00 proses analisis data tentang korelasi/hubungan penggunaan strategi kognitif dengan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment diperoleh nilai rxy = 0,532. Nilai rhitung tersebut kemudian dikonsultasikan pada tabel r Product Moment pada N = 31 dengan taraf signifikan 1% (α = 0,01) dan diperoleh nilai rtabel = 0,456. Karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis kerja (H1) dapat diterima

    KESANTUNAN TINDAK TUTUR INTROGATIF DOSEN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS: STUDI KASUS DI PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UM MATARAM

    Get PDF
    Abstrak: Dalam komunikasi, kesantunan merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan mitra tutur. Kaitan hubungan bahasa dengan realitas sosial tercermin pula pada proses pembelajaran di kelas dalam menciptakan suasana kampus yang harmonis.  Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur introgatif dosen dalam pembelajaran di kelas, dan 2) untuk mendeskripsikan kesantunan tindak tutur introgatif dosen dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa bentuk klasifikasi tindak tutur introgatif (pertanyaan). Tindak tutur introgatif yang diungkapkan oleh dosen dibagi menjadi dua, yaitu: 1) bentuk tindak tutur introgatif berdasarkan maksud pengajuannya dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: pertanyaan permintaan, pertanyaan retoris, pertanyaan mengarahkan atau menuntun, dan pertanyaan menggali; dan 2) bentuk tindak tutur introgatif berdasarkan tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan dapat diklasifikasikan menjadi enam, yaitu: pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan aplikatif, pertanyaan analisis, pertanyaan sintesis, dan pertanyaan evaluasi. Sedangkan bentuk kesantunan tindak tutur introgatif dapat dibedakan menjadi strategi kesantunan negatif dan strategi kesantunan positif. Strategi kesantunan negatif ada tiga, yaitu 1) kesantunan dengan menggunakan pagar; 2) kesantunan dengan meminimalkan paksaan; dan 3) kesantunan dengan memberikan penghormatan. Sementara strategi kesantunan positif ada dua, yaitu 1) kesantunan dengan menghindari ketidaksetujuan dengan pura-pura setuju, persetujuan yang semu (psedo agreement), menipu untuk kebaikan (mhite lies), atau pemagaran opini (hedging opinicon); dan 2) kesantunan dengan menunjukkan keoptimisan.Kata Kunci:lecturer introgative; speech act;politeness valu

    Cinta Eros dalam Cerpen Cinta di Atas Perahu Cadik Karya Seno Gumira Ajidarma: Tinjauan Psikologi Sastra

