19 research outputs found

    Analisis Respons Dinamik Pondasi Tiang Pancang Kelompok Akibat Beban Dinamik Mesin Pada Getaran Vertikal Dan Horizontal

    Full text link
    Pondasi mesin merupakan elemen struktur yang digunakan untuk meneruskan beban dari mesin di atas pondasi ke dalam tanah. Perencanaan pondasi mesin lebih kompleks daripada pondasi yang hanya menerima beban statis. Selain perlu memperhitungkan gaya statis yang berasal dari berat mesin dan berat pondasi, perencanaan pondasi mesin juga harus memperhitungkan gaya dinamis yang dihasilkan oleh mesin. Dua hal yang sangat penting dalam perencanaan pondasi mesin yaitu masalah tanah pendukung dan frekuensi getaran. Parameter tanah yang dibutuhkan antara lain adalah modulus geser tanah dinamis, redaman tanah dan angka poison. Sedangkan getaran mesin yang sangat menentukan adalah frekuensi getaran. Pada penelitian ini dianalisis pengaruh modulus geser tanah dan frekuensi getaran terhadap respons dinamik pondasi tiang pancang kelompok akibat getaran vertical dan horizontal. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada getaran vertikal penambahan frekuensi tidak mempengaruhi besarnya amplitudo getaran. Pada getaran horizontal penambahan frekuensi, makin besar frekuensi makin besar amplitudo getaran. Pada hubungan antara modulus geser tanah dengan amplitudo getaran terlihat bahwa terdapat pengaruh dari penambahan modulus geser pada amplitudo getaran akibat getaran vertikal, walaupun pengaruhnya sangat kecil. Pada hubungan antara modulus geser tanah dengan amplitude getaran terlihat bahwa terdapat pengaruh dari penambahan modulus geser pada amplitudo getaran akibat getaran horizontal, makin besar modulus geser tanah makin kecil amplitudo getaran yang terjadi. Penambahan beban vertikal dan beban horizontal akan menyebabkan bertambah besarnya amplitudo getaran

    Pengaruh Frekuensi Operasi Terhadap Respons Dinamis Tiang Pancang Beton Kelompok Akibat Getaran Vertikal Mesin

    Full text link
    Pondasi mesin merupakan elemen struktur yang digunakan untuk meneruskan beban dari mesin di atas pondasi ke dalam tanah. Perencanaan pondasi mesin lebih kompleks daripada pondasi yanghanya menerima beban statis. Selain perlu memperhitungkan gaya statis yang berasal dari berat mesin dan berat pondasi, perencanaan pondasi mesin juga harus memperhitungkan gaya dinamis yang dihasilkan oleh mesin. Dua hal yang sangat penting dalam perencanaan pondasi mesin yaitu masalah tanah pendukung dan frekuensi getaran. Parameter tanah yang dibutuhkan antara lain adalah modulus geser tanah dinamis, redaman tanah dan angka poison. Sedangkan getaran mesin yang sangat menentukan adalah frekuensi getaran.Pada penelitian ini dianalisis pengaruh frekuensi getaran terhadap respons dinamik pondasi tiang pancang beton kelompok akibat getaran vertikal.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada hubungan antara a0 dengan Kc(gr) terlihat bahwa terdapat pengaruh dari penambahan faktor frekuensi non dimensi (a0) pada koefisen konstanta pegas Kc(gr) pada getaran vertikal. Semakin besar (a0) akan menyebabkan bertambah besarnya koefisen konstanta pegas. Pada hubungan antara a0 dengan damping ratio bahwa terdapat pengaruh dari penambahan faktor frekuensi nondimensi (a0). Semakin besar nilai a0 akan semakin besar ratio redaman. Semakin besar nilai a0 semakin kecil amplitudo getaran. Amplitudo getaran akan menjadi besar akibat bertambahnya beban

    PENGARUH JENIS TANAH DAN BENTUK TIANG PANCANG TERHADAP KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG GRUP AKIBAT BEBAN VERTIKAL

