9 research outputs found

    HUBUNGAN KADAR APOLIPOPROTEIN B DENGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PADA DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS

    Get PDF
    Obesitas dapat mempengaruhi kadar apolipoprotin B dalam darah sehingga mempengaruhi kadar kolesterol dan menyebabkan dislipidemia, arterosklerosis, hingga hipertensi. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya hubungan antara kadar apolipoprotein B dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Metode penelitian yang digunakan adalah desain potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 60 dewasa muda yang terdiri atas  30 dewasa muda obesitas dan 30 dewasa muda non-obesitas. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposif. Kategori lingkar pinggang ditentukan berdasarkan penilaian Waist Circumference menurut WHO. Kriteria IMT ditentukan berdasarkan standar antropometri Penilaian Status Gizi Kriteria Asia Pasifik dari WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi kadar apolipoprotein B dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah sistolik. Terdapat korelasi positif antara kadar polipoprotein B dengan tekanan darah diastoli

    Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 4 Palangka Raya Kelurahan Kalampangan Kota Palangkaraya

    Get PDF
    Masa remaja merupakan salah satu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi, advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang ramah terhadap remaja, dan masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secara khusus. Beberapa masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi, diantaranya, perilaku seks bebas (free sex), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV atau AIDS, serta adanya kekerasan seksual yang dapat dilakukan dari lingkungan sekitar. Kejahatan kesusilaan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pelecehan yang pada mulanya dianggap biasa kemudian bermuara pada kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan sasaran para siswi di SMP Negeri 4 Palangka Raya, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Peningkatan pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara penyuluhan, tanya jawab, serta dilakukan pre test dan post test.Masa remaja merupakan salah satu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi, advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang ramah terhadap remaja, dan masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secara khusus. Beberapa masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi, diantaranya, perilaku seks bebas (free sex), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV atau AIDS, serta adanya kekerasan seksual yang dapat dilakukan dari lingkungan sekitar. Kejahatan kesusilaan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pelecehan yang pada mulanya dianggap biasa kemudian bermuara pada kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan sasaran para siswi di SMP Negeri 4 Palangka Raya, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Peningkatan pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara penyuluhan, tanya jawab, serta dilakukan pre test dan post test

    Freshwater Snail as Intermediate Host of Trematode in Water Channels of Palangka Raya City

    Get PDF
    AbstrakMost of the area of Palangka Raya City consists of peat swamp land that is flooded almost all year round and river flows area. Therefore, there are many species of snails that can be found in rivers and peat swamp water. The existence of snails in peat swamp ecosystems and river flows as an intermediary host for intestinal worms for mammals and humans is essential information for human-environmental health studies. Research on the capability of snails as hosts of Trematodes on peat swamp land and river flows in Palangka Raya City has never been done. Research methods include the collection and identification of snail’s and identification Trematode larvae. We collected 557 snails, and the identification showed the identity of our samples were Ampullariidae: Pila sp., Pomacea sp., Viviparidea: Bellamya sp., and Planorbidae: Indoplanorbis sp. Pila sp. was 35.90%, the most common snail found at the study site compared to Pomacea sp., Bellamya sp., and Indoplanorbis sp.. The results of this study, snail observations confirmed the presence of trematode larvae, namely cercariae and redia. This study is the first information regarding the presence of Trematodes in the snail body at the research area.AbstrakSebagian besar area di Kota Palangka Raya merupakan lahan rawa gambut yang tergenang sepanjang tahun dan daerah aliran sungai. Hal ini membuat potensi keragaman keong yang tinggi di kedua area tersebut. Selain itu, informasi mengenai keberadaan keong sebagai inang dari Trematoda di daerah lahan rawa gambut dan aliran sungai merupakan hal yang penting dalam studi kesehatan manusia dan lingkungan. Penelitian mengenai potensi keong sebagai inang dari Trematoda di lahan gambut dan aliran sungai Kota Palangka Raya belum pernah dilakukan sebelumnya. Metode penelitian meliputi koleksi dan identifikasi dari keong yang ditemukan, serta observasi fase hidup Trematoda dalam tubuh keong. Sebanyak 557 keong berhasil dikoleksi pada penelitian ini. Hasil identifikasi keong menunjukkan keberadaan dari Ampullariidae: Pila sp., Pomacea sp., Viviparidea; Bellamya sp., dan Planorbidae: Indoplanorbis sp. Pila sp. sebesar 35,90% merupakan keong yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian dibandingkan dengan Pomacea sp., Bellamya sp.,  dan Indoplanorbis sp. Hasil observasi keong mengkonfirmasi keberadaan larva Trematoda, yakni  cercariae dan redia. Penelitian ini merupakan informasi pertama mengenai keberadaan Trematoda dalam tubuh keong di lokasi penelitian

