479 research outputs found

    PENGARUH PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) DENGAN SISTEM SALIBU

    Get PDF
    The aim of the study was to determine the effect of NPK fertilizer and its varieties and their interactions on the growth and production of rice with the salibu system. The research was conducted in Kubu Raya Regency from June to September 2022. The research design used a factorial randomized block design. The first factor was the provision of NPK with 3 levels (NPK fertilizer dose of 200 kgha-1, 400 kg ha-1, 600 kg ha-1) and the second factor was the use of various types of varieties with 8 levels (Inpari 22, Inpari 24, Inpari 30, Inpari 32, Cilosari , Jeliteng, Baromah, Sulutan). The results showed that the NPK fertilization of various rice varieties in the crusading system was only able to affect plant height at the age of 5-6 WAC. NPK fertilization at a dose of 600 kg ha-1 can increase the growth and yield of rice in the crusader cultivation system in the variables of the number of productive tillers, the weight of harvested dry grain per clump, the weight of dry harvested and milled dry grain per plot and the potential for crop production per hectare. Not all rice varieties can produce good crosses. Varieties with high production potential per hectare are Inpari 32, Inpari 22, Sulutan, Baroma, Inpari 24, and Jeliteng varieties, respectively. Meanwhile, Inari 30 and Cilosari have milled dry unhusked rice and the lowest production potential, so it is not recommended to plant with the cruciferous system. The success of the cruciferous rice depends on the main crop, which is shown by the results of the main crops that align with the crusader rice yields. Keywords: NPK fertilizer, salibu, varietyINTISARITujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh interaksi pupuk NPK dan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi padi dengan sistem salibu. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kubu Raya pada bulan Juni-September 2022. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama pemberian NPK dengan 3 taraf (dosis pupuk NPK 200 kg/ha, 400 kg/ha, 600 kg/ha) dan Faktor kedua penggunaan berbagai jenis varietas dengan 8 taraf (Inpari 22, Inpari 24, Inpari 30, Inpari 32, Cilosari, Jeliteng, Baromah, Sulutan). Hasil penelitian diperoleh bahwa pemupukan NPK berbagai varietas padi pada sistem budidaya salibu hanya mampu mempengaruhi tinggi tanaman pada umur 5-6 MSP. Pemupukan NPK dengan dosis 600 kg/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi pada sistem budidaya salibu pada variabel jumlah anakan produktif, berat gabah kering panen per rumpun, berat gabah kering panen dan kering giling per petak serta potensi produksi tanaman per hektar. Tidak semua Varietas padi dapat menghasilakn salibu yang baik. Varietas yang mampu menghasilkan potensi produksi per hektar yang tinggi yaitu secara berturut-turut pada varietas Inpari 32, Inpari 22, Sulutan, Baroma, inpari 24, dan Jeliteng. Sedangkan Inpari 30 dan Cilosari memiliki Gabah Kering Giling dan  potensi produksi terendah sehingga tidak dianjurkan ditanam dengan sistem salibu. Keberhasilan padi salibu tergantung dari tanaman utamanya, yang ditunjukkan hasil tanaman utama yang sejalan dengan hasil padi salibu. Kata Kunci: pupuk NPK, salibu, varieta

    PENGARUH KOMPOS LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN PADA TANAH ALUVIAL

    Get PDF
    Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman sayuran semusim yang tumbuh menjalar atau memanjat dengan menggunakan lanjaran. Usaha pemanfaatan limbah baglog jamur tiram sebagai kompos diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah aluvial sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang terbaik dari pemberian kompos limbah baglog jamur tiram  terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun pada tanah aluvial. Penelitian berlangsung dari tanggal 15 Agustus – 20 Oktober 2022. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu kompos dengan 4 taraf perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap unit perlakuan terdapat 5 sampel tanaman sehingga total keseluruhan ada 100 sampel tanaman perlakuan yang dimaksud yaitu p1 (100 g/polybag), p2 (300 g/polybag), p3 (500 g/polybag) dan p4 (700 g/polybag). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah per tanaman (buah), panjang buah (cm), berat buah per tanaman (g) dan berat buah per buah (g). Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan  menyiapkan  media tanam yaitu tanah aluvial, kapur dolomit kemudian ditambahkan dosis kompos sesuai perlakuan, setelah itu diaduk merata dan diinkubasi selama 2 minggu. Analisis tanah dilakukan untuk melihat kandungan pH. Bibit mentimun berumur 2 minggu dipindahkan ke media tanam. Pemeliharaan meliputi penyiraman setiap hari pagi dan sore, pemupukan dengan NPK  dengan dosis 0,4 g/polybag 15 HST, 0,8 g/polybag 20 HST dan 1,2 g/polybag 25 HST. Proses Pemanenan tanaman mentimun dilakukan 34 HST. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan kompos limbah baglog jamur tiram dengan dosis 300 g/polybag sudah mencukupi terhadap volume akar dan berat kering sedangkan dosis 700 g/polybag sudah mencukupi untuk berat buah per buah sedangkan hasil jumlah buah