    Get PDF
    Abstrak: Cerpen Cinta Di Atas Perahu Cadik karya Seno GumiraAji darma merupakan cerpen antologi terbaik Kompas tahun 2007.Cerpen ini terdiri dari 15 judul dan Cinta Di Atas Perahu Cadik dijadikan sebagai judul buku.Cerpen dipilih sebagai objek kajian, dilatarbelakangi oleh pertimbangan berikut, Cinta Di Atas Perahu Cadik memiliki gambaran psikologis yang menonjol terutama pada tokoh Sukab dan Hayati, yang digambarkan mengalami konflik batin sehingga mereka mencari kebahagiaan lain (selingkuh) di luar kebahagiaan yang sesungguhnya sudah mereka dapatkan. Dalam cerpen, tokoh pertama dan kedua (Sukab dan Hayati) digambarkan tentang sifat, pola pikir, dan tingkah lakunya. Kesemuanya digambarkan dengan jelas, sehingga dapat dipahami kejiwaan seseorang yang menjalin hubungan terlarang.Cerita mengenai perselingkuhan yang diungkap dalam cerpen mencerminkan realitas kehidupan masyarakat di daerah terpencil/ miskin. Perselingkuhan terjadi karena factor ekonomi sehingga menimbulkan rasa bosan pada pasangan dan pada keadaan yang tetap sama setiap harinya, yakni sebagi seorang nelayan dan tidak ada hiburan yang lebih menarik selain bermain cinta. Tujuan dikajinya cerpen karya Seno Gumira Aji darma ini untuk dapat diketahui aspek psikologis tokoh cerita.Tokoh-tokoh dalam Cinta Di Atas Perahu Cadik akan dikaji menggunakan teori psikologi sastra, yakni teori tentang cinta menurut Freud dan Plato yang menyebutkan tentang tiga istilah cinta, yakni eros, philia, dan agape. Eros yaitu cinta yang berobjek seksual, philia yaitu cinta kekeluargaan yang tidak melibatkan keinginan seksual dan agape yaitu cinta kepada Allah dan sesama. Dalam kajian ini akan digunakan cinta eros untuk mengungkapkan segala peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita.Abstract: The short story Cinta Di Atas Perahu Cadik by Seno Gumira Aji darma is the best anthology short story from Kompas 2007. This short story consists of 15 titles and Cinta Above the Cadik Boat is used as the title of the book. The short story was chosen as the object of study, because of the following considerations, Love Above the Boat Outrigger has a prominent psychological image, especially in the figures of Sukab and Hayati, who are depicted as experiencing inner conflicts so that they seek other happiness (cheating) beyond the happiness they actually have. In the short story, the first and second characters (Sukab and Hayati) are depicted about their nature, mindset and behavior. Everything is clearly depicted, so that the psyche of someone who is in an illicit relationship can be understood. The story about the affair that is revealed in the short story reflects the reality of community life in remote / poor areas. Infidelity occurs due to economic factors, causing boredom in the partner and in a situation that remains the same every day, namely as a fisherman and there is no more interesting entertainment than playing love. The purpose of studying the short stories by Seno Gumira Aji Dharma is to find out the psychological aspects of the characters. The characters in Cinta Above the Cadik Boat will be studied using literary psychology theory, namely the theory of love according to Freud and Plato which mentions three terms of love, namely eros. , philia, and agape. Eros is love that is sexually objectified, philia is family love that does not involve sexual desire and agape, which is love for God and others. In this study, eros love will be used to express all events experienced by the characters in the story

    Pelatihan Menulis Surat Undangan Resmi Dengan Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Pada Perangkat Desa, Di Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah

    Get PDF
    ABSTRAK: Tujuan pelatihan penulisan surat undangan resmi pada perangkat desa, di desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tenggah adalah untuk meningkatkan pemahaman perangkat desa tentang penulisan surat undangan resmi yang baik dan benar. Kegiatan program pengabdian pada masyaakat ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Desember 2023 yang bertempat di aula Kantor Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Jumlah perangkat/staf desa yang mengikuti pelatihan penulisan surat undangan resmi ini berjumlah 16 orang. Berdasarkan tabel di atas, nilai ejaan peserta kegiatan sudah sangat baik, artinya bahwa ada peningkatan dalam memahami Ejaan Bahasa Indonesia. Pada hari ini juga, peserta kegiatan dan tim pelaksana mengadakan refleksi dan evaluasi mengenai materi yang sudah disampaikan. Dengan demikian, peserta kegiatan dapat menyusun surat dinas dengan baik dan benar yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).Kata Kunci: Pelatihan, Surat Undanga Resmi, Perangkat Desa Abstract:The aim of training on writing official invitation letters for village officials, in Beleka village, East Praya District, Central Lombok Regency, is to increase village officials' understanding of writing good and pak correct official invitation letters. This community service program activity will last for three days, namely on 11, 12, 13 December 2023, which will take place in the hall of the Beleka Village Office, East Praya District, Central Lombok Regency. The number of village officials/staff who took part in the training on writing official invitation letters was 16 people. Based on the table above, the spelling scores of the activity participants are very good, meaning that there is an improvement in understanding Indonesian Spelling. Also on this day, activity participants and the implementing team held reflections and evaluations regarding the material that had been presented. In this way, activity participants can compose official letters properly and correctly in accordance with the Enhanced Spelling (EYD).Keywords: Training, Official Invitation Letter, Village Official

