9 research outputs found

    Pentingnya Kolaborasi Stakeholder dalam Mewujudkan Terminal Sehat di Sulawesi Selatan

    Get PDF
    Healthy cities merupakan isu yang sangat kompleks, melibatkan banyak sektor dan berbagai disiplin ilmu, olehnya itu healthy cities hanya bisa dicapai kalau semua sektor yang terlibat dapat berkolaborasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang dinilai efektif untuk mewujudkan terminal sehat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan participation action research (PAR). Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion (FGD), wawancara mendalam. Informan penelitian yaitu ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Sulawesi Selatan, Ketua Organisasi Angkutan Darat, perwakilan Solidaritas Perempuan Sulawesi Selatan, pengguna terminal, koordinator kebersihan Terminal, Humas Terminal, Direktur Operasional Terminal, ahli kesehatan masyarakat, pedagang dan Direktur Utama Terminal. Hasil FGD berkesimpulan bahwa kolaborasi stakeholder adalah kunci sukses dalam mewujudkan konsep terminal sehat

    Peningkatan Kemandirian Kesehatan Kelompok Masyarakat Lanjut Usia (Lansia)

    Full text link
    Lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Jumlah penduduk lansia menjadi beban  karena lansia memiliki masalah penurunan kesehatan. Tetapi lansia memiliki hak yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Mitra dalam pengabdian ini adalah lansia di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.   Permasalahan mitra adalah belum dapat mengidentifikasi gangguan kesehatan dan penyakit yang dialami serta penanganannya, belum dapat mengatur pola makan/minum dan istirahat. Solusinya yaitu : (1) Kunjungan rumah ke masyarakat lansia untuk menjelaskan cara mengidentifikasi gangguan kesehatan dan penyakit yang  dialami  serta  penanganannya,  (2)  Bimbingan  pengaturan  pola  makan/minum  dan istirahat yang sehat, dan (3) Penimbangan berat badan, pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah. Hasil penngabdian masyarakat yaitu (1) Kunjungan rumah kepada kelompok masyarakat lansia untuk menentukan status kesehatan lansia telah dilaksanakan yang diikuti 15 orang, dengan status kesehatan yang rendah sebanyak 2 (20%), sedang sebanyak 1 (10%) dan tinggi sebanyak 7 (70%), dan (2) Penimbangan berat badan, pengukuran suhu tubuh, tekanan darah kepada kelompok masyarakat lansia telah dilaksanakan. Disarankan perlunya kunjungan rumah untuk memantau status kesehatan lansia dilakukan secara reguler dan terus menerun dan perlunya penimbangan berat badan, pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, kolesterol, glukosa dan asam urat kepada kelompok masyarakat lansia secara reguler

    Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS pada Peserta Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Kota Makassar Tahun 2020

    Full text link
    Berdasarkan data dari BPJS Makassar Tahun 2020 bahwa di Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar dengan jumlah penduduk 1.475.684 jiwa, penduduk yang sudah terdaftar sebagai Peserta BPJS sebanyak 1.370.683 jiwa atau 92,88% dengan jumlah peserta mandiri/PBPU sebanyak 351.606 jiwa. Dari seluruh peserta BPJS di Kota Makassar, sebanyak 173.345 jiwa tidak memiliki kepatuhan dalam membayar iuran BPJS, jumlah Peserta mandiri /PBPU yang tidak memiliki kepatuhan dalam membayar iuran BPJS di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung sebanyak 2.212 jiwa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional study. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS peserta mandiri di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar berjumlah 563 orang, penarikan sampel dari populasi ini menggunakan tehnik purposive sampling di dapatkan 44a sampel. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0,05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pendidikan pasien sebesar p=0,579, pekerjaan pasien tidak dapat di uji, pendapatan pasien sebesar p=0,000, pengetahuan pasien sebesar p=0,000, persepsi pasien sebesar p=0,000 dan motivasi pasien sebesar p=0,508. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, variabel pekerjaan tidak dapat di uji, ada hubungan antara pendapatan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, ada hubungan antara persepsi dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, dan tidak ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan membayar iuran BPJS. &nbsp

    Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Psikososial Karyawan Bagian Rotary 9 Feet di PT Sumber Graha Sejahtera Luwu Tahun 2021

    Full text link
    Data from the ILO states that almost every year as many as two million workers die due to work accidents caused by fatigue. The study stated that from 58115 samples, 32.8% of them or 18828 samples suffered from fatigue. Surveys in developed countries report that 10-50% of the population experience fatigue. The prevalence of fatigue is about 20% among patients who come in need of health services. The purpose of the study was to determine the psychosocial relationship with the incidence of work burnout at PT Sumber Graha Sejahtera, Luwu Regency in 2021. The type of research was quantitative research using the Cross-Sectional Study method. The research sample was 85 people. The data was taken using a questionnaire and then analyzed using the Chi-square test at a 95% confidence level (?=0.05). The results showed that there was a relationship between psychosocial and work fatigue (? = 0.016)

    Analisis Faktor Determinan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.Energi Sengkang