    PENGUJIAN PAKET PEMUPUKAN MENTIMUN SISTEM BUDIDAYA JENUH AIR PADA LAHAN SULFAT MASAM

    Get PDF
    Mentimun salah satu tanaman yang termasuk dalam family Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan). Pemupukan mentimun oleh petani pada praktiknya di lapangan masih banyak menggunakan jenis pupuk, pemberian atau cara dan dosis yang berbeda-beda yang diberikan ke tanaman. Upaya peningkatan produktivitas mentimun dapat dilakukan dengan pemupukan menggunakan organik dan anorganik diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah, mengganti hara yang hilang karena terikat dan tercuci, meningkatkan kualitas dan produksi mentimun. Pengunaan pupuk kandang ayam, Urea, KCl, Phonska, SP-36 dan NPK mutiara dapat meningkatkan ketersedian unsur hara nitrogen, fospat, dan kalium yang dapat meningkatkan produksi dan hasil mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan paket pemupukan yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil mentimun sistem budidaya jenuh air pada lahan sulfat masam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya (25 September-05 Desember 2022). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 paket pemupukan dengan 5 ulangan sehingga terdapat 25 unit perlakuan. Setiap unit perlakuan terdiri dari 8 tanaman sampel. Paket pemupukan yang dimaksud yaitu Paket A(Pukan Ayam 10ton/ha, NPK Mutiara 16:16:16 200 kg/ha, Urea 200 kg/ha), Paket B(Pukan Ayam 20 ton/ha, NPK Mutiara 16:16:16 300kg/ha), Paket C(Pukan Ayam 10 ton/ha, Phonska 100 kg/ha, Mutiara 16:16:16 300 kg/ha, Urea 300 kg/ha dan KCl 300 kg/ha), Paket D (Pukan Ayam 4 ton/ha, dolomit 500 kg/ha, SP-36 200 kg/ha, Mutiara 16:16:16 500 kg/ha, Urea 250 kg/ha, KCl 100 kg/ha dan pukan ayam 1,8 ton/ha, Paket E (Dolomit 2.000 kg/ha, Pukan Ayam 20 ton/ha, Urea 950 kg/ha, SP-36 500 kg/ha dan KCl 700 kg/ha). Variabel yang diamati meliputi volume akar, berat kering tanaman, berat buah pertanaman, jumlah buah pertanaman, panjang buah dan diameter buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian paket pemupukan A B C dan E sama baiknya dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil mentimun sistem budidaya jenuh air pada lahan sulfat masam