    Get PDF
    Penurunan tanah biasanya dihitung menggunakan rumus yang telah ada dan perhitungan antara tiang pancang tunggal dan grup memiliki perbedaan. Adapun untuk menghitung penurunan akibat beban bisa juga dilakukan dengan cara membuat pemodelan dengan skala yang diperkecil dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pengujian skala kecil dengan pemodelan daya dukung pondasi tiang kelompok pada tanah berpasir dan berlempung akan memberikan gambaran bagaimana sebenarnya perilaku tanah dan bagaimana pengaruhnya terhadap daya dukung pondasi tiang. Penelitian ini merupakan penelitian skala kecil uji model laboratorium yang dilakukan yaitu dengan uji pembebanan (load test) terhadap model pondasi tiang kelompok ujung tertutup dengan model tiang pancang berbentuk bulat dan kotak. Setelah hasil uji laboratorium didapatkan, dilakukan control analisis dengan menggunakan PLAXIS 3D dan perhitungan manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiang pancang berbentuk kotak memiliki kapasitas dukung lebih besar dari pada tiang penampang bulat dimana untuk tiang pancang penampang persegi pada tanah lempung diketahui memiliki Qult sebesar 108 kg dan pada tanah pasir sebesar 98 kg, sedang untuk tiang penampang bulat pada tanah lempung sebesar 82 kg dan pada tanah pasir sebesar 75 kg. Secara umum perbedaan antara hasil plaxis dengan hasil laboratorium sebesar 30%. Hasil perhitungan manual memperlihatkan bahwa bentuk pemodelan yang memiliki efisiensi yang sangat kecil adalah model tiang penampang bulat pada tanah lempung dan yang memiliki efisiensi sangat besar adalah tiang pancang penampang kotak pada tanah lempung dengan nilai sebesar 87% dengan nilai penyimpangan 14% dari nilai yang didapatkan dari hasil laboratorium. Terlihat bahwa bentuk fondasi tidak berpengaruh terhadap Qult jika beban yang diberikan berupa beban vertikal, namun jenis tanah sangat berpengaruh pada kapasitas dukung tiang pancang. Kata Kunci: Pondasi Tiang Pancang, Daya Dukung, Penurunan, Jenis tana

    ANALISIS TRANSFER BEBAN PADA SOIL NAILING (STUDI KASUS : KAWASAN CITRA LAND

    Get PDF
    Pada dasarnya, setiap lereng memiliki faktor keamanan yang akan menentukan kemampuan tanah untuk menahan longsor. Oleh sebab itu, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan memasukkan atau menanam sebuah perkuatan tanah untuk menambah daya dukung sehingga faktor keamanannya dapat meningkat. Dalam analisis transfer beban ini, akan dihasilkan sebuah perbandingan faktor keamanan yang dihasilkan dengan menggunakan perkuatan Soil Nailing dan dihitung menggunakan program Plaxis 8.2 dan Ms.Excel (Metode Fellenius). Jika dengan menggunakan perkuatan Soil Nailing faktor keamanannya meningkat, maka kita dapat menghitung besarnya transfer beban yang dipikul oleh Soil Nailing sehingga dapat disimpulkan bahwa Soil Nailing dapat menjadi salah satu perkuatan tanah yang dapat digunakan untuk tanah dilokasi bersangkutan. Hasil akhir dari perhitungan dengan program Plaxis ini menunjukkan adanya peningkatan faktor keamanan jika menggunakan Soil Nailing, yaitu sebesar 1.822. yang menunjukkan lereng dalam keadaan stabil. Kata Kunci : Transfer Beban, Soil Nailing, Plaxis V 8.

    PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP BUKAAN TEROWONGAN (STUDI KASUS: TEROWONGAN JALAN UTAMA RING ROAD)