    Full text link
    Safety culture is a combination of characteristics and attitudes in the organization which is an integration of behavior, attitudes and performance that can move the organization. This research method is Mixed Methods with sequential explanatory design, data analysis using Logistic Regression test, sampling technique by purposive sampling with a sample of 68 people. The results of the study show that the leadership variable has a significance value of 0.044 with Exp(B) of 4.290, the Teamwork variable has a significance value of 0.031 with Exp(B) of 4.726, the Employee Engagement variable has a significance value of 0.033 with Exp(B) of 4.486, the Policy variable has a significance value of 0.048 with Exp(B) of 3.814, the Technology variable has a significance value of 0.042 and Exp(B) of 4.234 and the Communication variable has a significance value of 0.037 and Exp(B) of 4.334. The conclusion in this study is based on a significance value of 0.05. Leadership is a determinant factor in the K3 culture at PT. Sengkang Energy, Teamwork is a determining factor in the K3 culture at PT. Energy Sengkang, Employee Involvement is a determining factor in the K3 culture at PT. Energy Sengkang, Policy is a determinant factor in the culture of K3 at PT. Sengkang Energy, Technology is a determining factor in the K3 culture at PT. Sengkang Energy and Communication are determinant factors in the OSH culture at PT. Sengkang Energy

    Pengaruh Kualitas Sistem Informasi E-Siantri terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di RSUD Sinjai

    Full text link
    Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan sistem yang meningkatkan efisiensi, efektivitas dan profesionalisme. Alektronik sistem antrian (E-Santri) RSUD Kabupaten Sinjai yang beroperasi mulai dari penjadwalan, pendaftaran serta antrian pasien rawat jalan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kualitas sistem E-Santri terhadap kepuasan Pasien. Metode penelitian ini menggunakan Cross sectional Study dengan melibatkan 56 Responden. Hasil Penelitian ini ada pengaruh Kenyamanan akses terhadap kepuasan pasien dengan nilai p=0,001, kemudahan untuk digunakan (ease of use) p=0,035, kecepatan akses (response time) p=0,001, fleksibilitas system (flexibility) p=0,038. Sedangkan variabel keandalan system (reliability) p=113 dan keamanan system (security) tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Sinjai. Kesimpulan Penelitian ini yakni kualitas sistem informasi e-siantri dilihat dari aspek Kenyamanan akses, kemudahan untuk digunakan (ease of use), kecepatan akses (response time), dan fleksibilitas system (flexibility) berjalan dengan baik sehingga mampu meningkatkan kepuasan pasien, tapi dilihat dari aspek keandalan system (reliability) dan aspek keamanan system (security) belum terlaksana dengan baik

    Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Industri Kapal Indonesia

    Full text link
    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi kebutuhan mendasar pekerja. Keamanan dan kesehatan sistem manajemen atau program keselamatan dapat membantu karyawan untuk meningkatkan kinerja pekerja, meningkatkan motivasi karyawan dan kepuasan, sedangkan bagi Perusahaan berdampak menurunnya pendapatan Perusahaan serta citra buruk terhadap kualitas dan kapasitas Perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan teknik pengumpulan dan penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling dengan teknik observasi analitik, wawancara, dan dokumentasi dengan jumlah sampel 50 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar pada penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan presentasi sebanyak 50 (100%), safety talk sebanyak 50 (100%), reward sebanyak 48(96%), pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja sebanyak 48 (96%), dan kinerja sebanyak 50 (100%) responden. Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja telah dilaksanakan di PT. Industri Kapal Indonesia dengan baik dan sesuai dengan UU No. 1 Th. 1970 dan sesuai dengan syarat- syarat yang diatur didalam undang–undang tersebut dan berdasarkan hasil wawancara dan juga observasi langsung dilapangan adapun saran untuk PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar sebaiknya memberikan pengawasan dan sanksi yang lebih tegas setelah teguran lisan tentang penggunaan APD di area kerja Perusahaan dan sebaiknya Perusahaan memberikan reward kepada pekerja bukan hanya di hari besar melainkan saat pekerja mampu memberikan kinerja yang bagus atau pekerja yang mematuhi aturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang ada

    Peningkatan Literasi Kesehatan pada Anak Lewat Dongeng PHBS

    Full text link
    Dalam kesehatan masyarakat, anak-anak adalah kelompok  aktif yang rentan terhadap serangan penyakit. Diare, influenza, cacingan, COVID-19 adalah beberapa penyakit dengan kejadian tinggi pada anak-anak. Misalnya, prevalensi penyakit COVID-19 di Indonesia pada anak cukup tinggi, mencapai 12%. Disusul dengan penyakit diare dan cacingan. PHBS (perilaku hidup sehat dan bersih ) adalah sekumpulan perilaku yang diterapkan untuk mencegah penyakit menular dan tidak menular. Dalam tatanan rumah tangga, anak-anak membutuhkan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri saat melakukan aktivitas di dalam dan di luar rumah, seperti rajin mencuci tangan pakai air bersih dan sabun serta menggunakan masker. Diperlukan upaya membangun kesadaran sejak dini kepada anak untuk menerapkan PHBS. Sebagai kelompok yang aktif, anak-anak adalah sasaran komunikasi yang memerlukan bentuk komunikasi atraktif dalam menyampikan pesan kesehatan. Sehingga demi mencapai terbentuknya peningkatan perilaku sehat kepada anak-anak, upaya edukasi PHBS dilakukan dengan berdongeng dengan konten cara dan manfaat PHBS. Sasaran dari kegiatan berdongeng adalah anak-anak yang berkunjung di Mall Nipah Makassar. Kegiatan berdongeng pesan kesehatan di Mall Nipah Makassar mencapai indikator input yaitu anak-anak bergabung menjadi peserta, indikator proses yakni peserta antusias menyimak dongeng, dan indikator output yakni peserta mampu menerangkan kembali cara dan manfaat ber-PHBS
    corecore