    PENGARUH BOKASHI KOTORAN AYAM DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PADA TANAH ALUVIAL

    Get PDF
    Kacang hijau (Vigna  radiata L.) merupakan salah satu bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia karena mengandung unsur makro, mikro, asam amino yang dapat memperlancar peredaran darah, kaya akan serat, mengobati kolesterol, baik untuk ibu hamil, mengandung asam folat, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, protein, karbohidrat, kalsium, dan fosfor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis terbaik dari interaksi pemberian bokashi kotoran ayam dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan pada 6 Desember 2021 - 19 Maret 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu bokashi kotoran ayam sebanyak 3 taraf perlakuan dan faktor kedua pupuk NPK sebanyak 3 taraf perlakuan sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang 3 kali. Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 4 sampel tanaman sehingga jumlah seluruh tanaman sampel 108 tanaman. Faktor pertama yaitu bokashi kotoran ayam (B) :b1 = 10 ton/ha (setara dengan 80 g/polybag), b2 = 15 ton/ha (setara dengan 120 g/polybag), b3 = 20 ton/ha (setara dengan 160 g/polybag). Faktor kedua yaitu pupuk NPK (N) : n1 = 200 kg/ha (setara dengan 1,6 g/polybag), n2 = 300 kg/ha (setara dengan 2,4 g/polybag) n3 = 400 kg/ha (setara dengan 3,2 g/polybag). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah polong per tanaman (polong), jumlah biji per polong (biji), berat biji kering per tanaman (g) dan berat 100 biji kering (g). Peningkatan dosis bokashi kotoran ayam dan pupuk NPK memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada kacang hijau. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh pemberian bokashi kotoran ayam 15 ton/ha dan pupuk NPK 200 kg/ha merupakan dosis terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi kotoran ayam 20 ton/ha dan pupuk NPK 400 kg/ha memberikan rerata tertinggi terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial.Kata Kunci : Aluvial, Bokashi Kotoran Ayam, Kacang Hijau, NP

    PENGARUH GIBERELIN DAN JENIS NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PAKCOY PADA HIDROPONIK SUMBU

    Get PDF
    Sawi pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) merupakan jenis sayuran sawi-sawian yang termasuk dalam family Brassicaceae. Budidaya sawi pakcoy dapat dilakukan secara hidroponik untuk memaksimalkan potensi hasil. Selain itu hidroponik mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan bersih serta bebas dari pestisida sehingga digemari oleh  masyarakat. Produksi sawi pakcoy pada sistem hidroponik dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan konsentrasi nutrisi yg diberikan, namun jika konsentrasi diberikan terlalu tinggi dapat membuat tanaman keracunan dan terganggu pertumbuhannya serta meningkatkan biaya akibat penambahan nutrisi, sementara itu giberelin diduga berperan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melalui percepatan pembelahan sel, sehingga pengaplikasian giberelin diharapkan mampu meningkatkan hasil sawi pakcoy yang didukung dengan jenis nutrisi yang tepat. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mencari konsentrasi giberelin yang terbaik, mengetahui jenis nutrisi yang terbaik serta mengetahui pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin dan jenis nutrisi untuk pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy pada hidroponik sumbu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 ulangan.  Faktor pertama yaitu konsentrasi giberelin (g) dengan 3 taraf perlakuan yaitu 0, 50 dan 100 ppm. Faktor kedua adalah jenis nutrisi (n) dengan 3 taraf perlakuan yaitu Goodplant, racikan 1 dan racikan 2. Hasil uji keragaman menunjukkan terdapat pengaruh nyata interaksi antara giberelin dan jenis nutrisi pada luas daun 2 MST. Pada perlakuan konsentrasi giberelin memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun usia 2 MST, volume akar dan berat segar tajuk tanaman. Adapun pada perlakuan jenis nutrisi memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun pada usia 4 MST, luas daun usia 3 dan 4 MST, volume akar dan berat segar tajuk tanaman. Berdasarkan Uji Duncan, diketahui bahwa interaksi berpengaruh nyata antara perlakuan konsentrasi giberelin dan jenis nutrisi terhadap tanaman sawi pakcoy yaitu pada luas daun usia 2 MST, pemberian konsentrasi giberelin 0 ppm (tanpa giberelin) pada jenis nutrisi racikan 1 merupakan perlakuan terbaik. Pengaplikasian giberelin memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan, namun berpengaruh tidak nyata terhadap hasil. Sedangkan perlakuan jenis nutrisi, pada jenis nutrisi racikan 2 merupakan terbaik terhadap luas daun 3 dan 4 MST, sama baiknya dengan nutrisi racikan 1 terhadap volume akar dan berat segar tajuk tanaman