    Alih Fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Target penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tulisan ini dapat terbit dalam jurnal nasional terakreditasi Sinta. Penelitian ini merupak penelitian kualitatif, adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini, informan yang dipilih adalah tokoh adat setempat yang betul-betul mengetahui tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut. Metode pengumpulan data yang digunakan, yakni metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sementara itu, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang mendukung data primer. Analisis data dilakukan dengan menjelaskan, menguraikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, yakni tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada masyarakat Desa Sengkol. The purpose of this study was to describe the form and factors causing the conversion of the function of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village Community, Pujut District. The research target to be achieved in this research is that this paper can be published in an accredited national journal Sinta. This research is a qualitative research, while the methods used in achieving these goals include 1) the method of determining the research subject, 2) the method of data collection, and 3) the method of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. In this case, the selected informants are local traditional leaders who really know about the form and factors that cause the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque. Data collection methods used, namely the method of observation, interview method, and method of documentation. Meanwhile, the documentation method is used to obtain data that supports primary data. Data analysis was carried out by explaining, describing, analyzing, and interpreting the data, namely about the form and factors causing the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village community

    Peningkatan Kemampuan Berpuisi Dengan Menggunakan Metode Musikalisasi Pada Siswa Kelas IX SMP

    Get PDF
      Abstrak:   Pembelajaran apresiasi puisi umumnya banyak mengalami kendala pada siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah siswa merasa terbebani oleh ketidakbiasaan dalam memusikalisasi puisi. Belum lagi karena kemampuan memusikalisasis puisi yang diiringi dengan musik, mengalami kendala. Begitupun dengan guru harus berkompeten dalam bidangnnya dan terlebih dahulu memahaminya.  Jika seorang guru tidak berkompeten dan tidak sesuai dengan ilmu yang dimilikinya, maka akan membuat kesulitan dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peningkatkan Kemampuan Keterampilan Berpuisi dengan Menggunakan Metode Musikalisasi pada Siswa Kelas IX SMPN 5 Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan hasil dan penyajian data yang telah diuraikan di atas, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu: 1) Pada prasiklus, para siswa memperoleh nila yang sangat rendah dan tidak ada yang mengalami ketuntasan. Hal ini terbukti dari nilai perolehan IPK yang hanya mencapai 32, 09, 2). Pada siklus 1, secara individu kemampuan siswa memusikalisasi puisi mencapai kategori tinggi sebanyak 2 orang (4,65%), kategori sedang sebanyak 41orang (95,34%) IPK yang dicapai adalah (60,02%) termasuk kategori normal, 3). Pada siklus 2 secara individu kemampuan siswa dalam memusikalisasi puisi mencapai kategori tinggi sebanyak 43 oarang (100%) IPK yang mampu dicapai siswa adalah 82,62 termasuk kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan berpuisi dengan menggunakan metode musikalisasi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dapat meningkatkan kemampuan  berpuisi. Abstract: Learning poetry appreciation generally experiences many obstacles in students. This is due to several things, including students feeling burdened by unfamiliarity in musicalizing poetry. Not to mention that the ability to musicalize poetry accompanied by music has encountered obstacles. Likewise, teachers must be competent in their fields and first understand them.  If a teacher is not competent and not in accordance with the knowledge he has, it will create difficulties in the teaching and learning process. This study aims to describe Improving the Ability of Poetry Skills by Using the Musicalization Method in Class IX Students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. Based on the results and presentation of the data described above, some conclusions that can be drawn in this study are: 1) In the precycle, the students obtained very low indigo and none experienced completeness. This is evident from the GPA acquisition value which only reached 32, 09, 2). In cycle 1, individually the ability of students to musicalize poetry reached the high category of 2 people (4.65%), the medium category of 41 people (95.34%) the GPA achieved was (60.02%) including the normal category, 3). In cycle 2, individually, students' ability to musicalize poetry reached a high category of 43 people (100%), the GPA that students were able to achieve was 82.62, including the high category. This shows that poetry skills using the musicalization method in grade IX students of SMP Negeri 5 Praya Timur, Central Lombok Regency can improve poetry skills.

    Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Keliling Bangun Datar

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pengukuran bangun datar tentang keliling bangun datar keliling bangun datar, untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika materi pengukuran bangun datar tentang keliling bangun datar keliling bangun datar, dan untuk mengetahui solusi untuk mengurangi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pengukuran bangun datar tentang keliling bangun datar keliling bangun datar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu: metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan test soal essay. Analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) kesalahan yang dialami siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal matematika materi pengukuran bangun datar tentan keliling bangun datar keliling bangun datar. Soal yang paling banyak dijawab benar adalah pada nomor 1, dimana dari 20 siswa ada 16 (90%) siswa yang menjawab benar. (2) faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa terdiri dari tiga faktor penyebab yaitu faktor kesulitan memahami dalam membaca soal, faktor tidak memahami konsep,dan faktor lupa, tidak teliti, dan Tergesa-gesa dalam mengerjakan soal. (3) Upaya guru untuk mengurangi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal essay yaitu memerbanyak latihan soal, menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menerapkan pembelajaran yang mudah dipahami.Abstract: This study aims to find out what errors students experience in solving math problems about the measurement of flat shapes about the circumference of flat shapes about the circumference of flat shapes, to find out what factors cause students to make mistakes in solving math problems about the measurement of flat shapes about the circumference of shapes. flat around flat shapes, and to find out solutions to reduce students' difficulties in solving math problems about measuring flat shapes about the circumference of flat shapes around flat shapes. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach, using three data collection methods, namely: interview, observation, and documentation methods, while the research instrument used interview guidelines and essay test questions. Data analysis, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the data analysis, it can be concluded that: (1) the errors experienced by grade IV students in solving math problems on the measurement of flat shapes about the circumference of a flat shape around a flat shape. The question that was most answered correctly was number 1, where out of 20 students there were 16 (90%) students who answered correctly. (2) the factors causing the difficulties experienced by students consisted of three causative factors, namely the difficulty of understanding in reading the questions, the factors of not understanding the concept, and the factors of forgetting, not being thorough, and being hasty in working on the questions. (3) The teacher's efforts to reduce students' difficulties in solving essay questions are increasing number of practice questions, using creative learning media and applying easy-to-understand learning

    Peningkatan Kemampuan Menyusun Teks Fabel dengan Kata-Kata Sendiri dengan Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning) pada Siswa Kelas VIIISMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah

    Get PDF
    Abstrak:Sehubungan dengan kurang tercapainya pangajaran menyusun teks fabel dengan kata-kata sendiri,  maka salah satu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan pendekatan berbasisotak (Brain Based Learning). Dengan menggunakan pendekatan berbasis otak (Brain Based Learning)ini diharapkan siswa dapat mengalami suatu proses pembelajaran yang terarah, merangsang daya berpikir, dan menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan latar belakan gtersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Peningkatan Kemampuan Menyusun Teks Fabel dengan Kata-kata Sendiri dengan Menerapkan Pendekatan Berbasis Otak (Brain Based Learning) Siswa Kelas VIII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah ?Metode penentuan subjek penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara bertujuan. Makadari itu, yang dijadikan sampel adalah kelas VIII. Untuk mendapatkan data dalam penelitian inidilakukan dengan metode dokumentasi dan metode tugas. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pada prasiklus atau tanpa menggunakan pendekatan berbasis otak (BBL) menunjukkan dari 36 orang siswa, yang memperoleh  skor kategori tinggi hanya 5 orang (13,88%), kategori sedang 31 orang (86,11%), kategori rendah tidak ada dan IPK 63,18 dengan kategori rendah. Dan pada siklus 1 yang menggunakan pendekatan berbasis otak (Brain Based Learning) yang dapat skor kategori  tinggi 10 orang (33,33 %) yang dapat skor kategori sedang 23 orang (58,33) sedangkan yang dapat skor dalam kategori rendah 3 orang (25%)  dan  IPK 69,77 dengan kategori normal. Selanjutnya pada siklus 2 yang 37 orang siswa, yang memperoleh skor kategori tinggi sebanyak 36 orang (97,29%), kategori sedang 1 orang (2.70%) , kategori rendah tidak ada dan IPK 77,72 dengan kategori tinggi. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan berbasis otak (Brain Based Learning) dalam menyusun teks fabel dengan kata-kata sendiri dapat meningkatkan kemampuan siswa kelasVIII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Abstract:In connection with the lack of learning to compile fabled texts in their own words, one way that can overcome this problem is to use a Brain Based Learning approach. By using this brain-based approach (Brain Based Learning) it is hoped that students can experience a directed learning process, stimulate thinking power, and be fun in the implementation of learning. Based on the background of the discussion, the formulation of the problem in this study is How to Improve the Ability to Compile Fabled Texts with Their Own Words by Applying a Brain-Based Learning Approach for Grade VIII Students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency? The method of determining the subject of this study uses the purposive sampling method, namely sampling purposefully. Therefore, what is being sampled is class VIII. To obtain data in this study, it is carried out by documentation methods and task methods. While the data analysis method used is a quantitative analysis method. Based on the results of data analysis in this study are as follows: in precyclical or without using a brain-based approach (BBL) it showed that out of 36 students, only 5 people obtained a high category score (13.88%), a medium category of 31 people (86.11%), a low category of none and a GPA of 63.18 with a low category. And in cycle 1 which uses a brain-based approach (Brain Based Learning) that can score in the high category of 10 people (33.33 %) who can score in the medium category of 23 people (58.33) while those who can score in the low category of 3 people (25%) and a GPA of 69.77 with the normal category. Furthermore, in cycle 2, 37 students, who obtained a high category score of 36 people (97.29%), a medium category of 1 person (2.70%) , a low category of non-existent and a GPA of 77.72 with a high category. Thus, based on the results of data analysis in this study, it can be concluded that the use of a brain-based approach (Brain Based Learning) in compiling fabled texts with their own words can improve the ability of classVIII students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency

    SOSIALISASI DAN PENGAJARAN TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BERDASARKAN ETIKA KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK DIDIK DI YAYASAN TANAH BINTANG DESA KERANDANGAN KECAMATAN BATU LAYAR LOMBOK BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKPara siswa yang belajar di Yayasan Tanah Bintang merupakan siswa yang ingin belajar ekstra. Siswa-siswa tersebut pagi hari belajar di sekolah formal, sore hari belajar bahasa asing dan kerajinan tangan di yayasan. Untuk pembelajaran bahasa, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sebab guru dan siswa adalah penutur bahasa Indonesia sekaligus pembelajar bahasa asing. Pada saat berinteraksi di kelas, para siswa menggunakan bahasa Indonesia nonformal, jauh dari kata benar. Pelaksanaan pengabdian ini memiliki tujuan agar para siswa dapat mengenal bahasanya sendiri  sebelum mempelajari bahasa asing, hal ini juga akan berdampak pada pengenalan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada warga asing yang tengah belajar bahasa Indonesia. Sehingga bahasa Indonesia yang digunakan tidak merujuk pada bahasa kontemporer atau bahasa gaul, akan tetapi mengacu pada kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, yakni bahasa lisan yang dapat dipahami lawan bicara serta tidak menyinggung yang sesuai dengan etika berbahasa, dan bahasa tulis yang memiliki acuan jelas yakni PUEBI dan KBBI. Kegiatan pengabdian yang berlangsung selama 4 kali pertemuan ini dinilai berhasil, peserta mengalami kemajuan dari pengetahuan tentang bahasa yang baik dan benar. Hasil akhir yang tampak adalah bahwa peserta mulai memahami perbedaan Bahasa yang baik dan Bahasa yang benar, serta penempatannya dalam berkomunikasi dan menulis. Kata kunci: pembelajaran; bahasa indonesia; baik dan benar ABSTRACTThe students of Tanah Bintang Fondation are those who want to have extra learning. Beside studying formally at school, they also learn about foreign language and handicrafts at the foundation. In language learning, Indonesian Language is used as an instruction since teachers and students are the native speakers while studying foreign language. During classroom activity, students usually use non-formal Indonesian which is unstandardized. That is the reason of this devotion, in order to help students to comprehend and understand their Indonesian firstly before learning other foreign languages. It is also aimed at impacting foreigners vice versa to learn Indonesian correctly as standardized. Therefore, the use of Indonesian will refer to Official Indonesian Spelling System rather than slang and contemporary language. The use in spoken language must be understood by interlocutors and should not offend the language etiquette . Other, in written language must be based on PUEBI and KBBI references. The four times meeting devotional has successful to take place due to the enhanced knowledge about the use of correct language itself. The result is participants now has been able to differentiate between standard and unstandard language use both in speaking and writing. Keywords: learning; Indonesian language; good and righ
    corecore