    Hubungan Derajat Merokok dan Aktifitas Fisik pada Masa Covid-19 dengan Tekanan Darah dan Kejadian Hipertensi di Kota Palangkaraya: The Relationship Between Smoking Degrees and Physical Activity in the Time of Covid-19 with Blood Pressure and Hypertension Incidence in Palangka Raya City

    No full text
    Hypertension is a disease which there an increase in systolic and diastolic blood pressure of more than 140 mmHg and 90 mmHg (normal). This study aims to prove the relationship between physical activity and the degree of smoking with systolic and diastolic blood pressure. The research method used was a cross-sectional design with a total sample of 51 non-obese adult men. Sample selection using purposive technique. Physical activity was obtained by filling out the IPAQ (International Physical Activity Questionnaire. The degree of smoking obtained was measured using the Brinkman Index. The results showed that there was a significant relationship between the brinkman smoking index and systolic blood pressure and diastolic blood pressure and between physical activity and systolic blood pressure but not There is a significant relationship between physical activity and diastolic blood pressure

    LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ORGANOFOSFAT DENGAN PARU OBSTRUKTUF

    No full text
    WHO noted that there were 1-5 million cases of pesticide poisoning in 2014 in the argicultural enviroment. In indonesia, according to the Data Sentra Informasi Keracunan Nasional in 2016, there were 771 cases of pesticide poisoning. Organophosphate pesticides can enter the body through inhalation, ingestion, and dermal contact. Organophosphate have a toxic effect on the respiratory system, which can cause obstructive pulmonary disorders. The purpose of this literature review is to determine a relationship between organophosphate exposure and obstructive pulmonary disorders. This literature review research uses a systematic literature review. The research sample is secondary data in the form of articles obtained from Google Scholar and Research Gate with the keywords organophosphates, obstructive pulmonary disorder, and FEV1 which were published in 2011-2021 where 18 journals met the inclusion criteria consisting of 4 national journals and 14 international journals. From 18 journals, 16 journals stated that there was a relationship between exposure to organophosphates and obstructive pulmonary disorders and 2 journals said that there was no relationship between exposure to organophosphates and impaired lung function. Based on the results of this literature review, it was found that there was a relationship between exposure to organophosphates and obstructive pulmonary disorders of 88.9% and 11.1% unrelated.Latar Belakang: WHO mencatat telah terjadi 1-5 juta kasus keracunan pestisida pada tahun 2014 di lingkungan pertanian. Di Indonesia menurut Data Sentra Informasi Keracunan Nasional pada tahun 2016 menunjukkan 771 kasus keracunan pestisida. Pestisida golongan organofosfat dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, ingesti, dan kontak dermal. Organofosfat memiliki efek toksik pada sistem pernapasan yaitu dapat menyebabkan gangguan fungsi paru obstruktif. Tujuan dari literature review ini untuk mentahui hubungan antara paparan organofosfat dengan gangguan paru obstruktif. Penelitian literature review ini menggunakan systematic literature review. Sampel penelitian berupa data sekunder berupa artikel yang diperoleh dari Google Scholar dan ResearchGate dengan kata kunci organofosfat, gangguan paru obstruktif, dan FEV1 yang dipublikasi pada tahun 2011-2021 dimana mendapatkan hasil 18 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi terdiri dari 4 jurnal nasional dan 14 jurnal internasional. Dari 18 jurnal didapatkan 16 jurnal menyatakan ada hubungan antara paparan organofosfat dengan gangguan paru obstruktif dan 2 jurnal mengatan tidak terdapat hubungan antara paparan organofosfat dengan gangguan fungsi paru. Berdasarkan hasil literature review ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara paparan organofosfat dengan gangguan paru obstruktif sebesar 88,9% dan 11,1% tidak berhubungan. Faktor yang mempengaruhi adalah lama paparan, arah angin saat penyemprotan, dan penggunaan alat pelindung diri.