    PENGARUH PACLOBUTRAZOL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PULUT HITAM PADA LAHAN SULFAT MASAM.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paclobutrazol dan pupuk Urea terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pulut hitam di lahan sulfat masam. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalimas, Kecamatan  Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian berlangsung dari tanggal 12 Juni 2021 sampai 14 Agustus 2021. Penelitian menggunakan metode eksperimen lapangan Rancangan Blok Terpisah (Split Block) terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi paclobutrazol dengan 2 taraf perlakuan yaitu : 0 dan 1500 ppm. Faktor kedua adalah dosis pupuk Urea dengan 3 taraf perlakuan yaitu 175, 350, dan 525 kg/ha. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap petak terdiri dari 6 sampel tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter batang, panjang ruas batang, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, jumlah baris biji per tongkol tanpa kelobot, dan diameter tongkol tanpa kelobot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi 1500 ppm paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap variabel pertumbuhan tanaman jagung pulut hitam di lahan sulfat masam. Konsentrasi 1500 ppm paclobutrazol secara nyata menurunkan tinggi tanaman, panjang daun, dan panjang ruas batang, serta meningkatkan lebar daun. Meskipun demikian, pemberian paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap variabel hasil tanaman jagung pulut hitam di lahan sulfat masam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk Urea berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tanaman, namun berpengaruh pada hasil taman yaitu panjang tongkol. Dosis 350 kg/ha lebih efektif dalam meningkatkan panjang tongkol. Tidak ada pengaruh interaksi antara paclobutrazol dan pupuk Urea dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut hitam

    Pengaruh Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit dan Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pare Pada Tanah PMK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis abu janjang kelapa sawit dan urea yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pare  pada tanah PMK. Penelitian berlangsung mulai tanggal 12 November 2020 sampai dengan 15 Februari 2021. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungura Pontianak. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu dosis abu janjang kelapa sawit dan dosis urea, dengan masing-masing 3 ulangan. Perlakuan dosis abu janjang kelapa sawit terdiri dari 3 taraf yaitu: 200, 300 dan 400 g/polybag, sedangkan dosis urea terdiri dari 3 taraf yaitu:  4,5; 6,3 dan 9,0 g/polybag. Variabel pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah  jumlah klorofil daun, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman dan berat per buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi dosis abu janjang kelapa sawit dan urea terhadap pertumbuhan dan hasil pare pada tanah PMK. Dosis abu janjang kelapa sawit 300 g/polybag dan urea 6,3 g/polybag memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman  pare pada tanah PMK.Kata Kunci : abu janjang kelapa sawit, pare,tanah PMK, ure

    PENGGUNAAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG PULUT PADA TANAH GAMBUT

    Get PDF
    Jagung pulut (Zea mays Ceratina) merupakan salah satu tanaman serealia yang bernilai ekonomis dan mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Pemanfaatan tanah gambut sebagai media tumbuh tanaman jagung pulut dihadapkan pada beberapa kendala yaitu pH dan tingkat ketersediaan hara yang rendah sehingga berdampak pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Perbaikan sifat kimia lahan gambut dapat dilakukan dengan cara pengapuran dan pemupukan. Pengapuran dan pupuk yang digunakan yaitu tepung cangkang telur ayam sebagai pengganti kapur dan penambahan NPK sebagai pupuk yang bertujuan untuk memperbaiki sifat kimia tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Parit Buluh, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Peneliitan ini berlangsung dari tanggal 28 Desember 2021 – 19 Maret 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua factor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu perlakuan Tepung Cangkang Telur Ayam yang terdiri dari 3 level dan pupuk NPK yang terdiri dari 3 level. Berdasarkan level tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Setiap unit perlakuan terdiri dari 5 tanaman sampel sehingga total tanaman adalah 135 tanaman. Faktor pertama terdiri dari tepung cangkang telur ayam yang terdiri dari 3 taraf yaitu 4,4 ton/ha, 6,2 ton/ha, dan 7,9 ton/ha. Faktor kedua adalah pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 200 kg/ha, 300 kg/ha, dan 400 kg/ha. Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot dan panjang tongkol tanpa kelobot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara tepung cangkang telur ayam dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut pada tanah gambut. Pemberian tepung cangkang telur ayam 7,9 ton/ha dan dosis pupuk NPK 400 kg/ha menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut yang terbaik pada tanah gambut. Kata Kunci : Gambut, Jagung Pulut, Pupuk NPK, Tepung Cangkang Telur Aya
    corecore