    Get PDF
    Pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan sektor rumah tangga, industri dan jasa masih mengandalkan air tanah secara berlebih dan hal ini menimbulkan dampak negatif terhadap sumber daya air tanah maupun lingkungan, salah satunya adalah penurunan muka air tanah. Tinggi rendahnya muka air tanah sangat berpengaruh terhadap bukaan terowongan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ditimbulkan akibat tinggi rendahnya muka air tanah yang berada dilokasi yang dipersiapkan sebagai tempat yang akan dibangun bangunan terowongan. Aplikasi geoteknik yang digunakan dalam perhitungan yaitu aplikasi Plaxis v8.2 dengan mengetahui terlebih dahulu parameter-parameter tanah yang didapat dengan melakukan penelitian di laboratorium. Untuk sampel tanah diambil di lokasi penelitian pada kedalaman 50 cm.  Selanjutnya dimodelkan kedalam program Plaxis v8.2 untuk mendapatkan tegangan efektif dan tegangan total tanah, perpindahan tanah baik perpindahan tanah total, Vertikal maupun horizontal, dan juga untuk mendapatkan nilai angka aman tanah dengan memvariasikan tinggi muka air tanah dalam 3 keadaan yaitu tinggi muka air tanah pada kedalaman 2 meter, 7 meter dan 12 meter di bawah permukaan tanah. Lokasi penelitian di Terowongan Jalan Utama Ring Road Manado. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tinggi muka air pada kedalaman 2 meter dibawah permukaan tanah menghasilkan tegangan efektif sebesar -494.90 kN/m2, tegangan total sebesar -633.12 kN/m2,,perpindahan tanah total sebesar 0.02082 meter, perpindahan tanah horizontal sebesar 0.01802 meter, perpindahan tanah vertical sebesar 0.02046 meter, dan factor keamanan tanah 0.054. Sedangkan tinggi muka air pada kedalaman 7 meter, menghasilkan tegangan efektif sebesar -284.80 kN/m2, tegangan efektif sebesar -363.99 kN/m2, perpindahan sebesar 0.01481 meter, perpindahan tanah horizontal sebesar 0.01422 meter, perpindahan tanah vertikal sebesar 0.01472 meter dan factor keamanan tanah 0.801. sedangkan Dan tinggi muka air pada kedalaman 12 meter, menghasilkan tegangan efektif sebesar -249.76 kN/m2, tegangan efektif sebesar -278.95 kN/m2, perpindahan tanah total sebesar sebesar 0.01493 meter, perpindahan tanah horizontal sebesar sebesar 0.01417 meter, perpindahan tanah horizontal sebesar sebesar 0.01482 meter dan factor keamanan tanahnya 1. Kata kunci : Terowongan, Plaxis v8.2, tegangan efektif, perpindahan, safety facto

    ANALISIS DAYA DUKUNG LATERAL PADA TIANG PANCANG KELOMPOK DI DERMAGA BELANG

    Get PDF
    Salah satu beban yang perlu diperhitungkan pada perencanaan pondasi adalah beban lateral. Beban lateral merupakan beban yang bekerja tegak lurus tiang sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran bila tiang tidak mampu menahannya. Bangunan dermaga cenderung menerima beban lateral yang lebih besar dari pada beban aksial, yaitu berupa beban gelombang dan tumbukan kapal. Pada penelitian ini dilakukan analisis daya dukung lateral tiang pancang kelompok dengan menggunakan metode Broms, Meyerhof, Evans dan Duncan dan software dibidang geoteknik yaitu GEO5. Sedangkan untuk pehitungan gaya gelombang dihitung dengan menggunakan persamaan Morison dan teori gelombang Stokes orde ke-5. Besar gaya gelombang maksimum yang dihitung dengan menggunakan metode Morison dan Stokes menghasilkan nilai sebesar 0,572 ton dan 0,503 ton yang dihitung berdasarkan data kecepatan angin maksimum dan fetch efektif di Dermaga Belang. Selain itu, diperhitungkan juga nilai gaya gelombang pada tepi dermaga sebesar 6,575 ton . Sedangkan beban tumbukan kapal yang digunakan adalah beban tumbukan kapal 1000 DWT yang menghasilkan gaya sebesar 1,649 ton . Sehingga beban lateral total sebesar 8,797 ton. Dari hasil analisis tiang pancang kelompok di dermaga Belang menunjukkan bahwa besar kapasitas lateral dan defleksi tiang pancang kelompok yang dianalisis dengan metode Meyerhof hasilnya paling besar diantara metode lainnya, yaitu sebesar 30848,170 kN dengan defleksi 2,21 mm. Kata kunci: Beban lateral, pondasi tiang pancang, GEO

