1 research outputs found
PENATAAN FASILITAS PEDESTRIAN DI KORIDOR JALAN JENDERAL AHMAD YANI BANDUNG
Kegiatan penataan masalah fisik kota merupakan bagian tidak
terpisahkan dari sebuah rencana perkembangan kota. Hal ini di perlukan untuk
meningkatkan kualitas kota, baik secara ekonomi maupun estetis untuk
menjadikan kota yang lebih manusiawi. Pengadaan dan penyediaan sarana dan
prasarana kota dengan kondisi yang tidak terpelihara, seperti pada fasilitas
pedestrian yang buruk dapat menyebabkan fungsi dan kualitas suatu kawasan
menurun. Hal tersebut dapat manjadi masalah dan menurunkan daya tarik
kawasan itu sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka di perlukan upaya
penataan sebagai langkah untuk perbaikan kualitas kawasan agar dapat
mempertahankan ciri khas yang akan dimilikinya dan mampu memberikan
vitalitas baru pada kawasan.
Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan
yang terdapat pada fasilitas pedestrian dikoridorJalan Jend. Ahmad Yani
Bandung maka perlu di lakukan pengamatan kondisi fisik trotoar beserta fasilitas
pendukungnya. Penelitian didikung dan diperkuat juga dengan persepsi
masyarakat terhadap tingkat kenyamanan, keamanan, keselamatan dan
keindahan fasilitas pedestrian. Sehingga dapat teridentifikasi permasalahan fisik
dan kebutuhan pejalan kaki yang kemudian dapat digunakan dalam melakukan
penataan fasilitas pedestrian di wilayah studi.
Metode analisa data yang digunakan dalam menganalisa adalah
perbandingan kondisi eksisting dengan standar dan penilian berdasarkan kriteria
dan spesifikasi dari Permen PU No. 03 Tahun 2014 dan persepsi pejalan kaki
untuk menilai tingkat kenyamanan, keselamatan, keamanan dan keindahan
fasilitas pedestrian. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan kondisi
trotoar di lokasi studi saat ini hampir secara keseluruhan dalam keadaan belum
memenuhui standar ideal berdasarkan Permen PU No. 03 Tahun 2014. Hasil
analisis persepsi pejalan kaki juga menunjukan fasilitas pedestrian yang ada
masih dinilai buruk secara keseluruhan dan belum dapat mengakomodasi
kebutuhan pejalan kaki dilihat dari kriteria kenyamanan, keamanan, keselamatan
dan keindahan. Dari hasil analisis kondisi fisik dan persepsi pejalan kaki,
kemudian dihasilkan konsep dan arahan penataan fasilitas pedestrian diwilayah
studi. Konsep dan arahan penataan berdasarkan Permen PU No. 03 Tahun 2014
dan persepsi pejalan kaki diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalam
menciptakan perencanaan dan pengadaan fasilitas pedestrian yang ideal dan
dapat memenuhi permintaan sesuai kebutuhan masyarakat agar dapat
memberikan kualitas fasilitas pedestrian yang lebih memadai dalam rangka
menciptakan lingkungan kota yang lebih manusiawi