14 research outputs found

    Potential and Management of Juvenil Payangka Fish Ophieleotris Aporos in Lake Tondano

    Get PDF
    Pada saat ini ikan nike di danau Tondano telah dieksploitasi secara intensif dalam kala besar. Hasil pencatatan menunjukkan bahwa jumlah armada penangkap ikan nike yang beroperasi setiap malam sepanjang bulan Agustus 2017 berfluktuasi dari 41 sampai 234 dengan rata-rata 108 armada penangkap. Hasil tangkapan ikan nike setiap bulan dari 108 alat penangkap adalah 1.2773 Ton, dengan jumlah individu sebanyak 61.705.314.337 . Bila secara efektif nelayan beroperasi 11 bulan maka produksi ikan nike yang dimanfaatkan nelayan sebesar 14.047 Ton / Tahun.Ikan Payangka memijah sepanjang tahun di nyatakan dengan ditemukan Tingkat Kematangan Gonad IV ( fase siap memijah). Indeks Kematangan Gonad (IKG) memperlihatkan puncak pemijahan di Juli 2017 (IKG Jantan 2.85 % dan betina 6.57 %) dan Agustus 2017 ( IKG Jantan 3.16 % dan betina 8.31 %). Fekunditas (jumlah telur) rata-rata setiap bulan bervariasi berdasarakan waktu dan lokasi yakni 12.409 – 60.591 butir dengan rata-rata keseluruhan 26.613 butir

    Size and Ambundance of glass eel Anguilla spp in mouth of Poigar River

    Get PDF
    The  aims of this study are determine the composition of the length and abundance of glass eel Anguilla spp that migrates at the mouth of the Poigar River. Sampling is done every month for four months in the new moon phase. Sampling site on one side of the Poigar River estuary, by making a 10 meter track in the direction of the river flow. The fishing gear used is a triangle-shaped handy scoop net with a length of 100 cm and a width of 75 cm. The catch of Glass eel eel for four months (from April to July 2018) as many as 3,551 individuals. Average length (± SD) in April was 44.4 ± 1.4 cm, May 48.7 ± 1.6 cm, June 51.1 ± 2.0 cm and July 51.1 ± 2.4 cm. The highest number of catches in May was 1,841 individuals, followed by June 785, July 860 individuals and April as many as 55 individuals. The average density of eels in April, Mai, June and July 2018 migrating in the sampling area of 10 x 0.7 meters is 1,160 individuals.Keywords: glass eel, size, abundance, Poigar River.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi ukuran panjang dan kelimpahan  ‘‘glass eel’’ sidat Anguilla spp yang bermigrasi di muara Sungai Poigar.  Pengambilan sampel dilakukan setiap bulan selama empat bulan pada  fase  bulan baru. Tempat sampling  pada  satu sisi muara Sungai Poigar, dengan membuat lintasan sepanjang 10 meter searah aliran sungai. Alat tangkap yang digunakan adalah seser (handy scoop net) berbentuk segitiga dengan panjang 100 cm dan lebar 75 cm. Hasil tangkapan Glass eel sidat selama empat bulan (dari bulan April sampai Juli 2018) sebanyak 3.551 individu.  Rata-rata  panjang (± SD) pada bulan April 44,4±1,4 cm, Mei 48,7±1,6 cm, Juni 51,1±2,0 cm dan Juli 51,1±2,4 cm.  Jumlah tangkapan terbanyak pada bulan Mei 1.841 individu, diikuti bulan Juni 785, bulan Juli 860 individu dan bulan April sebanyak 55 individu.  Rata-rata kepadatan sidat pada bulan April, Mai, Juni dan Juli 2018 yang bermigrasi dalam wilayah sampling 10 x 0,7 meter adalah 1.160 individu.Kata kunci: glass eel, ukuran, kelimpahan, Sungai Poigar

    Size and Food Habit of Travelly (Caranx Spp.) in the Intertidal Zone Around the Field Laboratory of Unsrat, Likupang

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2016 di Daerah Intertidal Sekitar Laboratorium Lapangan UNSRAT Likupang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies dan ukuran ikan kuwe (Caranx spp) yang bermigrasi di daerah pasang-surut dan kebiasaan makanannya. Pengambilan sampel ikan menggunakan pukat pantai, ikan yang terkumpul yaitu 45 ekor yang terdiri dari 3 spesies yaitu 22 individu Caranx melampygus, 21 individu Caranx Papuaensis, dan dua individu Caranx sexfaciatus. Panjang tubuh bervariasi dari 6-19,9 cm Caranx melampygus, 7-15,6 cm Caranx Papuaensis untuk Caranx sexfaciatus yaitu 6,9 cm dan 7,6 cm. Terdapat empat jenis makanan yaitu udang, ikan, kepiting dan bahan organik seperti mata udang dan makanan yang sudah tercerna. Indeks Relatif Penting udang yang tertinggi yaitu 82% di ikuti oleh ikan 14% dan terendah ditemukan pada kepiting 4%. Udang merupakan makanan utama dari Caranx melampygus. Indeks Relatif Penting Caranx sexfaciatus dan Caranx Papuaensis tidak dapat dihitung karena isi lambung kosong dan jumlah sampel sedikit. Intensitas makan (IM) Caranx melampygus adalah 86% dan Caranx Papuaensis 10% sehingga jelas bahwa Caranx melampygus dating ke daerah Intertidal untuk mencari makanan sedangkan Caranx Papuaensis datang ke daerah Intertidal untuk tujuan lain