    Analisis Respon Spektra Kota Manado

    Full text link
    Kota Manado merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan kejadian gempa yang tinggi, sehingga aspek kegempaan perlu diperhitungkan secara seksama dalam pembangunan sarana dan prasarananya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, analisis probabilitas resiko gempa atau lebih dikenal dengan PSHA (Probability Seismic Hazard Analysis) menggunakan teori probabilitas total dilakukan dengan bantuan piranti lunak EZFRISK 7.52 agar diperoleh respon spektra permukaan untuk perioda panjang (1,0 detik) pada kondisi tanah keras, sedang dan lunak dengan probabilitas terlampaui 2 % dalam masa layan bangunan 50 tahun atau yang mewakili level hazard (potensi bahaya) gempa 2500 tahun. Sumber-sumber gempa yang berkontribusi terhadap Kota Manado dibatasi dalam radius 500 Km dari Kota Manado dengan Magnitudo ≥ 5 pada kedalaman ≤ 200 Km, dan kejadian gempa dari tahun 1905-2012

    PENGARUH ANGKA POISSON TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS RANGKA (Studi Kasus : Mesin Turbine Generator PT. PLN (Persero) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN)

    Get PDF
    Mesin–mesin penghasil listrik terdiri dari mesin utama dan mesin penunjang. Pada pembangkit listrik tenaga uap dan gas turbine generator merupakan mesin utama yang mengubah energi dari gas dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi hasil dari pembakaran batu bara menjadi energi mekanik berupa rotasi poros turbin. Untuk itu, diperlukan analisis statis dan analisis dinamis sebagai indikator dalam menentukan kestabilan pondasi mesin dan mengaitkan pengaruh modulus geser tanah terhadap kestabilan pondasi mesin. Analisis statis yang memperhitungkan penurunan tanah dan daya dukung tanah dengan menggunakan Metode Terzaghi dan Metode Meyerhof, sedangkan untuk analisis dinamis memperhitungkan frekuensi, redaman, dan amplitudo getaran yang terjadi pada getaran vertikal, getaran horizontal, getaran rocking dan getaran torsi dengan menggunakan Metode Lumped Parameter.Pada analisis statis dengan Metode Terzaghi diperoleh daya dukung tanah ultimate (qu) = 1076,86 t/m2 dan daya dukung izin (qall) = 358,95 t/m2 sedangkan dengan Metode Meyerhof diperoleh daya dukung tanah ultimate (qu) = 1641,95t/m2 dan daya dukung izin (qall)= 547,24t/m2. Nilai beban pondasi untuk pondasi rangka(σstatis) = 7,28t/m2Pada analisis dinamis diperhitungkan Variasi angka poisson untuk memperoleh beban maksimum (Qo) pada kondisi G=G dan G= 2Gs. Pada frekuensi operasi 1000-5000 rpm pada tiap ragam getaran dan Variasi angka poisson pada beban maksimum.Penambahan Angka Poisson berpengaruh pada kestabilan pondasi mesin jenis rangka karena penambahan angka poisson berbanding lurus dengan frekuensi natural maupun frekuensi resonansi pada getaran vertikal, horizontal, getaran Rocking. Tetapi untuk getaran torsi penambahan angka poisson berbanding terbalik dengan nilai dari frekunsi natural. Penambahan angka poisson berpengaruh terhadap nilai dari redaman dimana pada masing-masing ragam getaran nilai dari redaman mulai dari frekuensi operasi mesin dari 1000–5000 rpm, semakin besar angka poisson maka semakin besar juga redaman, redaman yang besar akan memperkecil kemungkinan terjadinya resonansi. Amplitudo getaran pada masing-masing getaran semakin meningkat hal dipengaruhi dari nilai maksimum beban dari masing-masing angka poisson pada masing-masing ragam getaran pada kondisi G=Gs dan G=2Gs.Kata kunci : pondasi mesin, pondasi rangka, angka Poisson, redaman, resonans

    Analisis Daya Dukung Tiang Pancang Dengan Menggunakan Metode Statik Dan Calendring Studi Kasus : Proyek Pembangunan Manado Town Square 3