    PENGENDALIAN NYAMUK SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DI KELURAHAN MENTENG KOTA PALANGKA RAYA

    No full text
    Data penderita DBD dilaporkan tiap tahun di Kota Palangka Raya. Pengabdian yang dilakukan yaitu pengendalian secara fisik, kimawi dan hayati serta mengidentifikasi larva nyamuk yang ditemukan di RT 004/RW 09 Kelurahan Menteng. Memberikan informasi ke masyarakat mengenai pengendalian fisik dengan cara pemakaian kelambu, membersihkan tempat perindukan nyamuk pada kontainer yang berisi air dalam dan luar rumah, membersihkan selokan. Pengendalian secara kimiawi dengan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai insektisida bakar, aerosol dan elektrik. Pengendalian secara hayati dengan cara menanam tanaman sereh dekat pintu dan jendela rumah, selain itu memelihara ikan pada kolam, aquarium. Masyarakat di RT 004/RW 09 Kelurahan Menteng mampu mengetahui cara pengendalian vektor penyakit secara terpadu

    The Correlation between Protein, Iron, and Vitamin C Intake with Hemoglobin Levels in Pregnant Women

    Get PDF
    Hemoglobin is an important component of the human body. It aims to transport oxygen and carbon dioxide. Anemia during pregnancy often occurs in the second trimester. Pregnant women tend to be vulnerable to malnutrition since their nutritional needs will increase to satisfy the needs of both the mother and the fetus. Protein intake plays a crucial role in the transportation of iron in the body. Meanwhile, vitamin C serves as a promoter of iron absorption. This research aims to determine and analyze the correlation between protein, iron, and vitamin C intake and hemoglobin levels in pregnant women at Kayon Public Health Center, Jekan Raya District. This research used an analytic observational method with a cross-sectional approach and a purposive sampling technique. Bivariate analysis was also applied by using the Spearman test. The latter results obtain a p-value of 0.748 between protein intake and hemoglobin level; a p-value of 0.222 between vitamin C intake and hemoglobin level; and a p-value of 0.050 between iron intake and hemoglobin level. There was a correlation between iron intake and hemoglobin level, yet there was no correlation between protein and vitamin C intake with hemoglobin level

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dan Usia Pemberian Mp-Asi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Wilayah Kerja Puskesmas Tampa Kabupaten Barito Timur : Relationship Between Level Of Maternal Knowledge And Age Of Feeding With Diarrhea Incidence In Toddlers, Tampa Health Center, East Barito

    No full text
    Diarrhea is defined as a digestive disorder that has the characteristics of defecation 3 times or more during one day which produces a watery stool consistency and can be followed by blood. diarrhea cases that occurred in the East Barito area in 2019 were around 3,428 people for all ages and 1,584 toddlers. maternal knowledge and age of complementary feeding is one of the factors that cause diarrhea. The purpose of the study was to determine the relationship between the level of maternal knowledge and the age of complementary feeding with the incidence of diarrhea in toddlers. This research method is a cross sectional analysis with purposive sampling technique totaling 100 samples. Data were obtained through questionnaires. The results showed a percentage distribution of good knowledge level of 75%. The percentage of the age of giving MP-ASI is exactly 76%. Maternal knowledge and the incidence of diarrhea have a significant relationship with a p value of 0.001. Age of complementary feeding and the incidence of diarrhea have a significant relationship with a p value of 0.001. It is hoped that this research can be an evaluation material in health services

    PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN PERANGKAT DESA UNTUK MENDUKUNG PENCEGAHAN PENYAKIT PASCA BANJIR DI DESA TUMBANG LITING

    No full text
    Banjir terjadi karena debit/volume air yang mengalirpada suatu sungai atau saluran drainase melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya. Dampak yang merugikan antara lain dampak kesehatan.. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi kesehatan tentang penyakit pasca banjir dengan menggunakan metode presentasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Tumbang Litting. Pengabdian ini dilaksanakan di Balai Desa Tumbang Litting Kabupaten Kattingan pada Oktober 2020. Kegiatan ini meliputi kegiatan penyuluhan kepada para kepala keluarga, sosialisasi melalui test, diskusi, dan pembagian spanduk dan poster kepada perangkat desa, serta pembagian souvenir Kesehatan dan bantuan obat. Hasil dari kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan pencegahan penyakit pasca terjadinya banji
    corecore