    Otolith Morphometrics of Selar Crumenophthalmus From Kema Strait

    Get PDF
    Otolit atau batu telinga ikan dikenal sebagai hasil dari biomineralisasi yang berlangsung dalam tubuh ikan. Pada beberapa studi, otolit digunakan untuk mengestimasi umur ikan serta struktur stok. Dari tiga (3) organ otolit (sagitta, utrikulus dan lagena), yang paling banyak diteliti adalah otolit sagitta.Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan karakter otolit ikan Selar crumenophthalmus (yang mengunakan 6 deskriptor indeks bentuk) dan menentukan hubungan panjang tubuh ikan dengan panjang otolit serta lebarnya.Hubungan ukuran otolit terhadap panjang total ikan dianalis mengunakan persamaan regresi linier sederhana. Alat yang digunakan untuk menganalisis bentuk serta hubungan otolit menggunakan aplikasi Excel serta program R package FSA.Dari hasil analisis, otolit sagitta ikan Selar crumenophthalmus memiliki 6 deskriptor indeks yang hasilnya adalah : 1) permukaan yang tidak teratur (from factor 1). Dari nilai indeks bentuk tersebut, otolit Selar crumenophthalmus menunjukan bentuk yang elips.Berdasarkan hasil analisis, otolit kiri dan kanan (panjang, lebar, , perimeter area /luas) otolit jantan Selar crumenophthalmus tidak berbeda nyata. Sama halnya dengan otolit jantan, kiri dan kanan (panjang) otolit betina Selar crumenophthalmus tidak berbeda nyata, namun lebar otolit, area serta perimeter otolit berbeda nyata.Hubungan antara dimensi ukuran panjang dan lebar otolit dengan panjang total ikan memiliki hubungan linier. Hubungan linear kedua parameter tersebut ditandai dengan nilai koefisien determinasi pada panjang otolit ikan jantan bervariasi antara 0, 56- 0, 62 dan lebarnya berkisar antara 0,49 sampai 0,69. Untuk ikan betina, koefisien deteminasi panjang otolit bervariasi antara 0,25 sampai 0,27 dan lebarnya berkisar antara 0,15 sampai 0,19

    Coral Fishes of Chaetodontidae in North Salawaty and South Batanta Districts, Raja Ampat Regency, West Papua Province

    Full text link
    The objective of this study was to examine the general condition of Chaetodontidae fish in North Salawati and South Batanta Districts, i.e. species composition and number of species, abundance and density of individuals, as well as ecological indices. Data were collected by using Visual Census method with a 70 m-transect, width 2.5 m to the left and 2.5 m to the right. Therefore, the total area observed was 350 m2. This study found 6 (six) genera with 32 species and total abundance of 791 individuals, Chaetodon, Chelmon, Coradion, Heniochus, Hemitaurichthys and Forcipiger. Based on number of species, the studied area had highly diverse coral fish species. Chaetodon lunulatus and C. kleinii were the most species found with the highest number of individuals. Station KBS01 had highest number of species and individual abundance. Diversity index was 2 < H' < 3 meaning that the coral fish communities in both districts were stable

    Longitudinal Distribution and Morphometric Character of Eel at the Downstream Site of Kabur River, East Likupang, North Minahasa

    Full text link
    Eel is a unique organism that grows in the freshwater habitat and when they have reached adult stage of life they will migrate thousands of kilometers to the sea for spawning. This research was aimed at identifying the eel species, defining the breadth composition of longitudinal distribution, describing and analyzing the relationship between length and weight (alometric, isometric growth) and the conditional factors, and determining the feeding habit of eels hauled in Kabur river, Rinondoran village, East Likupang District, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province. The samples have been collected in April 19th 2015 based on the river length survey method. The hauling process was started at the downstream site which then headed to the upstream. The result of the research showed that there were two (2) species of eel that have been hauled they are Anguilla marmorata and Anguilla celebesensis. The value of F-count 3 ). The average condition factor of every class of the total A. marmorata length is from 0,1691 to 0,2426. In general, the kinds of food usually consumed by the eels are shrimp, worm, and crab. Based on the index of preponderance, the highest percentage of diet is crab. Therefore, crab becomes the main diet with IP value of 78,2. Keywords: Eel, size, growth, conditional factor, feeding habit A B S T R A K Sidat adalah organisme unik yang bersifat katadromous yaitu tumbuh di habitat air tawar dan ketika dewasa akan bermigrasi ribuan kilometer untuk mengadakan pemijahan di laut. Penelitian ini bertujuan yaitu mengidentifikasi spesies sidat, menentukan komposisi ukuran sebaran longitudinal, mendeskripsikan dan menganalisis hubungan panjang berat (pertumbuhan alometrik, isometrik) serta faktor kondisi, menentukan kebiasaan makanan sidat yang tertangkap di Sungai Kabur, Desa Rinondoran, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 19 april 2015 berdasarkan metode survei sepanjang sungai. Penangkapan di mulai dari hilir sampai menuju hulu sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua spesies yang tertangkap yaitu Anguilla marmorata dan Anguilla celebesensis. Nilai F-hitung 3). Nilai faktor kondisi rata – rata pada masing - masing selang kelas panjang total A. marmorata yaitu dengan kisaran antara 0,1691 - 0,2426. Secara keseluruhan makanan yang paling sering dijumpai pada lambung A. marmorata adalah udang, cacing, dan kepiting. Berdasarkan nilai indeks bagian terbesar (Indeks of Preponderance), persentase tertinggi terdapat pada jenis makanan yang berupa kepiting, dengan demikian kepiting menjadi makanan utama dengan nilai IP yaitu 78,2