    Get PDF
    Pemakaian alternative metode dalam mencari nilai daya dukung tiang sangat beragam, dengan menggunakan berbagai data paremeter tanah. Coduto (1994) membagi 3 (tiga) untuk mendukung Daya Dukung Pondasi tiang diantaranya yaitu metode Static (Menggunakan prinsip –prinsip mekanika tanah klasik), Dinamic dan loading test (uji beban skala penuh). Beberapa metode yang dibahas dalam perhitungan daya dukung tiang diantaranya dengan cara statik dan calendring, untuk metode statik menggunakan data triaxial, N-SPT dan Sondir. Rumus umum yang digunakan untuk mencari daya dukung dengan metode statik yaitu Qu = Qb + Qs dengan menjumlahkan tahanan ujung (Qb) dan tahanan samping (Qs). Pengujian calendring didasarkan atas perlawanan tanah terhadap tumbukan tiang. Pengujian ini ditujukan untuk penghentian pemukulan dikarenakan tiang sudah tidak mengalami perlawanan penetrasi sehingga perlu dilakukan uji calendring untuk mendapatkan daya dukung tiang. Hasil daya dukung antara cara statik akan dibandingkan dengan pengujian calendring. Hasil nilai daya dukung tiang dengan menggunakan data triaxial pada metode Meyerhof sebesar 38,76 ton dan U.S Army Corps sebesar 56,27. Perubahan nilai daya dukung tiang akibat pengaruh pemancangan, untuk Metode Meyerhof sebesar 74,17 ton dan U.S. Army Corps sebesar 105,90 ton. Penggunaan data SPT dalam mencari nilai daya dukung tiang dibagi menjadi dua metode, untuk Metode Meyerhof daya dukung tiang sebesar 69,88 ton dan metode Briaud et al 124,99 ton. Hasil daya dukung tiang dengan menggunakan data sondir, untuk Metode Meyerhof sebesar 96,21 ton dan Metode Schmertmann & Nottingham sebesar 90,1320 ton. Daya dukung tertinggi ada pada uji calendring dengan metode hiley sebesar 272,83 ton. Penurunan tertinggi sebesar 0,4 inch dan struktur dapat dikategorikan sebagai Reinforced concrete structure, Brick walls high story, Machine operation dengan batas penurunan maksimum antara 1-3 inch. Hasil dari setiap metode diambil daya dukung tiang terendah untuk mewakili setiap metode

    KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

    Get PDF
    ABSTRAK Tanah ekspansif memiliki kemampuan daya dukung tanah yang rendah sehingga sering menimbulkan kerusakan pada bangunan. Dalam konstruksi bangunan sipil nilai CBR dan kuat geser tanah dasar berpengaruh dalam perencanaan suatu bagunan, oleh karena itu sebelum tanah tersebut digunakan seorang perencana dapat melakukan stabilisasi untuk menambah daya dukung tanah. Stabilisasi tanah dengan campuran semen dianggap bisa digunakan karena semen merupakan bahan pozolanik yang sifatnya dapat mengikat serta dapat mengeras bila bereaksi dengan air. Dengan adanya penambahan semen ini tanah yang mengandung kadar air tertentu dapat mengeras sehingga akan meningkatkan kestabilannya. Dari hasil uji pemadatan dengan proctor standart didapatkan nilai γdmax = 1,202 kg/cm3 dan ωopt = 41,19%. Penambahan semen meningkatkan nilai CBR dan tegangan geser tanah dimana nilai maksimumnya terjadi pada penambahan campuran semen 10%, nilai CBR tanah asli sebesar 0,390% meningkat menjadi 1,115% dan nilai sudut geser dalam tanah asli sebesar ϕ = 12,48o meningkat menjadi ϕ = 36,00o. Nilai kohesi tanah mencapai maksimal pada campuran semen 4% yaitu sebesar 3,41 t/m2. Dengan demikian terjadi peningkatan tegangan geser tanah. Kata kunci : CBR, tegangan geser, kohesi tanah, sudut geser dalam, seme
    corecore