    Size Distribution and Growth of Young Payangka Fish, Ophieleotris Aporos (Bleeker) From Lake Tondano

    Get PDF
    The research was conducted at the location of Lake Tondano, Minahasa District.The young payangka fish, locally known as nike fish by fishermen of the area. This study aims to determine the size distribution, length-weight relationships and to know the captivity growth in the aquarium. The research is expected to be a source of information about the fish of young payangka (Nike) and be able to contribute on the efforts of nike fish management in Lake Tondano for the future. Sampling is done by using a triangular shaped trap (sibusibu) with a length of 4m, width of 1.30m (top), and a mesh size of 0.5mm. The length frequency distribution with the size mode appeared most during the first of observation was in the range of 13.5 to 15.4 class size and changed in size in the third week of the 19.5-21.4 class sizes. Later in the fifth week the mode is in the range of 15.5-17.4 class size and changes in size in the seventh week at the range of 23.5-25.4 class size. The length-weight relationship of the study was showed by allometric growth (b = 2.70; b <3) which means the length increases faster than weight gain. Absolute weight growth of 0.2532g was recorded and absolute length growth of 10.12mm for 12 weeks was observed as well. Growth of a relatively large weight gained with value of 0.067mg occurs between the seventh week and the eighth week

    Catch and Length-Weight Relationship of Freshwater Lobster, Cherax Quadricarinatus Von Martens, 1868 in Tondano Lake, Kakas District, Minahasa, North Sulawesi

    Get PDF
    C. quadricarinatus (red claws) mempuyai nilai ekonomis penting baik komsumsi maupun sebagai krustasea hias dan telah banyak di budidaya serta di introduksi ke banyak perairan di luar habitat aslinya. Di Danau Tondano, C. quadricarinatus telah berkembang biak dan menjadi target penangkapan nelayan mengunakan alat tangkap bubu dan alat tangkap tura sejenis tombak sambil menyelam. Tujuan penelitinan ini ialah untuk mendeskripsikan penangkapan lobster air tawar C. quadricarinatus menggunakan alat tangkap bubu, hubungan panjang berat, pola pertumbuhan dan faktor kondisi. Hasil penilitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi keberadaan lobster air tawar C. quadricarinatus di Danau Tondano. Hasil tangkapan yang didapat adalah lobster air tawar, ikan Betutu, ikan Payangka, ika Mujair dan ikan Lele Dumbo. Hasil hubungan panjang berat lobster air tawar di dapat jantan : W=-1,8005+4,2765 log L, betina : W=-1,2978+3,6524 log L dan gabungan ( jantan & betina) : W=-1,5631+3,9848 log L. Pola pertumbuhan ketiganya ialah allometrik positif (A+) dan faktor kondisi jantan berkisar 0,60-1,43 dengan rata-rata1,071±0,17, betina berkisar 0,46-1,36 dengan rata-rata 1,027±0,18, dan gabungan (jantan dan betina) berkisar 0,59-1,642 dengan rata-rata1,22±0,21

    Preliminary Study of Fish Abundance and Size in Intertidal Waters Around Unsrat Likupang Laboratory of North Minahasa Regency

    Get PDF
    Fish that migrate to tidal areas are usually dominated by the juvenile phase. This research was conducted in order to know the abundance and variation of species that present in the intertidal water areas around Likupang Field Laboratory. Sampling for data was conducted by using a coastal net during the new moon, quater and full moon phase in the months of October and November 2016. The species abundance was calculated based on the Importance Value Index (IVI) formula, length variation and length frequency distribution. During the field study, 723 individuals were recorded that belong to 93 species. The species abundance calculations, based on the important value index (IVI), were found ranging from 6.90% to 0.38%. It was recorded also that there are 3 species with relatively higher IVI score i.e Chelonodon patoca (6.90%), Paraplotosus albilabris (4.74%) and Caranx melampygus (3.75%). The variations in the size among migratory fish are generally abserved in the juvenile phase, except for some species such as Ambassador urotaenia, Plotosus lineatus, Taeniura lymma, and Terapon jarbua that reach adult size
    corecore